GO, GO! FASTER! IT’S GERMANY!
BMW (Bayerische Motoren Werke) dan Mercedez Benz memang dibuat untuk dipakai ngebut. Untuk menjaga kinerja mesin, BMW harus dipanasi secara berkala dengan cara dikebut pada kecepatan minimal 160 km/jam. Di Jerman, ngebut dengan kecepatan segitu tidak masalah, tapi di Yogya? Di ring road saja, tiap beberapa km ada lampu merah di persimpangan. Mana mungkin tancap gas sampai spedometer menunjukkan angka 160 km?
Di Jerman, khususnya di jalan bebas hambatan, mobil melaju dengan kecepatan sangat tinggi. Ada batas minimal kecepatan yang harus dipenuhi. Kami melaju dengan kecepatan 160 km/jam, dan selalu saja disalip mobil lain, yang dalam sekejap sudah hilang dari pandangan. Pantas saja Michel Schummacher, pembalap F1 itu dengan gesit menggeber mobilnya sampai di atas 200 km/jam, lha wong sejak masih dalam kandungan sudah dibawa ngebut oleh emaknya …
Bisa dibayangkan kalau mobil yang melaju dengan kecepatan 160-an km/jam mengalami kecelakaan. Hebatnya, di Jerman justru jarang terjadi tabrakan atau kecelakaan. Karena sudah terbiasa mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, mereka terlatih untuk safe driving, mengemudi secara benar dan aman.
Spedometer menunjukkan angka 170 km/jam, dan kami masih saja disalip mobil-mobil lain!