Setiap tanggal 21 April, kita memperingati hari lahirnya RA Kartini. Tetapi tahukah kita siapa Kartini yang sesungguhnya, bagaimana pemikiran-pemikirannya? Pernahkah kita membaca surat-surat Kartini, satu-satunya dokumentasi tertulis yang menjadi sumber sejarah tentang hidup, gagasan, dan perasaannya?
Rasanya aneh sekali mengagumi Kartini sebagai pahlawan, memperingati hari lahirnya setiap tahun dengan seremoni, tanpa benar-benar memahami kisah hidupnya dan apa yang diperjuangkannya dulu.
Saya pernah memiliki buku “Surat-Surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk bangsanya” karya Sulastin Sutrisno, terbitan tahun 1979, tapi buku itu sudah lama hilang entah dipinjam siapa 😦 . Karena ingin membaca lagi pemikiran Kartini, saya mencari ke beberapa toko buku dan menemukan dua judul, yaitu “R.A. Kartini, Biografi Singkat 1879 – 1904” tulisan Imron Rosyadi, dan “Panggil Aku Kartini Saja” karya Pramoedya Ananta Toer. Buku Imron Rosyadi sudah selesai saya baca, tapi buku Pramoedya belum sempat saya buka. Dan karena dikejar deadline, harus posting tanggal 21 April, apa boleh buat, saya menulis posting ini hanya berdasarkan buku Imron Rosyadi saja 😦 . Buku ini terbitan April 2010, dan cukup banyak mengutip dari berbagai sumber, jadi saya pikir cukup valid sebagai referensi *menghibur diri* 😛
Dua buku tentang R.A. Kartini yang saya dapatkan