I DID IT !
Angka 250 itu besar atau kecil? Banyak atau sedikit? Tinggi atau rendah?
Tentu saja tergantung pada apa yang ditunjukkannya. Jika angka itu menunjukkan isi dompet kita dalam satuan sen (uff … satu sen itu berapa rupiah sih?), sudah pasti kita masuk dalam golongan kaum termiskin di dunia. Tetapi jika angka itu menunjukkan jumlah rumah atau mobil yang ada di bawah kekuasaan kita, berarti kita cukup kaya. Mungkin kita adalah developer atau pemilik showroom mobil (bisa juga makelar sih … ).
Nah, angka 250 yang saya bicarakan disini adalah jumlah posting saya di Tuti Nonka’s Veranda (haiyah, kenapa juga pakai bahasa Inggris? emang bahasa Indonesia kurang keren apa?). Dibanding jumlah posting Mbak Imelda di Twilight Express yang sudah lebih dari 600, atau di blog ‘tanpa nama’ milik Mbak Edratna yang pengunjungnya sudah lebih dari 500.000, atau ‘ruang pelatihan’ Om Trainer yang tiap hari tidak pernah absen posting, sudah pasti jumlah posting saya maupun jumlah pengunjung di blog saya bukan apa-apa. Tapi, boleh dong saya mensyukuri dan menyelamati diri sendiri (daripada nggak ada yang nyelamatin) karena telah berhasil menelurkan (ayam ‘kali …) 250 tulisan dalam berbagai bentuk dan corak. Berbagai bentuk itu, ada yang penyok, gepeng, mbrenjol, berduri, dan sebagainya. Dan coraknya, kadang seriosa, jazz, klasik, pop, rock, maupun keroncong …
Tiga sahabat yang kebetulan baru saja menulis komen (foto diambil tanggal 22 Agustus)
Selama 18 bulan, saya hanya menulis 250 posting. Sudah pasti saya bukan penulis yang produktif, dan memang saya tidak menargetkan menulis setiap hari. Komentar untuk tulisan saya juga tidak banyak. Sejujurnya, bagi saya jumlah komen yang ‘ideal’ adalah antara 20 – 40 untuk setiap posting. Lebih dari 40, saya akan ‘kuwalahan’, karena saya selalu berusaha menjawab setiap komen. Kurang dari 20, agak kecewa juga, karena berarti tulisan saya gagal, kurang menarik, dan nggak ‘nyuss’ …
Jadi, saya menulis untuk dibaca orang? Ya iyalah. Saya menulis karena saya ingin mengajak orang bertukar pikiran, berbagi pengalaman, sharing lucu-lucuan, sebagaimana yang saya tulis di header Tuti Nonka’s Veranda, “Beranda untuk berbincang tentang segala hal di sekitar kita …”. Kalau saya menulis untuk diri sendiri, saya tidak akan menulisnya di situs yang terbuka untuk publik. Dan, karena saya ingin mengajak siapa saja untuk mampir dan ngobrol di beranda saya, maka setiap komen yang masuk adalah tamu yang saya sambut dengan suka cita (meskipun sering juga saya kerjain, maaf beribu maaf … hehehe … ).
Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada para sahabat yang telah sudi membuang waktu mengunjungi dan menuliskan komentar di blog ini : Mbak Imelda, Om Trainer, Uda Vizon, Pak Eko Atmadji, Mbak Dyah Suminar, Mbak Edratna, Mbak Elindasari, Bang Mikekono, Donny Verdian, Mbak Ayik, Mbak Ernut, Krismariana, Eka Situmorang, Muzda, Ria, Ade, Mbak Puak, Yessy, Jeung Lala, Opa Daffa, Ata Chan, Nana Harmanto, Bunda Hanafi, Narpen, Mas Mufti AM, Mas Sunarno Sahlan, Mas Yari NK, Afdhal, Bro Neo, Bang Hery Azwan, Bang Sony Sis, Mbak Tanti Kris, Jeng Zahliya, Dewifatma, Mascayo, Pakde, Mbak Wieda, Fanda, Mbak Linda, dan …. semua saja, yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu (yang belum kesebut harap tunjuk jari ya!).
Selain para sahabat yang saya sebutkan di atas, yang sering mampir dan menuliskan komentar di blog ini, rupanya banyak juga ‘sahabat-sahabat tak berwajah’, para silent reader yang rela membuang waktu membaca tulisan tak bermutu saya. Berdasarkan data statistik yang ditampilkan WordPress, jumlah views setiap hari berkisar antara 400 – 700. Views tertinggi adalah 831, yang terjadi pada 22 Mei 2009. Terimakasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada teman-teman tanpa wajah dan tanpa nama ini. Data statistik inilah yang membuat saya merasa bertanggung jawab (halah!) untuk terus menulis.
Statistik kunjungan pada 24 Juli hingga 20 Agustus 2009
Dari 20 kategori yang saya buat, sebagian sudah cukup banyak berisi postingan, sebagian masih sangat sedikit. Tulisan di kategori “Jalan-Jalan Yuuk …” paling banyak (41 posting), disusul oleh “Intermeso” (30 posting) yang berisi tulisan-tulisan iseng bin aneh, “Rerasan Hari Ini” (30 posting) yang merupakan issue-issue hangat pada saat tertentu, dan “Teropong” (30 posting) yang berisi pengetahuan populer.
Banyak kategori yang belum sempat saya garap, seperti “Fashion” yang baru berisi 1 posting, “Buku” (2 posting), “Issue-issue Perempuan” (2 posting), “Mari Memotret” (3 posting) dan “Puisi Indah” (3 posting). Kategori “Musik”, “Film”, dan “Lukisan” juga masih sepi, padahal bidang-bidang ini sesungguhnya sangat menarik minat saya.
Saya selalu berusaha membatasi panjang tulisan agar tidak lebih dari 1.200 kata (rata-rata adalah 1.000 kata), karena saya sadar teman-teman yang blogwalking sangat sempit waktunya, harus membaca banyak tulisan di blog teman-teman lain juga. Saya juga sengaja membold tulisan, maksud saya agar lebih mudah dibaca. Saya berkaca pada diri sendiri, kalau harus membaca tulisan yang puanjaaang, apalagi hurufnya kuecil-kuecil … waduh, mata sering berontak. Ujung-ujungnya … diskip. Nah, daripada tulisan saya tidak dibaca, saya berusaha untuk tidak menulis terlalu panjang.
Foto juga sangat penting bagi saya, bukan hanya sebagai ilustrasi, tetapi juga untuk memberi kesempatan mata beristirahat, pembaca menghela nafas, meregangkan otot, rileks, jajan bakso (hah, itu mah kebablasan … )
Menyempatkan diri menjawab komen di ruang tunggu bandara Adisucipto (awas ketinggalan pesawat … ! )
Saya berharap, suatu saat kelak bisa membukukan beberapa tulisan di blog ini, misalnya untuk kategori “Jalan-jalan Yuuk … “, “Intermeso” dan “Teropong”. Lengkap dengan komentar-komentar yang masuk. Jika diterbitkan dalam bentuk buku, saya ingin menyempurnakan tulisan agar lebih lengkap, sedikit lebih panjang, juga menambahkan foto-foto yang belum ditampilkan dalam posting di blog. Narsis banget nggak sih? Ada nggak ya, orang yang cukup bodoh mau membeli buku saya? Kalau nggak ada yang mau beli, ya disebar aja deh, pakai helikopter … (sambil saya dadah-dadah dari atas …. hihi).
Sekali lagi, terimakasih dari lubuk hati saya yang terdalam atas kunjungan sahabat dan teman semua ke beranda saya. Tanpa kunjungan anda, saya sudah tutup buku, bangkrut, dan gulung tikar dari dulu …
Kalau sudah dibukukan harus kasih tahu saya ya mbak… Soalnya helikopternya ngga bakal sampai Tokyo. Saya yang akan jemput sendiri pake jet pribadi…uhuuyyyy.
Tulisan saya mah cuman catatan harian aja mbak, cuma mau sharing pengalaman, dan kalau bisa informasi. Dulu masih rajin membalas komentar, tapi sekarang belum ada waktunya. Mungkin setelah Riku kembali ke sekolah (besok), saya bisa lebih rajin membalas komentar dan blogwalking ke mana-mana.
Selamat mbak! Mbak sudah pernah pamit hiatus, sudah menuliskan kegalauan hati mbak, sudah “membuka diri” begitu banyak dan membagikan pengetahuan bagi kami dll. Terima kasih dari lubuk hati yang terdalam!
EM
Tuti :
Mbak Imeeel …. ampun beribu ampun, saya tidak bermaksud menyinggung Mbak lho (ihiks!). Sudah pasti setiap orang berhak untuk menentukan visi, misi, dan tujuannya ngeblog. Saya benar-benar kagum pada Mbak yang bisa disiplin menulis setiap hari. Kalau saya, wah ….. sungguh mati nggak sanggup. Tulisan Mbak juga selalu memberi informasi baru, terutama tentang ke’Jepang’an. Saya selalu berusaha mengikuti tulisan Mbak, meskipun agak keteteran saking banyaknya tulisan Mbak Imel.
Ya, menulis di blog juga adalah cara saya untuk mengungkapkan ‘sisi lain’ (halah) dari diri saya. Dalam kehidupan sehari-hari, saya kan nggak bisa cengengesan dan bergaya acak adul seperti tulisan saya di blog … hehehe …
Selain itu, ada ungkapan-ungkapan hati dan pikiran yang bisa saya sampaikan dengan leluasa di blog.
Terimakasih yang tak terhingga atas perhatian Mbak Imel (*jadi terharu nih … ihiks*)
Loh mbak…. saya ngga tersinggung loh… Memang setiap orang kan punya tujuan ngeblog masing-masing. Dan kalau saya ke sini malah juga sekaligus baca komentar dari yang lain + jawaban mbak yang begitu menarik dan lucu. Dan itu yang membuat blog mbak lain daripada yang lain kan?
OK mbak… kita tukeran buku deh tahun depan. Tapi nanti buku saya ketebelan, nyaingin 366 Cerita Rakyat Nusantara bagaimana hehehe….
I love you full tho!
EM
Tuti :
Hehehe … iya, saya cuma bercanda kok Mbak 😀
Waduh …. omongan ngasal saya tentang menerbitkan buku kayaknya ‘berbuntut panjang’ nih. Jadi beneran nih? Kita sama-sama nerbitin buku dan tuker-tukeran tahun depan? Whoa …. bukunya Mbak Imel pasti melebihi tebalnya 366 CRN, lha tahun depan jumlah artikel Mbak kan sudah lebih dari 1000. Berarti tebal bukunya bisa 3000 halaman. Mesti dikasih roda tuh, biar bisa ditarik kayak koper … hihihi …
I love you full too, Mbak Irip (Imel Surip) 😀
Wah, ini dia…
Selamat, Bu Tuti untuk angka 250 nya!
Terimakasih juga telah menyajikan tulisan yang bagus serta layak dikomentari karena bagi saya, berkomentar adalah bagi tulisan2 yang bagus 🙂
Tuti :
Terimakasih balik Don. Wah, angka 250 sih masih sedikit. Saya nulis ini hanya untuk bersyukur, karena sebenarnya menulis tidak selalu mudah bagi saya (mencari waktunya maupun merangkai kalimatnya).
Hanya tulisan bagus yang layak dikomentari? Horee, berarti tulisan saya bagus kan? Iya kan? Kaan … 😀
Hahaha…ternyata blognya mbak Tuti tetap yang laris manis dikunjungi khan, itu menandakan bahwa Tuti Nonka’s Veranda adalah tempat ngobrol yang asyik mbak.
Saya sangat senang karena akhirnya mbak Tuti tetap eksis menuliskan berbagai artikelnya di blog, dan tentu saja postingan mbak Tuti selalu jadi santapan rutin bagi saya untuk menghilangkan kepenatan utk bercegkrama dgn sahabat2 blogger. Meskipun akhir2 ini saya sendiri nggak sempet posting & nulis2, hahaha…. (maklum mbak lagi padat2nya kerjaan, hahaha…) Jadi menikmati tulisan para sahabat aza dulu dech…
Ok, mbak tetap eksis menulis & sukses terus yach 🙂 🙂 🙂
best regard,
Bintang
Tuti :
Ya ya … terimakasih Mbak Elinda selalu menyempatkan diri mampir di blog saya, di antara kesibukan pekerjaan yang bertumpuk. Iya nih, saya nunggu tulisan-tulisan Mbak Elinda yang baru. Semoga segera punya waktu luang untuk menulis lagi ya Mbak …
salam hangat 🙂
selain tulisan memang perlu menggelitik, saling blogwalking juga meningkatkan jumlah pengunjung ya mbak…karena di blogsphere berlaku pula etika kunjungan balasan hehe….
love your writing…dan terutama suka cara mbak tut merespon tamu yang mampir, ramah renyah…muah!!
Tuti :
Tulisan perlu menggelitik? Hihi … hihi … (*menggeliat kegelian digelitiki tulisan*).
Betul Mbak Nut, blogwalking memang sangat perlu, bahkan ‘wajib’ hukumnya untuk membalas kunjungan. Nah, saya jadi mau sekalian minta maaf nih, kalau tidak bisa mengunjungi ‘susuh’ Mbak Nut setiap hari. Lha susuh saya sendiri nanti morat-marit kalau nggak diurusin … 😀
Love your susuh too, desain dan lay outnya keren bo’ … cup cup cup A****m**o (weleh, iklan vetsin)
sudah 250? wah, banyak itu bu tuti… saya separuhnya saja belum ada…. selamat ya? kapan nih syukurannya? hehehe… 😀
bagus juga ide membukukan postingan berikut komentar-komentarnya. orisinil banget tuh, belum ada yang memikirkan seperti itu… kayaknya, buku ini bisa jadi salah satu buku yang bakal diuncurkan pada kopdar bersama sang ratu kopdar dari jepang tahun depan. gimana? setuju? 😀
Tuti :
Ya, membukukan postingan lengkap dengan komen-komennya itu maksud saya adalah sebagai penghargaan kepada sahabat-sahabat yang telah berpartisipasi. Lagipula, dari komen dan jawaban komen itu sering kita peroleh informasi baru yang belum muncul dalam tulisan.
Dilaunching pada kopdar bersama Ratu Kopdar dari Jepang tahun depan? Siip banget tuh. Bagaimana kalau kita semua masing-masing bikin buku seperti itu, sehingga bisa saling bertukar buku? Wah, te-o-pe be-ge-te … 😀
Selamat mbak! Sudah mencapai 250 dalam 18 bulan. Saya ga ada setahun, tapi sudah berapa ya? *Ngeluarin kalkulator dulu* (halah..ngitung posting di 3 blog aja pake kalkulator)…
Kayaknya sih 200-an lebih. Moga2 deh segera mencapai 250.
Teruslah menulis ya mbak, dan mencerahkan dunia dgn tulisan dan pemikiran mbak!
Tuti :
200 tulisan dalam waktu belum setahun? Punya 3 blog? Pingsan aku … 😀
Hebat banget Fanda! Aku punya satu blog aja sudah kalang kabut, nggak sempat membenahi lay out yang dari pertama punya blog sampai sekarang kayak gitu melulu. Aduh …
Terimakasih Fanda, penginnya memang terus menulis. Semoga diberi kekuatan dan kesempatan olehNya.
Tepuk tangan… Plok! Plok … Plok! Hebat deh sudah mencapai 250 postingan. Banyaknya pengunjung yang sudah mampir menunjukkan tulisan Bu Tuti ini menarik dan disukai. Komentar pengunjung memang bisa jadi penyemangat ya, Bu 🙂 Semoga terus eksis di dunia pengeblogan ini.. 😀
Tuti :
Fasten your seat belt!
Eratkan sabuk pengaman kursi, supaya tidak melambung ke udara karena pujian yang memabukkan … wakaka 😀 Terimakasih Kris. Dan betul sekali, komentar pengunjung adalah sumber semangat. Sedih sekali kan, kalau kita menulis dan nggak pernah ada orang yang peduli?
Selamat menulis juga ya Kris, sukses … ses … ses! 🙂
wah udah banyak tulisannya… sangat jauh dibanding aku yg masih bau kencur, views per day diatas 50 aja susah bener..
semangat..semangat!! jangan mau kalah… ayo trus nulis!!
(*sambil lari-lari kecil pemanasan*)
emang beranda Ibu cukup nyaman kok untuk disinggahi…
salam saya
Tuti :
Bro Neo bau kencur? Habis dipijat Mbah Dukun dan diparemin pakai beras kencur ya … 😀
Ayo Bro, semangat … semangat! Jangan cuma lari-lari kecil untuk pemanasan, tambah koprol, push up, salto, dan kayang … 😀
Syukurlah jika merasa nyaman di beranda saya. Sayang nggak bisa nyuguhin kopi panas atau es krim ya 🙂
ya itulah ibu… krn abis salto bin kayang .. eh malah sakit pinggang, jadi deh kena parcok – parem kocok – bau kencur deh…!!!
gak usah repot-repot ibu, tempe mendoan dan tahu susur cukup kok kekekekekek
Tuti :
Ha? Tahu susur? Tahunya sih enak, tapi susurnya? Hiii ….. 😦
Wih.. sudah 250 ternyata….. hebat…
Ada beberapa blog masalah perjalanan yang sudah jadi buku bu.. tapi memang biasanya topiknya khusus di jalan jalan ..
atau yang lain mungkin resep masakan..
contohnya yang saya sangat suka dan sampai sekarang masih ada : naked-traveler
masalahnya biasanya setelah terbit jadi buku, blognya ditutup, karena takut orang-2 gak jadi beli bukunya.
Tuti :
Iya, Naked Traveler yang ditulis oleh Trinity ya. Wah, kalau dibanding buku itu, jelas kisah perjalanan saya nggak ada apa-apanya. Wong saya jalan-jalannya cuma kesini dan kesitu, nggak sampai kesana-sana … 😀
Hm, ya … saya dengar (eh, baca ding) memang tulisan-tulisan di blog yang dibukukan, kemudian blognya ditutup, seperti Kambing Jantan itu ya. Wah, saya mah belum berpikir ke arah itu …
Bundaaaa.
selamat yah 😉
wow 250 !! keren deh.
Btw.. kalau saya mampir sini, bukan membuang waktu lhoo
tapi memanfaatkan waktu..
soalnya cerita bunda kocak2 hehehe
Tuti :
Dalam bahasa Jawa, ‘kocak’ itu artinya nggak penuh, kayak kaleng yang isinya cuma separo, gitu. Jadi kalau digoyang-goyang, akan bunyi ‘ucluk-ucluk-ucluk’. Jangan-jangan otak saya nggak penuh juga ya …. hehehe … 😀
(*nyoba nggoyang-nggoyangin kepala*)
kalau dibukukan, saya tertarik juga, kan tulisannya Bu Tuti asik-asik
Tuti :
Tertarik beli atau minjem Mas? 😀
Oh, minta? Dhoooh …. 😦
Kira2 dari sekian banyak postingan itu dah mencapai berapa ribu kata ya bu??
He… he… kayak kamus aja ya. Tapi bagus kok idenya untuk coba menerbitkannya. Kan gak perlu jauh2 cari penerbitnya bu???
Tuti :
Berapa ribu kata? Waduh, perlu dua kalkulator untuk ngitungnya, Mas Mufti … 😉
Memang penerbitnya nggak jauh-jauh, modalnya itu yang masih harus dikejar … 😀
wah mbak,, selamat ya..
saya masih belum sampe ke 250, dan masih berkutat di angka 220an.. 😀
Tuti :
Angka 220 kan dekat ke 250, Mas Billy. Tulis aja 30 posting, masing-masing satu kalimat … 🙂
Terimakasih sudah mampir …
Mbak Tuti, saya suka berkunjung kesini…mbak Tuti bisa menyajikan cerita dengan gaya yang segar.
Blog saya malah cuma sekedar hidup, lha sejak bulan April 09 postingannya cuma hal sehari-hari…dan berakibat jumlah pengunjung menurun drastis.
Tapi penurunan jumlah pengunjung ini sebenarnya juga dialami nyaris sebagain besara narablog, mungkin karena lebih mudah bertegur sapa lewat Face book.
Selamat mbak, semoga terus berkarya….
Tuti :
Terimakasih Mbak Enny. Duh, dipuji Ratu Bloger jadi gede rasa nih … 😀
Cerita sehari-hari Mbak Enny selalu menarik dan enak diikuti kok. Pembaca jadi tahu, Mbak Enny habis jalan-jalan kemana saja, makan apa saja, nonton film apa … 🙂
Ya, demam fb kayaknya memang mempengaruhi sebagian bloger, membuat fb-er tidak lagi punya waktu cukup untuk blogwalking. Bagi saya sendiri, fb cuma untuk menerima sapaan teman-teman. Status sudah lama sekali nggak saya up date. Males. Saya lebih happy di blog ….
Selamat berkarya juga Mbak, selamat bersibuk-ria dengan berbagai tugas.
Mbak, kalau baca postingan Mbak Tuti saya selalu sudah menyiapkan diri pada segala kemungkinan…ketawa2 sendiri didepan layar komputer, atau gemes2 pengin ngremet2 kalau pas ada cerita yang nggemesin…
Well, kalau sudah jadi bukunya, jangan lupa saya dikirimi lho yaa…. Alamatnya masih seperti yang dulu, belum pindah…
Tuti :
Hiii …. ngeri nih, diremet-remet Mbak Ayik 😦 Berasa jadi adonan kue …. Bakal jadi apa ya saya? Donat? Cheese ball? Bitter ballen? Atau …. gethuk lindri? 😀 😀
Kalau sudah jadi bukunya, Mbak Ayik bantu nyeteplesi dan mlastiki ya … 🙂
(eh, tumben pakai ‘well’ …. habis kursus boso enggres ya Mbak? 😀
WOW …
Itu grafik yang datang perhari … wwwuuiiihhh asik bener bu …
Yang jelas kalau mau dibikin buku ….
postingan plus komennya …
bilang-bilang ya bu …
Ada komen dari aku ndak ??? (ngarep.com)
(aku tak nyisir sik … dandan …) supaya ngganteng kalo dibukukan nanti … (halah …)
jangan kuatir … royalty … sonder bayar !!!
Salam saya …
(mmmm satu lagi … Ini kerudung maroon kan Bu …)
(bukan merah ya Bu ?)
Tuti :
Dulu awal-awal ngeblog, pengunjung juga cuma sedikit kok Om. Rata-rata cuma 50 per hari. Sebulan pertama, jumlah pengunjung baru 1.200-an. Komen nggak ada yang masuk, sampai saya heran : ‘tulisan bagus gini kok gak payu yo?’ (*gubrak! nabrak gerobak sampah* 😥 )
Pasti Om, kalau jadi dibukukan, posting yang terpilih saya cek dulu, ada komen Om apa ndak. Kalau ada, saya delete dulu (ha???!!! Om Trainer nggeblak … 😀 ).
Ini pomade Om, atau mau pakai styling foam? Dijambul ya Om rambutnya, atau dibikin punk rock 😀 Tapi jangan dibikin gimbal lho … kesannya apek … hohoho
Yes indeed Om … itu maroon, salah satu dari selusin jilbab maroon saya 😀
Membaca komentar ibu EDRatna …
Saya setuju ibu …
di blog saya itu mulai ngos-ngosan ketika bulan … Maret – April 2009 juga …
entah mengapa …
tapi ini tantangan …
bagaimana menaikkan trafic ditengah krisis membaca blog … halah …
Salam saya lagi bu …
(bolak-balik aja nih … kayak setrikaan …)
Tuti :
Bagikan door prize aja Om untuk menarik minat pengunjung (eh, emang ‘door’nya blog dimana ya?). Atau yang gampang aja deh : pasang foto saya …. (*uhuk, uhuk, uhuk …. tersedak lidah sendiri* 😦 )
Bolak-balik, kayak setrikaan? Setrikaan kan bagus Om, ada hasilnya, baju jadi licin. Kalau bolak-balik kayak undur-undur? Kecemplung sumur …
wah, Bu Tuti…nggak heran kalau blog Bu Tuti selalu banyak pengunjungnya. tulisan-tulisan ibu bagus semua dan menarik sih…kadang bikin minder sebelum nulis komen…betapa miskin pengetahuan saya ini…
semoga saya bisa terus rajin nulis, meski ecek-ecek…
dan sebagian tulisan saya panjang hihi…dan mungkin itu juga yang membuat calon pembaca udah lemes duluan dan memilih untuk skip…
salam,
nana
Tuti :
Haiyah, Nana …. saya mah suka sok teu aja, nggak punya urat malu aja … 😀
Ayo nulis terus, Na! Semangat! Kalau tulisan dirasa kepanjangan, bagi jadi dua posting. Saya juga begitu dalam beberapa kisah perjalanan. Karena banyak yang mau diceritakan, supaya pembaca tidak kecapekan, saya bagi menjadi beberapa tulisan.
salam manis
Buk namaku belom disebut *sambil nunjuk jari*
Kalo jadi bikin buku, saya yg pertama pesen buk..tapi ngutang dulu hehe..
Pokoknya ngeblog terus sampek elek.. 🙂
Tuti :
Udah tuh … coba periksa lagi (padahal barusan ditambahkan 😀 )
Maap ya Ta, nama Ata kemarin belum ditulis, padahal rajin dolan ke beranda ini. Habis, anak kecil, jadi kalah sama yang gede-gede … (halah, apologi 😀 ).
Ngeblog sampek elek? Maksod loo … ?
Selamat ya Bu Tuti. Tulisan di blognya memang khas banget. Ditulis dengan bahasa yang renyah, terkadang lucu juga, meniru bahasa anak muda. Mungkin kalau ketemu penulisnya baru ketahuan apakah aslinya sama dengan tulisannya (pengakuannya sih beda?). Hi hi hi…Teruslah ngeblog Bu Tuti (padahal menyemangati diriku sendiri)…
Tuti :
Bang Hery, aslinya saya memang serius dan pendiam (halah, ngakunya!), dan lebih banyak menjadi pengamat dari pada pelaku utama. Tapi menulis dengan gaya santai begini membuat saya sendiri senang, soalnya sering waktu nulis pun saya senyum-senyum sendiri … (gila ‘kali?) 😀
Selamat atas pencapaian bu Tuti. 250 posting yang selalu full of quality bukanlah pencapaian yang biasa saja. Luar biasa. Mudah-mudahan tetap semangat meskipun didera kesibukan yang juga menyita waktu dan pikiran.
Tuti :
Terimakasih Pak. 250 posting itu sudah setara dengan disertasi nggak ya … hehehe 😀
Matur sembah nuwun buk repot2 pasang namaku..
Hihi aku plg kecil ya buk, semua udah pd senior..
tp aku ada temennya si narpen sama jeung lala..
Maksud gue Blogger forever..
Tuti :
Sama-sama Ta… 🙂
Lah, kalau liat fotonya, Ata kan memang masih imut. Sama imutnya dengan Narpen dan Jeung Lala.
Ooh … ngeblog sampek tuwir, gitu to? (*manggut-manggut*)
Selamat atas posting`nya yg ke-250,…..
Bagi saya (golongan silent reader), apapun topik yg mbak Tutik tuangkan telah memberikan inspirasi bagi siapapun yg membacanya…..
Tuti :
Terimakasih Mas Karma. Syukurlah kalau apa yang saya tulis ada manfaatnya bagi orang lain … 🙂
wahhhh….sudah 250 ya
saya sudah berapa ya,
ntar tak tengok dulu…..
makaci ya, saya terpajang
di tiga komentator di atas
btw, saya juga bersyukur,
sebab sy tak salah pilih
dengan segala kesibukan yg ada,
cuma Tuti Nonka’s Veranda
yg tak pernah alpa
sy kunjungi…….
(syukur2 nanti ada
award untuk itu..)
😆
Tuti :
Kayaknya posting Bang Mike sudah lebih dari 250 deh. Kalau ternyata belum nyampe 250, tambah rajin nulisnya ya Bang.
Terimakasih untuk selalu mengunjungi beranda saya 🙂 Karena selalu dikunjungi Bang Mike, maka saya semangat untuk terus menulis 🙂
Award? Baru dirancang Bang … (tapi nggak janji selesainya kapan 😀 )
Tanteeeee….
mampir lagi nihhh…. ^____^
menyempatkan diri lhuoooo
(ceritanya lagi ada target, jadi skrg2 ini mah puasa ngeblog dulu… mohon doanya ya tante, semoga lancar…)
lha itu, itu.. foto siapa yang lagi tersenyum di Recent Comments? Wah, tante harus hubungi manajer saya untuk membicarakan biaya kontrak pemasangan foto.. 😛
selamat ya tante atas ke 250-nya.
makan2nya mana?
Tuti :
Iya deh, saya doain, semoga ujian thesisnya lancar dan sukses dengan hasil cum laude (eh, bener itu kan targetnya? 🙂 )
Oke, besok-besok saya hubungi manajer Narpen ya, siapa tahu saya dikasih bonus gratis 😀
Makan-makannya kan udah Pen, buka puasa di rumah masing-masing 😀
Mbak, mo complain, namaku nggak disebut nih…*tunjuk jidat*
Akhir-akhir ini emang jarang mampir sih, Mbak. Soale lagi banyak job…(halah….)
Tapi sekali mampir, aku selalu mbaca tulisan Mbak Tuti yang belum sempat kubaca, cuma kalo mbacanya udah jauh hari setelah postingan terbit, kadang aku malu mau komen..(maklum Mbak, aku ini cewek pemalu…. 🙂 )
hihihi….*tutup muka pake daun toge*
Tuti :
Lho, ada kok! Coba aja periksa lagi …. 🙂
Buat cewek pemalu seperti Dewi, nggak usah malu-malu lah …. ni saya kasih daun pintu buat nutup muka 😀
Kalo udah dibukukan saya mau edisi khusus yang sudah ditandatangani ya buu 😉
Bu tuti…aku nunjuk jari 😀
wahhh hebat sudah 250 postingan…selamat ya…
seperti kata mbak Imel kalau di bukukan jangan lupa Ria di kirimin juga untuk nambah koleksi…hehehe
jadi ngiri…aku aja yg udah ngeblog dari tahun 2005 postingan masih seputar 200an postingan…*dasar aku nya aja yg pemalas hehehee…*
selamat ya bu tuti….
Tuti :
Lho, kan sudah ada tuh Ria, di antara Muzda dan Ade. Sumpah, sudah ada sejak kemarin lho, bukan baru ditambahkan!
Waah … proyek buku ini kayaknya jadi hutang saya nih … 😀 Doakan saja ya Ria (dan teman-teman lain) semoga ada sponsor yang khilaf mau membiayai (lha wong bukunya cuma dibagi-bagi je, kan nggak mungkin balik modal … hihihi … )
Ria sudah ngeblog sejak 2005? Yaelah, saya mulai ngeblog 2008 saja karena ‘kecelakaan’ (maksudnya nggak sengaja dibikinin blog waktu ada workshop, sebelumnya nggak ngeh sama sekali apa itu blog … 😦 ). Ayo Ria, semangat … semangat nulis!
Hai Ibu Tuti,
Kalo misal aku berkunjung ke Yogya, bolehkah kita bertemu? untuk foto sejepret duajepret ‘barangkali?? bolehkah???
Tuti :
Hai Mbak Henny,
Foto sejepret dua jepret? Nggak ah, nggak boleh. Harus seratus dua ratus jepret 😀
Saya kok kesulitan masuk ke multiply ya 😥 Dulu pernah punya akun di sana, tapi entah bagaimana, sekarang malah nggak bisa buka …
*komenku yg di atas, aku tulis dulu baru mbaca tulisannya hehehe… jadi sama sekali gak nyambung!!*
Ibu, Selamat ya udah berhasil mencurahkan pikiran-pikiran yang berkeliaran di otak dalam bentuk 250 tulisan *wuaaah… keren!! Saya yang -antah berantah- ini juga gandrung sama tulisan ibu Tuti.
Terus menulis ya Bu….
Tuti :
Iya, makanya saya heran juga, ujug-ujug kok ngajak foto … hihihi 😀
Mbak Henny ada di antah-berantah? Wah, pengin lho saya kesana. Naik apa, berapa lama perjalanannya? 😀
Terimakasih ya Hen, sudah berkenan membaca tulisan-tulisan sederhana saya …
Menulis…….aku ada dimana sekarang ya, aku kehilangan inspirasi………..
Tuti :
Ayo Bang, nulis lagi! Kehilangan inspirasi? Ah, mana mungkin. Bang Sis terlalu lama nggak ngeblog aja 🙂