Susahkah sekolah S3? Beratkah untuk memenuhi kualifikasi doktor?
Jawabnya tentu relatif. Tidak sedikit orang yang bisa menyelesaikan S3 dalam waktu kurang dari 4 tahun, tapi tak kurang-kurang juga yang membutuhkan 10 tahun untuk lulus. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelelesaikan S3 juga berbeda-beda, tergantung dari program yang diikuti. Untuk program by course, waktunya sedikit lebih lama, karena harus menempuh sejumlah mata kuliah dulu sebelum melakukan penelitian dan menulis disertasi. Sedangkan untuk program by research, waktunya lebih cepat karena mahasiswa masuk sudah dengan proposal penelitian. Sistem ujian juga berbeda untuk setiap perguruan tinggi (PT).
Di Universitas Diponegoro tempat saya mengambil S3, masa studi dibatasi 5 tahun. Peraturan itu ditetapkan ketika banyak mahasiswa sudah menempuh studi lebih dari 3 tahun, sehingga tak pelak lagi mereka kelabakan. Karena tidak tahu masa studi bakal dibatasi, banyak mahasiswa merencanakan studi mereka dalam ‘jangka panjang’. Mengerjakan ini dulu, itu dulu, baru kelak tahun ke sekian akan menulis disertasi. Maka ketika tiba-tiba diberi tahu bahwa masa studi hampir habis, mereka kelimpungan. Begitulah, ketika masa studi mahasiswa angkatan saya berakhir pada 28 Februari 2011, di Undip ada ratusan kandidat doktor yang terancam drop out …. !
Salah satunya adalah saya …..
Padahal disertasi saya sudah selesai, dan saya tinggal menempuh ujian. Di Undip ada empat tahap ujian : ujian kelayakan di tingkat Program Doktor, ujian kelayakan di tingkat Paskasarjana, ujian tertutup, dan ujian terbuka (promosi doktor). Saya sudah menempuh ujian kelayakan di tingkat Program Doktor, dan sudah siap maju ke ujian kelayakan di tingkat Paskasarjana. Tapi begitulah, vonis sudah keburu jatuh. Saya kehabisan waktu. Ada 10 orang (dari 15 orang) teman seangkatan saya yang nasibnya serupa. Tiga orang sudah lulus, dua orang selamat karena tinggal menempuh ujian tertutup, sepuluh orang terkena penalti.
Disertasi saya harus menunggu setahun lagi baru bisa diujikan …