CINTA YANG MEMBERI KEKUATAN
Lagu “The Greatest Love of All” ini menginspirasi saya tentang arti kekuatan cinta. Cinta kepada diri sendiri bukan dalam arti egoistik atau narsistik, tetapi mencintai diri sendiri untuk menemukan kekuatan diri, kemampuan berdiri di atas kaki sendiri, keberanian memutuskan apa yang terbaik bagi diri sendiri, menghargai diri sendiri, dan kemampuan memberikan cinta yang tak terbatas kepada orang lain karena kita sendiri adalah sumber cinta.
Mencintai diri sendiri berarti kita tidak melakukan sesuatu yang berakibat buruk bagi diri kita, tidak membiarkan diri kita menjadi jahat bagi orang lain. Menjadi sumber cinta berarti kita tidak menuntut cinta dari orang lain, tetapi selalu mencintai orang lain.
Banyak penyanyi tenar yang sudah membawakan lagu ini, antara lain George Benson dan Whitney Houston. Meskipun kedua penyanyi ini membawakannya dengan cara yang berbeda, masing-masing mampu membuat “The Greatest Love of All” begitu indah dan menyentuh.
THE GREATEST LOVE OF ALL
I believe the children are our are future
Teach them well and let them lead the way
Show them all the beauty they possess inside
Give them a sense of pride to make it easier
Let the children’s laughter remind us how we used to be
Everybody searching for a hero
People need someone to look up to
I never found anyone who fulfill my needs
A lonely place to be
So I learned to depend on me
Chorus:
I decided long ago, never to walk in anyone’s shadows
If I fail, if I succeed
At least I’ll live as I believe
No matter what they take from me
They can’t take away my dignity
Because the greatest love of all
Is happening to me
I found the greatest love of all
Inside of me
The greatest love of all
Is easy to achieve
Learning to love yourself
It is the greatest love of all
Chorus :
And if by chance, that special place
That you’ve been dreaming of
Leads you to a lonely place
Find your strength in love
George Benson
Whitney Houston
Find your strengt in love, friends …. it’s never end
Oh mbak tuti…indah sekali…I love you mbak…(lho..lho..piye iki..bikin mbak tuti takut aja…)..
Tuti :
I … ll …o … v…e … yy you … tttt ooooo … (*gemetar ketakutan* π¦ )
Learning to love yourself
It is the greatest love of all
indeed….
saya sering juga nyanyi lagu ini di karaoke mbak
***EM***
Tuti :
Whoaa …. kalo gitu kita nyanyi bareng-bareng yuuuk!
find your strengt in love ….
the greatest love of all… hmmm, the greatest love itu yang kayak gimana ya? mau dong…
Tuti :
The greatest love? Yang mana dulu : dunia atau akhirat? Kalau dunia, ya kayak lirik lagu di atas. Kalau akhirat, lihat lirik lagu “Keagungan Tuhan” :
Insyaflah wahai mausia
Jika dirimu bernoda
Dunia hanya mainan
‘Tuk makhluk ciptaan Tuhan ….
Dia yang Pengasih dan Penyayang
Kepada semua insan
Janganlah ragu atau bimbang
Pada keagungan Tuhan …
(teruske dewe yo Mas …. π )
Because the greatest love of all is happening to me
I found the greatest love of all inside of me
The greatest love of all is easy to achieve…………..soooooo
Menterjemahkan kata kata THE GREATEST OF LOVE menjadi indah bukan milik satu bahasa. Yang membuat ungkapan ini menjadi indah adalah : kemampuan kognitif didalam diri pribadi.
Ada kesamaan dengan kemampuan kita didalam meresapi lagu indah lain misalnya : Surga Itu Di Telapak Kaki Ibu.
Bagaimana peresapannya oleh si gadis kecil yang ditemui Tuti di Mesjid Kampus UGM beberapa waktu lalu. Dimana telapak kaki ibu mereka? Where is the greatest of Love ?
Sorry, aku memang suka ngelantur
Tuti :
Wow, keren … sekarang sudah muncul fotonya …. π
Bagaimana peresapan oleh si gadis kecil terhadap ‘Surga Dibawah Telapak Kaki Ibu’? Barangkali, ini cuma pemikiranku lho, ‘ibu’ disini tidak selalu berarti wanita yang melahirkan atau ibu biologis, tetapi bisa juga wanita yang memelihara dan memberikan kasih sayang secara tulus ikhlas. Maka pada kasus gadis kecil itu, yang memiliki syurga di bawah telapak kakinya adalah nenek pemulung yang memelihara dan melimpahinya dengan cinta kasih.
Nggak papa, ngelanturnya belum jauh-jauh banget kok …. π
Btw, aku sudah tengok blogmu, sudah tulis komentar panjang, tapi kayaknya belum kamu approve ya … π¦
Aku udah baca coment kamu. Dan terima kasih atas perhatianmu, sehingga hari ini tidak lagi tertulis : no comment yet……..hua..haa..haa…ha
Aku akan approve malam ini, kalau masih ada energi. Yang penting aku masih sempat ngunjungin kamu. Sugeng Dhalu nggeh!!!!!
Tuti :
Ya, aku sudah buka tadi malam, memang komentarku sudah muncul. Terimakasih. Sugeng enjing (sekarang jam 04.00 pagi). Apa bahasa Bataknya ‘sugeng dalu’ dan ‘sugeng enjing’?
Selama ini saya suka lagu tersebut tapi kok nggak pernah menghayati liriknya ya? Setelah ditulis disini baru sadar bagus sekali liriknya. thanks
Tuti :
Dari sebuah lagu, biasanya saya mendengarkan melodinya dulu. Kalau bagus, lalu saya baca/cari liriknya. Kalau liriknya bagus juga …. nah, masuklah lagu tersebut dalam daftar lagu favorit. Langkah berikutnya, menghafalkan liriknya dan belajar menyanyikannya. Kalau ‘range’ nadanya masih masuk dalam cakupan suara saya, maka jadilah lagu tersebut salah satu lagu ‘andalan’. Tapi kalau ‘range’ nadanya terlalu lebar sehingga suara saya nggak bisa mencapainya, ya jadi lagu favorit saja ….
Selain ini, Nothingβs Gonna Change My love For You, Lagu G Benson lainnya juga enak didengar mba. Motivasi lewat lagu gampang masuk di hati, mungkin karena penyampaiannya melalui melodi, enak didengar dan tentu gak menggurui, mungkin itu ‘kali yang bikin kita gampang “takluk” yaa π
Tuti :
Exactly …! Setuju banget …
Nothing’s gonna change my love for you
You oughta know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I’ll never ask for more than your love …
Lagu “Sometimes When We Touch” nya Dan Hill juga menggores hati lho Mbak …
Wah… kalau buat saya lebih romantisan lagu “Tonight I celebrate My Love”. Yang dinyanyiin sama Peabo Bryson ama Roberta Flack. Mungkin karena yang nyanyi berdua jadi lebih romantis gitu… huehehe…..
Tuti :
Tonight I celebrate my love for you
It seems the natural thing to do
Tonight no one’s gonna find us
We’ll leave the world behind us
When I make love to you
Romantis kalau berdua sama pasangan, Mas Yari. Kalau berdua sama Ryan yang dari Jombang itu, weew sereeem ….. bakal berakhir di lobang kuburan …. hiiiii …
all song from G Benson and W Houston
hmpir selalu enak didenger
tp sekali sekali mbak perlu jg
menikmati lagu2nya Eric Clapton :
wonderful tonight and tears’n heaven
atau lagunya rhoma irama : Syahdu dan Menunggu, heheheee
Tuti :
Liriknya yang ini ya ……
It’s late in the evening
She’s wondering what clothes to wear
She puts on her make up
And brushes her long blond hair
And then she asks me
Do I look alright
And I say yes, you look wonderful tonight
Wah …. mas Agusmike seneng yang rambutnya panjang dan blonde ya? Rambutku panjang nih, tapi musti dicat dulu ….. π π
Salam Kenal
Cinta yang memberikan kekuatan, saya membaca blog ini dan sangat sependapat, artikel ini mengingatkan saya pada sebuah Film kisah Romantis berjudul A WALK TO REMEMBER, satu kisah yang mengambarkan bagaimana Cinta mempunyai kekuatan untuk merubah.
Thank’s
http://www.maykoedison.wordpress.com
Tuti :
Ah ya … “A Walk to Remember”, cerita tentang dua orang teman sekolah yang dibintangi Shane West dan Mandy Moore itu ya. Terimakasih sudah brkunjung.
betul sekali, itulah potongan lagu Wonderful tonight
biasanya kl lg karaoke di rmh, sy nyanyiin lagu itu
tp kl nyanyi di pesta kawinan lbh srng nyanyiin lagu
ndangduth……heheheee,
*rambutnya udah memesona, ngga usah dicetlah mbak*
Tuti :
Wondeful Tonight memang bagus ya. Tapi kalau lagu ndangdut saya nggak bisa ….
Rambut saya udah memesona? Tahu dari mana, wong belum pernah liat ….. hehehe
hihihi….
kalau kau mengingikan langit,
kan ku mulai memagarinya dari sekarang
dengan tembok penuh tulisan tanganku
setinggi seribu kaki
tapi,
Daffa’atul ay abgat maut ulap dis, he..he..
Tuti :
Heuw … heuw …. heuw … ??
(*garuk-garuk kepala, bingung mau jawab gimana*)
Ralat Bude Tuti, tertulis “mengingikan ” maunya “menginginkan”.
Daffaβatul ay abgat maut ulap dis,
( daffa asal tulis aja ya abis ga tau mau tulis apa disini ), bukan bahsa Arab bukan bahasa Barat tapi bahasa …..
π (bungul bangat Daffa leh?)
Tuti :
Butut junul asja, kaibi batul Daffa …. (Bude Tuti juga nulis asal aja, karena ikut bingung baca tulisan Daffa) … π π π
Bungul? Kalau udah nggak cadel, bacanya ‘bungur’ Daffa. Ituuu …. bunga yang warnanya indah dan pohonnya rindang … π
Sobat,
Tulisan yang menarik! Untuk referensi tambahan, silakan baca Menumbuhkan Cinta Pada Diri Sendiri di blog saya. Semoga bisa membantu perenungannya.
Salam kenal juga!
Lex dePraxis
Tuti :
Terimakasih, Lex. Salam kenal juga.
Saya akan segera meluncur ke blog Lex dePraxis…