TV no aikousha, ogenkidesuka? minna sama wa itsumo genki de arimasuyouni.
(halo apakabar para pemirsa TV yang setia, semoga semua sehat dan baik-baik saja..)
Ow-ow, apakah TV Indonesia sudah berkolaborasi dengan NHK Jepang? Bolehlah dianggap demikian, meskipun dalam hal ini hanya diwakili oleh dua presenternya, Tuti Nonka dan Imelda Miyashita … 😀
Kali ini Tutinonka’s Veranda menampilkan bintang tamu istimewa. Istimewa karena wanita cantik yang sudah belasan tahun berdomisili di negeri Sakura ini sangat aktif menulis di blognya Twilight Express . Hampir setiap hari ada posting baru muncul di TE, bahkan ada kalanya dalam satu hari ada lebih dari satu posting. Padahal Mbak Imel bekerja sebagai dosen, juga penerjemah, memiliki dua putra (Riku dan Kai) yang diasuh sendiri, dan tanpa asisten rumah tangga. Saya tak bisa membayangkan bagaimana manajemen waktu yang diterapkan Mbak Imel sehingga semua tugas itu bisa selesai, masih aktif ngeblog pula! Bener-bener wonder woman … *berdecak kagum*
Indonesia dan Jepang berkolaborasi
Saya tak berani berpanjang kata memberikan komentar, khawatir diteriaki pembaca yang ingin segera menikmati tulisan Mbak Imelda Miyashita Coutrier.
soredewa, nihon kara Miyashita Imeruda san ga nama chuukei wo douzo.
(baiklah langsung saja saya persilahkan untuk mbak Imelda Miyashita memulai liputannya langsung dari jepang..)
Haik! *membungkuk tujuh kali ala Jepang*
……………………………….
ICHIBAN – NOMOR SATU
NOMOR SATU, atau TER+….. (kata sifat). Merupakan sifat manusia untuk bisa mencapai kedudukan nomor satu. Tapi untuk mendapatkannya tentu saja diperlukan kerja keras, usaha, ketekunan dan semangat plus doa. Meskipun orang Jepang kelihatan tidak beragama, mereka akan pergi ke kuil atau mencari jimat untuk membantu mereka mendapatkan posisi nomor satu ini. Dan untuk lebih semangat, biasanya untuk laki-laki mereka akan memakai ikat bertuliskan nomor satu (ichiban 一番) atau menang (katsu 勝/shouri 勝利). Ikat kepala juga sebagai pengingat bahwa mereka sedang bertarung, untuk memperebutkan sesuatu. Menjadi 一番 ichiban – Nomor satu!

hachimaki atau ikat kepala bertuliskan ICHIBAN (Nomor Satu)
Tidak ada yang melarang untuk menjadi yang “ter…” asalkan dalam bidang yang baik-baik saja. Mana ada orang tua menginginkan anaknya nomor satu di bidang yang “jelek-jelek”. Meskipun mungkin ada saja yang berminat untuk masuk ke buku MURI untuk hal-hal yang aneh-aneh. Itu untuk individual. Kalau dalam satuan kelompok atau perusahaan, pasti semua ingin perusahaannya yang terlaris, terkenal dsb, dsb… Atau untuk satuan negara, semua negara juga ingin menjadi yang “ter” di dunia, dan tentu saja dalam bidang yang baik-baik saja. Siapa sih mau negaranya menjadi negara yang termiskin, terbelakang, terpadat, terjorok, terpuruk? …. (terkorup? Indonesia nyaris … hiks hiks … 😥 -tuti-)
Saya sendiri sekarang tinggal di negara yang termahal di dunia, termaju (mungkin?), dan mungkin sederet nomor satu dalam berbagai bidang. Tidak heran juga karena dari masing-masing invidu warganya mempunyai semangat yang tinggi untuk selalu menjadi yang “paling menguasai di bidangnya”, spesialisasi yang absolut. Waktu saya mencari-cari topik ini di internet, cukup mudah karena saya tinggal memasukkan kata kunci “Nihon ichi 日本一” nomor satu di Jepang atau “Sekai ichi 世界一” nomor satu di dunia. Dan ada beberapa halaman khusus yang sudah mengumpulkan daftar segala sesuatu yang nomor satu di dunia, sayangnya masih dalam bahasa Jepang di sini. Coba bandingkan halaman terjemahannya dalam bahasa Inggris di sini, sama sekali tidak bisa dijadikan bandingan kelengkapannya. Memang orang Jepang paling suka mengumpulkan/mencatat sesuatu (bangsa kita juga rajin mengumpulkan kok, itu tuh … pemulung 😉 -tuti-)

Di bawah Tokyo Tower yang "dikalahkan" oleh Sky Tree. Photo courtesy of ASN
Sebetulnya saya ingin menuliskan semua yang ichiban – nomor satu yang ada di dalam list itu, tapi mungkin tulisan ini akan menjadi panjang sekali. Jadi saya memilih tentang proyek pembangunan “Tokyo Sky Tree“, sebuah menara pengganti Tokyo Tower (333 m), yang diharapkan bisa menjadi tower tertinggi di dunia. Dan sambil saya menulis ini, saya membayangkan kalau nanti yang punya TV ini bisa “siaran” di Sky Tree bersama yang punya TE (wow … wow …. incredible! -tuti- ). Lebih bagus lagi kalau bisa membuat kopdar pemirsa TV dan penumpang TE (Twilight Express adalah nama kereta express di Jepang) di atas ketinggian 450 meter ya (yuhuuu … apa nggak capek manjatnya? 😀 -tuti-)

Tinggi menjulang di tengah hutan besi dan beton, Tokyo
Sky Tree ini sedang dibangun di downtown Tokyo, dekat Asakusa, Sumida-ku. Menempati areal sekitar 3,69 ha dengan dasar bangunan berupa “kota” kecil yang menyatukan dua setasiun yang memanjang 400 m dari timur ke barat. Tower ini awalnya hanya direncanakan setinggi 610 meter, tapi karena nanggung pada bulan Oktober 2009 konstruksinya dipertinggi menjadi 634 m. Angka 634 ini juga jika dibaca dalam bahasa Jepang menjadi Mu (6)- sa (3)-shi (4), Musashi dulu merupakan nama daerah yang meliputi Tokyo, Saitama dan Kanagawa. Jadi secara historis, angka ini juga mempunyai arti bagi orang Jepang. Selain itu konstruksi tower ini mengambil pola konstruksi dari bangunan bersejarah di Jepang: Gojuno tou (Pagoda tingkat lima, yang terkenal adalah Houryuuji di Nara).

Dalam pembangunan waktu mencapai tinggi 338 meter. Foto dari sini.
Pembangunan yang dimulai bulan Juli 2008 ini, sekarang sudah mencapai 398 m, sudah melebihi Tokyo Tower yang hanya 333 meter. Jika datang ke Tokyo Tower sekarang, pada sudut tertentu di dalam Tokyo Tower bahkan bisa membuat foto kenangan dengan latar belakang “Sky Tree” yang sedang dibangun.

diambil dari website resmi http://www.tokyo-skytree.jp/
Sky Tree dibangun dengan kegunaan utama sebagai relay Televisi Terrestrial Digital, yang akan menggantikan semua penyiaran analog yang ada. Tokyo Tower dianggap sudah tidak bisa dipakai lagi karena tingginya kurang, di tengah-tengah lautan gedung pencakar langit di Tokyo. Tapi meskipun Tower ini diperuntukkan bagi penyiaran televisi, tentu saja diharapkan Sky Tree ini dapat menjadi daya tarik wisata bagi wisman dan wisdom (semoga suatu saat nanti ada yang mau mensponsori saya menjadi wisman di Jepang 😀 -tuti- )

Image Sky Tree waktu malam, jika sudah selesai. Harus tunggu tahun 2012 untuk tahu aslinya.
Arsitek dari Sky Tree ini adalah Tadao Ando, arsitek terkenal Jepang dan menghabiskan dana sebesar 40 bilyun yen. Proyek yang direncanakan selesai pada musim semi tahun 2012 ini masih berlangsung tapi sudah banyak orang Jepang yang menjadikannya sebagai tempat wisata. Mempunyai satu foto dengan latar Sky Tree separuh jadi memang unik juga ya. Tapi saya lebih memilih untuk menunggu satu-dua tahun setelah selesai untuk mengunjunginya (kalau belum kiamat hehehe), sambil mengumpulkan keberanian menaikinya, kecuali…..
.
.
ya, … kecuali jika ada yang datang ke Tokyo, dan mengajak saya pergi ke sana … cihuy. Saya tunggu!
Ayo … ayooo … kita rame-rame kopdar di Tokyo! Nyonya rumahnya sudah siap loh … 😀 -tuti-
sakuranokuni kara no nama chuukei deshita.
(baiklah sekian laporan langsung dari negeri sakura)
tanoshinde itadakemashitadeshouka…
(Apakah bisa terhibur dengan sajian ini?)
watakushi, Tuti Nonka to Miyashita Imeruda wa mata no kikai ni oaidekiruno wo tanoshimini shiteimasu.
(Saya, Tuti Nonka dan Imelda Miyashita berharap dapat bertemu lagi di lain kesempatan)
ps: kalimat dalam bahasa Jepang di terjemahkan langsung Oleh EM.. 🙂
読み込み中
クリックでキャンセルします
画像が存在しません
sik-sik, mau komen fotonya dulu..
kok tingginya Mbak Imel sama sih dengan Bu Tuti..?
High heel Bu Tuti berapa senti ya.. 🙂
ato malah ancik-ancik kursi.. ha..ha..
Piss Buk..
..
Hai, Emi chan Ogenki desu Ka..
akhirnya tamu yang di tunggu-tunggu siaran di TV juga’ hi..hi.. 🙂
..
wow..!!
hebat euy menaranya..
kenapa dinamakan Sky Tree ya..?
gak mirip pohon kayaknya..
..
hmmm 2012 ya, masih lama banget..
gimana kalo kopdarnya di monas saja.. 😉
banyak juga lho orang djekartah yg belom pernah naek monas.. hi..hi..
..
wew.. 40 bilyun Yen, kalo di belikan krupuk dapet berapa banyak tuh..?
*ngayal dulu* 🙂
..
① soal high heel…. ata chan awas kamu kualat loh 😛
② genki desu… iya nih akhirnya siaran “not” live di sela-sela main bola 😀
③ soal nama: Awalnya ingin diberi nama “Shin (new) Tokyo Tower”, tapi krn perusahaan pengelolanya lain dari Tokyo Tower, maka tidak jadi. Ada calon nama lain : Tokyo Edo Tower, tapi krn di dekat lahan konstruksi ada toko kue bernama “Tower”, krn masalah copy right tidak dopakai. Ada juga calon lain “Sakura Tower” tapi kebetulan ada gedung dari Hotel Prince yang memakai nama Sakura Tower, dan terdaftar hak ciptanya, tidak bisa memkai nama itu.
Dan akhirnya terpilih nama Sky Tree ini, mungkin untuk lebih mendekatkan tumpukan beton itu dengan lingkungannya, meskipun saya tidak tahu seberapa “ramah lingkungan” pembangunan Sky Tree itu. Tapi dikatakan penerangan di Sky Tree akan memakai LED light dari panasonic, yang lebih ramah lingkungan dan dirancang khusus untuk Sky Tree
④ Kopdar di Monas? Boleh aja. Aku sih udah pernah ke sana, jadi aku tunggu di bawah aja ya. (ssst lift ke atasnya dulu bau kenc*ng sih)
⑤ 40 bilyun yen? bisa beli negara Indonesia kali hihihi…
EM
mbak imel,saya nabung dulu ya buat ke tokyo,mudah2an bisa melihat sendiri keindahan negeri sakura dan bunga sakurnya itu 🙂
OK didot…ditunggu ya. Kasih tahu saja kalau tabungannya udah berlimpah, siapa tahu bisa bayarin tiketnya mbak Tuti sekalian 😀
EM
(maaf) izin mengamankan KETIGA dulu. Boleh kan?!
Menarik banget emang kota tokyo. Tapi keknya mustri bersabar jika hendak ke sana soalnya cita2 keliling Indonesia aja belum terlaksana.
hehehehe.
Nah nah cita-cita keliling Indonesianya harus segera direalisasikan…mumpung masih muda loh
EM
Weh, berisi sekali ya artikel ini.
Aku heran, kenapa kencenderungannya negara maju slalu berlomba lomba membangun tower tertinggi ya….
Knapa ngga bikin lubang terdalam atau kolam lumpur terluas kayak Indone.. *eh 🙂
ya harus ke atas dong, kan ke atas unlimited, sedangkan ke dalam limited. siapa tahu bisa menjadi pohon kacangnya Jack.
EM
pernah baca entahdimanaitu, menurut teori freudian (feminis?) sih simbol ego komunal. entah negaranya, entah pembangunnya. bangunan ke atas perlambang falus, sementara bangunan di bawahnya yg biasanya melebar ke samping itu perlambang skrotum. kalo pake ilmu cocoklogi si bener2 aja. orangutan alpha male juga kan kalo ada jantan lain suka pamerin p****nya buat nunjukin superioritas. dan dari berbagai prosesi mating binatang kan yg jantan yg ngebangga2in kebagusannya. semacam merak yg pamer ekor dan burung manyar yg bikin sarang paling kokoh dan kuat.
IMHO, CMIIW.
eh… hola tantut!
(=
mbak mbangun menara tertinggi ini juga dalam rangka ichiban itu ya, konstruksinya gimana ya untuk antisipasi gempa yg sering terjadi di sana?
tentu memakai konstruksi anti gempa, dan katanya sekarang memasuki tahap konstruksi yang tersulit, karena ada bentuk mangkoknya (first observatory)
EM
Waw …
Tinggi Banget menaranya …
entah apa saya masih punya nyali untuk mendaki kesana …
Bisa “pis” nanti saya diatas sana …
hawong membayangkannya saja sudah “singunen” saya …
(bahasa Sundanya … reuwas)
(bahasa Indonesianya … Gamang)
Salam Saya EM
Salam Saya Bu Tuti …
ngga papa kok mas…di atas sana juga ada WC, kalo mau “pis” di WC aja hihihi
EM
wah mantep.. jepang emang gak ada matinya…
keren banget towernya ya…
hmmm soal ngga ada matinya, aku rasa bener, karena mereka bisa aja menemukan sesuatu yang aneh-aneh. Meskipun kadang aku merasa barang tersebut tidak perlu, tapi toh dibuat, dan dibeli orang, dan dari hak cipta, si penemu bisa makan!
Nanti kalau sempat saya mau tulis tentang ini.
EM
[…] tampil di TV. TV chanel mana? Coba saja Anda saksikan sendiri di sana. Saya menulis tentang “Ichiban – Nomor Satu“. Silakan berkunjung ke […]
salam kenal…blognya keren mas…artikelnya jugga keren…
di tunggu kunjungan baliknya,.,
kembali juga mas… Maaf di sini yang lagi siaran ibu-ibu nih… lihat saja fotonya, cantik kan?
;))
EM
Wow kali ini liputan siaran TV yang benar2 yahut….dua blogger berkolaborasi…jadi SATU !!!
Liputan special untuk TV dari presenter Jepang…siapa lagi kalau bukan mbak Imelda…hello mbak Imelda…liputannya asyik banget….selamat juga buat mbak Tuti, yang selalu menampilkan bintang2 TV yang selalu YAHUT 🙂 🙂 🙂
Hem…Sky Tree selesai thn 2012 yach ?…Yuk nabung…biar bisa kesana….tunggu kita2 main kesana yach mbak Imelda !.
Mbak Tuti…saya ikut daftar jadi wisman dong !
(sambil colek2…mbak Tuti, siapa tahu bisa ikutan nebeng di apartementnya mbak Imelda, hihihi….)
Ok, mbak Imelda, mbak Tuti, see you 🙂 🙂 🙂
Best regard,
Bintang
hahaha… iya nih aku belajar jadi presenter TV, yang kantor pusatnya di Jogja nih.
nebeng di apartemenku? Oooh boleh, kamar mandinya masih kosong kok hihihi
EM
Ups.. saya kira tadi tentang makanan ringan Ichiban.. (*gabisabahasaJepang.com*)
Saya suka sekali baca tulisannya Mba EM di blognya, Jepang banget.. sampai saya promosikan ke teman2 saya yang gila Jepang, dan mereka semua berkunjung ke sana, berpendapat sama kalo blognya keren..
Tadao Ando, kalo salah yang dulunya tukang kayu kan Mba? Tapi dengan semangat tinggi, dia belajar dan akhirnya besar menjadi arsitek terkenal seperti sekarang ini..
Hai Clara, terima kasih untuk promosinya ke teman-teman ya.
Ya dulunya Tadao Ando itu tukang kayu, pernah menjadi pemain boxing dan supir truk juga. Dia tidak pernah belajar arsitek secara akademis, tapi mengikuti ujian negara. Mungkin karena kakaknya juga arsitek, (Dan Tadao itu kembar) mereka bertiga ya kerjanya berkecimpung di dunia arsitek/konstruksi.
Lucunya, dia mantan tukang kayu, tapi desainnya semua memakai beton konkrit. Kalau bicara soal arsitek, mustinya aku suruh adikku saja yang bicara, karena memang itu bidangnya hehehe
EM
orang Jepang tuh suka banget bikin tower2 ya mbak….dan suka melihat pemandangan di bawah dari atas tower…
Tau kenapa? Karena lahan di Jepang itu mahal, jadi sebagai alternatif HARUS membangun ke atas. Coba deh perhatikan parkir mobil sistem dongkrak itu. Atau pernah juga aku tulis di TE, mobilnya masuk lift khusus supaya tidak perlu beli lahan ekstra untuk mobil muter-muter ke atas (atau bawah tanah)
Kadang kita bisa melihat rumah yang seluas 5×5 tapi 3 atau 4 tingkat loh…
EM
634 – mu sa shi… wah kalo musashi mah aku tahunya jago samurai itu.. tp udah lupa detail ceritanya… hmmm baca lagi ahhh
salam
Ya ya ya… Musashi by Eiji Yoshikawa.
Aku juga sudah baca tuh. Keren!
EM
* Wah, saya jadi teringat waktu berkunjung ke Yokosuka tahun 1981 mbak, sudah lama sekali…yg keingat waktu ke Tokyo Tower adalah membeli WALKMAN merk “T—i-a” yg waktu itu baru muncul dan sedang booming walkman di dunia (dan Jepang memang Ichiban).
* Selamat bagi yang akan Kopdar di Tokyo, kelihatannya sudah ditunggu juga oleh mbak Imelda.
* うまくいけば、私は東京に2012年に訪れることができます
(terima kasih paman Google, saya bisa menulis kanji).
wah 1981? saya masih SD tuh hehehe. Pertama kali ke Jepang th 1989, dan pertama kali ke Tokyo Tower th 2009 😀
Walkman ya…abis walkman, discman (CD player), abis itu MD player, MP3 player dan yang terkenal Ipodnya itu tuh…. revolusi di bidang audio.
2012年お待ちしております。
EM
Ada tiga hal Bu Tuti: **melirik Om Nh**
1. Ketika membaca di paragraf2 awal, saya terkagum-kagum dengan bahasa jepang bu tuti. Sempat terpikir untuk kursus kilat dengan Bu tuti, tapi ternyata…. hahaha…. diterjemahin sama orang jepun sendiri…. 😀
2. Soal agama orang Jepang, saya sangat tertarik. Kepercayaan mereka akan kekuatan supranatural sangat kuat, tapi tak menamakannya dengan agama. Dalam banyak hal, kepercayaan yang kuat itu menjadi motivasi utama mereka dalam meraih kemajuan. Sungguh, saya penasaran dengan hal ini. Jadi pengen meneliti lebih jauh nih… **mencari sponsor dulu kali ya….**
3. Kopdar di ketinggian 450 meter? aih… ingin sekali saya… ok, kita catat: agenda 2012, mengunjungi Jepang dan kopdar di gunung fuji dan puncak sky tree… Ada yang mau ikut? daftar dari sekarang, hahaha… 😀
1. jangan pandang enteng loh Uda. Nanti di CD kedua ada lagu bahasa Jepang. Mbak tuti mau ngalahin Teresa Teng!
2. religious dan religion memang berbeda. Dan meskipun orang Jepang mengatakan mereka atheis, mereka tetap melakukan hal-hal religious.
3. Siiip Uda kepala rombongan dari Indonesia ya… Saya tunggu loh
EM
Yang dilirik senyum-senyum …
senang …
semua mempraktekkan jurus TIGA …
🙂
acungin jempol ikutan kopdar di ketinggian itu 😀
nah.kali ini saya nyerah..ga bs bahasa jepang…:(
Ndak usah bisa bahasa Jepang untuk bisa mengerti tulisan ini kok mas 😀
EM
Wah blognya Mbak tuti Nonka bagus dan artikelnya menambah pengetahuan. Tuti Nonka itu kan penulis betul ya Mbak? Saya pernah baca tulisan mbak di Femina atau Kartini lupa saya. Senang sekali bisa berkunjung ke TV Mbak, semoga sukses! ( TV apaan sih?) Salam kenal http://Jendelakatatiti.wordpress.com
benar sekali…. ini mbak Tuti Nonka yang penulis. silakan dijawab mbak Tuti sendiri.
EM
halo mba tuti.. yg keberapa ya aku kesini.. hihihi ( wong cuma 2x ya..)
keren keren ide tulisan nya.. huhuhu iri iri^,*
mba mel.. sky tree depan apato ku.. ayo ayo maen2 kesini.. ^_*
omong2, iya tuh blm jadi tiap weekend penuh bgt euy yg numpang foto! hobby nya org jepang narsis dimana2.. hehe
aha! boleh boleh… kapan ya aku bawa Riku ke sana di hari biasa ya. supaya bisa foto-foto dengan leluasa.
EM
Terbayang betapa tingginya menara tsb…
Tapi dari sisi kegempaan, karena Jepang sering gempa (seperti Indonesia)….berarti bangunanpun mesti tahan gempa…pasti jmuahal sekali….
Ahh mesti nabung….semoga nanti bisa nengok ke sana…..
untuk menjadi bangunan tahan gempa dan ramah lingkungan memang perlu biaya yang tidak sedikit bu.
Dalam 3 tahun ini ya bu 🙂
EM
Astaga.. udh tinggi, mahal pulak yaaa biaya pembuatannya
and bener kata bunda Eni, musti nabung dolo 😛
eh maunya spt bunda Tuti deh…
Pengennya ada yg sponsorin :)) hahaha
siapa tahu kamu menang kuis dengan hadiah tiket pp Tokyo-Jakarta heheheh
EM
walahhh hebat bener tamunya bunda kali ini, ulasannya sangat menarik dan lengkap!!! hehehehe *aku ndak jadi masukin tulisan ah bun…udah grogi duluan liat tulisan2 lain* hhohohohoho 😛
Bun…ayo kapan2 kita rusuhin rumah mbak imel di tokyo…hehehehe biar kelimpingan mbak imel masaknya ^_^
kelimpingan masak? ngga lah… paling kelimpingan beresin rumah yang sebesar kandang kelinci ini 😀
EM
wow….menara tertinggi didunia??? ga kebayang deh
soalnya di Toronto konon 16 th yg lalu CN Tower adalah menara tertinggi…tapi sekarang sudah ga lagi…dan saya naek kesana trus jalan di daerah yg lantainya kaca….(untung saya ga singunen/gamang) karena saya memang ga takut di tempat tinggi
Tapi klo Tokyo tower ini jauh lebih tinggi dari CN tower…dan nantinya saya bisa berkunjung kesana…..yg harus saya pikir adalah kuping saya…..hehehehe pasti tersiksa naek tinggi banget gitu
Wah iya aku tidak terpikir soal kuping. Waktu naik ke lantai 60 di Gedung Sunshine Building cuma semenit dan tidak pengaruh ke kuping. Tapi kalau 450 meter gimana ya? (Untung kita tidak bisa naik sampai 600 meter hehehe)
EM
sik sik aku terpesona dulu dengan towernya itu. Bagus sekali dan sangat tinggi untuk overview seluruh kota.
Kapan saya diajak naik ke sana ? 😀
pasti pemandangannya bagus jika malam seperti kebanyakan tower di dunia…dan semua yang di bawah seperti lego saja.
Saya udah ajak kok tuh mas… tapi datang dengan biaya sendiri ya hehehe
EM
*wondering*
Kapan yah bisa foto bareng mbokde
🙂
mbokde itu siapa dhal? Aku atau mbak Tuti? hihihi
EM
Saya juga mau jadi Ichiban. Untuk itu saya harus mencari celah-celah mana yang bisa membuat saya jadi ichiban. Mungkin ichiban dibidang ngenet berhari-hari di depan layar laptop. Wah, mbayangkan saja sudah singu (pening). Anyway, artikelnya bagus mbak Imel.
Tapi, ngemeng-ngemeng, mana tuan rumahnya? Kok nggak pernah nongol nih. Sudah kangsenan dengan mbak Imel kali nih. Yang njawab semuanya mbak Imel. He he he, nggak apa-apa kok kalau tuan rumahnya masih pigi ngurusin itu tuh yang jadi mimpi buruk setiap kali tidur. 😀
ssst Pak Eko….yang punya TV lagi berusaha menjadi ichiban disertasinya kan 😉
EM
Tutinonka dan Mbak Imel
sama aja :
sama-sama Ichiban (nomer satu)
keduanya merupakan wanita yg hebat
perempuan yg smart, berbudi luhur
dan istri teladan
maju terussssss
ganbatte ne, arigatou….
🙂 🙂
Nah nah nah…komentar yang begini pasti HANYA dari Bang Mike.
EM
Tinggi banget menaranya…. singunen kayaknya kalau aku naik ke sana…
Baru setengah jadi aja udah terlihat megah, gimana kalau nanti jadi ya? nunggu 2 tahun lagi untuk bisa melihat wujudnya setelah jadi.. 🙂
Nice post Mbak Imel….
@ Bu Tuti: saya kira Bu Tuti mahir juga bahasa Jepang… 🙂
Iya kalau mau ke Tokyo, lebih baik tunggu dua tahun lagi…. nabung ya. siapa tahu diundang gubernur Tokyo ikut acara peresmiannya hihihi
EM
Ada 3 hal ,Mbak Imelda. (* ikut2an Mas Enha*) 🙂
1. Salam kenal dulu ya Mbak Imelda .
2. TV nya Mbak Tuti selalu menampilkan tulisan dan ”artis” yg keren2 🙂
3. Sky Tree sebagai bukti ,lagi2 ichiban bagi orang Jepang memang penting.
salam
1. Salam kenal juga bunda…sering lihat di blognya mas NH
2. Yang punya juga keren sih hihihi
3. Meskipun di sepakbola mereka cuma bisa masuk 16 besar dunia 😀
EM
wooowwwwwwww….japan emang kereennnn
dri kecil saya punya cita2 bisa kesana… someday
[…] melihat pembangunan Sky Tree yang sudah melampaui 500 m. (Mau tahu tentang Sky Tree silakan baca di Tuti Nonka’s Veranda […]
meski telat, numpang berkomentar Bu Tuti 🙂 Pernah ke sana bulan April 2010 ini. Klo 2012 mau kopdar di Sky Tree, ikutan …
Tuti :
Tidak ada kata telat, Fety 🙂
Wah, Fety sudah pernah ke Sky Tree ya? Hebat. Kopdar 2012? Mudah-mudahan, kalau diijinkan Tuhan … (nabungnya udah cukup belum ya … 😀 )
[…] menemukan sebuah informasi tentang sebuah proyek untuk membuat “Sky Tree” dari 133.320 buah lego yang kemudian dipamerkan di National Museum of Emerging Science and […]
[…] makan kami naik taxi ke Ueno. Tidak jauh, sekitar 1200 yen ongkosnya. Dan kami bisa melihat Sky Tree menjulang. Sayang waktu itu aku repot pangku si Kai, jadi tidak bisa memotret Sky Tree di depan […]
[…] 22 Mei, satu lagi “pemersatu” Jepang dibuka. Menara pemancar tertinggi di dunia, Sky Tree Tokyo (634 meter) diresmikan. Meskipun hujan dan udara dingin (16 derajat, turun 9 derajat dari kemarin), […]
[…] aku menulis tentang pembangunan SkyTree di blog milik mbak Tuti Nonka (wah tulisan tahun 2010 tuh), SkyTree memang ditunggu-tunggu menjadi ikon kota Tokyo. Sayangnya […]