JALAN KAKI DARI JAWA KE SUMATRA
Kelak, kita akan bisa berjalan kaki dari Jawa ke Sumatra. Kalau mau, naik kebo juga boleh. Naik kuda lumping? Boleh juga sih, siapa tahu malah dapat duit hasil ngamen sepanjang jalan (asal jangan mecahin lampu jembatan untuk dimakan … )
Jalan kaki melintasi Selat Sunda? Yes, absolutely! Sudah pasti bukan berjalan di atas permukaan air (memangnya David Copperfield?), tapi melintasi jembatan yang membentang di atas Selat Sunda. Memang masih merupakan impian, tapi ini mimpi yang sangat mungkin menjadi kenyataan.
Jembatan Selat Sunda digagas pertama kali oleh Prof. Sedyatmo (almarhum), seorang guru besar ITB, pada tahun 1960 (wow … sunguh luar biasa wawasan ke depan beliau!). Jembatan itu disebut “Tri Nusa Bimasakti” yang berarti ‘penghubung antara tiga pulau’, yaitu Sumatra-Jawa-Bali. Pada tahun 1965 Presiden Soekarno memerintahkan kepada ITB untuk membuat desain dan melakukan uji coba. Desain awal penghubung ketiga pulau ini berupa tunnel (terowongan bawah laut), yang diserahkan kepada Presiden Soeharto tahun 1989. Selanjutnya, pada tahun 1997 Presiden Soeharto memerintahkan kepada BJ Habibie selaku Menristek untuk mewujudkan proyek prestisius tersebut. Apa boleh buat, sejarah mencatat bahwa pada tahun itu Presiden Soeharto meletakkan jabatan, sehingga proyek Jembatan Selat Sunda pun tertunda.
Pada tahun 1990an, Prof Wiratman Wangsadinata dan Dr. Ir. Jodi Firmansyah melakukan pengkajian kembali pada perencanaan penghubungan Sumatra dan Jawa. Hasil kajian mereka menyatakan bahwa jembatan lebih layak dari pada terowongan bawah laut. Selain karena ahli-ahli konstruksi Indonesia sudah menguasai teknologi pembuatan jembatan dengan baik, terowongan dinilai lebih riskan terhadap bahaya gempa bumi serta kebakaran. Jumlah kendaraan yang bisa melewati terowongan juga terbatas karena dalam konsepnya mobil diangkut dengan kereta, sementara melalui jembatan mobil bisa melintas langsung. Lagipula, dengan adanya jembatan Indonesia akan memiliki land mark yang akan menjadi simbol kebanggaan bangsa.
Gambar rencana jembatan Selat Sunda, rancangan Prof. Dr. Ir. Wiratman Wangsadinata (foto : Kompas/www.jembatanselatsunda.com)