Batu Night Spectacular. Woow … namanya memancing rasa penasaran. Se-spektakuler apa sih malam di Batu yang dingin ini?
Setelah beristirahat sejenak di hotel, mandi dan sholat, jam 18.30 kami berangkat ke BNS dengan jalan kaki. Lho, jalan kaki? Iya, karena hotel kami terletak persis di sebelah BNS, di Jl. Oro-oro Ombo. Oro-oro Ombo artinya ‘lapangan yang luas’. Mungkin dulunya kawasan itu berupa tanah kosong yang luas, sebelum disulap menjadi lokasi wisata, restoran dan hotel.
Dari luar, BNS sudah terlihat gemerlapan bermandikan cahaya lampu. Tiket masuknya cukup murah, Rp. 12.500,-. Hanya saja untuk masuk ke berbagai arena permainan, pengunjung harus membeli tiket lagi, yang harganya berkisar Rp. 10.000,- sampai Rp. 20.000,-. Tetapi tanpa masuk ke arena permainanpun, pengunjung dapat menikmati suasana yang semarak dan gemerlapan.
Batu Night Spectacular (foto dipinjam dariΒ sini )
Karena kelaparan, kami langsung menuju ke food court untuk menenangkan perut yang sudah meronta-ronta. Di sini, kita harus menukarkan uang dengan kartu elektronik yang dipakai untuk membayar makanan di stand-stand yang kita pilih. Menu yang tersedia cukup beragam, dan harganyapun masuk akal.Β
Food court ini berbentuk memanjang, dan plafondnya merupakan screen film yang panjangnya 50 meter dengan lebar sekitar 6 meter. Karena berada di plafond, tentu saja kita harus mendongak untuk menonton film yang diputar. Malam itu disajikan film yang mengeksplor keindahan bawah laut. Durasinya tidak lama, hanya sekitar 5 menit (ya iyalah … kalo sampai 2 jam insya’allah pengunjung bakal sakit leher semua π ).
Yang lebih menarik adalah atraksi Air Mancur Menari di ujung food court. Air mancur itu bergerak dengan berbagai pola yang berubah-ubah, meliuk, memancar tinggi, melambai, meloncat, mengikuti irama lagu yang diputar. Dengan permainan lighting yang apik, atraksi dancing fountain ini menjadi salah satu andalan yang dibanggakan BNS.