SAHABAT ADA DIMANA-MANA
Apa arti sahabat atau teman bagi Anda?
Jika pertanyaan itu ditujukan kepada saya, maka jawab saya : sahabat adalah kekayaan yang sangat berharga. Persahabatan membuat hidup menjadi indah dan kaya warna, kebahagiaan menjadi berlipat ganda, dan kesedihan hilang tanpa terasa. Sahabat menjadi tempat berbagi, sekaligus tempat menerima.
Sahabat ada dimana-mana. Ya. Jika kita membuka hati, kita akan menemukan sahabat dimana-mana. Tidak selalu secara fisik ada di dekat kita, bahkan bisa jadi kita tidak pernah berjumpa dengan mereka, tetapi interaksi yang terjalin dengan tulus akan membuat sahabat terasa ada di sisi hati kita.
Untuk sahabat-sahabatlah, saya sengaja datang ke Jakarta pada tanggal 1, 2, dan 3 Agustus lalu. Berawal dari undangan kopdar Mbak Imelda pada tanggal 2 Agustus, saya ‘melebarkan sayap’ untuk sekaligus membuat serangkaian janji dengan sahabat-sahabat yang lain. Sekali merengkuh dayung bukan hanya tujuh pulau tercapai, melainkan sekaligus juga menangkap ikan dan mengangkat harta terpendam dari kapal karam … 😀
Mbak Imel, sahabat yang selalu saya kagumi dan saya sayangi
Hari Minggu, tanggal 1 Agustus, saya tiba di Jakarta jam sepuluh pagi. Sesudah check in hotel, saya langsung meluncur ke Plasa Senayan untuk bertemu dengan dua penulis sahabat saya, Widya dan Eva. Widya, pasti Anda masih ingat, pernah menulis tentang kebiasaan minum teh dalam keluarganya di blog saya, dan Eva berkisah tentang gelas tanah liat dari seorang suami yang dibuat dengan penuh cinta, yang juga sudah publish beberapa waktu lalu di TV. Ini adalah pertemuan saya yang ke lima dengan Widya dan Eva. Ya, kami memang baru kenal pada saat launching antologi cerpen “24 Sauh” pada Februari 2010, dan sejak itu hati kami berpaut (cieeee … 😀 )
Malam harinya, saya bertemu dengan sahabat saya yang lain, Elindasari . Mbak Linda pernah menulis tentang cinta kepada mama di blog saya. Ia bahkan mengadakan sayembara untuk itu, dan hadiahnya sudah lunas saya kirimkan ke semua pemenang (yang hadiahnya belum sampai harap tunjuk jari ya … ). Ini adalah pertemuan saya yang ke tiga dengan Mbak Linda. Seperti yang sudah digariskan takdir, Mbak Linda yang lebih banyak berkicau dengan ceria, dan saya menyimak dengan bahagia. Masing-masing menjalankan perannya dengan sukses … 🙂
Mbak Linda, kicaunya selalu membuat saya bahagia dan terpesona
Kopdar ramai-ramai berlangsung hari Senin, tanggal 2 Agustus di Kafe Lokananta, Jakarta Selatan. Taksi yang saya tumpangi cukup lama berputar-putar mencari lokasi kafe ini. Sesudah bertanya empat kali, kami akhirnya menemukan alamat yang dimaksud. Tetapi papan nama yang terpampang di depan bangunan tidak menyatakan bahwa tempat itu adalah kafe. Wew, bagaimana ini? Akhirnya kami coba memutari bangunan yang terletak di pojok jalan itu, dan … olala! Ternyata Kafe Lokananta terletak di sisi lain bangunan yang memiliki dua muka itu.
Begitu masuk ruangan, saya melihat Mbak Imelda dan Daniel Mahendra sudah ada di dalam. Saya langsung mengenali Ria, meskipun belum pernah bertemu sebelumnya. Wiiih …. Ria bener-bener menggemaskan. Manis dan chubby. Siapapun pasti pengin nyubit pipinya. Ketika seorang gadis berbadan mungil datang menyalami, saya sempat dibuat bingung. Siapa ya? “Uni Dede” dia memperkenalkan diri. Whaatt??!! Uni Dede? Ya olooh … kok mungil bener! Dari foto di blognya saya membayangkan Uni Dede berpostur tinggi dan berisi … 🙂 Dan ketika seorang teman dengan seragam kantornya yang unik tersenyum manis menghampiri saya, saya bisa mengenalinya tanpa ragu, karena penampilannya memang mirip dengan foto di blognya. Dialah Mbak Puak Cullen.
Satu teman lagi yang saya belum pernah ketemu tapi langsung saya kenali adalah Yessy Muchtar . Wanita cantik yang selalu heboh dan memeriahkan suasana ini juga sama persis dengan foto-foto di blognya. Bedanya tentu saja, kalau ketemu orangnya langsung kita bisa mencium aroma semerbak wangi parfumnya. Untung saya wanita juga (dan sudah lanjut usia) jadi nggak sampai mabuk kepayang … hihi …
Senyum cerah Wita, Mbak Imel, Puak, yessy, Krismariana, Eka, dan Clara. Hei …. yang lain pada kemana nih? Bengong ngeliatin kami nampang ya? 😀
Uni Dede … makan yang banyak ya biar cepet gede
Wow … asyik bener Mbak Puak dan Yessy nonton foto-foto Mbak Imel dan Ria di Tanjung Lesung sehari sebelumnya. Sedikit akting juga sih, soalnya kalau kelihatan nggak tertarik kan foto modelnya kecewa … 😀
Eka (berjilbab) dan Reva (baju garis-garis), juga baru kali kemarin saya ketemu. Alamak Reva, lirikanmu itu lho! Copot jantungku …
Siapa lagi yang datang? Ada Eka Sudjana, yang belum pernah saya kenal sebelumnya even melalui blog, juga Wita. Hasil obrolan dengan Wita menguak sejarah lama, karena ternyata ibunda Wita adalah tetangga dan teman main saya sewaktu kecil, sedangkan ayah Wita adalah kakak kelas saya di SMA! Alangkah sempitnya dunia …!
Reva Liani Pane, yang suka dipanggil Lee, sayapun cukup akrab dan kami sudah beberapa kali saling berkunjung ke blog masing-masing. Saya tak langsung mengenali Reva, butuh waktu beberapa detik untuk mencocokkan wajahnya dengan foto di blognya. Bukan apa-apa, soalnya Reva yang asli (emang ada yang palsu? 😮 ) lebih cantik dari fotonya. Clara, saya juga baru pertama bertemu, meskipun sudah saling kenal baik. Owgh, saya tak menduga Clara ternyata berpostur kecil mungil. Kalau parasnya yang cantik kebule-bulean, saya sudah melihat dari fotonya. Lalu ada Krismariana, yang sudah beberapa kali saya temui juga. Reti, yang baru pertama kemarin saya lihat wajahnya. Calon ibu ini tampak happy dengan perut buncitnya yang menyimpan sang buah hati.
Eka Situmorang-Sir, tentu saja masih hangat dalam hati dan pikiran, karena tulisannya baru saja publish di TV. Ini adalah pertemuan saya yang kedua dengan Eka, dan sumpe dia kelihatan lebih cantik dan langsing. Sayang saya tidak sempat membuat foto bersamanya, karena masing-masing keasyikan ngobrol … 😀
Ria, Wita, dan Clara. Bunga-bunga yang baru mekar ini membuat saya merasa seperti bunga kering yang hampir rontok …hihihi …
Foto bersama setelah bersuka ria …
Dari Kafe Lokananta saya digaet Mbak Imelda untuk bertemu dengan Om Trainer dan Afdhal di Hotel Mulia. Sayangnya Om Trainer sudah pindah ke tempat lain sejak siang, sehingga kami hanya bertemu dengan Afdhal saja. Ini kali pertama saya bertemu dengan Daeng yang masih pengantin baru ini. Ia suka memanggil saya dengan sebutan yang khas, “Mbokde” … hihihi. Karena pernah sekolah lama di Yogya, rekan yunior Om Trainer ini cukup mahir berbahasa Jawa. Dan yang membuat saya ‘syok’, dia mencium tangan saya loh! Hiyaaa …. jadi berasa emak-emak beneran deh saya 😀
Kai langsung jatuh cinta dan minta digendong Om Afdhal. Semoga cepet ketularan dapet momongan ya Dhal …
Hari ke tiga, saya bertemu dengan Bunda Lily, yang di jagad maya lebih dikenal sebagai Bundadon’tworry. Ini pertemuan saya yang pertama dengan beliau, dan saya senang sekali bisa berjumpa dengan blogger yang tulisannya selalu memberikan wacana baru bagi pembacanya ini. Bunda Lily sangat ramah, dan karena seumur, kami dengan mudah menemukan topik pembicaraan yang cocok. Dengan wanita-wanita muda yang saya temui hari sebelumnya di Kafe Lokananta, mana mungkinlah membicarakan tentang surga dan neraka, bukan? 🙂
Dua ibu seusia, cocok membicarakan surga dan neraka …. 🙂
Saya menghabiskan hari ke tiga di Jakarta bersama Mbak Imel di Plasa Senayan. Kami menemukan sebuah restoran bergaya farm Swiss, dan saya sangat menyukai suasananya (eh … sebenarnya Mbak Imel yang menunjukkan pada saya, saya mah orang kampung yang gak paham tempat-tempat asyik di Jakarta … 😀 ). Mbak Imel pernah menawarkan untuk mencoba kerang mentah ala Jepang, tapi dengan gentar saya menolak 😀 Kai pun senang sekali di resto ini, tak mau beranjak dari sapi-sapi hijau yang nampang di depan resto.
Sapi kok warnanya hijau ya? Hei, Kai seneng banget pegang susu Mak Sapi! Yeah, kalau sapi mah boleh deh … hihi …
Kami ngobrol sampai jam tiga sore, saat saya harus bersiap-siap terbang kembali ke Yogya. Ketika berpisah, tak tertahan kami menitikkan air mata. Terharu pada keajaiban dunia maya yang bisa menjembatani persahabatan di antara orang-orang dari berbagai penjuru dunia.
Ada puisi karya Kahlil Gibran tentang persahabatan yang sangat saya sukai, dan saya kutipkan lengkap di bawah ini.
PERSAHABATAN
Sahabat adalah kebutuhan jiwa
dialah ladang hati, yang dengan kasih kau taburi
dan kau pungut buahnya penuh rasa terima kasih
dia pula lah naungan sejuk keteduhanmu
sebuah pendiangan demi kehangatan sukmamu
karena kau menghampirinya di kala hati gersang kelaparan
dan mencarinya di kala jiwa membutuhkan kedamaian.
Bila dia bicara, menyatakan fikirannya
kau tiada menakuti bisikan “tidak” di kalbumu sendiri
pun tiada takut kau melahirkan kata “ya’.
Dan bilamana ia diam, terbungkam tanpa bicara
hatimu tiada kan henti, mencoba menangkap bahasa hatinya.
Karena dalam rangkuman persahabatan
segala fikiran, harapan, dan keinginan
dicetuskan bersama dan didukung bersama
dengan sukacita yang utuh, pun tiada disimpan.
Di saat berpisah dengannya, kau tiada kan berduka cita
sebab apa yang paling kau kasihi darinya
amatlah mungkin lebih cemerlang dari kejauhan
sebagaimana sebuah gunung, nampak lebih agung
dari tanah ngarai dataran.
Jangan ada tujuan lain dari persahabatan
kecuali saling memperkaya kejiwaan
sebab kasih yang masih mengandung pamrih
di luar misterinya sendiri
bukanlah kasih, namun jaring yang ditebarkan
hanya akan menangkap yang tiada diharapkan.
Persembahkanlah yang terindah demi persahabatan :
Jika dia harus tahu musim surutmu
biarkanlah dia mengenal pula musim pasangmu
sebab, siapakah sahabat itu, hingga kau hanya mendekatinya
untuk bersama sekedar akan membunuh waktu?
Carilah dia, untuk bersama : menghidupkan sang waktu!
Sebab dialah orangnya untuk mengisi kekuranganmu
bukannya untuk mengisi keisenganmu
Dan dalam kemanisan persahabatan
biarkanlah ada tawa ria
berbagi duka dan kesenangan
sebab dari titik-titik kecil embun pagi
hati manusia menghirup fajar hari
dan menemukan gairah segar kehidupan.
…
indahnya persahabatan Bu Tuti dengan teman-teman blogger..
meskipun tidak hadir di sana, saya bisa merasakan hangatnya persahabatan itu.. 🙂
…
semoga suatu saat saya akan memperoleh kesempatan untuk merasakan kehangatan itu juga..
…
setelah melihat acara kopdar Bu Tuti, saya baru nyadar…
Lha ternyata sahabat Blogku cewek semua…
Cowoknya bisa di itung..
Hi..hi.. 😀
…
Tuti :
….
Betul Ta, persahabatan itu indah sekali 🙂
Wew, dari Jakarta sampai Kediri hangatnya masih terasa ya?
…
Pasti, kalau saatnya tiba, pasti Ata akan bisa berkumpul dengan sahabat-sahabat juga. Mmmm …. kan udah ada rencana tuh? Yang bulan Desember? Oh, belum waktunya digaungkan ya … 😀
….
Whoaaa …. kalau itu pasti disengaja, dan terencana. Ata memang cuma ndeketin sahabat-sahabat yang cewek aja … hihihi … Hayo, ngaku!
Tapi normal kok. Dari pada jeruk makan jeruk, kan asem banget tuh 😀
“Ata memang cuma ndeketin sahabat-sahabat yang cewek aja ”
kayaknya kebalikan dari itu deh Buk..
saya yang di deketin 😛
*siap-siap di timpukin, nyetater motor*
..
salam kenal bunda.
bun,..puisinya bagus banged,..
untaian kata-kata yang indah tentang persahabatan.
Tuti :
Salam kenal juga, Anex
Puisinya memang bagus, Kahlil Gibran adalah penyair yang mumpuni … 🙂
Wah seru banget acara kopdarnya bu… Sampe 3 hari!! 🙂
Kapan nih kopdar di LA? Ditunggu ya kedatangannya… 🙂
Tuti :
Betul, 3 hari full kopdar! 😀
Kopdar ke LA? Mauuuu ….. tapi dikirim tiketnya ya … hahaha …
Argh….. saya cemburu betul dengan pertemuan itu Bu Tuti…
Saya sudah tahu sebelumnya dari Nechan soal acara di tanggal 1 dan 2 itu. Tapi sayangnya, di tanggal 1 saya ada acara, sementara di tanggal 2 saya ada janji dengan profesor saya, gak mungkin kan saya batalkan janji dengan si profesor, lha wong untuk mendapatkan waktu itu saja sudah sulit setengah mati… lho, kok jadi curhat? hahaha… 😀
Benar sekali Bu Tuti, persahabatan ini indah sekali. Persahabatan yang tulus akan menafikan segala latar belakang kita. Saya benar-benar beruntung beraktifitas di jagat maya ini, sehingga bisa berkenalan dengan orang-orang hebat di atas. Semoga suatu saat, saya bisa bertemu juga dengan mereka-mereka. Kalau kita, kopdarnya di ruang promosi aja kelak ya Bu…? hehehe… 😀
Eh, di acara yang di Lokananta itu kok ada yang ganjil ya? Kok ada yang “tidak cantik” di situ? 😀
**kabur sebelum ditimpuk buku-buku terbitan kakilangit**
Tuti :
Di TV semua boleh dilakukan kok, Uda. Mau cemburu, boleh. Mau curhat juga boleh …. hehehe … 😀
Betul, Uda. Persahabatan di dunia maya ada kalanya bisa lebih erat dari persahabatan dengan orang-orang yang sering kita temui secara nyata di sekeliling kita setiap hari. Kenapa? Karena di dunia nyata (di lingkungan kerja, lingkungan pergaulan, lingkungan keluarga), hubungan itu terjadi ‘by design’. Sedangkan di dunia maya, persahabatan itu muncul benar-benar dari hati, karena pilihan kita sendiri, bukan karena adanya ‘kondisi buatan’.
Kopdar di promosi ujian terbuka ya Da? Insya’allah. Saya tunggu undangan promosinya loh Da. Nggak lama lagi kan? 🙂
Memang ada satu yang ‘tidak cantik’ di Lokananta. Wah, tapi beliau boss kita semua loh … Tanpa beliau, semua bakal berantakan … hehehe … 😀
Mbak cantik, itu Bunda Ly sampein gak ciuman dariku buat Mbak tuti?
aku titip ciuman paling mesra loh 😛
Tuti :
Bundo … Bunda Ly nyampein kok ciuman dari Bundo. Terimakasih Bundo, so sweet. Ciuman balik untuk Bundo … 🙂
Tapi pengin ngerasain ciuman yang asli nih. Kapan ya …
Sungguh bahagia melihat para sahabat bertemu. Bahkan ada yang bertemu baru pertama kali. Sungguh mengharukan.
Aneh, mungkin tinggal saya yang belum pernah ditemui bu Tuti. Tonggo dewe kok yo ora tau dilirik. 🙂
Tuti :
Pak Eko, untuk kopdar dengan panjenengan, skenarionya kan sudah ada. Yang tabrakan di toko buku itu … hehehe … 😀
Kopdarnya besok kalau saya menghadiri promosi doktor Pak Eko aja ya. Halah, musti jauh-jauh ke UI, padahal di Yogya aja tonggo dewe … 🙂
Haihhhhhhh
Pokoknya aku kecewa karena dirimu gak pake jilbab merah!
Tadinya udah di niatin dari rumah, mau pake baju merah ahh terus poto sama mbak Tuti Nonka, hihi..keknya keren.
Tapi di batalkan karena entah kenapa begitu buka lemari baju hijau inilah yang berteriak minta di pakai…*lebay*
Kita harus ketemu lagi ya mbak, biar bisa ngobrol banyak. Kemarin banyak orang, banyak hehe heheh…jadi ngobrol nya malah sedikit 🙂 Salahkan PUAK! dia dateng dengan seragam supir taksinya, eh salah seragam OB! *dibantai PUAK* siapaa cobaaaa yang gak tergoda nyela nyela dia!
hihihi…
Senang banget bisa ketemu dirimu, mbak 🙂
Aku mau nulis juga cerita ini, tapi nanti tunggu foto-fotonya kumplit! hihihi
Tuti :
Haiyaa …
Sebenernya jilbab yang aku pakai kemarin merah juga, cuma keujanan di jalan, luntur jadi pink … hihihi …
Iya betul. Kemarin karena banyak orang, kita harus membagi perhatian ke banyak orang juga, sehingga ngobrol dari hati-ke-hati (jiaah … ) jadi nggak sempat lagi. Oke, gimana kalau besok kita ketemuan lagi di Paris? Di puncak Eiffel gitu loh … kan asyik …. Biar temen-temen pada ngiri 😀
Aku nggak berani nulis kisah seragam Puak ah, takut dikemplang 😀
Ditunggu tulisan kopdar ala Yessy. Pasti heboh-boh. Eh iya, kalau ada fotoku, pilih yang cantik loh ya. Awas kalo yang jelek diupload *ngancem.com*
Hahahahah, aku ngakak baca tulisan di bawah foto uni dede, makan yang banyak ya..biar cepet gede …bwuahuahuahuahua….*dijitak uni dede*
Tuti :
Eh, kemarin Uni Dede makannya udah pinter loh. Sepiring besar dihabisin sendiri. Makanya kita tepukin rame-rame … hahaha 😀
Bu Tuti, saya malah ngerasa jadi rebung ketika ketemu Ibu yang sudah jadi bambu matang, bisa dipakai multi fungsi, dan berharga buat orang lain..
Itu kopdar pertama saya, hmm.. begitu ternyata rasanya kopdar.. hehe..
Bu, fotonya saya simpan ya.. soalnya saya di cafe sibuk observe people, niat foto2nya hilang blas deh..
Senang akhirnya bisa ketemu Ibu.. 🙂
Tuti :
Weks … dapet perumpamaan baru nih : rebung dan bambu matang 🙂
Rebung itu enaknya dibikin sayur atau buat isi lumpia, lha kalau bambu matang cocok buat mentung maling atau bikin jembatan … 😀
Owgh, pengalaman pertama kopdar ya? Gimana kesan-kesan Clara? Asyik nggak kopdar itu? Mungkin kemarin Clara belum begitu familiar dengan teman-teman yang lain ya? Kopdar paling asyik memang dengan teman-teman yang sudah kenal lebih dulu di dunia maya …
Silahkan disimpen fotonya Clara. Itu sebagian besar jepretan Ria. Gimana hasil observasi terhadap teman-teman? Baik-baik kan? 🙂
Saya juga senang ketemu Clara … 🙂
Wadow…ternyata kopdar hari Seninnya seru banget yach mbak…..hikhikhik…sayangnya saya nggak bisa ikutan yach….hem lain kali mungkin saya harus belain ambil cuti dech biar bisa ikutan nimbrung kopdar bareng sahabat2 blogger lain yach 🙂 🙂 🙂
Persahabatan itu memang indah, dan sangat berarti bagi setiap orang…Hem…benar2 puisi yang indah dan pas buat memaknai arti persahabatan.
Semoga kita bisa kopdar lagi yach mbak …. kayaknya kicauannya masih kurang banyak, hahaha…..
Mbak Imel…..Lala….kita ke Jember yuk….
Tgl 8 & 9 Agustus 2010 besok ada Jember Fashion Carnaval lho….nonton bareng di Jember yuk….siapatahu kita bisa sekalian kopdar disana, hahaha…..:) 🙂 🙂
Mbak Tuti thanks yach cindera matanya kemarin….lain kali pas ke Jkt lagi kita makan masakan khas Melayu yuk 🙂 🙂 🙂 Hahaha….baru kepikiran soalnya….kenapa kemarin saya nggak ngajak mbak Tuti untuk icip-icip di resto Melayu yach, hahaha….
Ok, mbak see you, peluk cium selalu 🙂
Best regard,
Bintang
Tuti :
Betul mbak, sekali-sekali bolos nggak papa kok. Kemarin banyak juga loh teman-teman yang ijin dari kantor : Ria, Yessy, Puak, Clara, Eka, dll … 🙂
Puisinya memang bagus. Kahlil Gibran gitu loh. Dia adalah penyair Libanon yang sangat terkenal. Saya juga suka puisi-puisinya yang lain seperti “Cinta”, “Anak”, “Kerja”, “Pernikahan”, “Pemberian”, dll yang terkumpul dalam buku “Sang Nabi”.
Tanggal 8 dan 9 Agustus di Jember, aduh …. pengin banget deh. Tapi kayaknya waktu saya terlalu sempit. Mudah-mudahan tahun depan deh. JFC diadakan setiap tahun kan?
Siip Mbak, lain kali kita ke restoran Melayu ya. Tapi bukan berarti makannya sambil mlayu-mlayu (lari-lari) kan … hehe …
Thanks Mbak, peluk cium juga buat Mbak Linda
salam hangat,
Seneng bisa ketemu bunda lagi 🙂
Puisinya mengharukan bunda..
Ihik.. keberadaan sahabat memang menghangatkan jiwa..
Mengisi kosong relung dengan cinta
Terima kasih untuk persahabatan yang bunda berikan, dan semua teman2 berikan…
God Bless!
Tuti :
Iya, seneng bisa ketemu Eka lagi. Sayangnya, kemarin lupa nggak bikin foto berdua ya 😦 Habis, masing-masing heboh, sibuk ngobrol sana-sini, sampe lupa foto …
Terimakasih juga dengan persahabatan Eka. Terimakasih sudah mau menulis untuk TV, di antara kesibukan blogging Eka yang begitu padat ….
God Bless you too!
Bundaaa, aku jadi malu.. iya janji bunda aku bakalan makan yang banyak biar cepet gede hehehe 😀
Seneng bisa ketemu bunda dan temen2 blogger semua. Kapan2 klo ke Jogja boleh mampir ya buun
Tuti :
Ade …. kemarin bener-bener nggak nyangka loh, Ade ternyata kecil mungil. Jadi nggak pantes dipanggil ‘Uni’ … hihihi. Pantesnya dipanggil ‘adik’ atau ‘upik’ 🙂
Pasti De, kalau ke Yogya kudu mampir ke rumah saya. Sekalian kopdar dengan teman-teman bloger lain di Yogya. Kapan dong?
Reva-lebih-cantik-ASLInya-daripada-fotonya.
Baca itu, Yessy? Baca?? *nyombong, sebelumnya kacamata yg dipakai disuruh lepas sama Yessy*
Hmmm….
Ahh….., Bu Tuti baik sekaliii……!! *peluk Bu Tuti* Lain kali kita ketemuan lagi ya, Buuu….!!
Tuti :
Kacamata Reva keren kok. Keliatan kayak orang pinter gitu (haah …. bukan ‘kelihatan’, memang pinter je … 😀 ).
Reva juga baik *peluk Reva juga*
Iya, lain kali ketemu lagi di Manhattan ya … (masak kalah sama Yessy yang mau ketemuan di Paris … )
Baca Va, gue baca…
kalo lepas kaca mata, jauh, jauh, jauh lebih cantik deh!!!! *maksa*
Bunda…..sangat senang bertemu denganmu…
maaf hari terakhir di jakarta aku ndak bisa nemenin, soalnya juga jadi hari terakhirku karena rabunya aku udah pulang…maap ya 😦
Tuti :
Aku juga senaaang ketemu Ria 🙂
Nggak papa, Ria. Karena waktu yang terbatas, pasti kita harus bagi-bagi dengan yang lain. Lagipula, hari Senin itu kan kita udah bersama sampe malem. Udah cukup kan … 🙂
Duh senangnya bisa kopdar dengan blogger-blogger beken itu, moga-moga someday kita bisa kopdar juga, ya Bu Tuti, salam buat semua
Tuti :
Yaa … senang sekali kopdar dengan teman-teman. Oke, pasti kita juga akan bisa kopdar suatu saat kelak. Salam juga 🙂
duh, malah Mbak Tuti dah duluan bikin postingan kopdar 🙂
persahabatan memang indah ya Mbak, apalagi ada dimana2.
Saya merasa terhormat sekaligus bahagia bisa bertemu langsung dgn seorang penulis hebat seperti Mbak Tuti, sayang waktunya cuma sebentar ya Mbak. 🙂
Terimakasih utk keindahan pertemuan yg hanya sekejap, namun merupakan kenangan indah seumur hidupku.
selalu sehat ya Mbak.
Salam
Tuti :
Iya Bunda, langsung saya tulis laporan kopdarnya, habis terlalu mengesankan sih 🙂
Persahabatan memang indah dan berharga Bunda, makanya untuk sebuah persahabatan, saya perjuangkan dengan segala cara.
Aduh, Bunda terlalu melebih-lebihkan, saya jadi malu sendiri. Saya bukan apa-apa loh Bun, cuma seseorang yang suka nulis aja. Tulisan Bunda justru yang sangat menginspirasi banyak orang.
Terimakasih juga Bunda sudah mau datang jauh-jauh menemui saya. Semoga kemarin bukan pertemuan satu-satunya ya Bun. Semoga kita bisa bertemu lagi di suatu saat 🙂
salam sayang,
Ini Om Trainernya Datang nih …
Jangan tanya betapa kecewanya saya karena ketika Afdhal Pagi hari Senin itu bilang pada saya …
Bahwa akan ada Imelda yang mau datang ke Hotel Tempat Kita meeting …
Dan celakanya saya sudah menset schedule untuk kembali ke Kantor after lunch karena di Tunggu Trainee di Kantor …
Dan saya tambah kecewa mak plenggong karena Ternyata malam itu Imelda datang bersama Bu Tuti … Ria … juga DM …
Aaarrgghhh …
Ketika hari Selasa Afdhal laporan ke saya …
Saya cuma diam …
Dan tiba-tiba saja saya benci sekali dengan Trainee yang janjian menghadap saya kemarin itu … kenapa mesti hari itu coba ?
But Yang Jelas …
Akhirnya malam tadi saya berhasil ketemu juga dengan Tamu dari Jepang kesayangan kita bersama itu …
Ya … kami ngobrol-ngobrol di Hotel yang sama …
di tempat yang sama pula …
THIS IS THE BEAUTY OF BLOGGING …
salam saya
Tuti :
Hiyaaa …. akhirnya Om datang juga 🙂
Saya nggak nanyak kecewanya Om loh, wong saya udah duluan kecewa 😦 Yeaah … Om iniih, saya datang jauh-jauh, Om kok malah milih nemuin Trainee dari pada saya sih *protes puasa makan*
Tapi nggak boleh benci sama si Trainee lho Om, kan bukan salah dia, wong udah janji duluan sementara saya kan nggak bikin janji sama Om 🙂 Kalau Om benci dia, saya ikut dosa loh Om. Om ambil aja dosanya sendiri ya … hihihi …
Ah, akhirnya sudah ketemu dengan tamu dari Jepang itu ya Om? Di hotel yang sama? Di tempat yang sama? Kalau begitu bau saya mungkin masih tertinggal di sana ya Om? Kalau kemarin Om mencium aroma semerbak wangi, nah … itu pasti bekas kursi yang kemarin saya duduki … (atau bekas kuntilanak 😀 )
salam saya juga Om …
Yang jelas …
Hmpir Semua yang Bu Tuti absen diatas … Saya kenal semuaanyaaaaa …
Imelda, Yessy, Reva Lee, dan Bu Tuti saya sudah ketemu langsung …
DM, Puak, Ria, Kris, Elinda, Bunda Lily, Elinda, Uni Dede, Eka Situmorang, Clara … Itu saya kenal semuanya …
Hanya beberapa yang belum … The Other Eka, Wita … seingat saya belum pernah berinteraksi … Salam kenal saya …
Once Again … THIS IS THE BEAUTY OF BLOGGING …
And saya baca dua tiga kali postingan ini …
Dan penyesalan saya pun semakin dalam …
Salam saya Ibu Tuti …
Tuti :
Iyalah … siapa sih yang nggak kenal Om, dan siapa sih yang nggak Om kenal?
Jadi … jadi …. Om belum pernah ketemu DM, Puak, Ria, Kris, Elinda, Bunda Lily, Reti, Uni Dede, Eka Situmorang, dan Clara? Ya olooooh … kasian deh Om inih. Lha saya yang di Yogya aja udah lho Om *nyombong.com*
Tapi jangan menyesal terlalu dalam Om … kalau terlalu dalam ntar susah ngambilnya lagi … hihihi 😀
Pasti akan ada kesempatan lain. Tahun depan mungkin, kalau Mbak Imel pulang lagi …
salam saya juga Om …
Satu lagi …
Ada Reti Hatimungil juga disana …
Ini pun sudah saya kenal melalui Maya …
(ketinggalan ditulis ya Bu …)
Tuti :
Nggak papa Om, namanya juga lagi menyesal, pasti aja ada yang terlupa 🙂
mbak…
aku nangis lagi deh.
Sejak tanggal 3 pagi hari itu, sejak aku buka hadiah dari mbak, aku menangis. Mbak yang ngoyo datang dari jauh untuk saya (boleh ge-er
dikitbanyak ya) padahal apa sih aku ini. Dan aku tambah nangis membuka hadiah dari Ata-chan yang dititipkan pada mbak. Duh Ata…. pesan yang tertulis membuat aku terisak terus sampai anak-anak bertanya kenapa menangis. Riku berkata, “Karena teman-teman yang baik みんないい人だから?”Yes, I am blessed! Blessed by wonderful friends.
Kita mungkin tidak banyak bicara, tapi tulisan di blog, tindakan, tatapan mata dan bahasa hati membuat kita menjadi akrab. Sehingga aku tidak bisa menahan air mata waktu kita harus berpisah. Seandainya tidak ada Kai saat itu, pasti udah banjir deh PS. (Sambil nulis komentar yang sependek ini aja aku sudah habisin satu kotak tissue)
Dan terus terang mbak, aku harus mengucapkan terima kasih pada Yessy, karena dialah yang membuat aku mengundang mbak Tuti untuk tanggal 2 itu. Awalnya aku tidak mau mengganggu mbak yang sedang sibuk thesis. Karena Yessy menuliskan pada komentar di blog ini tentang acara tanggal 2, maka aku lalu memberikan jadwal detilnya pada mbak.
Thanks to Yessy (love you yess)
Quality of friendship tidak ditentukan oleh tatap muka dan pertemuan. Dilandasi keinginan baik tentu persahabatan ini tidak akan berakhir. Terima kasih untuk persahabatan ini mbak. Aku benar-benar beruntung bisa mengenal mbak, dan semua teman satu-per-satu. Termasuk Bu Enny yang menyesal sekali tidak bisa hadir di kopdar tgl 2.
Nah loh, aku menulis sudah panjang juga. Meskipun rasanya enggan mengakhiri komentar saya di sini, saya cukupkan sampai di sini. Doa saya selalu untuk mbak semoga selalu sehat dan bisa menjalankan kegiatannya dengan baik. Saya juga ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa untuk mbak dan teman-teman muslim. Semoga kita diberi umur panjang untuk bisa bertemu kembali suatu waktu. Di Jakarta, di Yogyakarta, atau di Tokyo dan Yokohama.
Semoga pertemuan kita ini bisa menjadi energi baru dalam persahabatan di dunia maya, dan nyata.
Matur Nuwun, Hatur Nuhun, Matur Suksma, dari hati yang terdalam, ai wo komete (愛をこめて, dengan cinta)
LOVE
T E R I M A K A S I H
imelda
Tuti :
Mbak Imel ….
Pertama saya hanya membaca saja komen Mbak, dan sudah nangis berkepanjangan. Ketika baca komen mbak yang kedua kali (sekarang ini) untuk menjawab, nangis lagi …
Ta! *nowel Ata*…. Ata udah bikin Mbak Imel tambah nangis. Hayo, tanggungjawab dong 🙂 *senyum sambil sibuk mengusap air mata”
Betul sekali Mbak. Kita mungkin tidak banyak bicara. Padahal sebenarnya saya sangat ingin banyak bicara. Hanya saja waktu dan kesempatan yang menjadi kendalanya. Dan betul sekali, rasa sayang itu datangnya dari hati. Meskipun tidak sering mengobrol dan bertemu, tapi hati saya mengatakan saya menyayangi Mbak Imel.
Saya juga berterimakasih sekali kemarin dibawa ke rumah mbak, dan sempat bertemu dengan papa dan mama Mbak Imel, meskipun cuma sebentar. Sebenarnya saya pengin sekali mendengarkan pengalaman-pengalaman papa yang sangat berharga, sayang waktunya sudah malam dan saya harus pulang ke hotel.
Yessy, thanks so much, honey. Aku tahu kok, hatimu itu baik, ramah, dan punya sensitivitas tinggi pada persahabatan. Cuma kita belum sempat banyak ngobrol ya. Ntar deh, lain waktu, kan udah janjian di Paris … *ngayal.com* 😀
Setuju mbak, semoga pertemuan kemarin bisa menjadi energi baru untuk menjalin persahabatan yang lebih baik lagi di masa mendatang. Juga dengan teman-teman yang lain, yang kemarin belum sempat ngobrol panjang.
love,
Tuti
Love you too mbak 🙂
*peluk-peluk*
Aku setuju sama semua kata-katamu. Bahwa persahabatan tidak di ukur dari sejauh mana kita sering bertatap muka, tidak di lihat dari sejauh mana kita saling memuji.
Tapi pembelajaran akan saling mengerti, akan saling berbagi, dan saling menghargai. Tidak harus selalu melulu tentang seseorang atau beberapa orang…tapi selalu tentang kita, tentang teman, tentang saling mengasihi dan saling perduli.
Dan aku mendapatkan itu semua dari mu, mbak 🙂
Sayang Mbak EM bangettt…
*Mbak Tuti aku sayang jugaaaaaa*
*Heh! ini si Ria sama Puak, ikut-ikutan aja!!!*
*Berpelukannnnnnnn*
Tuti :
Yessy … iya dong, udah pasti aku sayang Yessy *peluk erat* 🙂
..
Haduh Mbak EM sampek ter-isak baca pesanku..
Tapi nangis bahagia kan..?
*ngasih tisue*
..
*nowel Bu Tuti*
Matursuwun sanget Bu.. 🙂
..
bu Tuti mohon maaf, nggak bisa bergabung,
sayang sekali,
nggak bisa ngabur sebentar, ya
sirik banget nih, 3 hari aja sudah begitu banyak teman yang bisa ditemui
mudah2an ada kesempatan lagi ya
Tuti :
Iya, Mbak Monda … sebenarnya saya pengin banget ketemu Mbak Monda juga. Tapi saya belum punya nomor hp Mbak, jadi kemarin di Jakarta kesulitan menghubungi (saya nggak bawa laptop, jadi nggak bisa online).
Oke Mbak, lain kali kalau saya ke Jakarta atau Mbak Monda ke Yogya, kita bisa ketemuan ya 🙂
Bu Tuti, judul tulisan ini tidak berlebihan… *acung jempol!*
Merinding dan terharu pantau TV pagi ini; dari laporan pertemuan, foto-foto, puisi dan komen2nya.
Setulusnya, saya turut berbahagia dengan banyaknya pertemuan dan suka cita yang dirasakan Bu Tuti bersama para sahabat…
salam sayang Bu!
Tuti :
Iya Hen … coba kemarin Henny bisa ngabur sebentar ke Jakarta, pasti bisa ikut merasakan kebahagiaan bertemu teman-teman juga. Eh, tapi Henny nggak berani terbang ya … ya nggelinding deh … hihihi …
Terimakasih simpati dan empatinya, Henny. Salam sayang juga buat Henny dan Ping 🙂
Bunda…pipiku menggemaskan? weks….aku chubby banget memang…dari sononya bunda…
sangat senang bisa bertemu Bunda dan teman2 semuanya, ditambah dengan bertemu mbak imel yang hanya bisa aku komunikasi by YM sehari-hari…hihihihi…love you both! dan untuk semuanya kapan2 kita ketemu lagi ya ^^
Tuti :
Nggak cuma pipi Ria yang menggemaskan, tapi semua … hihihihi …. Seneng deh liat Ria yang chubby, pengin mainin (emang boneka, dimainin? 😀 )
Aku nggak terbiasa YM-an, chatting, atau yang lain, jadi komunikasi memang rada terbatas 😦
Tapi tanpa komunikasi yang intens pun, rasa sayang pada teman-teman blogger tetap bisa tumbuh berkembang kok … 🙂
bahagianya ya mbaak… sahabat sahabat semuanya begitu dekeet dihati… rasanya kok gak ada duka, dan berbagi kasih sayang dengan semua orang-orang yang ada di sekitar…
jadi ikut seneng n adem ngeliatnya hehehee
Tuti :
Betul El, bahagia sekali memiliki banyak sahabat yang dekat di hati, meskipun jarang bertemu, atau bahkan baru ketemu satu kali 🙂
Kapan-kapan mungkin kita bisa kopdar juga ya … 🙂
Hmm…. Para Blogger akhirnya bisa kopdar juga,,, 🙂
Salam semangat selalu ya Bu….
Tuti :
Kopdar penting untuk membuat persahabatan menjadi lebih erat. Dengan kopdar, persahabatan bukan lagi di dunia maya, tapi juga di dunia nyata.
Semangat selalu, pasti! 🙂
Hiks…. saya sukses nangis deh…
1. karena nyesel banget nggak bisa ikut kopdar seru itu dan ketemu dengan para sahabat semua… sedang jadi tahanan rumah nih Bu…
2. baca puisi Kahlil Gibran yang indah…aduh…duh…
3. karena iri…iri dan iri…
4. karena saya nggak bisa jaga diri lalu tepar dengan sukses, justru ketika Mbak Imel datang ke Indonesia… hiks…hiks… huahhhuuuuuuu…… 😦 😦
Tuti :
Selamat atas kesuksesannya nangis, Nana … 😀
1. Owgh, jadi tahanan rumah? Memangnya melanggar UU apa, pasal berapa?
2. Kahlil Gibran memang oyee …. hehe
3. Iri itu tak baik, Nana. Tapi kalau iri tak bisa ketemu sahabat, itu pertanda Nana menyayangi sahabat-sahabat Nana … 🙂
4. Mbak Imel masih lama kok di Indonesia. Siapa tahu Nana masih bisa ketemu …
terlmpau banyak yg dibaca…
😀
lihat foto-fotonya saja
kayaknya kok setiap foto hmpir selali ada tulisan: “… yang selalu membuat saya bahagia dan terpesona”
hmmm sebenarnya yg selalu bikin bahagia sapa saja sih bu??
😀
btw, yg ngajarin Kai pegang2 susu siapa hayo???
xixixixixix
mbokdeeeeeeeee
akhirnya bisa ketemu hihihihi
tunggu kopdar kita dijogja
*cium tangan*
Tuti :
Tholeee …
Iya, akhirnya kita ketemu ya 🙂
Oke, aku tunggu kedatanganmu ke rumah. Sama istri loh!
*ngelus-elus tangan*
Membayangkan betapa senengnya…terus menyesal tak bisa ikutan. Padahal rencana awalnya ke Kaltim pertengahan bulan Juli…ehh mundur terus….dan jadinya awal Agustus..jan apes…
Untungnya cerita kopdar ditulis oleh teman2 jadi saya bisa membayangkan seru dan ramenya.
Tuti :
Iya betul, kemarin seru banget loh acara kopdarnya. Pasti akan lebih seru kalau Mbak Enny bisa hadir. Karena nggak ada Mbak Enny, maka saya jadi yang paling senior (alias paling tua … hehe 🙂 )
(kukur-kukur kepala)….kapan ya saya bisa punya kesempatan ketemuan kopdar sma Mbak Tuti idola saya ini…hiks…hiks…
Tuti :
Lha wong mung cedhak wae lho Mbak, Solo-Yogya. Kapan hayo?
(nggak usah kukur-kukur kepala Mbak, nanti dikira saudaranya si itu loh … ituuu … hihi 😀 )
[…] Tuti Nonka dengan The Amazing Three Days nya, Yessy Muchtar dengan Bukan Cuma Sebuah Pertemuan, Ade Susanti dengan Blog yang terlupakan, […]
[…] seperti yang aku tulis di komentar posting mbak Tuti “The Amazing Three Days” bahwa Quality of Friendship tidak ditentukan oleh tatap muka dan pertemuan. Dilandasi […]
[…] Buda Tuti Nongka : The Amazing Three Days […]
Hello! I simply wish to give an enormous thumbs up for the good
info you will have right here on this post.
I will likely be coming again to your weblog for extra soon.