MARHABAN YA RAMADHAN
Bulan suci Ramadhan telah tiba. Selama satu bulan penuh, umat Islam di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa, dan ibadah-ibadah lain yang utama dilaksanakan pada bulan penuh rahmat ini.
Mengapa umat Islam berpuasa?
Waktu kita masih kanak-kanak, guru di sekolah maupun guru mengaji mengatakan, bahwa dengan menahan lapar sejak subuh hingga maghrib, kita akan bisa merasakan penderitaan orang-orang miskin yang tidak mampu memperoleh makanan. Tentu saja penjelasan itu tidak salah, tapi tidak memadai lagi ketika kita semakin bertambah dewasa dan pikiran kita semakin kritis.
Allah memerintahkan kita berpuasa bukan untuk membuat kita menderita. Itulah sebabnya orang yang sedang sakit, orang yang sedang dalam perjalanan jauh, orang yang harus bekerja berat, ibu hamil dan menyusui, serta orang tua yang tubuhnya sudah lemah, tidak diwajibkan berpuasa.
Laparnya orang berpuasa juga tidak sama dengan laparnya orang yang memang tidak memiliki sesuatu untuk dimakan. Meskipun lapar, orang yang berpuasa selalu memiliki kepastian bahwa pada saat maghrib mereka akan bisa menyantap apa saja untuk menghilangkan lapar dan dahaga mereka, lapar mereka hanyalah lapar sementara. Sedangkan orang yang lapar karena tidak memiliki makanan, mereka tidak memiliki harapan seperti itu, mereka tidak tahu kapan lapar mereka akan berakhir.
Jadi, puasa bukanlah sekedar melaparkan diri agar bisa merasakan penderitaan orang yang tidak mampu memperoleh makanan.
Puasa adalah mengendalikan diri dari segala nafsu duniawi. Bukan hanya nafsu yang berkaitan dengan kebutuhan fisik, tetapi juga nafsu yang muncul berkaitan dengan hati dan pikiran. Puasa adalah pembersihan diri. Menurut Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, secara psikologis bulan Ramadhan adalah bulan interupsi, edukasi dan revitalisasi melawan rutinitas hidup yang cenderung membuat aktivitas kita bersifat mekanistik tanpa kedalaman makna.
Memupuk kehidupan spiritual adalah inti dari puasa
Puasa adalah ibadah yang hanya bisa dinilai oleh Allah, tidak oleh manusia. Ibadah sholat, zakat, haji, dan lain-lain bisa dilihat dan dinilai oleh orang lain, tetapi puasa hanya kita dan Allah yang tahu. Tak seorang pun tahu apakah kita benar-benar puasa atau tidak. Kita bisa saja mengunci diri di kamar dan makan sekenyang-kenyangnya, lalu keluar kamar dan mengatakan kepada semua orang bahwa kita puasa. Puasa mendidik kita untuk disiplin dan jujur pada diri sendiri.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat. Ibadah yang dilakukan pada bulan ini pahalanya tujuh puluh kali lipat dari pada bulan-bulan lainnya. Ada satu malam teramat istimewa, malam Lailatul Qadar, dimana ibadah yang dilakukan pada malam itu nilainya sama dengan seribu bulan (lebih dari tujuh puluh tahun). Pada bulan Ramadhan juga Kitab Suci al-Qur’an diturunkan Allah sebagai petunjuk hidup bagi umatNya.
Demikian banyak kemuliaan yang terdapat pada bulan Ramadhan, sehingga sungguh merugi jika kita melewatkan bulan ini, tidak mengisinya dengan amalan dan ibadah yang sebaik-baiknya. Tidak hanya puasa, namun juga sholat Tarawih, mengaji Al Qur’an, I’tikaf, bersedekah dan mengeluarkan zakat.
Memperbanyak infaq, sodaqoh, dan derma di bulan Ramadhan
Dengan ibadah puasa kita diajak melakukan transendensi, mengapresiasi, dan menginternalisasi nilai-nilai moral Ilahi yang mulia, untuk memelihara keluhuran martabat manusia yang oleh Al Qur’an disebut takwa.
Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga ibadah kita diterima Allah SWT, dan di akhir Ramadhan nanti kita akan memperoleh Idul Fitri, yaitu prestasi spiritual dimana seseorang berhasil menumbuhkan dan menyegarkan kembali potensi kemanusiaannya yang suci.
Insya Allah.
(Referensi : “Alhamdulillah, Bertemu Ramadhan Lagi” oleh prof. Dr. Kamaruddin Hidayat, Garuda Magazine, Agustus 2009)
Selamat menyambut Ramadhan bu Tuti. Semoga bulan Ramadhan ini mendapat manfaat paling banyak dibanding Ramadhan sebelumnya. Mohon maaf lahir batin.
Saya pikir sedang mempersiapkan sahur pertama nanti untuk disantap berdua. Eh gak tahunya tulisan pertama di bulan Ramadhan. Mestinya persiapan sahur cukup 30 menit aja ya bu karena sudah prigel. 😀
Tuti :
Terimakasih Pak Eko, saya juga minta maaf lahir batin ya, atas semua ledekan, guyonan, dan obrolan yang mungkin kebangetan ngelanturnya … 😀
Ini tulisan sederhana saja Pak, saya buat kilat dalam satu jam. Kalau mau membahas puasa yang lebih mendalam, bisa bermalam-malam nggak selesai.
Nah, kalau persiapan sahur cukup 10 menit Pak, wong tinggal memanaskan makanan matang ke microwave … (dasar males 😀 )
Ternyata kita sama-sama nglembur nggak tidur menunggu sahur ya bu.
Tuti :
Ternyata saya malah nggak sempat sahur di puasa pertama ini Pak, lha tidur jam 01.30 …. jebul bangun-bangun sudah adzan ….
Wah, ya sudah …. sholat terus tidur lagi (jadi kayak lagunya Mbah Surip : bangun tidur, tidur lagi … 😀 😀 )
Selamat berpuasa ya Bu Tuti.
Mohon maaf lahir batin, semoga dengan puasa kali ini kita bisa “naik kelas”, dari sekedar menahan lapar dan dahaga, menjadi menahan nafsu angkara murka…
Salam saya buat Bang MAM
Tuti :
Selamat berpuasa juga, Uda Vizon. Ya, mudah-mudahan kita semua naik kelas. Lha iya …. mosok bertahun-tahun di kelas yang sama terus, berarti nggak ada peningkatan dong 🙂
Salam saya juga untuk Uni Icha
Selamat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan Bu Tuti, semoga semakin mempertebal ketaqwaan kita.
Tuti :
Terimakasih Mas Narno, selamat menjalankan ibadah puasa juga untuk Mas Narno sekeluarga. Semoga kita menjadi orang-orang yang takwa. Amin.
selamat menjalankan ibadah puasa…
Tuti :
terimakasih Bro …
Mohon Maaf Lahir&Bathin juga, selamat menjalankan ibadah Puasa……..semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan AmpunanNYA, Amiin……..
Tuti :
Saya juga mohon maaf lahir dn batin, selamat menjalankan ibadah puasa untuk Mas Karma dan keluarga.
Selamat menunaikan ibadah puasa. jangan sampai gara gara ngeblog puasanya batal kawan
Tuti :
Kalau ngeblognya baik-baik, insya allah nggak membatalkan puasa. Tapi kalau ngeblognya sambil menyantap kambing guling, ya pasti batal … 😀
Selamat menjalankan ibadah puasa mbak…
Salam saya dari Tokyo
EM
Tuti :
Terimakasih Mbak Imelda ….
Salam saya juga untuk Mr. Gen, Riku dan Kai 🙂
Selamat menunaikan ibadah puasa dan amalan lainnya. Semoga segala amal ibadah kita semua lebih meningkat dan kita mendapat barokah, rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Amiin.
Mohon maaf lahir batin atas segala sesuatu yang tak berkenan, baik melalui postingan maupun komentar.
Tuti :
Selamat menunaikan ibadah Ramadhan juga, Mas Mufti. Semoga arwah kita diterima di sisi Allah SWT (*perasaan ada yang salah, apa yaa …. ? Haiyaaa … kok arwah sih, ibadah maksudnyee … 😀 )
Met puasa, tante tutiiii~…
mohon maaf jika terdapat kesalahan atau kata2 saya yang pernah menyinggung..
*cipika, cipiki..*
Iya dulu saya juga dapet tuh yg ajaran “merasakan penderitaan orang2 miskin”. Ya mungkin klo buat anak2, penjelasan itu lebih bs diterima 😀
Wah tante kok pake bilang mengunci diri di kamar dan makan sekenyang-kenyangnya, jadi teringat kalo di ruangan ini ada makanan, hehehehe…
*becanda*
Tuti :
Tunggu! Tunggu bentaaar … saya bedakan yang wangi dulu, wong mau nerima cipika cipiki dari gadis tercantik di planet bumi (eh, bumi planet bukan sih? 😦 )
(*bongkar genting kamar Narpen ah, mau ngintip Narpen nyicipi makanan nggak … 😀 😀 *)
berpuasa memang bs membuat
kita mampu lebih mengontrol diri,
sabar, dan lebih peka pada
penderitaan orang lain…
tetapi, itu cuma terlihat saat puasa saja
ketika Ramadhan tlah berlalu,
hasil penggemblengan selama Ramadhan
sering tak terlihat bekasnya….
met berpuasa Mbak Tuti,
bagi-bagi donk bukaannya….
🙂
Tuti :
Iya juga sih Bang, banyak yang menahan dirinya hanya pada bulan Ramadhan 😦 Itu pun hanya menahan diri dari makan pada siang hari, sedangkan pada malam hari, makanan berlimpah di meja makan. Belum pakaian untuk lebaran, dan perlengkapan lain. Masih panjang jalan dan upaya yang harus dilakukan untuk benar-benar mendapatkan Idul Fitri yang berarti ketaqwaan diri.
Bagi-bagi bukaan? Wah … baru bukaan dua nih Bang …. (wakaka! emang mau ngelahirin? 😀 ). Sssstt … puasa nggak boleh bercanda yang ‘aneh-aneh’.
Iya nih Bang, banyak takjil di rumah. Ayo buka puasa bareng-bareng … 🙂
Bu Tuti, tak semua orang yang berpuasa selalu memiliki kepastian bahwa pada saat maghrib mereka akan bisa menyantap apa saja untuk menghilangkan lapar dan dahaga mereka. Tidak semua orang yang berpuasa juga orang yang memiliki kelebihan harta.
Saat saya menjalani kehidupan sebagai anak kost yang kere (hik! kacian amat ya!) di Yogya dulu, saya mengalami sendiri betapa sering saya tidak tahu pasti, apa yang bisa makan di saat berbuka.
Btw, selamat menjalankan ibadah puasa.
Tuti :
Tentu saja, tidak semua orang yang berpuasa adalah orang yang memiliki kelebihan harta. Orang yang sehari-harinya sulit makan pun juga berpuasa. Tetapi, bukankah pada saat berpuasa di bulan Ramadhan sangat banyak orang/tempat yang menyediakan takjil, makanan untuk berbuka?
Selamat menjalankan ibadah puasa juga, Mas Racheedus
Met puasa ya buu..
mohon maaf lahir batin..
Tuti :
Selamat puasa juga, Ade. Maaf lahir batin juga.
(di Amrik berapa jam puasanya?)
Selamat menunaikan ibadah puasa, Bu Tuti… Semoga semakin cinta sama Sang Khalik. 🙂
Tuti :
Terimakasih Kris, selamat menikmati hari Minggu bersama Oni tercinta 🙂
Amin, Selamat tunaikan perintah berpuasa Bude Tuti, maaf lahir batin,,,, ta..ta..pi Daffa nggak ikut puasa ya.
Tuti :
Ima acih Daffa … Daffa kan masih balita, jadi nggak puasa nggak papa. Biar Opa, Oma, papa dan mama aja yang puasa, Daffa cukup gangguin aja (lho??)
Selamat menjalankan ibadah puasa ya bu Tuti..semoga lancar terus hingga akhir Ramadhan.
mohon maaf kalau ada komentar atau postingan yang menyinggung ya bu Tuti…
Tuti :
Terimakasih Nana. Sama-sama, saya juga minta maaf kalau suka jahil atau ngerjain teman-teman, termasuk Nana …
Selamat menunaikan ibadah puasa untuk Bu Tuti dan keluarga.
Saya bisa merasakan bagaimana gayengnya suasana Jogja selama bulan suci ini. Terbayang betapa ramainya sekitaran UGM menjelang Buka, juga kawasan2 seperti Kauman serta Malioboro… 🙂
Semoga di bulan ini, amal ibadah Bu Tuti dan keluarga diterimaNya dan berbuah pahala serta kebaikan.
Tuti :
Yogya memang selalu meriah di bulan Ramadhan. Di UGM dan sepanjang Jl. Kaliurang setiap sore penuh padat dengan penjual makanan serta anak-anak muda yang ‘ngabuburit’ (menunggu waktu berbuka). Bedanya, sekarang penjual makanan didominasi oleh ‘pedagang asli nan profesional’, tidak seperti 5 – 10 tahun yang lalu, dimana penjual makanan banyak terdiri dari mahasiswa.
Terimakasih doanya Don, besok lebaran tak kirimi ketupat opor ya (ning le ngirimi neng Yogya 😀 )
Selamat menjalankan ibadah puasa mbak Tuti, salam juga to keluarga tercinta di bulan yang suci ini 🙂 🙂 🙂
Best regard,
Bintang
Tuti :
Terimakasih Mbak Elinda, saya juga mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa untuk Mbak Elinda sekeluarga.
salam hangat 🙂
Ketika hati bertabur debu….
bila sang waktu mengukir dosa …..
Dan perjalanan menjadikan perbedaan….
Ijinkanlah ma’af sebagai penebusnya…….
Jika harta adalah racun,maka Zakatlah Penawarnya…
Jika Umur penuh panasnya Dosa, maka Taubatlah Penyejuknya….
Jika sekujur tubuh ini penuh dengan noda, maka Ramadhanlah Pemutihnya
Marhaban Ya Ramadhan Ya Bunda…….
Mohon dima’afkan jika ada Salah dan khilaf….
Andrean El-Fachri
Tuti :
Doa yang bagus sekali, Andrean. Terimakasih.
Saya juga mohon maaf lahir batin ya.
Bunda…
Eka ucapkan selamat berpuasa yah…
Semoga khusuk dan menpata ridho yang Maha Kuasa 🙂
salam, EKA
Tuti :
Terimakasih Eka. Dengan doa Eka, pasti tambah khusuk kok … 🙂
Selamat berpuasa ibu …
(ndak afdol kalo ucapanku ndak di taruh di postingan ini …)
Maaf Lahir Bathin …
Salam saya
Tuti :
Terimakasih Om, karena komen Om, jumlah komen jadi 21 deh … 🙂
Sama-sama Om, maaf lahir batin …
Assalamu ‘alaikum WR, WB
Alhamdulillah! Kita semua masih bisa bertemu Ramadhan 1430 H Tahun ini, Selamat menunaikan ibadah puasa, semoga kita semua diberi kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan segala perintahNnya, Amiin.
Sahabat! 2 minggu lagi sebuah kontes seo RZSV yang saya ikuti akan berahir. Ada mimpi untuk memiliki sebuah komputer dengan berharap bisa memenangkan kontest tersebut. Saya tahu kontes ini berseberangan dengan idealisme blogger yang seharusnya, namun niatan tulus hanya untuk belajar seo. Jika berkenan sudilah kiranya menempatkan nama Rusli Zainal Sang Visioner di bagian sidebar atau blogroll blog sahabat, dengan link ke blog utama bukan pada Artikel. Seditaknya sampai kontes seo ini berahir, yaitu sampai 12 september saja,Setelah kontes berakhir, sahabat bisa menghapusnya. Bantulah saya mewujudkan impian saya, bantuan backlink dari sahabat sangatlah berarti bagi saya. tiada yang bisa saya berikan sebagai balasan atas bantuan dari sahabat kecuali ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya serta link back sebagaimana tradisi bertukar link.
Wassalamu ‘alaikum WR. WB
Tuti :
Ayo teman, silahkan … silahkan …
walau terlambat…selamat berpuasa juga mbak…
Kita ini sudah mengalami puasa puluhan tahun,seharusnya selalu bisa memaknai puasa semakin baik setiap tahunnya.
sekali lagi selamat berpuasa…maaf lahir batin.
Tuti :
Untuk sesuatu yang baik tidak ada kata terlambat, Mbak Dyah. Saya juga mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa, yang masih tiga minggu lagi. Betul, semakin tua seharusnya kita bisa semakin memaknai puasa, bukan hanya ibadah rutin yang ‘mau tidak mau’ harus dijalani …