Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Maret, 2009

It’s The Time …

SUDAH TIBA WAKTUNYA …

Sahabat,

Dalam perjalanan hidup kita, ada kalanya kita berjalan sesuai dengan jalur yang seharusnya, on the track, namun ada kalanya kita melenceng, keluar dari jalur, bahkan tersesat. Ada kalanya keluar dari jalur itu terjadi di luar keinginan dan kemampuan kita, namun ada kalanya kita lakukan dengan sadar, bahkan terencana.

Selama tiga tahun terakhir, saya telah keluar dari track kehidupan yang seharusnya saya jalani. Saya telah ‘mengkhianati’ komitmen yang seharusnya saya pegang teguh dan saya laksanakan dengan sungguh-sunguh. Saya telah menjadi  naughty girl yang egois, bersenang-senang dengan diri sendiri, dan tidak peduli pada kepentingan pihak lain.

Sekarang tiba waktunya bagi saya untuk kembali ke ‘jalan yang benar’. It’s the time to go back to the track …

(lebih…)

Read Full Post »

Songs for Friends

NARSIS YANG KEBANGETAN …

Di Jawa, ada istilah ‘edan keturutan’, yang terjemahan bebasnya kira-kira ‘kegilaan yang terpenuhi’. Istilah ini dipakai untuk menggambarkan seseorang dengan keinginan yang tidak masuk akal, berlebih-lebihan, pokoknya ‘edan’, tapi karena dukungan situasi dan kondisi, dapat mewujudkan keinginannya tersebut. Sebagai contoh, seseorang yang sebenarnya tidak bisa bernyanyi, suaranya fals, sumbang, dan blero, tapi ingin membuat rekaman lagu …

Adakah orang yang sedemikian tidak tahu diri seperti itu? ADA! Saya lah orangnya …..

Swear, sebenarnya saya tidak bisa bernyanyi. Tapi saya sedemikian suka mendengarkan musik dan lagu, sehingga ketika suatu ketika Mas Tono, pemusik yang sering menyiksa diri dengan mengajari saya bernyanyi sambil mengiringi dengan keyboard, menyarankan saya untuk membuat rekaman lagu, saya tergelitik. Rekaman? Punya CD berisi suara saya? Woow …. incredible! Menarik sekali! Rruaarr binnassaa!  Exciting!

Maka, inilah dia bentuk narsis saya yang benar-benar kebangetan …


img_09771

“Songs for Friends”, bentuk narsis yang nggak kira-kira dari seseorang yang mengidap ‘penyakit gila nomor 25’ …

(lebih…)

Read Full Post »

DARI YANG PROFESIONAL, AMATIR, SAMPAI YANG ‘MAKSA’

Bloger memang manusia hebat! Nggak percaya? Lihat Lala (hei, Laaaa …. cepetan berbedak ….. !)

Nulis, nyanyi, dansa ….. libas semua! Pengin tahu siapa artis blog terheboh saat ini? Lala? Oh bukan! Dia cuma salah satu (meskipun ngakunya paling top … ). Mbak Imelda, Mbak Tanti, Mas DM, Mbak Noengki, Uda Vizon, Bunda Dyah , wow ….  semua adalah biangnya nyanyi. Saya tahu Yessy adalah top of the top, tapi berhubung kemarin ibu satu putra ini nggak ikut ke Yogya, dan saya belum pernah dengar dia nyanyi, masih perlu pembuktian untuk memasukkan namanya dalam daftar saya ….   (ampun Yess, jangan hapus nama saya dari blogrollmu …. ).

Hari Sabtu malam, dua belas bloger yang lapar memperoleh tambahan gizi berupa gudeg, opor ayam, sambal goreng krecek, sate, nasi kucing (yang kalau dimakan membuat suara kita berubah ‘meooong’ …), dan macam-macam lagi di kediaman Mbak Dyah. Jangan tanya apakah kami menikmatinya, soalnya yang tersisa cuma piringnya saja … (maksod lo? sendok ikut ketelen?). Sesudah makan, kami lirik kiri lirik kanan … wahaha, ada organ nganggur di sudut ruangan. Kontan saja kami mendaulat Mbak Tanti, guru musik yang nyambi dokter gigi ini untuk ngerjain organ tersebut.

Siapa bloger yang langsung on? Kebangetan kalau sampai salah nebak. Ya pastilah Lala, siapa lagi?


img_0904

Lala in-eksyen, Mbak Tanti unjuk gigi (ha? kok nggak keliatan giginya?), sementara Mbak Noengki, Mas Daniel, dan Mas Totok menunggu giliran audisi …

(lebih…)

Read Full Post »

Bloger & Bocah-Bocah Kweni

KEBAHAGIAAN ITU ADA DIMANA-MANA

Bresss … !! (maap sodara-sodara, ini bukan bunyi gerobak menabrak sapi, tapi bunyi air menghempas bumi … )

Hujan lebat turun ketika kami (saya, Mbak Dyah, dan Mbak Fifi) tiba di Kweni. Kami berhenti di depan masjid An Najwa, sebagaimana ancar-ancar yang diberikan Uda Vizon. Dengan diantar seorang pemuda di masjid, kami menerobos deras hujan menuju ke tempat acara dengan bocah-bocah Kweni dilaksanakan. Hujan deras membuat jalan kecil yang kami lewati banjir. Maka basahlah semua, sepatu sampai ke ujung-ujung celana panjang kami. Entah bagaimana, pemuda itu membawa kami ke rumah Uda Vizon, bukannya ke tempat acara dengan bocah-bocah Kweni, padahal tempat acara itu kami lewati. Tiba di rumah Uda Vizon, seorang tetangganya mengatakan bahwa Uda baru pergi. Lho, bagaimana ini?

Pemuda itu baru ‘ngeh’ kalau kami akan menghadiri acara dengan bocah-bocah Kweni. Maka kami yang sudah basah, lelah, dan berpeluh pun (apalagi Mbak Fifi yang menggendong putranya yang berumur 2 tahun) kembali ke pendopo yang tadi sudah kami lewati. Dan tahukah sodara-sodara? Ternyata melalui jalan lain, mobil bisa berhenti persis di depan pendopo itu! Capeekk deehhh … !!

Keringat yang sudah mengalir karena berjalan jauh, semakin menderas ketika memasuki pendopo tertutup yang penuh dipadati enam puluh anak dan duapuluhan orang dewasa. Anak-anak berkelompok membuat gambar di atas kertas lebar. Masing-masing dibimbing oleh seorang ‘kakak bloger’ (sebutan baru ‘kali ya … hehehe … ). Demi melihat keceriaan anak-anak menggambar serta bertemu dengan Mbak Imelda, Lala, Mas Daniel Mahendra, Mas Goenoeng, Mas Arif, Mbak Noengki, Tyan, Uda Vizon dan Mbak Icha, rasa kesal yang sempat mengganjal di hati karena perjalanan yang memeras keringat (emang keringat bisa diperas?), padahal sebenarnya bisa mudah dan nyaman, pun langsung sirna …


img_0840

Anak-anak mengelilingi kertas lebar, menggambar bersama. Wah, gambarnya warna-warni ….

(lebih…)

Read Full Post »

DEEP PURPLE DI SANA, GOD BLESS DI SINI

Sudah sewajarnya, jika selera kita akan musik (dan lagu) berubah seiring dengan berubahnya usia. Waktu masih bayi, saya tertidur kalau embah yang momong saya uro-uro atau nembang lagu-lagu Jawa seperti Ilir-ilir dan sejenisnya. Ketika TK, sudah pasti lagu saya “bintang kecil di langit yang tinggi …” atau “pelangi-pelangi, alangkah indahmu …”. Nah, ketika remaja (umur 12-an gitu), apa musik yang saya gemari? Musik rock, heavy metal! Wow, keren bow …. !!

Dan siapakah grup band rock favorit saya? Deep Purple dari Inggris dan God Bless dari Indonesia.


god_bless-kapanlagicom deep-purple-wiki-13

God Bless (kiri) dan Deep Purple (kanan). Ini adalah foto mereka tahun 2000-an, 30 tahun sesudah mereka melewati masa jayanya di tahun 70-an. Masih keren dan gaya …  (foto : Wikipedia)

Ketika kuping masih muda, mendengarkan musik yang gedubrak-gedubruk, melengking-lengking, dan menghentak-hentak gitu kok ya happy banget. Jeritan gitar Ritchie Blackmore, gebukan drum Ian Paice, dan teriakan Ian Gillan yang sak pole itu kok ya merdu gitu lho masuk ke telinga saya. Saya kenal pertama Deep Purple lewat lagu “Child in Time” yang sering diputar kakak lelaki saya. Sesudah itu lagu-lagu lain saya kenal lewat radio, seperti “Smoke in The Water”, “Woman From Tokyo”, “Burn”, “Soldier of Fortune”, “Highway Star”, dan lain-lain.

deep-purple-wiki-2

Roger Glover dan Steve Morse in eksyen membawakan “Highway Star”. Roger Glover adalah anggota lama Deep Purple, sedangkan Steve Morse baru masuk pada 1994. Lihat gaya mereka … whokeey!

(lebih…)

Read Full Post »

Napoleon

JAGO PERANG YANG KABUR DIKEJAR KELINCI

Anda kenal Napoleon? Bukan, bukan anjing cerdik yang sangat setia kepada tuannya itu. Ini Napoleon Bonaparte, Kaisar Perancis yang terobsesi terus-menerus mengobarkan perang, untuk memperluas wilayah dan kekuasaannya di daratan Eropa. Meskipun sama-sama cerdik, Napoleon yang ini sama sekali tak suka menggonggong …

Tapi ia pernah lari terbirit-birit dikejar kelinci. Sudah baca ceritanya? Belum? Oke, nanti saya akan cerita. Tapi nanti. Sekarang kita kenalan dulu dengan Napoleon Bonaparte. Yuuuk …. (bagi para sahabat Napoleon yang sudah kenal baik dengannya, dari ujung jempol sampai ujung kuping, silahkan skip dan langsung baca ke paragraf akhir).

Napoleon dilahirkan di pulau Korsika pada tanggal 15 Agustus 1769. Nama aslinya adalah Napoleone di Buonaparte, yang kemudian diubahnya menjadi Napoleon Bonaparte agar lebih berbau Perancis. Ia menjadi siswa di Akademi Militer Brienne tahun 1779 pada usia 10 tahun … (Tunggu dulu, wait a minute! Usia 10 tahun menjadi siswa Akademi Militer? Nggak salah nih referensi yang saya baca? Emang dia nggak pernah melewati TK, SD, SMP, dan SMA ya?). Kecerdasan Napoleon membuatnya lulus akademi pada usia 15 tahun. (Busyeet … bener-bener deh! Tetangga saya, si Badu, usia 15 tahun masih pake celana pendek, ngeces dan main gundu, lha ini si Napo sudah lulus akademi militer. Ck ck ck … )


halaman_245

Antoine Jean Gros melukis Napoleon ketika masih muda. Woii, ganteng dan cerdas …. sapa juga yang nggak terpikat? (gorila pasti …)

(lebih…)

Read Full Post »