Salam,
Yogya selalu indah dan menyenangkan. Di kota kecil inilah saya lahir dan menghirup nafas kehidupan hingga sekarang. Untuk memberi makna pada hidup yang telah dikaruniakan Allah Yang Maha Pemurah, saya membagi sedikit ilmu yang saya punyai kepada para mahasiswa di Universitas Islam Indonesia, tepatnya di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Saya tinggal di bagian selatan Yogya, Kampus UII terletak di utara kota Yogya, 20 km dari rumah saya. Di sepanjang perjalanan menuju kampus inilah saya sering menjumpai berbagai kejadian yang menarik untuk diamati dan direnungkan, yang kemudian saya tuangkan ke dalam tulisan di blog ini.
Sumber tulisan juga bisa berasal dari buku yang saya baca, berita di televisi dan koran, film yang saya tonton, pengalaman sehari-hari, dan kisah perjalanan yang pernah saya lakukan. Beberapa mungkin terasa agak ‘personal’ dan ‘nggak penting banget’ (kata anak muda …), jadi mohon maaf jika teman-teman dan karib kerabat menemukan tulisan yang seperti itu.
Blog ini ibarat beranda (veranda) rumah, tempat saya bisa berbincang-bincang dan berbagi cerita dengan teman, kerabat, sahabat, dan siapa pun juga, tentang segala hal. Di beranda ini siapa pun bisa singgah, baik yang memang sengaja berkunjung maupun tak sengaja lewat dan sekedar mampir. Saya berharap, melalui bincang-bincang ini kita akan memperoleh butir-butir mutiara hidup yang akan menghiasi hari-hari kita menjadi lebih bermakna.
Blog ini masih jauh dari bagus. Dari segi tampilan, masih banyak yang belum sesuai dengan keinginan saya. Kemampuan teknis saya memang masih terbatas. Saya masih terus berusaha memperbaiki tampilan blog ini. Sembari menunggu hasilnya, saya mencoba terus menulis apa yang melintas di kepala saya. Semoga teman-teman, para karib dan kerabat, sudi bersabar dengan tampilan yang masih ala kadarnya ini. Terimakasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan teman-teman, para karib dan kerabat, yang sudah mengenal saya maupun yang belum, untuk singgah di blog ini.
Salam ….
selamat bu atas launching blognya……, saya banyak mendapat masukan dari tulisan2nya bu tuti ini.
soal tampilan dan tata letak gak usah dirisaukan, mengalir saja nanti sambil jalan diperbaiki. Yang penting isinya toch…!!!
Cerpen-cerpennya juga asyik dinikmati………
Terimakasih Pak Yudi, maaf tampilan blog saya masih sangat naif. Saya sedang berusaha untuk memperbaikinya, sambil menambah isinya.
Tahniah Bu Tuti….. Luar biasa, dalam kesibukan padat, masih sempat membangun dan memelihara blog. Paling tidak bisa jadi obat kangen atas karya Bu Tuti yang lalu dan yang akan datang…., insya Allah.
Sekali lagi, selamat…., tahniah dan syabas….
Salam,
Akhyar
Terimakasih, Pak Akhyar. Iya, ini mainan baru yang mengasyikkan. Kata orang, punya blog itu salah satu ciri narcisme …. he he … Ya, biar sajalah. Kalau blog ini dibaca orang … syukur, nggak dibaca …. syukur juga (anggap saja buku harian digital).
Untuk cerpen, kayaknya akan lebih banyak saya ‘keluarkan’ karya lama, Pak. Soalnya untuk bikin yang baru masih sulit mencari waktu.
Sekali lagi, terimakasih atas kunjungannya.
salam,
Tuti
bu tuti, bbrp hari yang lalu email saya ya? ttg blog?
emailnya nyebur ke spam folder 😀 jadinya gak sengaja kedelete, sementara saya belum sempat baca isinya …
bisa dikirim lagi bu ? 😀
hebat mbak !!! apa masih kurang to kerjaanya ??? he .. he.. maju terus, berikan yang terbaik buat bangsa, mahasiswa, ortu, anak dll. nanti tak susul buat blog biar dunia tambah rame dan rameeeeeeee, sip.
ayo profilenya di edit dulu bu ^^
Mas Andri, lain kali spam foldernya dikasih tutup ya, biar email saya nggak nyebur kesitu lagi … he he … Wis tak kirim meneh kok. Maturnuwun.
Thanks Pak Abri, blog ini diberikan ke teman-teman juga lho. Kalau buat bangsa, kayaknya kejauhan deh. Belum ada apa-apanya. Ayo Pak Abri, saya tunggu blognya.
Mas Ale, profilnya diisi apa ya? Saya masih bingung … Trims kunjungannya.
Saya sejak dulu kagum pada panjenengan, baik dari tulisan maupun perilaku yg lain. Benar2 kagum dan salut. Ditengah2 orang sibuk berkompetisi memikirkan diri sendiri, panjenengan masih punya waktu untuk menganalisis masalah. Kapan saya bisa mengikuti jejak panjenengan. He he. Ini saya coba kirim lewat hp, karena lewat jaringan kantor lama
Terimakasih Mbak Alif. Jangan terlalu memuji, nanti nama panjenengan saya ganti menjadi Alif Mujiwati lho … he he …
Blog ini sekedar ajang curhat saja kok. Sori kalau terkesan cerewet, bawel dan sok teu ….
Wao, kalau bapak2 saat ini seperti bapak mbak Tuti, tentu para guru di sekolah akan bahagia…Sayang, sekarang ini banyak ortu yg jiwanya kekanak2an sehingga tidak punya ketauladanan. Nato, tahu to mbak. Nah tulisan panjenengan ttg figur ayah mudah2an dibaca banyak orang dan jadi panutan. Sekarang teka teki saya tentang panjenengan sudah sedikit terjawab. Apa hayo.. rhs, he he.
mbak Tuti,
terkesan saya membaca cerita ttg ayah mbak Tuti, kurang lebih sama masa kecil kita,saya juga anak dari seorang guru dan pegawai biasa,tapi kedua ortu saya memang lulusan sekolah Belanda/Mulo dan sekolah guru juga.
OK..trus berkarya,,
tulisan2nya menginspirasi saya untuk banyak hal,terutama ,,bisa juga ya,,bagi waktu ditengah2 kesibukan yg luar biasa,
Salam
Dyah Suminar
Mbak Alif dan Mbak Dyah, terimakasih telah membaca tulisan kenangan saya terhadap ayah. Sayang saya terlalu singkat menjalani hidup bersama beliau. Ohya, belum saya ceritakan dalam tulisan tersebut, ayah saya juga pelopor Muhammadiyah di lingkungan tempat tinggal kami.
Bu Tuti, Meski terlambat, selamat juga untuk blognya. Saya doakan selalu ada energi yang disisihkan untuk menghidupkan blog ini untuk berbagi cerita, kepedulian, semangat, dll.
Terimakasih Pak Fathul. Saya memang merasa memperoleh media yang sangat cocok dengan ‘kebutuhan batin saya’ (halah …) dengan adanya blog ini. Banyak catatan yang ingin saya share dengan teman-teman, hanya kadang-kadang tidak cukup waktu untuk menulis. Sekali lagi terimakasih atas suportnya.
Mbak Tuti, saya sering ngintip ke beranda ini. Wuiiiih cantik banget. Terus mereka yang mampir juga orang-orang hebat… Wah jadi minder lah saya…
Tapi akhirnya saya beranikan juga untuk duduk sejenak di beranda yang menyenangkan ini. Semua rasa terwakili dengan indahnya, ada geli, haru, ikut bangga, ikut jengkel..semua ada lah. Dan saya jadi kerasan di sini…:)
Betapa asiknya bisa selalu memandang ‘beranda’ ini dari ‘jendela rumah’ saya, dan semoga mbak Tuti juga selalu bisa memandang ‘jendela’ saya dari ‘beranda’ ini…
Salam kangen…
Mbak Ninda, wah … saya jadi malu. Blog ini sudah hampir dua bulan, tapi belum ada kemajuan dalam hal tampilannya. Saya memang lebih konsen untuk nulis isinya, belum sempat memperbaiki tampilannya.
Tentu saja sangat menyenangkan kita bisa saling ‘melempar pandang’ : dari ‘beranda’ saya ke ‘jendela rumah’ Mbak Ninda, demikian juga sebaliknya Mbak Ninda dari ‘jendela rumah’ ke ‘beranda’ saya. Kayaknya interest kita juga banyak kesamaan ya (wah, saya nggak tahu malu nih, mensejajarkan diri dengan Mbak Ninda … he he). Interest ada kesamaan, tapi kelas jelas beda. Saya kelas nol kecil, Mbak Ninda tingkat doktoral.
Terimakasih kunjungannya. Mbak Ninda adalah salah satu tamu hebat saya.
Ya ampuuuun mbak, kebalik tuh… Saya yang selalu belajar dari mbak Tuti. Kan nge-fans sejak baca cerpen2 mbak jaman saya sekolah dulu..
Asik banget ya ternyata dunia tulis menulis. Saya menemukan “kemerdekaan” tanpa tepi. Terimakasih mau menemani saya dalam “memerdekakan diri” ini 🙂
Memang Mbak Ninda, menulis itu asyik banget. Apalagi untuk saya yang nggak bisa (dan nggak laku) ngomong …. kecuali di ruang kuliah (itu pun mahasiswa karena terpaksa saja mau dengerin saya, takut nggak lulus … he he …).
Lha kalau seorang Ninda Kariza, yang sudah manggung (tapi bukan perkutut lho … ) dimana-mana, jadi presenter di TV dan segala macam acara, ternyata piawai menulis juga, itu kan bener-bener heiibaat …
mbak Tuti ,
Nah,,,mbak Ninda saja,,,suka banget baca tulisan2 mbak Tuti, panjenengan memang luar biasa.
Saya makin ketinggalan jauh nih, cuma bersyukur saya selalu ingin baca tulisan2 mbak tuti karena selalu ada yang baru .
Sebenarnya banyak orang pernah melakukan,mengalami kejadian dan peristiwa menarik,tapi untuk menulis,,,,wuaah,,suliiit sekali.
Herannya…kalau suruh ngrumpi.gosip..wah betahnya bukan main.(tapi saya gak termasuk golongan ini lho,,,he,,he,,),soalnya gak punya ketertarikan u/ngobrol gak penting dan gak punya waktu.
OK…ini jadi menginspirasi saya ,,,agar Ibu2 bisa mengurangi
JSM ( jam sinetron masyarakat),suruh belajar nulis ya,dan biar gak gosip tapi nulis .
Maju terus mbak Tuti,,kita senang ikut menikmati tulisan2nya.
Terimakasih, Mbak Dyah. Tapi kalau panjenengan mengatakan ketinggalan dari saya, ya jelas nggak bener to. Lha panjenengan itu sudah ribuan langkah di depan saya je. Saya nggak bakal bisa nututi.
Kegemaran menulis biasanya diawali dari kegemaran membaca. Nah, kayaknya kegemaran membaca dulu yang harus digalakkan kepada ibu-ibu. Membaca melatih pikiran kita untuk berpikir runtut, mencerna, dan mengabstraksi. Beda dengan nonton sinetron, yang langsung bisa ditelan mentah-mentah. Apalagi sinetron di televisi sangat banyak yang tidak mendidik (malah membodohi) masyarakat. Sayangnya ibu-ibu kok ya pada gemar nonton sinetron. Jadi ibu-ibu rumahtangga bukan tambah pinter, malah tambah bodoh. Wah, ini pe-er berat bagi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogya ya. Semoga Mbak Dyah tidak bosan-bosan, tidak capek-capek, dalam upaya mencerdaskan warga PKK di seluruh Yogya.
Terimakasih untuk supportnya, Mbak Dyah.
Salam Kenal..
Mbak.. nama kita ampir sama ya.. minimal panggilannya.. hehe..senang menemukan blog ini dan membaca isinya.
Terimakasih, Jeng Toeti. Makanya nama saya, saya tulis pakai ‘u’, bukan ‘oe’, biar orang nggak bingung, ini Tuti yang mana. Nah, karena bukan Tutik, tambah lagi deh nama saya jadi ‘non-ka’ … gitu, Jeng.
Assalamu’alaikum.
Salam kenal,
ma’af nih baru sempet baca-baca sekilas..
harus kerja dulu saya-nya.
nanti tak ubek-ubek Blog ini.
Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya.
Wassalamu’alaikum.
Askum ww,
Salam kenal juga, Mas Trijoko. Silahkan ngubek-ubek blog saya, boleh juga dikucurin kecap sama saos … he he …
Selamat kerja, jangan banyakan ngeblog dari kerja ya …
Waskum ww
Dear mbak Tuti,
Apa masih ingat aku mbak?
Lama sekali aku kehilangan dirimu, kita belum pernah bertemu tapi aku selalu kangen.
Ingin sekali membaca ceritamu lagi……
Tapi aku gaptek, jadi baru sekarang menemukan blog ini. Apik banget. Romantis, damai teduh. Serupa dengan penulisnya.
Medio mei nanti aku ke jogya, ada teman Kurnia Effendi akan bedah buku barunya di MP Point Yogya.
Kita bertemu di sana ya?
Salam,
Sanie B. Kuncoro
081 6427 9559
Dear Sanie,
Of course I remember you. Aku pernah lihat foto Sanie di Gadis entah berapa belas tahun lalu, dengan kacamata dan rambut panjang (bener ya?). Kita dulu kan pengarang seangkatan, dengan Laily Lanisy, Leila Chudori, Agnes Majestica, Kurnia Effendi, dll. Cuma, kayaknya aku sudah harus dihapus dari daftar pengarang, soalnya sudah luamaa banget nggak nulis cerpen dan novel … he he …
Di blog ini aku upload beberapa cerpen baheulaku, juga cerber yang pernah dimuat di Femina 25 tahun lalu (alamak …. lama bener … jadi merasa tua nih … he he …).
Terimakasih atas pujian untuk blogku. Aku juga gaptek pol. Mendadak aja punya blog. Ini juga masih naif, belum canggih seperti blog-blog orang lain.
Kurnia Effendi masih aktif nulis ? Wah, selamat deh. Sanie juga masih aktif kan? Oke deh, insya Allah aku akan datang besok di MP Point. Aku pernah ke toko buku itu, waktu Andrea HIrata datang November 2007. Sudah baca novel Andrea? Asyik, heibaat …
Ok, sampai ketemu. Salam dan sukses ya.
Assalamu’alaikum mba Tuti
Salam silaturahim bu Dosen 🙂
Terimakasih, Kakanda (wueh … kok kayaknya mesra, gitu …). Saya coba buka blog Kakanda, kok tidak menemukan nama asli dan wajah Kakanda ya …
Lho jebul Ibu Tuti sudah punya blog tho, saya kirain belum. Mahasiswa-mahasiswa saya sejak semester 1-pun saya minta untuk membuat blog, karena blog bisa mengenalkan kepada dunia siapa kita, menghilangkan stress, dan kalau rajin akan mendatangkan uang (saya sudah mempunyai beberapa contoh, punya saudara dan teman-teman)..
Bu, tahun 2000 dulu sebagai salah seorang pejabat di Binus saya dan sekitar 30 teman lainnya pernah di-outbound oleh teman-teman UII ke Sarangan. Waktu briefing malamnya hadir pula Pak Djamaludin Ancok (kebetulan kami satu alumni di Indiana, jadi waktu saya pakai kaos Pak Ancok langsung bilang, “Saya dulu sekolah di sini” sambil nunjuk kaos saya. “Dimana dulu anda tinggal ?” tanya beliau lagi. “Di Eigenmann pak”, jawab saya. “Wah..di situ banyak hantunya tuh”, kata beliau lagi”…ha..ha..)
Dulu Pak Mahfud M.D. masih menjadi Purek I dan ikut menerima kita. Saya sempat berkunjung ke Kampus yang di Cik Di Tiro sama yang di Fak. Ekonomi yang terletak di lingkar luar utara itu..
Kalau nggak salah setahun setelah berkunjung ke UII kelas Internasional, Binus juga membuka kelas Internasional..
Wah, selamat, Pak Tri sudah pernah ‘merasakan sentuhan’ UII …
UII memang punya sweet memories dengan Binus, khususnya dalam hal Manajemen Mutu. Saya pernah ikut pelatihan Manajemen Mutu di UII dengan mengundang pakar dari Binus (waduh, saya lupa namanya … gejala khas manula …).
UII sekarang sudah pindah ke Jl. Kaliurang Km 14, di kampus terpadu seluas 30 hektar. Pokoke uaapiik lah Pak kampusku iki … he he he … Tapi kalau dibanding Binus yang everything sudah computer based, ya masih kalah, meskipun nggak jauh-jauh amat.
Kalau mudik ke Madiun lewat Yogya, silahkan mampir ke UII, Pak Tri. Nanti boleh nyoba nangkep kelinci yang banyak berlarian di halaman rumput bagian dalam gedung FTSP, tempat saya ngajar … he he …
O ya Bu Tuti, waktu itu kita sudah diacarakan mau ngunjungi kampus UII Kaliurang itu, tapi karena sudah kesorean akibat asyik di kampus Cik Ditiro dan di kampus FE Lingkar Luar Utara, maka nggak ada waktu ke kampus Kaliurang dan kita langsung menuju ke stasiun Tugu buat pulang ke Jakarta…
Ya Bu, dulu banyak pejabat UII datang ke kampus Binus, bahkan beberapa kali. Sayapun sudah lupa nama-nama beliau semua, tapi anehnya kalau wajah saya masih ingat semua..(maklum sudah “seksi” – seket siji – jadi udah mulai pikun..ha..ha..)
Pakar Manajemen Mutu Binus yang ke UII dulu kalau nggak salah adalah Pak Harjanto Prabowo dan Ibu Agustina Tutik..
UII hebat lho bu, sekarang banyak teman2 muda di BPPT yang lulusan UII..(dan juga STT Telkom)…
Oo iyaa …. yang sering datang ke UII dulu Pak Harjanto yang gueede dan Bu Tutik yang kueecil. Waktu itu Rektor UII adalah Pak Zaini Dahlan, dan Direktur Manajemen Mutu UII dipegang Pak Luthfi Hasan (yang pada periode berikutnya menjadi Rektor UII). Saya pernah menjadi auditor manajemen mutu, tapi cuma sebentar.
Alhamdulilah kalau alumni UII bisa ‘bicara’ di bidang bergengsi seperti BPPT, berarti kemampuan akademik mereka cukup baik. Sekitar 20-an tahun lalu, mahasiswa UII lebih terkenal karena aktivitas demonstrasinya …. he he …
Saya sendiri alumni UGM, jadi waktu pertama jadi dosen UII sempat terkaget-kaget juga dengan atmosfir di UII yang sangat berbeda. Suatu saat ketika sedang mengawasi ujian, saya menegur seorang mahasiswa yang ketahuan nyontek. Sesudah ujian, di luar kelas mahasiswa tersebut mencegat dan mengancam saya dengan pisau. Hwalaah … karena orang baru, saya nggak tahu kalau mahasiswa tersebut adalah pentolan ‘mahasiswa bandel’ yang ditakuti di seantero kampus. Makanya pengawas ujian tidak ada yang berani menegur.
Tapi itu duluu … 20 tahun yang lalu. Sekarang sudah tidak ada lagi teroris dan kriminal kampus seperti itu.
Kalau di Binus mah, saya yakin mahasiswanya canggih-canggih semua. Lha wong dosennya Pak Tri jee ….
Saya kalau ke Yogya, pagi hari sering jalan-jalan dari sendik BRI ke kampus UII….apalagi kalau lagi mapram, suara bentakan dan nyanyian terdengar sampai ke wilayah Sendik.
Waduh, tapi Mbak Eny nggak ikut dibentak dan disuruh nyanyi oleh mahasiswa UII kan … he he …
Begitulah perilaku mahasiswa, kadang meniru semangat feodal dan ‘sok jago’ yang seharusnya sudah dibuang jauh-jauh. Tapi mapram kayaknya sekarang sudah diganti dengan program pengenalan kampus, yang lebih akademis.
Kalau pas ke Sendik BRI lagi, call saya ya Mbak, nanti saya ajak masuk kampus yang adem, nggak ada bentak-bentaknya (kalau nyanyi-nyanyi boleh dong …)
assalamualaikum…
terima kasih commentnya mbak tuti…
wah artikel nya informatif juga mbak ya….
walaupun ngajar masih sempet juga ngurus blog…salut deh mbak..
ntar klo ada artikel yang menarik lagi sharing mbak ya…
ok deh sukses aja deh buat mbak tuti…..
enorockz.wordpress.com
Assalamu’alaikum Eno …
Terimakasih juga sudah berkunjung ke blog saya. Artikel di blog Eno juga bagus-bagus kok. Tujuan nge-blog kan memang untuk sharing apa saja yang kita ketahui dan menarik bagi kita, jadi oke banget kalau bisa sharing. Sukses juga buat Eno ya ….
terima kasih bu utk masukannya. nanti akan saya tambahkan profile saya supaya lengkap. mohon masukan dan bantuannya terus bu, soalnya saya masi pemula dalam dunia blogger.
sekali lagi terima kasih…
Sama-sama Dede. Wah, saya masih pemula juga kok, baru 4 bulan ngeblog. Kita sama-sama belajar ya … Salam
JOgja apa kabar Ibu?
Duhh jadi kangen nih sama “Wedang Ankringannya”
Salam kenal ibu, senang sekali bisa berkunjung di blog ini. Menurut saya tampilannya sudah ok kok bu. Dan yang paling penting adalah isi tulisan ibu.
BanNyu (bukan banyu ya … nanti teles … he he). Yogya masih di lokasi yang dulu kok, belum pindah. Kangen wedang angkringan yang dimana?
Salam kenal juga BanNyu, terimakasih sudah mampir di blog saya. Terimakasih juga kalau dianggap tampilan blog ini sudah lumayan. Tulisan saya masih sederhana kok, maklum ilmu masih cetek dan wawasan masih sempit …
Salam kenal bu, saya mampir dari blognya bu edratna
itukan dosen arsitektur……ketebak deh……
thanks ya mbak..eeh..ato ibu aja ya ????
salam kenal dari saya bu.
ngomong2, Ibu aslinya berasal dari mana nih?
solanya dari foto ini “https://tutinonka.files.wordpress.com/2008/05/img_52584.jpg”
latarnya ada foto laki2 dengan pakaian adat sumatera sepertinya, kalau saya tidak salah.
Soalnya pakaian seperti difoto ini, juga dipake didaerah saya, Palembang.
selamat bernarsis ria dengan blognya ya bu.
salam kenal saya
Pak Anggara, terimakasih sudah mampir. Jangan dibandingkan dengan blognya Bu Edratna ya, soalnya saya masih belajar ngeblog. Kalau Bu Edratna kan sudah pakar.
Pak Alex, tebakannya betul separuh (nilai 50). Saya memang dosen, tapi bukan dosen arsitektur. Mau panggil saya Mbak ato Bu, silahkan saja Pak. Asal jangan Nek, masih sweet seventeen nih … hehe …
Mas Patria (eh, kalau bahasa Palembang apa ya sebutan untuk ‘mas’?), laki-laki di latar belakang dengan pakaian adat itu adalah suami saya. Dia memakai pakaian adat Melayu Riau, memang hampir sama dengan pakaian adat Palembang. Ohya, saya pernah ke Palembang tahun 2007, songketnya buagus-buagus.
Iya nih, narsis ya? Masa kecil kurang perhatian ‘kali … hehehe … Tapi tulisan saya bagus-bagus kan (hohoho).
salam kenal bu … saya tahunya dari blognya bu ratna .. 🙂
Bu Tuti, thanks sudah mampir ke blog saya. Salam buat Pak Edy Suandi Hamid dan Pak Asmai Ishak (mereka dulu dosen-dosen saya ketika saya kuliah di Fak Ekonomi UII). Mudah-mudahan akan makin banyak dosen yang nge-blog. Salam Sukses !!
Hallo Tintin, salam kenal juga ya … thanks sudah mampir, mudah-mudahan nggak kapok.
Mas Yodhia, salam untuk Pak Edy dan Pak Asmai nanti saya sampaikan melalui mailing list dosen UII, karena saya jarang bertemu langsung dengan kedua beliau. Pak Edy sudah jadi rektor, Pak Asmai jadi dekan FE UII. Dosen yang ngeblog lumayan banyak juga. Saya sendiri belajarnya dari teman-teman di FTI (Teknik Informatika).
Saya tidak (belum) menulis tentang disiplin ilmu saya, soalnya sudah jenuh di kampus berpikir tentang bidang Teknik Sipil terus. Blog ini wahana untuk haha-hehe …. pokoknya yang asyik-asyik ….
Salam kenal Bu…
Dengan sedikit paksaan, blognya ibu saya masukan di blogroll saya yah…
Matur nuwun
Aryo, kalau dipaksa oleh adik kecil yang imut-imut gini, yaach …. saya nggak bisa nolak deh …. hehehe
Terimakasih sudah nge-link saya.
Menurut saya bagus kog. Jogya kota tempat persinggahan belajar, saya pernah kuliah di IKIP Jogya dan UGM. Sungguh kota kenangan. Ketika baru-baru ini ke Jogja, kog ada yang ‘hilang’. Salam.
Tuti :
Yang bagus apanya to Mas? Wah, ternyata alumni IKIP dan UGM to? Mudah-mudahan masih pengin ke Yogya terus ya. Tapi, apanya tuh yang hilang? Udah lapor ke polisi belum? Hehehe …
aduh… tetanggaan ya bu…
bu wignyo saya tau. dan tahun 85, usia saya masih 7 tahun. maaf bu, lupa. tp lewat blog, jadi silaturahminya tetap tersambung kan… insya Allah…
saya jg mau menerbitkan bukunya bapak lagi. setting jg udah siap. tinggal ISBN dan cetaknya saja. saya bikin penerbitan sendiri.
Tuti :
Iya, saya tahu Dik Aryo dulu memang masih kecil …. hehe. Yang saya kenal ya Mas Adit, Aulia, Ratri (sedikit). Memang dunia maya ini ajaib, bisa menghubungkan orang-orang yang secara fisik sulit kita temui, menyambung silaturahmi dengan orang di seluruh dunia.
Wah, bagus sekali kalau Dik Aryo bikin penerbitan sendiri. Suami saya juga memiliki penerbitan. Saya pernah baca naskah-naskah Pak Dipo yang disiarkan Radio Australia dulu banyak sekali.
Boleh nih ikut terbang, ah ga aku cuman numpang nampang doang, salam kenal.
Tuti :
Ikut terbang boleh, numpang nampang juga boleh ….
Salam kenal juga.
Assalamualaikumm..Thok..thok..thok..
Halo tante-kuw..akhirnya aq branikan diri nulis c0mment disini..serem tadinya lha w0ng yg c0mment org2 keren smua..sdgkan aq cm mhsiswa biasa..hehe..
Hmm..bulik..isi blognya kok bs seger trus yaa..ga pnah ngbosenin dibaca gt..jgn slah bulik,tiap aq ngenyet (baca:maen internet) gak lupa buka Beranda bulik ini..
Bulik,lucu ya,smua tmen2 bulik panggil bulik dgn nama Tuti,pdhal kluarga smua panggil dgn nama Titik..ko bs gt?hehe..
Pokonya maju terus ya bulik buat diary digital bulik ini..yakin deh bkalan trus mnginspirasi tiap org yg baca..(trmasuk kponakanmu yg maniz ini.hihi)
salam maniz slalu..
Wassalam
^__^
Wa’alaikum salam … monggo …
Halo keponakanku yang kecil dan lucu … “akhirnya datang juga!”, eh … akhirnya muncul juga di komentar blogku. Mosok sih yang komen orang keren-keren semua, ada tuh yang imut-imut seperti dik Aryo (lihat foto Komentar No. 49)
Iya, berandaku segeeer terus, lha wong setiap hari diguyur pakai air ledeng … byurrr byurrr … Jadi jangan bosen, tiap kali menyet sekalian nengok beranda ini (syukur mau bantu nyapu dan ngepel, gitu …)
Tuti vs Titik? Wah, itu ada ceritanya sendiri, sudah aku tulis di blog ini (baca : “Titip Rindu Untuk Ayah” dan “Wanita Tangguh Itu Adalah Ibu”). Itulah contoh demokrasi sejati, yang nggak perlu pakai partai-partaian, yang buntutnya cuma rebutan kedudukan ….
Alhamdulillah kalau diary (bukan pakai ‘e’ lho) digital ini bisa menginspirasi pembaca. Problem terbesarku adalah WAKTU. Begitu banyak ide dan materi yang ingin ditulis, tapi begitu sempit waktu yang tersedia. Kapan ya, satu hari berubah jadi 30 jam …
…….Asal jangan Nek, masih sweet seventeen nih … hehe …
hehe….ngaku nya……..
btw, sy nggak usah di panggil pak…….blom tua masalahnya…hehe…..baru 20-an……lah…….hihi
Udaranya seger bu di sana, daerah bantengan ya
Tuti :
Lapor Pak,
Udara di sini (di Yogya?) lumayan seger kalau di bagian utara yang dekat kampus saya UII. Tapi kalau di tengah kota, sudah mulai bising dan panas karena lalu lintas yang padat.
Laporan selesai, Pak.
nyuwun gungging pangapunten . . .
. . .
saya lewat dan mampir,
banyak yang saya dapatkan dan saya unduh dari sini
terimakasih tentunya
. . .
salam kenal nggih Bu …
RESAprakasa habe
Tuti :
Kalau untuk lewat dan mampir, tidak perlu nyuwun gunging pangapunten kok Mas Resa …
Terimakasih sudah sudi mampir, apalagi ngunduh segala (mohon dipilih yang baik-baik saja ya Mas …).
Salam kenal juga.
Ibu dosen, saya kesasar kemari dari blognya Pak Mula…
Izinkan saya menebar “sampah” di blog ini…
Tuti :
Waah … kalau menebar sampah nggak boleh dong … kan sekarang lagi digalakkan gerakan “go green”. Tapi kalau menebar silaturahmi dan pertemanan, silahkan.
Terimakasih sudah mengujungi blog saya.
salam kenal, kebetulan juga lahir di Jogja dan senang ilmu perencanaan 😀
Tuti :
Salam kenal juga Bang. Wah, lahir di Yogya ya? Sekarang tinggal dimana? Suka ilmu perencanaan, bidang sipil/arsitektur/planologi?
Wah.., orang-orang yang berkomentar di sini nulis panjang-panjang sekali ya… 🙂
Aku cuma mau nulis… salam kenal Bu 🙂
Popop
Salam kenal tuti nonka. Saya sudah lama kenal tulisan anda, kayaknya anda satu angkatan dengan saya di ugm, lain fakultas, lain jurusan. Selamat berkarya (di UII ya?), istri saya juga mengabdi di UII. Ohya, weblog anda manis tampilannya ….
Coretanpinggir (kenapa nggak coret di tengah aja … hehe … ),
Nggak semua berkomentar panjang kok. Ada juga yang just say hello … Ada yang suka diskusi sampai beberapa session. Semuanya menyenangkan bagi saya. Terimakasih sudah mampir.
Mardoto,
Salam kenal juga Dot … (eh, sori, sebutannya apa ya?).
Wah, rupanya kita teman seangkatan ya, meskipun beda fakultas dan beda jurusan. Anda jurusan apa? Saya Jurusan Teknik Geodesi, yang kerjaannya ngintip orang pakai theodolit … hehe.
Ohya, istri Mardoto siapakah gerangan? Siapa tahu saya kenal.
Terimakasih untuk pujian atas blog saya. Bukan cuma blognya yang manis, orangnya juga maniz koq ….(weww … kumat …)
assalamu’alaikum…..
wa’alaikumsalam …
Salam Kenal Mbak Tuti,
Saya mohon ijin untuk menjadi pengunjung di blog mbak Tuti. Pertama, saya bisa membaca beberapa informasi yang menarik dan bermanfaat disini, kedua jika berkenan saya ingin menjadikan blog mbak sebagai referensi karena saya ikut-ikutan belajar nulis blog dengan segala keterbatasan saya.
Terima kasih sebelumnya
Salam kenal juga Mbak Yulis
Dengan senang hati, silahkan membaca apa yang ada di blog saya. Mudah-mudahan apa yang saya tulis ada manfaatnya, karena saya memang menulis untuk berbagi dengan orang lain. Saya juga belum terlalu lama nge-blog, jadi masih belajar juga.
Terimakasih sudah menjadikan blog saya sebagai referensi. Selamat nge-blog!
salam.
salam terkenal “ass’kum”, salam kenal bude, jogya ya bude? aku mau kuliah jogya juga bude, biar pinter kayak bude, tapi masih lama lho!… aku mesti – playgroup – tk – sede – sempe – sem’u kan? moga-moga ak bisa sampe k jgy dan ketemu ama bude, terus belajar bikin blog yang ca’em.
salam,
Daffa,
Macih kecil kok cudah pintel. Jalan aja belom bica kok udah cuka blogwalking, nggak dimalahin papi ya? Ntal nyacal nggak bica pulang, gimana?
Oooo … papinya juga cuka nge-blog, jadi nulun kayak papi. Ya iyalah, masa nulun tetangga …
Cepet gede ya Daffa, ntal ke Yogya jadi mulid di cekolah bude …
Halo Mba Tuti (non-k)
Permisi hendak melakukan kunjungan balasan, maaf yah mba, langsung menulis comment di semua tulisannya, soalnya menarik semuanya sih, saya harus belajar nih sama mba buat nulis artikel yang sedap dibaca seperti tulisan mba. (Pake penyedap ya? ehehehe)
Saya mau izin sering-sering main ke beranda-nya ya Mba, juga izin pasang link di blogroll. Soalnya pengen terus ngobrol dan berbagi informasi yang Insya Allah berguna.
Blognya, udah manis kok Mba, apalagi ditambah tulisannya yang greget dan menggigit… hehehe… senang dapet tempat blogwalking baru. Ditunggu tulisan-tulisan berikutnya ya, Mba.
Salam,
Japs
Tuti :
Thanks, terimakasih, maturnuwun …
Nggak papa komentar di semua tulisan saya, malah senang kok, ada yang mau komen. Tulisan saya kan sudah lolos dapur uji Bondan Winarno, jadi ‘mak nyuus’ meskipun nggak pakai vetsin … hehehe …
Senang sekali kalau Japs mau sering-sering berkunjung. Blog Japs juga sudah saya blogroll kok. Kita saling tukar informasi ya, pasti asyik.
salam.
Terima kasih kunjungannya ke Blog saya. Senang sekali bisa berkenalan dengan sesama akademisi yang senang motret (saya juga amatiran bu) dan hobby jalan-jalan.
Beranda rumahnya sangat menarik, tulisan-tulisannya tampak sangat akurat dan didukung oleh data-data tentang objek yang sedang diceritakan, menandakan seorang dosen yang sangat teliti (tidak seperti saya …..)
Blog ibu akan segera saya link ke blog saya…..
Tulisan perjalanan saya saya buat di jelajahdunia.wordpress.com, namun masih banyak sekali yang belum saya tuliskan….
sedangkan foto-fotonya banyak saya share di facebook
salam dari Bandung
Arry Akhmad Arman
Pak Arry,
Saya juga senang menemukan blog Bapak. Kisah perjalanan keliling dunianya pasti seru-seru ya (belum sempat baca semua).
Sebagian data-data tentang obyek yang saya tulis saya search dari website, soalnya agak sulit kalau kita tanya-tanya langsung waktu mengunjungi obyek tersebut. Waktunya juga nggak bakalan cukup. Jadi kalau jalan-jalan ke suatu tempat, saya menikmati saja apa yang terlihat, menangkap ‘atmosfir’nya. Data nanti dicari di web.
Terimakasih kunjungannya, Pak Arry.
salam kenal aja 😀
Salam kenal juga, mas Heri … 😀
mampir dulu mbak, assalamualaikum. saya resi bismo, terima kasih mbak telah mampir ke rumah saya. semoga bisa saling tuker informasi.
Terimakasih sudah mampir balik, Resi. Iya, saling tukar informasi yuuk …
Ass wr wb, numpang baca bu …. nice blog
Ass ww … silahkan baca-baca, mudah-mudahan bermanfaat.
Thanks so much for appreciating my humble blog …
oh ya mba aku link ya blog ibu
silahkan nge-link dik … eh, nak … 😀
terimakasih, saya akan link juga blog mylif3journey
Blogwalking, salam kenal. Ketemu juga nih sama dosen yang nge-blog. Asli Jogja to bu? Saya juga Jogja sebelah selatan lho, dekat sama dalemnya Pak Zaini Dahlan. Di UII pasti kenal dong dengan Pak Muhadi Zainuddin, titip salam untuk Beliau kalau ketemu. Thanks, senang baca2 di sini sekalian ijin blognya kupasang di blogroll saya.
Wah, ini temannya Daffa (tuh, bayi umur 8 bulan yang asyik dengerin musik dengan headphone di kepala) …
Salam kenal juga Mufti. Iya, rumah saya dekat dengan Pak Zaini Dahlan, agak ke selatan sedikit. Wah, kayaknya kita bertetangga nih. Jangan-jangan kita sering ketemu di jalan, tapi nggak saling tahu … 😀
Ya, saya kenal Pak Muhadi Zainuddin (yang di pondok Krapyak itu kan?), tapi jarang ketemu karena beda fakultas.
Silahkan baca-baca, semoga ada manfaat biarpun sedikit. Silahkan juga link ke blogroll.
Terimakasih ya sudah berkunjung.
Tuti,
Pada tahun 1979 saya meminta tanda tanganmu (maaf bahasa medan) atas sebuah novelmu berwarna kuning di gelanggang mahasiswa bulak sumur. Pada tahun 1984 kita berkirim surat beberapa kali ketika aku bertualang ditengah hutan sumatera selatan. Pada bulan juli 1984 aku dan adikku berkunjung ke rumahmu (maaf bahasa medan lagi) di arah Pojok Beteng Wetan truuuus ke selatan ke arah Bantul, dekat mesjid belok ke Timur, dan seterusnya aku tidak ingat lagi. Kita ngobrol sekitar dua jam, ada pertanyaan pendapatku tentang wanita yang kehilangan kesucian, yang kujawab dengan kata kata tergantung cara bagaimana ia kehilangan kesuciannya. Kamu juga bertanya kenapa aku tidak menjadi wartawan (karena dulu beberapa kali menulis di koran koran), aku katakan alam lebih membutuhkanku, dan sekarang aku tinggal atau berkehidupan di kampung halamanku Tanah Karo Propinsi Sumatera Utara. Terakhir aku ke Yogya tahun 1987 ketika melegalisir ijasah untuk pergi kuliah ke University of New South Wales di Sydney. Aku ingin hadir di yogya lagi, ingiiiiin sekali. tks
Oh my God, alangkah cepatnya waktu berlalu ya Chris. Dari tahun 1979 sampai 2008, berarti sudah 29 tahun, kan? Dan alangkah hebatnya, Chris masih ingat semua. Novel dengan cover warna kuning itu kalau nggak salah judulnya “Tak Sia-Sia Delia” ya. Aku sendiri sudah nggak punya arsipnya.
Juga rumahku di Timuran, dari Jl. Parangtritis (memang menuju ke Bantul, tapi namanya Jl. Parangtritis karena ke arah Paragtritis juga) dekat masjid belok ke timur ….. wah, luar biasa ingatanmu, Chris.
Baguslah kalau Chris sekarang balik ke tanah kelahiran di Karo. Putra-putri terbaik kan memang harus kembali ke daerah untuk membangun kampung halamannya. Kalau wartawan tak menjadi jalan hidup, mengapa nggak bikin blog saja, Chris? Blog adalah ‘koran’ kita sendiri, ‘majalah’ kita sendiri, yang bisa kita isi apa saja.
Kapan ke Yogya? Mampir lagi ya? Tapi rumahku bukan di tempat dulu lagi …
kesini lagi untuk promo ini 😀
http://cantigi.wordpress.com/2008/08/19/ibsn-ibsn/
ada tarif promonya lho … 😀
Tempat tinggal sampeyan yang di depan/seberang El Rahma itu ya? Setelah banyak baca and lihat2 di blog ini, kesimpulan saya kok akhirnya ke situ (maaf kalo salah). Tapi saya sering kok jalan2 di seputaran KK dari utara sampe selatan.
Tempat tinggal saya? Sssst … ini rahasia. Kalau saya buka di blog, takut nanti banyak yang ngirimin bunga atau kue ….. 😀
Jika ingin mendapatkan jawaban yang benar, silahkan kontak saya lewat e-mail. Terimakasih banyak.
Assalamu’alaikum. Salam kenal. Kebetulan saya sedang berkunjung ke Blog Bu Wali Dyah Heri, sekalian mampir ke sini. Semoga bisa berbagi info.
Wass.
Wa’alaikumsalam …
Salam kenal juga. Ya, saya juga sudah beberapa kali berkunjung ke blog Mbak Dyah. Senang sekali jika bisa berbagi info. Mudah-mudahan tidak ribet untuk masuk dan memberi komentar di blogdetk.com …
Terimakasih Mbak Wilis sudah berkunjung.
Salam kenal Bu Dosen … 🙂
Salam kenal juga Pak Riri. Salamannya di alam maya saja ya … 😀
mbak tuti yang baik,
saya selalu ikuti tulisan2 barunya, very very inspiring….
cerita terbaru tentang surabaya,si kembar….memukau yang membaca. Bola bali kalau penulis … apa apa yang disajikan akan menjadi menarik.
Ohya, nuwun sewu, apa boleh saya numpang di blog roll mbak Tuti, kok sepertinya nama saya belum ada.
Nuwun sanget..agar saya lebih bisa komunikasi dgn banyak teman.
salam
Tuti :
Mbak Dyah, waduuh …. saya jadi malu banget, karena ternyata saya lupa belum memasukkan blog Mbak Dyah ke blog roll saya. Mohon beribu-ribu maaf. Maklum, setiap buka buka blog terus sibuk menjawab komentar, nulis artikel di blog sendiri, blog walking ke blog teman-teman, jadi sampai lupa untuk menambahkan blog Mbak Dyah (dan blog beberapa teman lain) ke blog roll. Selesai menulis ini, akan langsung saya masukkan. Sekali lagi, mohon maaf atas kelupaan saya … (nggak usah nunggu lebaran ya … 😀 )
salam kenal ya buuu..ditunggu kunjungan baliknya
Tuti :
Salam kenal juga … ok, saya akan kunjung balik secepatnya …
ibunda ‘aisyiah…kulo IRM lho??
Tuti :
Iya, saya sudah baca di biografinya. Saya dulu juga pernah di IRM. Dulu namanya masih IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah).
Assalamu’alikum Wr. Wb
Mantan aktivis IPM? salam kenal ya bu..
Dinantikan kunjungan baliknya…
Tuti :
Iya Kang, duluuu …. waktu masih pelajar (ya iyalah). Kang Yayan juga IPM ya?
Salam kenal juga Kang. Insya Allah langsung berkunjung balik …
Assalamu’alaikum 😉
salam kenal bunda 🙂
Tuti :
Wa’alaikumsalam ….
Salam kenal juga, Nanda 😀
Wahhh berandanya adem sekali
membuat kita betah duduk-duduk di sini.
Salam kenal mbak….
Senang sekali saya bisa nyasar sampai di sini.
Saya link langsung ya mbak.
EM
Tuti :
Syukurlah kalau beranda saya terasa adem. Memang disediakan bagi siapa saja untuk duduk-duduk dan berbincang tentang apa saja. Kalau ada minuman ya disuguhin, kalau nggak ada ya silahkan bawa sendiri … (lho?)
Senang juga saya menerima Imelda di beranda saya. Silahkan di-link, saya akan link juga blog Imelda.
Arsitek ya bu??
Kapan2 mampir ke Surabaya dong..
Oiya, saya penggemar arsitek bu, walau hanya sekedar penikmat saja
Tuti :
Wah, saya barusan ke Surabaya. Tuh, ada ceritanya di blog, baca aja di category “Jalan-jalan Yuuk”.
Saya Teknik Sipil, tapi suka segala yang berkaitan dengan arsitektur dan desain interior.
Salam.
Saya Link di Blog saya ya…
Tuti :
Ok, terimakasih. Saya akan link juga ke blog saya …
mohon maaf mbak yg baik hati,
kemarin nyelonong ke dapur duluan
lupa mampir di veranda
ini….nihhh,
saya permisi singgah bentar di veranda
…..
kulonuwon
Tuti :
Nggak apa-apa kok mas Mike, dapur memang selalu memiliki aroma yang sedap sehingga menarik kita untuk datang. Nyicipi apa di dapur saya? Hehehe … 😀
asswrwb,
blog yg sangat hangat isinya, tp jg menyegarkan.. salam kenal buat ibu, selamat puasa ya bu,
sy naksir berat dgn header image di page ini, pengeen deh punya taman secantik ini 😀
Tuti :
Ass ww,
Terimakasih mama vino sudah bersedia mampir di blog sederhana ini. Salam kenal juga ya, selamat puasa juga …
Image header itu adalah halaman rumah saya sendiri. Gampang kok untuk punya taman seperti ini, tinggal panggil tukang taman aja … 😀
Assalamu’alaikum bunda,
salam silaturahmi yach,
“selamat menjalankan ibadah puasa”
Tuti :
Wa’alaikumsalam …
Terimakasih mas Ahsin, selamat menjalankan ibadah puasa juga.
beranda yang indah…met kenal ya mbak….
Tuti :
Makasih Mbak Dona, met kenal juga …
Salam Kenal
Saya baru di Yogya sini, dan sungguh Yogya memang miniaturnya Republik Indonesia, success always…
http://www.maykoedison.wordpress.com
Tuti :
Sugeng rawuh ing Ngayogjokarto …
Assalamu’alaikum….
UII ya bu (or mbak) Tuti? Jadi inget setahun silam masih wira-wiri Bantul – UII (sekitar 35 km), demi tambahan sesuap nasi. Saya pernah diminta mbantu-mbantu ngajar di Teknik Kimia, selama 2 tahun. Salam kenal
Tuti :
Wa’alaikumsalam …
Njih, leres Mas/Mbak Nayan(taka). Wah, wira-wiri Bantul – UII berarti pasti melewati rumah saya dong. Sekarang mencari sesuap nasinya (dan segenggam berlian) dimana?
Salam kenal ugi ….
Belum tentu juga melewati rumah panjenengan. Saya Mbantul barat alias Sedayu. Biasanya nlusup-nlusup lewat Godean-Seyegan-Mlati-Denggung baru masuk Jakal. Lewat dalam kota kalau mampir ke sekitaran UGM. Sekarang saya baru nyantrik di salah satu padepokan di pantai timur semenanjung Malaya. Eh, saya bukan mbak lho, hehehe…
Tuti :
Wooooo ….. Sedayu to? Kulo kinten Bantul sekitar Samas je. Wah, itu rute yang ‘ndesu’ banget (qiqiqik … 🙂 *bercanda*) Goden-Seyegan-Mlati-Denggung-Ngaglik-Mbesi … Tapi biarpun asalnya ‘ndesu’, sekarang melanglang ke monco negoro ya. Selamat deh, semoga cepet lulus Ph.D nya.
Nyuwun gunging samodra pangaksami, waktu nulis reply di atas, saya belum nengok blog panjenengan, jadi belum yakin panjenengan Mbakamas (mbak apa mas) …
Maturnuwun Mas Nud, sampun kerso pinarak.
salam kenal bu…
wah ibu seorang pendidik 🙂 salam hormat… saya selalu menghormati guru, sebuah profesi yang mulia
mengenai SIPIL UII kakak sepupu saya alumni sana… temen2 saya banyak yang di SIPIL UII …
saya sering maen ke daerah kaliurang dulu… sekarang atas kesibukan kerja jadi jarang ke yk…
salam untuk jogja yang indah 🙂
Tuti :
Salam kenal juga, Reeko …
Terimakasih. Semua guru di dunia pasti bahagia jika profesinya dihormati. Semoga juga semua guru dimana pun berada selalu mengabdikan ilmunya dengan tulus ikhlas. Wah, banyak kenal alumni T. Sipil UII ya. Semoga perilaku mereka dapat membawa nama baik almamater.
Kapan-kapan ke Yogya lagi ya. Masih indah kok … 🙂
salam kenal bu Tuti…
Terima kasih sudah disediakan beranda disini sehingga saya berani untuk sekedar mampir dan bertegur sapa dengan ibu.
Selamat beractivitas bu Dosen…
Tuti :
Salam kenal juga, Undercover (wah, kenalannya dibawah selubung nih …. 😀 )
Silahkan mampir di beranda saya, semoga ada manfaat yang bisa dipetik dari tulisan-tulisan saya yang sederhana.
Selamat dan sukses untuk undercover
Wa’alaikum salam ibu.
Mohon maaf baru balas, ramadhan ini agenda sangat padat sekali.
Mari kita ngaji bersama-sama bu, saya juga harus menimba banyak pengalaman dan wawasan luas seperti ibu.
…..
Untuk Laskar Pelangi, sebagaimana aku sangat antusias membaca novelnya, tadi malam aku juga sangat antusias nonton di Metro TV
……
Untuk keponakannya, salam ya bu…khusus yang gadis, hehehe, malum masih bujangan. Maaf kalau kurang berkenan, maksudnya salam silaturrahiem…
Salam
Tuti :
Wah, kalau soal ngaji, saya mesti ngaji sama Kang Yayan nih. Sejak dulu sampai sekarang saya masih mualaf terus, ilmu agamanya nggak tambah-tambah.
Saya sangat antusias membaca Laskar Pelangi, apalagi Andrea banyak menyebut tentang sekolah dan organisasi Muhammadiyah. Saya kan sejak bayi sudah jadi warga Muhammadiyah.
Salam untuk keponakan saya (yang maniez-maniez … ) insya Allah akan saya sampaikan. Eeeee, namanya jodoh, siapa tahu kan? Jodoh jadi pasangan hidup ataupun jodoh jadi teman …
Wasalam,
Ibu …
Saya mampir di beranda rumah blog ibu …
Salam saya
Tuti :
Monggo, monggo silahkan …. terimakasih sudah sudi mampir 🙂
mbak, saya sering melihat komen2nya mbak di blognya bu enny, maaf baru bs mampir sekarang. sepintas parasnya mbak mirip sekali dgn dosen pembimbingku, pasti aslinya cantik.
oh iya, tmn kerjaku disini ada yg dr sipil UII loh, angkatan 96 kl saya ga salah. namanya Sigit Prasetyanto. dulu wkt msh kuliah ybs mgkn masih kurus tp skrg wheeewww udah guendutt
salam kenal ya 🙂
Tuti :
Waa … jadi malu nih, komentar-komentar saya cerewet ya …. hehe. Iya, saya juga sering lihat komentar Pimbem di banyak blog. Wah, rajin jalan-jalan ya. Tadinya saya mikir-mikir, nama kok ‘pimbem’? Setelah fotonya yang agak gede muncul di blog saya, baru saya bisa menebak, ‘pimbem’ mungkin singkatan ‘pipi tembem’ ya? Hehehe …. bercanda nih 😀
‘pasti aslinya cantik’ …. wah, berarti yang tidak asli (yang mana tuh, photo?) nggak cantik ya? Masak sih, wong imut gitu (imut = ireng klumut = hitam kucel) …
Coba tanyakan ke teman Pimbem, Sigit Prasetyanto, pernah nggak ambil mata kuliah saya (terus tanya lagi : dapat nilai apa … 😀 )
Makasih ya Pim, udah mampir. Salam kenal juga …
Assalamualaikum mbak Tuti,
Akhirnya saya bisa sampai juga disini setelah jalan2 ke beberapa blog, hehehe…jadi duduk sejenak di berandanya mbak Tuti yang asri.
Mbak saya suka sekali tulisan-tulisan mbak Tuti, dan ternyata back ground kita mirip-mirip, kalau saya dari Tek.Electro, mbak !
Oya mbak, blognya mbak Tuti sudah saya link ke blog saya, semoga mbak Tuti berkenan.
Ok, mbak Tuti sekarang saya pamit dulu, kapan2 kita ngobrol2 lagi yach mbak hehehe,
Best Regard,
Bintang
http://elindasari.wordpress.com
Tuti :
Assalamu’alaikum Mbak Elinda,
Terimakasih akhirnya sampai juga ke beranda saya. Silahkan duduk dengan nyaman dan baca-baca jika ada yang cocok.
Mbak Elinda dari Elektro ya? Arus kuat atau arus lemah? Wah, puyeng sekolahnya itu Mbak. Saya dari Teknik Geodesi UGM, terus kuliah lagi di T. Sipil (karena ngajarnya di jurusan T. Sipil). Di Geodesi sama seperti Elektro, ceweknya sedikit. Kalau Sipil lumayan banyak.
Terimakasih sudah ngelink blog saya, saya juga akan link blog Mbak Elinda.
Ok, kita saling tukar informasi ya ….
Assalamu’alaikum
Salam kenal Bu Tuti, senang rasanya bisa menyelami ‘lautan ilmu’ di beranda ini.
Abu Aufa
Tuti :
Assalamua’laikum Pak Abu
Salam kenal juga. Alhamdulillah kalau ada yang bisa dipetik dari blog ini. Tetapi ini bukan ‘lautan ilmu’, cuma ‘tetesan pengetahuan’ saja kok …
salam kenal ibuk…… mudah2an jadi saudara
Tuti :
Salam juga Pak, alhamdulillah jika sudi menjadi saudara …
Salam buat ananda Thufail
salam kenal ibuk…nderek mampir nggih bu….
nuwunsewu bade nderek midangetaken tulisan2 ibuk yang bagus2 ini…siapa tau ketularan jadi penulis 😀
Maturnuwun ya ibuk…
putria
Tuti :
Salam kenal juga, Putria. Monggo silahkan mampir … (bukan ma’em-pir lho …. kalau itu bikin gigi rontok 😀 ).
Wah, ini tulisan cuma hasil kulakan sana-sini kok, dari buku, website, dan berita teve. Lha ini Putria kan sudah jadi penulis. Tapi sebelumnya mohon maaf, saya selalu kesulitan meninggalkan komentar di blogspot (kok ribet gitu ya). Jadi mungkin saya hanya akan baca-baca saja di blog Putria ya …
Pertama baca nama mbak, saya langsung teringat masa muda saya di Jogja, dan ternyata memang benar ini Tutinonka yang dulu saya kenal dari tulisan-tulisannya. Kulanuwun, saya bertandang di beranda Mbak. Wah, ini hebatnya internet, sekarang saya bisa langsung berkontak dengan penulis yang hebat ini. Saya memang sudah meninggalkan Jogja kota kelahiran saya sejak lulus dari FKG UGM, tapi untuk saya Jogja tetap home sweet home. Saya masih pemula dalam bidang tulis menulis di blog, jadi senang sekali berkunjung ke beranda Mbak yang bagus ini. Boleh ya nanti saya akan sering-sering mampir?
Salam !
Tuti :
Terimakasih jika masih mengingat saya yang ‘dulu’. Betul, internet memang telah membuat dunia menjadi sempit. Melalui blog ini saya telah bertemu kembali dengan kawan-kawan lama, yang sudah tak pernah bertemu sejak 25-an tahun yang lalu. Melalui blog juga, saya jadi punya sahabat-sahabat yang tinggal di belahan dunia lain (Amerika, Jerman, Jepang, Malaysia, dll).
Server blog Mbak Tanti apa? Jika sama-sama WordPress, akan lebih nyaman, karena lebih mudah untuk saling memberi komentar.
Silahkan mampir kapan saja. Jika blognya sudah dilaunching, saya dikabari ya.
Salam.
Veranda rumah ibu, sejuk blog ini. Go Green.
Jogja-Ngampilan. kampung Eyang dan Ibu.
Salam.
Tuti :
Alhamdulillah kalau blog ini terasa sejuk.
Kalau nengok Eyang dan Ibu di Ngampilan, mampir ke beranda saya ya ….
Salam
Uups… dasar gaptek, saya nggak tahu kenapa kemarin kok alamat blog saya nggak muncul yah… ini saya tulis lagi…
Salam !
Tuti :
Ok, thanks. Belum ada fotonya ya? Biasanya antar wordpress akan muncul foto si empunya blog. Jadi saling kenal wajah juga, gitu … (tapi jangan pasang foto Agnes Monica atau Luna Maya ya, soalnya pasti ketahuan …. 😀 )
met lebaran ya bu.
Tuti :
Met lebaran juga, Kepala Hitam …. eh, bluethunder
taqabbalallah minna wa minkum
mohon maaf lahir batin
kartu ucapannya bisa diliat di http://www.aryodiponegoro.co.cc/ (sekalian promosi punya alamat blog yang pendek, gratis pula..hehehe)
Tuti :
Mohon maaf lahir batin juga, dik Aryo.
Oke, saya akan tengok kartu ucapannya ya ….
Terimakasih.
salam kenal ya bu
tulisannya bagus2
Tuti :
Salam kenal juga Harri, terimakasih sudah berkunjung
salam kenal juga bu tuti 🙂
baru pertama kali main2 disini, ternyata banyak pelajaran yang bisa diambil dari dosen di dunia maya ya…hehehe…
nanti2 boleh sering tanya2 dung ya bu??? Cheerz
Tuti :
Salam kenal kembali, Shierly
Selamat datang di blog sederhana ini. Syukurlah kalau ada manfaat yang bisa dipetik dari artikel-artikel yang saya tulis. Silahkan mampir setiap saat, nggak pakai jam buka tutup kok … 😀
Salam kenal Ibu….
rasanya kapan hari udah sempat ngintip sejenak Veranda-nya.
Lha sekarang balik lagi gara2 cari2 tentang dansa.
Bu…. aku juga belajar latin ni…. lumayan udah setahun.
Tapi susahnya cari partner ya Bu….
Apakah Ibu ada referensi partner dansa untukku, mengingat Ibu ini daya jelajahnya luar biasa, hehehe… Mungkin keponakan2 🙂
Oya, posisiku di Sby ni Bu….
Pengennya akhir tahun ini berangkat tanding di Semarang Open tapi lha mendadak partner pindah kerja keluar negeri.
Lha ya jadi jomblo lagi, hehehe….
Maaf baru kenal udah nodong, habis bisa langsung merasa akrab melalui posting2 di atas sih Bu…. 🙂
Semoga lain kali bisa bertemu… di lantai dansa 😉
Salam…..
Tuti :
Cari partner? Wahaha … Tutinonka’s Veranda jadi biro jodoh nih? 😀
Wait a minute, ada pertanyaan pertama dan utama : are you male, or female (hehehe … maap, soalnya dari nama belum begitu bisa dipastikan … tapi kayaknya cowok ya?). Sebenarnya cari pasangan cowok lebih susah dari pada cari pasangan cewek, karena dancer-dancer kebanyakan cewek.
Wah, apalagi Patrice di Surabaya, berarti partnernya juga harus domisili di Surabaya dong. Kalau beda kota, gimana latihannya? Lha kami-kami tinggal di Yogya je … jauh nian.
Ohya, keponakan-keponakan saya juga akan ikut kompetisi di Semarang tanggal 1 November besok. Saya rencana datang, tapi jadi suporter aja …. (soalnya nggak mungkin menang … hahaha).
Sampai ketemu di Semarang.
Salam kenal bu Veranda….
dari mbrebes………….
Tuti :
Halo tuyi (bukan tuyul to … 😀 )
Salam kenal juga. Wah, lutuna (lutjunya) … abis njoget dimana?
Woo kok mbrebes, mbrebes mili karena ngupas brambang ya?
Eh, nama saya Bu Tuti, bukan Bu Veranda …
Hehehe Bu, dalem female 🙂
(ini bahasa apa ya??? campur2)
Wah kenapa Ibu nggak turun juga saja sekalian? Kan nomor senior kompetitornya nggak terlalu banyak Bu. Jadi peluang akan lebih besar, hehehe….
Pengennya sih berangkat suporter juga Bu, berhubung banyak teman 1 studio yang berangkat. Guruku juga terlibat jadi juri (Hadi & Fanny). Tapi sudah kadhung ada jadwal pekerjaan Bu, ya batal.
Nggak tau kalo nanti pekerjaannya yang jadwalnya ditunda, ya berarti bisa ketemu Ibu disana. Semoga ya Bu…. (berharap..berharap..).
Salam kenal juga untuk para keponakan. Semoga lancar dan sukses di Semarang.
Tuti :
Wooo … female to. Saya pikir, kalau female kan jadinya Patricia, gitu … 😀
Iya ya … di nomor senior (alias tuwek … qiqiqi) memang nggak banyak kompetitornya. Lha tapi saya senasib sepenanggungan dengan Patrice : nggak punya pasangan. Kalau dansa untuk happy-happy, pasangan saya ya keponakan yang umurnya baru 19 tahun (brondong dan jomblo … wakaka).
Jadwal pekerjaannya ditunda saja, Patrice, biar bisa berangkat ke Semarang. Saya nonton Indonesian International Dancesport Championship di Jakarta tahun 2007, wah …. showdancenya heibat-heibat. Dari Hongkong, Philipines, Singapore, Thailand (ya iyalah, yang dikirim kesini kan pasti jago-jago topnya).
Salam kenal untuk keponakan-keponakan nanti saya sampaikan. Ohya, foto-foto mereka ada di postingan “Keponakan-Keponakan Tersayang” …
Terimakasih doanya, semoga sama-sama sukses.
…….veranda asri mengingatkan analogi rumahku adalah surgaku…..tempat berbagi sisi kehidupan……membangun suasana harmonis antarindividu keluarga dan antarkerabat……tulisan pada veranda ini hampir mirip dengan dua buku yang saya tulis berjudul Rona Wajah (dua jilid masing-masing tahun 2006 dan 2007; IPB Press)….suatu buku yang menggambarkan bahwa permukaan bumi ini layaknya cermin sangat besar….di cermin itu tampak beragam fenomena termasuk tingkah lalu manusia, mahluk hidup lainnya, alam, dsb…….saya tulis dengan santai….lalu saya teruskan lewat blog namun lebih fokus pada msdm dan mutu sdm…….veranda anda ini sangat menarik untuk dimaknai dan dinikmati…….salam
Tuti :
Terimakasih Pak Sjafri, tersanjung sekali saya mendapat kunjungan dan komentar sangat positif dari Bapak. Wah, jadi pengin membaca buku-buku tulisan Bapak nih. Ada di toko-toko buku nggak Pak? Atau barangkali ada kiriman hadiah dari penulisnya (hehehe … baru kenal udah nodong).
Betul Pak, hidup ini adalah cermin raksasa yang menggambarkan perilaku makhluk-makhluk penghuninya. Ada yang indah, ada yang buruk, ada yang membahagiakan, ada yang menyakitkan. Cuma, ada kalanya kita hanya mau melihat bayangan diri kita di cermin yang bagus-bagus saja, sedangkan kalau melihat pantulan yang buruk, cerminnya kita hantam hingga pecah berkeping-keping ….
hi salam kenal…
senang nemu blog anda ini…
salam,
“sticky friends”
http://sariiffa.wordpress.com
Tuti :
Hai, salam kenal juga, Sariiffa ….
Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya
Salam kenal Ibu Tuti,
Senang sekali saya bisa mendarat di blog Ibu Tuti. Saya dilahirkan di Sleman, 31 tahun yang lalu. Kini telah 13 tahun hidup bersama keluarga kecil kami di Bandung.
Terimakasih atas banyak sharingnya di blog Ibu.
Matur nuwun,
Bandung di Bandung.
Tuti :
Salam kenal juga Mas Bandung (Bandung?).
Wah, orang Sleman to? Lahir 31 tahun yang lalu, sudah menikah selama 13 tahun, berarti nikahnya umur 18 ya? Waks, umur segitu saya masih main lompat tali …. hehehe …. nggak ding …
Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya. Salam untuk keluarga di Bandung ya.
Hai Mbak Tutinonka…
Saya dapet bisikan dari Om NH kalau blog ini bagus…
dan ternyata…
MEMANG BENAR 🙂
Saya boleh sering kesini yaa…
Tuti :
Hallo Jeunglala ….
Wah, baru tahu kalau Om Nh18 ternyata suka bisik-bisik. Perlu dikasih komisi bisik nggak ya … 🙂
Terimakasih Jeunglala telah ‘sudi mampir’ (walah, kayak nama rumah makan … 😀 ). Silahkan sering mampir kesini. Kalau saya pas nggak ada, kunci pintu ada di bawah keset ….
assalamualaikum. salam kenal ya. numpang baca2
Tuti :
Wa’alaikumsalam …
Salam kenal juga, silahkan baca-baca. Terimakasih sudah mampir, Dida.
wah diam2 menghanyutkan…
orangnya pendiem, tapi penggemar blog juga…
bahkan ahli dalam bercerita….
acungan jempol buat bu tuti “tanpa” k
jika menatap tamannya tuh, keliatan segeeer…banget….
semoga tetep seger……
salam
ex-ftsp
Tuti :
ex-ftsp? Waduuh ….
Hehe … saya pendiem ya? Iya juga ‘kali (wah, buka rahasia kepada pembaca blog nih).
Terimakasih Mas Anang, silahkan lho kalau mau mampir di taman saya. Musim hujan gini, nggak cuma seger, tapi basah kuyup …
salam, terimakasih sudah berkunjung.
assalamualaikum
wahhhh….
Bu tuti! sepertinya kita punya sedikit kesamaan nih
sama-sama dari Teknik Sipil, bedanya Ibu ngajar saya diajar
sama-sama Suka Film, nyebutnya sih SUFI. bedanya gak banyak yang saya posting di blog.
sama-sama baca buku juga.
kereeen blognya……
Tuti :
Assalamu’alaikum, Zayn …
Bagus dong kalau kita punya kesamaan, jadinya bisa ngobrol dan diskusi. Kenapa suka film nyebutnya SUFI? Ooh … singkatan dari suka-film ya, jadi su-fi … hehe …
Kalau suka baca buku, berarti SUBABU ya 😀
Terimakasih sudah berkunjung, ayo nulis teruuus di blog kita masing-masing.
comment lagi neeh…boleh kan….?
gara-gara blog bu tuti, saya akhir-akhir ini tiap hari seperti orang gila lho…..
setiap buka blog ini dan baca jawaban njenengan, bikin aku ngguya-ngguyu dewe…….
pdhal aku yang terkenal org paling lucu aja, nggak kepikiran kalo jawabannya spt itu….
jawabannya bisaaaaaaaa aja…..
apalagi utk jawaban yg ini:….
“Silahkan sering mampir kesini. Kalau saya pas nggak ada, kunci pintu ada di bawah keset …. ”
koq iso …..ngono lho…
pokoknya bagi saya, ini bener2 blog utk menghibur……
biar tiap hari cekikikan terus…
salam
Tuti :
comment lagi? wooo … ‘tanduk’ to? Nggih, monggo, nyiduk piyambak nggih.
Btw, saya tampil pendiem itu cuma jaim (jaga imej) aja kok. Biar kelihatan
cantik, anggun, dan berwibawa gitu lo … 😀Aslinya ya cecet-cuet seperti ini. Tapi jangan dilaporin ke Pak Dekan atau Pak Rektor ya, nanti saya dipecat, disuruh ngelamar ke Srimulat (walah … padahal Srimulat sudah gulung tikar ganti karpet).
Wooo … Mas Anang terkenal orang paling lucu to? Kok aku nggak kenal? Bilang dong, kalau terkenal …. qiqiqiqi ….
Hengkang dari ftsp, Mas Anang sekarang nemplok dimana? (halah, laler ‘kaleee …. )
wah..sudah denok duga..bunda satu ini seorang dosen..keliatan dari style nya..(sok tau lu nok..)
udah sering ngeliat ibu di koment bloger..awal ngeliat kayak guru biologi SMA denok dulu..manis..(muji biar dapet nilai A) hehe..
slm kenal bu’..tx kunjungan nya ya..
Tuti :
Sama Nok, waktu melihat foto Denok di berbagai komentar blog, saya juga langsung menduga, Denok pasti calon mahasiswa, mahasiswa, atau bekas mahasiswa (tebakan yang nggak mungkin salah kan …. 😀 ). Wahaha … saya kayak guru Biologi SMA ya? Denok juga kayak murid yang ikut mata pelajaran Biologi SMA (bener lagi, kan?). Nah, karena kita sama-sama manis, kaaasiiiih dech nilai A ….!
Ok, sekarang kita udah kenalan to. Main dong ke rumah saya.
wah, ternyata sdh ingat….
saya sekarang nemplok di fmipa…
tp bkn fakultas mati-matian dan ilmu penyembelihan ayam lho, bu…
ini fmipa yang science….
cm tetangga sebelah….
saya jg sering liat kok ketika lewat di jalan depan , mobil AB 123 xx
semoga selalu matching….
Tuti :
Sejak kemarin sudah ingat kok, bayangan wajah Mas Anang sudah muncul dengan ganteng di benak saya. Yang itu toh …. ?
Ohya, di MIPA. Kenal Bu Zahliy ya, yang sekarang sedang studi S3 di Thailand? Bu Zahliy sering mampir juga ke blog ini.
Mobil saya sudah ganti Mas, soalnya yang AB 123 wis payu (maklum, makelar … 😀 ). Sekarang pake AB 105 TS. Mau ikut nawakke po? Nanti kalau payu, ada komisi wis to … 😀
Matching? Mancing ‘kali …
salam…
Assalamualaikum….
Wah….nice blog…..
Salam kenal yah…..
Silaturahim balik yah di blog saya….
Kasih saran and komentarnya….
And jangan lupa isi buku tamunya juga…..
(He….baru kenal udah banyak permintaan ya…???)
Oya tuker link yuk!!
Tetap Berkarya……
Semangat…!!
http://allaboutstatistics.blogsome.com
http://futureleadergeneration.wordpress.com
http://trytolearneveryday.multiply.com
Tuti :
Wa’alaikumsalam ….
Terimakasih, salam kenal juga. Wah, blognya banyak bener. Apa nggak capek ngisinya? Insya Allah saya akan berkunjung balik. Terimakasih kunjungannya ya …
bu zahliy, jg sering chat sama saya
dan skrg 2 yg study lanjut ke Thailand,
bu zahliy dan bu rochmy (tp lebih pas mbak bukan bu…, sbb masih kecil2…dan single)
woo, wis payu to…
ternyata njenengan anggota gamawati (baca : gabungan makelar waton bathi…hehehehe…..)
o i a bu….
via apa ya biar saya bs komunikasi dg nejenengan tanpa lewat blog ini…?
chat, email …?
Tuti :
Iya, saya nyebutnya juga Jeng Zahliy. Kalau Jeng Rochmy, saya belum kenal …
Gamawati? Nggak ah …. saya UIIwati kok … 😀
Saya jarang chat, tapi kalau mau ngobrol pribadi (halah!) silahkan via email tuti_nonka10@yahoo.com insya Allah dibalas (kalau dilampiri perangko)
nuwun…
Ass mbak Tuti,
…..Ck……ck…..wow fans nya byk skl ya, gw ikutan ngefans boleh khan..???
Kebetulan sy adalah mantan mahasiswa Teknik Sipil…krn sdh byk yg lupa bs khan minta pencerahan lg ilmunya dr jeng Tuti…???
wass
http://denkun.wordpress.com
Tuti :
Mau ndaftar jadi fans ya? Harap kirim potokopi KTP dulu …. hehehe
Wah, mantan mahasiswa Teknik Sipil ya? Dari universitas mana? Tapi bukan mantan mahasiswa saya toh … 😀
Soal bagi-bagi ilmu, sama-sama Den Kun. Saya juga mau kok menimba ilmu dari mantan mahasiswa yang pastinya sudah banyak pengalaman di lapangan.
Wasalam ….
Hai…Salam kenal saya Michael Siregar di Amerika.
Senang dapat berkenalan di Blog ini.
Tuti :
Salam kenal juga. Wah, Michael jauh sekali ya, di Amerika. Tapi melalui blog, jarak ribuan mil tidak jadi masalah. Dengan internet, dunia jadi kecil.
Saya juga senang dapat berkenalan dengan Michael.
Lam Kenal ibuuuu… 🙂
Tuti :
Lam kenal juga Lyyyyy …
spaaadaaaaa….. mampir nih buuuu….
dengan harapan, mau ya… mampir ketempat saya…. pleaaaasssseeee….(*wajah memelas*)
salam kenal bu…
http://deedeeprasatya.wordpress.com
Kulo nuwun,bu Tuti Ijinkan saya mampir & meninggalkan jejak.
Saya Arek suroboyo yang terdampar di Bekasi 🙂
Salam kenal ya,bu.
Semoga ibu dosen juga berkenan mampir ke blog saya.
Oh ya sekalian mau nanya,bu.
Apa ibu masih ingat dengan Ibu Inung Purwati Saptasari, dulu beliau juga dosen UII tapi sejak tahun 2006 beliau pindah.
Tuti :
Monggo pinarak, Jeng Retie. Salam kenal juga.
Untung terdamparnya di Bekasi ya, kalau ke barat sedikit, di Krakatau, kan bahaya kejeblugan gunung … 😀
Iya, saya ingat Bu Inung, dulu dosen Arsitektur UII. Jeng Ratie apanya Bu Inung? Bukan kembaran atau cloning-nya toh?
Terimakasih sudah mampir. Insya Allah saya juga segera meluncur ke Bekasi … eh, ke hatimungilku.wordpress.com
Bu, saya mampir lagi….
Bu Inung adalah ibu baru saya. 🙂
http://hatimungilku.wordpress.com/2008/11/17/kasih-ibu-baru/
Tuti :
Ya, saya sudah membaca di blog retie. Senang sekali memiliki ibu baru ya. Semoga selalu rukun dan saling menyayangi. Sampaikan salam saya untuk Bu Inung.
Assalamu’alaikum, salam kenal Bu…?!
Tuti :
Walaikumsalam, salam kenal juga, Auvi
Bude, saya mampir buat absenn..
Salam kenal yaahh..
Salam hangat dari Palembang yang hangaaattt tapi rada mendung akhir2 ini..
Tuti :
Oche, kalau absen, mana bisa mampir? Absen kan artinya tidak hadir …. hehehe
Salam kenal juga,Oche. Wah, kalau ingat Palembang, jadi ingat empek-empek nih. Saya pernah makan yang uenak, di … kalau nggak salah, empek-empek Pak Raden (ada ya?).
Iyaah.. Betul,,pempek Pak Raden.
Adaaaa..
Mau??
Oia, barusan oc googling nama “Tuti nonka”.. owwwhh,,oc baru tau ituh maknanya. *kalo bener yg oc baca yaahh*
Tuti :
Wah, saya jadi pengin ke Palembang lagi … dulu belum sempat melayari sungai Musi …hehe.
Selain empek-empek Pak Raden, saya juga diajak teman kaman mie … apa itu …. yang suegeer, pakai taoge dan bumbu udang. Enyak, enyak, enyak ….
Googling Tuti Nonka? Weleh, emang nama saya ada di Google? Baru tahu nih …
Salam perkenalan mbak,saya kagum dengan segala aktivitas anda. Membaca beberapa artikel mbak tentang lukisan saya jadi ingin menyampaikan bahwa saya memiliki bbrp lukisan karya Nyoman Gunarsa sbg salam perkenalan saya menawarkan kpd mbak dengan harga sangat khusus sbg tanda persahabatan.
Tuti :
Salam kenal juga, mas Andri. Ya, saya memang penggemar lukisan. Saya punya banyak buku tentang lukisan, baik karya pelukis bangsa sendiri maupun bangsa asing. Tapi saya tidak memprioritaskan untuk mengkoleksi lukisan-lukisan mahal. Nah, semurah-murahnya lukisan Nyoman Gunarsa, kayaknya saya nggak akan mampu beli. Jadi terimakasih sekali atas penawarannya.
boleh mampir Bu,
salam kenal Bu Tuti,
saya mengenal ibu waktu kkn di kampung saya. setelah sekian lama, saya menemukannya lagi di dunia maya.
saya suka baca blog nya bu tuti, bagus2, dan menambah wawasan
Tuti :
Wah, yang bener? Saya KKN tahun 1983 di desa Kaliangkrik, Magelang. Mas Hari umur berapa waktu itu (hehe … maaf, soalnya sudah 25 tahun yang lalu, jadi saya agak susah membayangkan …).
Terimakasih sudah berkunjung di blog saya. Silahkan membaca tulisan-tulisan saya, semoga berkenan.
Assalamualaikum ww,
Saya mampir bu, numpang baca-baca dan minta ijin copy postingan bu Tuti nanti kalau ada yang sreg dihati.
Kalau ibu perjalanan 40 km pergi pulang ke tempat kerja, saya sedikit lebih panjang jalan yang saya tempuh sebagai biker, yaitu 100 km. Saya tunggu kunjungan baliknya. Salam
Tuti :
Wa’alaikumsalam ww,
Silahkan baca-baca tulisan yang ada di blog saya. Silahkan juga untuk mengkopi, tetapi mohon disebutkan sumbernya ya.
100 km pulang pergi ke tempat kerja dengan sepeda? Wah, makan waktu berapa lama tuh? Semoga selalu sehat dan kuat ya. Apalagi musim hujan begini.
Salam.
Yang dimaksud mie celor kalii.. mie-nya tebel, kuahnya dari santan, bumbu udang.. Sedepp..
Masih banyak lagi kok.. Pempek, mie celor, model, tekwan, burgo, lakso, srikayo, dll. Kalo ke Palembang kasih tauu, ntar kita wisata kuliner. hehheeh..
Iyah, beneran adaa, *ternyata tuti nonKA..* Coba aja ketik “tuti nonka” di google, hasilnya, cringg…. masuk di Inspirasi Nama Bayi (http://namabayi.blogspot.com/2006_03_01_archive.html).
Tuti :
Nah, betul ituu … mie celor (celor apaan ya? ceplok telor?). Pempek dan tekwan di Yogya juga ada yang enak, asli yang bikin orang Palembang. Nah, kalo burgo, lakso, dan srikayo, saya belom taho … eh, belum tahu maksudnya …
Iya, ternyata nama saya memang ada di google. Inspirasi nama bayi …. wah, ada nggak ya yang tertarik pake nama Nonka? Haiyah … 😀 😀
tidak usah dibayangkan bu, tidak akan terbayang karena sudah seperempat abad yang lalu lamanya hehehe.. saya masih umur 9 tahun. saya inget banget, karena menurut saya yang baru umur 9 tahun, nama Tuti Nonka itu aneh. Kenapa harus pake “nonka” (maaf ya Bu)
Tuti :
Masih 9 tahun? Wah, jangan-jangan Mas Hari dulu yang suka belajar di rumah Pak Lurah itu ya …
Kenapa nama saya pakai ‘Nonka’? Hahaha … itu cerita lama, nama iseng saja … Maunya saya lepas, tapi ternyata orang tetap mengingat saya dengan nama itu, jadi ya sudah, saya pakai saja terus …
Kulo nuwun, mbak. Salam kenal. Semoga menjadi barokah 🙂
Tuti :
Monggo pinarak …. salam kenal juga.
Semoga jadi barokah ya, amin …
hmmm…
baru kesini….
salam kenal dari Bandung…
nice blog…
Tuti :
Salam kenal juga, Eko. Terimakasih sudah berkunjung …
salam kenal bu…blognya bagus….
http://armie.wordpress.com/
Tuti :
Salam kenal juga, Armi. Terimakasih ya sudah berkunjung …
Sengaja saya lihat-lihat kesini.. Kulanuwun mbak.. kenalkan saya Erna dari Jember..
Tuti :
Silahkan lihat-lihat, Mbak Erna. Dipun sekecakaken. Kados pundi kabaripun Jember?
Saalaamu’alaikum jeng, numpang baca dan salam kenal ya
Tuti :
Wa’alaikumsalam …
Silahkan baca-baca, Mas Hilal. Semoga ada sesuatu yang bisa dipetik (mangga ‘kali … 😀 ).
Salam kenal juga, terimakasih sudah berkunjung.
Salaam…
Senang mampir di blog Mbak Tuti tanpa “K” ini.
Terkesan ramah orangnya dan senang humor.
Salam Sukses Berkelimpahan Berkah,
Wuryanano 🙂
Tuti :
Salam, mas Wury …
Terimakasih sudah berkenan mampir di blog yang banyak cengengesannya ini. Iya Mas, saya dulu ngelamar di Srimulat nggak lolos, kalah bersaing dengan Jujuk dan Nunung, jadinya cengengesan di blog saja … 😀
Salam dan sukses juga untuk Mas Nano
Assalamu’alaikum…
Saya sudah sering mampir ke sini, tapi belum sempat kulonuwun…
Senang sekali bisa berkenalan dg orang hebat seperti Mbak… 🙂
salam saya
VZ
Tuti :
Wa’alaikumsalam …
Wah, berarti mampirnya cuma di halaman ya, nggak sampai masuk ke beranda … hehehe …
Terimakasih, saya juga senang bisa berkenalan dengan Uda Vizon. Saya baru saja bermaksud berkunjung ke blog Uda Vizon, setelah diberitahu Jeung Lala bahwa Uda Vizon tinggal di Yogya. Insya Allah segera meluncur kesana …
salam,
Tuti
wew akhirnya bisa menjejakkan kaki di rumah mbak tuti
yang bagus dan indah ini 🙄
saya cuma ingin meninggalkan jejak disini
semoga bisa sering mampir kesini
sekedar nengok atau cuap-cuap kasih kripik pedas
eh! kritik maksudnya hihihi
mbak tuti juga kalau jalan-jalan jangan lupa mampir
ke gubuk saya
Tuti :
Selamat datang di rumah saya, Septa. Wah, jejaknya memenuhi rumah saya nih … 😀
Terimakasih telah ‘sudi mampir’ (wah, kayak nama rumah makan … ). Saya akan senang sekali menerima kripik pedas, kritik pedas, atau atapun yang pedas-pedas …
Insya Allah saya akan berkunjung ke rumah Septa.
http://septarius.worpress.com
keep in smile 🙂
..
sambil nunggu yang pertamax saya leyeh-leyeh dan selonjoran disini dulu ahh…
..
yak oloh saya manggil Mbak… hihihi..
kok saya gak dipanggil Dik ya..? 🙄
..
Tuti :
Silahkan leyeh-leyeh, ada teh anget dan biskuit lho … 🙂
…
Baiklah, aku panggil Dik Septa ya … 😀
Salam kenal mbak Tuti…
saya juga belajar-belajar menulis…dan mencari sahabat dari tanah air, semoga saya diizinkan untuk selalu ikut perbincangan diberanda rumahmu!
salam hangat persahabatan dariku! 😀
Tuti :
Salam kenal juga, Mbak Lina …
Senang sekali Mbak Lina mampir kesini. Saya sudah sering baca komentar Mbak Lina di blog teman-teman, sedang berniat untuk berkunjung, eh … malah keduluan.
Silahkan untuk ikut berbincang disini, welcome!
Salam hangat dari saya
Waktu ke blognya Pak NH lihat nama tutinonka, terasa familiar, duh…duh, ternyata Tuti Nonka sang novelis itu. Aku dulu sering baca tulisanmu, Mbak.
Jadi kangen sama tulisan Mbak Tuti Nonka, Ike Supomo, V. Lestari, dll.
Salam kenal yah mbak 🙂
Btw, kenal sama Labibah Zain kah ?
Beliau juga tinggal di Yogya.
Tuti :
Aduh, Indah … jadi malu nih ….
Masa-masa menjadi novelis itu sudah berlalu … hehehe … Sudah lama saya tidak lagi menulis fiksi. Lebih asyik nulis artikel gado-gado kayak di blog ini, soalnya lebih variatif, dan ada unsur informasinya. Harus baca-baca buku, search ke sana-sini untuk mengumpulkan data, cari foto-foto … pokoknya lebih asyik dan menantang dari pada nulis fiksi.
Eh, tapi terimakasih kalau dulu suka membaca tulisan saya ….
Mbak Labibah Zain? Beribu maaf, saya belum kenal …
Salam kenal Bu Tuti, saya pendatang baru di dunia blogger, sedang belajar untuk menulis, tulisan Ibu sangat menarik dan inspiratif
Tuti :
Salam kenal juga, Hana …
Selamat datang di dunia bloger. Terus menulis ya …. (jangan lupa lain kali tuliskan URL Hana, supaya saya bisa berkunjung balik).
Terimakasih sudah berkunjung.
wah bagus juga ceritanya Majapahit, sayang saya bacanya gak sampai habis
Asskum Bu Dosen, salam kenal ya
tulisannya bagus2
Tuti :
Wa’alaikumsalam …
Salam kenal juga Mas Harr. Terimakasih sudah berkunjung…
Permisi bu tuti, saya dapat alamat beranda ibu dari suami saya. Aduh jadi malu, karena alamat bu dyah pun saya dapat dari suami, padahal yang kuliah di jogja kan saya, kok saya malah kuper begini 😦 Tapi ngomong-ngomong, bu tuti nggak berkeberatan kan saya mampir? Lain kali mampir ke blog saya juga ya bu. Yang tulisan-tulisannya menurut istilah anak muda sekarang ‘lebay’… 🙂
Tuti :
Wah, siapa gerangan suami Mbak Tyas? Barangkali sudah sering saling kunjung dengan saya di blog?
Oh, tentu saja saya tidak keberatan Mbak Tyas berkunjung ke blog ini, justru saya berterimakasih sekali sudah dikunjungi. Insyaallah saya akan segera berkunjung ke blog Mbak Tyas.
Assalamu’aikum…
Salam kenal aja Mbak dari Garut.
Tuti :
Wa’alaikumsalam …
Salam kenal juga Kang Zaldy. Terimakasih sudah mampir …
Apakah ada yang tau keberadaan AGNES A. MAJESTICA…?
Saya butuh no hpnya atau no telpnya yang bisa saya hubungi.
Untuk REUNI ANITA CEMERLANG.
Data Agnes sampai detik ini belum terlacak.
Bila ada yang mengetahuinya, mohon hubungi saya lewat email : wiyanrazl@yahoo.com atau bisa langsung sms ke saya : 0852-811-06260. Thank’s berat.
Yanthi Razalie
——————
assalamu’alaikum wr.wb
lam kenal bu….boleh kan bu saya kawruh ilmu di sini saja…..saat ini? doain besok-besok bs jadi mahasiswa ibu di kampus….smg ibu sekeluarga sehat semua…….amin
Tuti :
Wa’alaikumsalam …
Salam kenal juga, Waluyo. Silahkan, saya senang kalau apa yang saya tulis ada manfaatnya bagi orang lain.
Ohya, saya tunggu lho, kapan mau jadi mahasiswa saya di kampus? Salam untuk Waluyo dan seluruh kelaurga.
salam, mbak tuti…..
saya datang ni, tapi ga bawa apa pa
cuma bawa asa di hati, kiranya mbak mau jadi sahabat saya
salam,
*ijin mbak blognya saya link 🙂
Tuti :
Salam, Mbak Rina …. terimakasih sudah bersedia datang. Yang paling penting adalah asa dan kejujuran hati, sebagai modal utama menjalin persahabatan.
Silahkan me-link blog saya, saya akan link juga blog Mbak Rina.
Wah, mbak Tuti ini memang energinya positif banget, mudah-2an Program Doktornya cepet selesai
Tuti :
Pak Pri …. aduh, mati aku!
Kayaknya saya perlu doa massal nih Pak, untuk sekolah saya … 😀 😀
Assalamualaikum Wr.Wb
Salam kenal Mbak Tuti.
Saya mau cerita sdikit nih. Ketika saya nyasar ke blog ini dan kemudian terbaca nama ‘Tutinonka’, tiba-tiba saya seperti pernah mengenal nama ini. Tapi entah kapan.
Ketika kemudian ada tertulis nama Leila S.Chudori, saya pun ingat. Tutinonka pasti seorang penulis, mungkin cerpen, cerbung atau feature.
Memang saya lebih mengenal Leila S.Chudori di Majalah HAI. Tulisan-tulisannya yang membangkitkan minat saya untuk menulis dan yang malah menjadi profesi saya saat ini. Sementara apa yang saya tekuni di Yogya, hanya menjadi bagian perjalanan hidup. (kebetulan saya pernah tinggal di Tambakbayan, Janti dan Ngadiwinatan/Purwodiningratan).
Nama Tutinonka, tampaknya lebih melekat dalam benak saya ketimbang tulisannya.
Nama yang indah dan diberkahi.
Semoga.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Tuti :
Assalamu’alaikum Mas Bani …
Saya merasa tersanjung Mas Bani mengatakan serasa mengenal nama saya. Saya dulu memang suka menulis fiksi, seangkatan dengan Leila S. Chudori, Laila Lanisy, dll. Kalau tulisan Leila S. Chudori tersebar dimana-mana, tulisan saya lebih banyak di majalah Gadis, Femina, Kartini, dsb … seingat saya hanya 1 kali pernah ada di majalah Hai. Tapi kalau Leila Chudori konsisten menulis (dan jadi jurnalis), saya tidak lagi menulis fiksi sejak lama.
Mas Bani di mass media apa sekarang? Atau menulis free lance?
Terimakasih untuk kesannya atas nama saya. Ini nama ‘gaul’ dulu, jaman saya masih remaja, tapi ternyata terbawa sampai sekarang. Sekali lagi terimakasih sudah berkunjung, juga terimakasih doanya. Amin.
Wassalam,
Tuti
saya singgah Bu 🙂
Met berkarya … moga berguna untuk sesama.
tur nuwun
Tuti :
Terimakasih sudah mampir, Cak. Blog ini isinya tulisan-tulisan sederhana saja, alhamdulillah jika ada yang berguna.
Salam,
assalamualaiku mbak…
salam kenal yah…
hm…karena baru ni jadi blogger, aku bakal sering2 nanya lhoh…gpp yah??
Tuti :
Wa’alaikumsalam …
Salam kenal juga, Anna. Silahkan nanya, gratis kok … hehehe …
Terimakasih sudah mampir 🙂
Siip. ceritanya panjang dan menarik. tapi, sy baru baca depan & belakang saja.
Matur nuwun alias Teng Kyuk Bu….
Tuti :
Cerita yang mana, Pak? Wong baru baca depan dan belakang kok sudah bisa bilang “siip”, padahal tengahnya acak-adul lho … hehehe … 😀
Terimakasih sudah mampir …
Salam kenal bu… 🙂
“Saya tinggal di bagian selatan Yogya….”, dimana itu bu?. Saya juga orang Jogja nih…rumah ortu saya juga di selatan jogja, paling selatan malah….di pinggir laut 🙂 . Sopo ngerti podo2 wong mBantul.. 😉 Ah, saya jadi kangen jogja….
Tuti :
Salam kenal juga, Bundit (bundanya Dita). Rumah saya di Yogya bagian selatan, perbatasan dengan Bantul, tapi masih masuk kotamadya. Wah, Bundit dari pesisir kidul to? Mbah saya juga dari sana lho, jangan-jangan kita sodara ya … 😀
Ralat : “Sinten ngertos sami-sami tiyang mBantul…”. Hehe takut kualat nih, gak boso kromo sama ibu 😉
Tuti :
Wah, itu juga boso kromo pesisir … hehe …
Kuwalat itu kalau kepada Yang Maha Kuasa, kalau sama saya paling saya damprat … hehehe 😀
Wah iya, jangan2 kita saudara.. 😉 . Kalau perbatasan, ya kalau gak Krapyak, Mangkuyudan ya pasar telo 😀 . Walah jadi ngiler pengin mampir ke warung mie jawa nya pak Nggeno Prawirotaman- masih ada gak ya bu?
Tuti :
Good guess 😀
Saya tidak jauh dari Pastel (Pasar Telo). Mie Jawa Pak Nggeno masih ada, sekarang di sekitar pasar Prawirotaman. Wah, penggemar mie ya? Pasti Bundit salah satu pembeli yang pernah saya lihat nongkrong di situ 😀
salam kenal bunda,..makasih sekali artikel2 bunda menambah cakrawala pengetahuan saya yang baru sedikit ini,..semoga ilmu bunda bermanfaat & mendapat pahala dari Allah S.W.T,..Amin
Salam kenal bu Tuti..
Tulisannya bagus2.. saya mau nyapa dulu disini..
Keep writing ya bu..
Tuti :
Salam kenal juga, Mbak Puak. Saya sudah sering membaca komentar Mbak di blog teman-teman. Sebenarnya sudah berniat untuk berkunjung ke blog Mbak, eh … malah keduluan 😀
Terimakasih kunjungannya, Mbak.
Mbak Tuti, ngomong-ngomong sebentar lagi Blog “My Veranda”-nya merayakan Ulang tahunnya yach (februari 2008 tooh launchingnya…) ?.
Nah pasti ada rame-ramenya dong, wong pengunjungnya di blog ini ramai sekali lho Mbak 🙂 🙂 🙂
Yooo, tak tunggu undangan pestanya, hahaha 🙂 🙂 🙂
Best regard,
Bintang
Tuti :
Waaah …. sudah lewat tuh Mbak. Ultahnya tanggal 5 Februari kemarin. Nggak saya peringatin, wong baru setahun, tapi saya bikin postingan khusus untuk setahunnya Tutinonka’s Veranda, judulnya “Menemukan Kekasih Baru”. Iya, soalnya blog ini bener-bener kayak kekasih baru bagi saya (termasuk selingkuh nggak ya? 😀 )
asyiik banget baca trus jadi ingat jaman berkontak surat
Tuti :
Hallo Ida, apa kabaaar? Iya ya …. kita dulu kalau surat-suratan bisa sampai belasan halaman. Surat-suratan lagi yuuuk … 🙂
Kopdarnya tgl 7 & 8 Maret ya Bu… Pengennya sih ikut gabung nih. Tapi sayang sekali, pas tanggal tersebut saya ada tugas yang tak bisa ditinggalkan. Padahal long week end ya Bu…
Tuti :
Wah, pasti tugas mulia dan penting banget ya. Ok deh, selamat menjalankan tugas, semoga lancar dan sukses …
Hi ibu Tuti. Kalau di Jogja biasanya tempat les dansa dimana? Ini sudah dipasang link video di blog dansa UI. Ibu bisa lihat tempat kami biasa latihan
Tuti :
Di Yogya ada beberapa tempat latihan (sekitar 6 sanggar atau lebih). Saya sendiri latihan di sanggar “Melati”. Di Yogya sudah didirikan IODI juga, yang tahun kemarin ikut mengirimkan altet ke PON di Kaltim.
Ok, terimakasih, saya akan mengunjungi blog dancesport UI dan melihat tempat latihannya.
Sanggar Melati itu yg tidak jauh dari flyover di Jogja itu bukan? kebetulan tahun lalu ke Jogja dan melihat ada plang sanggar dansa.
Di Dansa UI karena pesertanya mahasiswa dan kita ingin mematahkan persepsi orang bahwa dansa adalah olahraga mahal, kita menyarankan anggota untuk beli sepatu dansa yg murah meriah saja, apalagi tempat latihan kami kan cuma kantin yg tidak berlantai kayu 🙂
Memang D & K selalu ada sale pas lomba tapi lomba kan tidak selalu ada, itu sebabnya kalau tidak beli di daerah glodok ya ke pasar baru 🙂
Di Jogja ada penjahit khusus baju dansa bu?
Tuti :
Ya betul, sanggar Melati itu ada di dekat flyover Jl. Dr. Sutomo. Saya bersama 3 keponakan berlatih di situ sudah hampir 2 tahun. Anggota sanggar sangat bervariasi, mulai dari umur 7 tahun sampai umur 82 tahun (tentu saja kelasnya berbeda). Kami berlatih dalam kelompok kecil, sekitar 5 – 7 orang, sehingga lebih efektif. Tapi untuk dansa balroom, ruangan sanggar kurang luas, sehingga menjelang lomba, anak-anak berlatih menyewa tempat lain yang ukurannya memadai.
Di Yogya ada penjahit baju dansa, cukup bagus jahitannya, tetapi modelnya masih sederhana. Saya suka ‘ngiler’ kalau lihat baju-baju dansa yang dikenakan para peserta lomba, apalagi lomba tingkat internasional. Desainnya benar-benar bagus!
Btw, saya sendiri tidak pernah ikut lomba, hanya mengantar keponakan-keponakan saja.
Ibu, foto toko sepatu dansa di jakarta sudah dipasang di blog dansa UI jadi tinggal dilihat dan di klik ke peta udah bisa ketemu deh
Tuti :
Wah, terimakasih …. besok deh kalau pas ke Jakarta akan saya cari. Sepatu keponakan-keponakan saya kebetulan sudah pada aus (mereka masing-masing sudah ‘menghabiskan’ 3 sepatu lho … 😀 )
salam kenal ibu, hihihihii…sepertinya saya lebih nyaman memanggil ibu ya…gapapa’kan bu?! 🙂
keep writing ya ibu, go blogging ^^
Tuti :
Bu? Yaaa … boleh lah … memang saya sudah ibu-ibu kok … 😀
Assalamualikum Wr.Wb
Tak ada yang bisa Ryo sampaikan..selain terima kasih sebesar besarnya atas apresiasi kakanda tersayang, membagi ilmu adalah hal yang paling mulia…
Tak layak rasanya mendapat sanjungan dari kanda..kalaupun Ryo bisa sedikit memainkan biola tu, hanyalah menjalankan fungsi yang sudah digariskan saje..
Semoga perjuangan budaya ini terus bersambut keseluruh penjuru dunia..amin.
Wassalam,
Tengku Ryo
Tuti :
Wah …. terimakasih Ryo menyempatkan diri mampir di blog saya.
Tapi sungguh, permainan biola Ryo sangat bagus. Tinggal menunggu moment yang tepat saja untuk memperkenalkannya ke seluruh dunia. Saya sangat suka nuansa Melayunya yang digabung dengan warna musik klasik.
Ya, semoga budaya Melayu semakin memantabkan diri sebagai salah satu budaya besar, tidak saja di Indonesia, tetapi di tingkat dunia.
salam,
Tuti
Mbak Tuti ini dulu SMA Teladan ya ?
Tuti :
Injih, leres. Mas Rovicky ini dulu satpam teladan, guru teladan, atau murid teladan? 😀
numpang mampirrrr
salam kenal yaaaa
🙂
Tuti :
Silahkan. Salam kenal juga 🙂
mampir ah…
salam hangat dari Pogung Dalangan, bu … 😀
Tuti :
Terimakasih sudah berkenan mampir. Ini Pogung tempat mangkal para dalang itu ya … 😀
Salam Kenal Aja,Semoga Sukses
Tuti :
Terimakasih, salam kenal juga …
Ibu …
Salam kenal 😀
Saya juga di Jogja lho…
Tuti :
Salam kenal juga, Muzda. Wah, di Yogya ya? Kalau gitu, kapan-kapan makan bareng di soto Pak Soleh yuk … 😀
Mau Bunda,, mau banget ….
Kapan ..??
Tuti :
Bagaimana kalau 5 menit lagi? 😆
Kunjungan balik mbak…
Lagi bingung mana yang mau dibaca dulu… Dari judulnya semuanya menarik sekali…
Tabik… 🙂
Tuti :
Terimakasih kunjungan saya dibalikin (eh, kalimatnya salah ya … 😀 )
Mudah-mudahan bukan hanya judul tulisan saja yang menarik, tapi isinya lebih menarik (ah, yang bener ??)
Monggo …
google reader bikin wempi kesasar.
nyasar yang berbuah kebaikan, adem juga disini. 😀
Tuti :
kalau takut nyasar, lain kali buka google earth 🙂
terimakasih sudah kesasar dan merasa adem (full AC ‘kali … :D)
Assalamualaikum Mbak Tuti,
Mbak headernya ganti lagi nich, wow…fotonya lagi ngelirik para pengunjung nich….asyik..makin keren aza 🙂 🙂 🙂
Best regard,
Bintang
Tuti :
Wa’alaikumsalam Mbak Lin,
Iya nih, soalnya bosen dengan yang kemarin. Itu masih ‘serial’ foto yang kemarin (diambil pada even yang sama), jadi masih pakai baju yang sama … hihihi …
Terimakasih Mbak, selamat bersibuk ria di awal pekan, semoga semingu ke depan akan menyenangkan …
salam,
Syukurlah bu, rumahnya hanya 20 km dari kampus, kalo jue sih 60 km, masuk ke dalem perbukitan/pegunungan naik turun. 50 km dari kota Kabupaten Kendal di Jateng.
Berbahagialah n lebih bersyukurlah orang-orang nyang hidup di perkotaan, untuk koneksi inet tidak sesulit diriku. Di t4ku kos deket SMP nggak ada jaringan kabel telkom. Sungguh terlalulah pokoknya bu.
Tuti :
Lha kenapa milih rumah yang jauh dari tempat kerja? Pindahin aja tuh kantornya ke dekat rumah 🙂
Nggak ada jaringan kabel telkom? Sungguh ter-la-lu … (lho, Bang Haji Rhoma kok muncul disini 🙂 ) Lha ini nge-netnya dari mana? Bukan dari depan rumah saya toh?
Salam kenal Ibu….
Blognya sudah padat, bisa-bisa ini rumah ilmu… 🙂
Salam dari Jakarta,
Casrudi
Tuti :
Terimakasih, mas Cas. Rumah ilmu? Wah, itu terlalu memuji. Ini beranda tempat ngobrol santai saja kok 🙂
Salam kenal juga …
Assalamu’alaikum
Salam kenal Ibu Tutinonka.. blognya ramai..!… Jangan lupa kapan2 berkunjung juga kesini baca artikel artikel Islam.
wassalam
Tuti :
Wa’alaikumsalam …
Terimakasih SR4Y4. Insyaallah saya akan berkunjung ke blog anda.
Salam kenal Bu Tuti
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya
Insya Allah tulisan Ibu akan menjadi inspirasi saya
Tuti :
Salam kenal juga Uda Once
Tulisan Uda Once juga menjadi inspirasi bagi saya. Welcome to blogsphere! 🙂
salam kenal ibu . 🙂
ibu wajahnya mirip sama wali kelas saya
Tuti :
Haduh, jangan-jangan saya dikloning ya
Ssstt … bu guru kloningan saya itu pintar dan baik hati kayak saya juga kan? 😀
salam kenal Bu atau Mbak yaa,
saya juga dari jogja, tapi sekarang diperantauan.
Tuti :
Salam kenal juga Qutil … ang 😀
Wah, dari Yogya ya? Sekarang merantau dimana?
Kucingnya lutju sekaliii …
Lama gak berkunjung.
Apa kabar bu Tuti??
Tuti :
Iya nih, lama nggak dengar kabar Irna. Saya baik-baik saja, as you see. Semoga Irna pun demikian ya 🙂
salam kenal ibu ^.^
kalau sempat silahkan mapir ke blog saya
Tuti :
salam kenal juga, Mas Haris. Insya Allah sya akan mampir ke blog anda … 🙂
Dear Ibu Tutinonka..
Salam kenal saja
Wah tinggal di jogja ya..hem..hmm… pingin suatu saat bisa kerja di sana…
Saya lahir dan besar di Jogja, Bu.
salam,
Tuti :
Wooh, Kangmas Neo priyayi Yogya to? Lenggahipun rumiyin wonten pundi? Lajeng sak meniko ngasto wonten pundi (oh, setunggal kantor kaliyan Om Nh njih?). Menawi pas tindak Yogya, katuran pinarak, Mas … 🙂
Maturnuwuuuun ……
injih, kawula tiyang Jogja, lahir, ageng, lan kuliah wonten jogja. Griya wonten notoprajan, kirang langkung setunggal kilo sakilenipun alun-alun
injih leres setunggal kantor kaliyan om trainer…
menawi kepareng, badhe pasang link dhateng blog menika 🙂
Tuti :
Wah, remen sanget pinanggih tiyang Yogya. Kulo rumiyin asring dolan dateng Notoprajan, wong kathah konco wonten mriko. Rikolo SMP latihan drumband wonten ngajeng dalem Notoprajan 🙂
Maturnuwun menawi Bro Neo kerso nge-link blog awon meniko. Nyuwun pangapunten, widget kulo kok mboten saged nampilaken blogroll, radi error. Saged kulo link, namung mboten saged ketingal wonten halaman blog.
oh.. asring latihan drumband wonten ndalem notoprajan? menawi kula namung playon kemawon wonten mriku he..he.. utawi dolanan layangan 🙂
wah bingah sanget kula saged mawi jawi krama malih…
udah lama banget gak make bo…!!!
lho kok basa slengekan-ipun kewetu malih he..he..he..
Tuti :
Inggih, rumiyin rikala taksih SMP, tahun 75-an, latihan drumband wonten ngajeng dalem Notoprajan. Sok-sok nyepeng suling, sok-sok nyepeng tambur … Tahun 75-an Bro Neo dereng lahir to? hehehe …
Sanajan dangu mboten ngagem boso Jawi, mboten kesupen to Bro?
taun 75 menika kaleresan taun kelairan kula, wulanipun desember
menawi basa Jawi, njih sekedhik sekedhik tasih kemutan, namun injih menika… kirang tata, klenta klentu kemawon atawisipun ngoko, krama, lan krama inggil, mila nyuwun pangapunten bilih wanten tembung utawi ukara ingkang mboten pas…
Ibu menika dosen wonten UII to… Dosen wali kula rikala tasih kuliah, menawi mboten klentu, nate dados pengageng wonten UII, Prof. Dr. Zanzawi Soejoeti, M.Sc.
Tuti :
Wooh … menawi mekaten, lairipun Bro Neo rumiyin kulo iringi mawi tetabuhan tambur … 😀
Boso Jawi kromonipun Bro Neo sae sanget kok. Kulo kemawon kawon. Lha menopo panjenengan panci asli piyantun Yogya?
Inggih leres, kulo guru wonten UII. Leres ugi, Prof Zanzawi Soejoeti nate lenggah dados rektor. Menawi ngaten, menopo Bro Neo rumiyin kuliah wonten MIPA? Menawi mboten klentu, Pak Zanzawi meniko dosen MIPA Mathematika UGM.
Salam kenal Bu.
Senang melihat ibu yang rajin menulis dan ngeblog…
He..hee
Tuti :
Salama kenal juga Mas Deni.
Maklum, saya ini ibu rumahtangga yang banyak nganggur, jadi rajin ngeblog 😀
Terimakasih …
Satu lagi blognya “Sumber Ilmu ” sempat disinggahi.
Sukses
Salam Kenal..C.U
Dalam rangka maseh memperingati hari anak nasional
“We are the World, We are the Children”
Tuti :
Salam kenal juga, Agoesman. Terimakasih sudah berkunjung.
Juga selamat hari anak nasional, semoga anak-anak Indonesia dan seluruh dunia memperoleh hak-hak mereka dan dapat hidup bahagia.
mbak saya berkunjung lagi..lama gak ngeblog
Tuti :
Welcome back to blogsphere … thanks for visiting my blog 🙂
bunda..aku absent bselalu baca artikel yang menyegarkan
Tuti :
Menyegarkan kayak es krim? Tengkiu … 🙂
salam kenal…
kebetulan singgah nih….. sukses dan sehat selalu ya..
😀
Tuti :
Salam kenal juga, terimakasih sudah singgah (meskipun cuma kebetulan … 🙂 )
aslm…salam kenal bu….numpang lihat-lihat ya..
Tuti :
Wa’alaikumsalam … salam kenal juga, Ita.
Silahkan lihat-lihat, nggak harus beli kok … 😀
oh dados ibu ingkang damel ibu kula duka, amrih kula nangis kekejer brebeg suanten tambur 😀
wah kok anggenipun muji inggil sanget, basa krama kula mboten karu karuan mekaten kok diwastani sae sanget
injih leres, kawula rumiyin kuliah wonten MIPA UGM, jurusan Matematika, program studi Statistik
asli jogja??
injih kawula lahir ngantos kuliah wonten jogja, namung menawi dipun tlesih-tlesih tiyang sepuh kawula wonten ingkang sanes asli jogja. dados asli mboten njih jogja nipun?
Tuti :
Waduh, nyuwun gunging samodra pangaksami dumateng keng ibu, bilih kulo sampun ndamel ibu duka, amargi putro kakungipun ingkang bagus piyambak (mboten wonten kancanipun) ngantos nangis kekejer … 🙂
Kulo ngalembono namung matur menopo wontenipun kok.
Wah, menawi mekaten Bro Neo ahli Statistik to? Kulo paling mboten mudheng menawi sampun pinanggih teori probabilitas. “Lima buah dadu dimasukkan ke dalam baskom. Berapa kemungkinan mendapatkan dadu dengan dua titik, jika pengambilan dengan pengembalian?”. Haiyah! Embuh sak karepmu. Aku ora arep dolanan dadu … hihihi …. 😀
Asli Yogya menopo mboten? Wah, radi angel meniko. Ingkang mesti, asli menungso to? 😀
menawi ahli statistik kok njih mboten, lha wong sampun kesupen sedanten, langkung sreg menawi kasebat nate nyinau statistik kemawon :-s
“probalitasnya bisa 1 atau 0 tergantung dari definisi “dadu dengan dua titik”, 1 karena memang semua dadu mempunyai sisi dengan dua titik, 0 karena semua dadu mempunyai 21 titik.. kekekekekek”
halah.. kok malah ngayawara masalah dadu
Tuti :
‘Semua dadu memiliki sisi dengan dua titik’? Wah … tambah mboten mudheng kulo 😦 Menawi ‘Jumlah titik di semua sisi dadu adalah 21’ injih ngertos, 1+2+3+4+5+6
salam kenal Mbak (jeng) Tuti… blognya bagus banget .. fotonya OK, deskripsinya informatif … kalau ada waktu mangga visit di ajp.indonesiaindah.blogspot.com … ditunggu ya Mbak .. seneng saya kenalan dengan panjenengan …
Tuti :
Salam kenal juga Mas (dik) Agus …
Maturnuwun sampun kerso pinarak dateng blog kulo 🙂
Inggih, sendiko … kulo mangke sowan dateng blog panjenengan. Kulo njih remen saged kenalan kaliyan Mas Agus …
halo pa kabar? itu fotonya lg dimana mbak? keren hmmmm nice blog
Tuti :
Kabar baik, terimakasih …
Foto yang mana? Yang di header? Oh, itu di Paris, di depan MUseum Louvre …
Terimakasih. Salam … 🙂
oh di musium louvre ya? hehehe… ane pernah merasakan kesana dengan membaca novel the da vinci code hehehe… seakan terbawa kesana.
salam… keep ukhuwah sister.
Tuti :
Wah, saya malah belum membaca novel The Da Vinci Code. Kalau lukisan Dan Vinci, Monalisa, sudah lihat di Museum Louvre itu … 🙂
Salam juga …. terimakasih
Aku boleh panggil Mbak ya…Mbak Tuti yang humble (bahasanya menunjukkan itu) salam kenal ya..saya tinggal di bogor, saya juga guru Mbak..bloknya bagus sekali..foto2nya juga sangat bagus, jika digabung foto dan narasinya..bisa membangkitkan minat untuk terus membacanya dan menunggu edisi selanjutnya….
Tuti :
Panggil apa saja boleh, Mas Joko. Wah, Mas Joko tinggal di Bogor ya. Beberapa bulan yang lalu saya kesana, khusus pengin jalan-jalan ke Kebun Raya. Sayang nggak bisa masuk ke istana. Kapan-kapan deh saya tulis ‘laporan perjalanan’nya.
Terimakasih pujiannya, Mas Joko. Jadi besar kepala nih … hehe 😀 Nulis sekedar hobby saja kok. Dulu suka nulis fiksi di majalah, tapi sekarang sudah punya blog, nulisnya di blog saja, bisa setiap saat.
Ohya, jadi guru di mana Mas? IPB?
kulo pinarak maleh mbak… angsal mboten?
mo numpang wudhu… sekalian minta air minum…sekalian makan juga hehehe…
Tuti :
Monggo, pinarak saben dinten angsal kok … 🙂
Numpang wudhu? Wudhu thok? Nggak sholat? Woo … habis wudhu bukannya sholat, tapi terus makan dan minum ya 😀
Assalamu’alaikum,
Blog yang bagus mbak. Saya lihat, baca-baca, saya ingin belajar banyak tentang blogging ini. Saya baru ngeblog beberapa saat lalu di usia senja ini.
Saya sangat bersyukur bila mbak sempat mampir ke tempat saya, sambil ngabuburit ke Cianjur.
Wassalam
Tuti :
Wa’alaikumsalam Pak Aziz
Terimakasih sudah berkenan mampir di blog saya. Selamat datang di dunia blogger Pak, tidak ada kata terlambat untuk mulai berkarya.
Insya Allah saya akan segera berkunjung ke blog Bapak.
Wassalam,
numpang lewat mbak
Tuti :
numpang? emang omprengan? 😀
Selamat Idul Fitri 1430 H. Mohon maaf lahir batin.
Semoga puasa Ramadhan ini bisa mengantarkan kita menjadi orang yang bertakwa, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan-Nya.
Amin.
Salam buat kelurga
Tuti :
Terimakasih Pak Aziz, saya juga mengucapkan Selamat Idul Fitri 1430 H, semoga amal ibadah kita di bulan Ramadhan diterima Allah SWT. Amin.
Salam juga untuk keluarga.
Aku dah pernah mampir di sini pa belum, ya?
Salam silaturahim sajalah pokoke.
Tuti :
Wah, sudah pa belum ya? Saya juga lupa nih … 🙂
Terimakasih sajalah pokoke … 🙂
wah, ga sengaja lihat beranda yang rame ini. penasaran pengen lihat…
*melongok-longok soale ketutupan mas dan mbak yang udah duluan datang*
ooohh…. ngobrol sama ibu-ibu to… yo wis, aku ta’melu wae, sesama ibu-ibu juga…lha wong sing bapak-bapak wae uakeh sing teko mrene… huehehehe….
salam kenal bu tuti… saya blogger baru…
Tuti :
Iya, ini beranda lagi rame, soale ada pembagian sembako … 😀
Daripada melongok-longok nanti lehernya sakit, Mamaray panjat pohon pinang aja biar bisa lihat dari ketinggian …. 😀 Monggo-monggo pinarak. Iya, ini tempat ngrumpi ibu-ibu sambil cari kutu, lha kalo bapak-bapaknya sambil main gundu.
Salam kenal juga Mamaray, saya bloger nggak begitu baru (alias wis rada bluwus)
Assalamu’alaikum Bu,
Salam kenal, senang bisa silaturahmi di sini.
Tuti :
Wa’alaikumsalam Mas Indra,
Salam kenal juga, terimakasih sudah berkenan mampir ke blog saya …
asalamuallikum wr wb
waduh waduh nggak nyangka kalau temenku yang satu ini masih terus menulis, menulis dan menulis, aku kagum lho sama panjenenganipun ibu tuti nonka,
cek cek cek cek
ini sudah bagus koq, apalagi bagi orang seperti saya yang gaptek, nggak ngerti itu blog, blag, blug……
walaupun aku belum sempat baca semua artikel dan karya panjenengan, aku terharu dengan tulisan tentang Ibunda penjenengan yang sudah berangkat pulang pada bulan agustus 2008, aku turut berdoa semoga diampuni semua dosanya dan diterima semua amal ibadahnya.
tulisan itu seolah dapat mewakili rasa hatiku terhadap ibuku sendiri, walau tubuh sudah renta namun tetap terus berjuang untuk anak-anaknya, termasuk untuk diriku,
bagaimana semangatnya ibu bangun tiap malam bersujud dan berdoa untuk anaknya dan cucunya,
sedangkan anakmu ini kadang masih belum sadar begitu besar kasih sayangmu…
terima kasih ibu…………
terima kasih tuti………..
Tuti :
Assalamu’alaikum Tri …
Wah, akhirnya sampai juga ke blogku ya. Terimakasih sudah mampir. Memang aku sempat berhenti nulis cukup lama, dan baru aktif nulis lagi sesudah punya blog. Menulis di blog memang asyik sekali, karena tidak ada batasan apa yang bisa kita tulis, tidak seperti nulis di koran atau majalah yang harus memenuhi standar redaksi.
Tentang tulisan mengenai ibu, rasanya perasaan semua anak kepada ibunya sama, apalagi jika ibunda sudah sepuh bahkan sudah tiada. Apakah ibunda Tri masih sugeng? Bersyukurlah jika masih, karena berarti masih ada kesempatan untuk berbakti kepada beliau.
Salam untuk seluruh keluarga ya. Sekali lagi terimakasih sudah mampir … 🙂
Assalammu’alaikum wr wb…
Ibu…kenalkan saya mahasiswi T.Sipil UII yg selalu terpesona dengan penampilan dan cara ibu mengajar. Mungkin Ibu lupa, ibu adalah dosen tamu saat saya sidang-pendadaran skripsi. Saya alumni S1 dan S2 T. Sipil UII.
Wah saya memang ga salah nge fans Bu Tuti yang pinter, cantik, kreatif, fashionable, dan ternyata ibu adalah seorang penulis tho, wah pokok’e pancen oye ney hehehe
Saya tahu ibu punya blog dari Pak Sagala (beliau mahasiswa S3 di Kyoto University), saya kenal beliau di kegiatan Community Development, kebetulan kantor saya (BBWS Serayu Opak) kerjasama dengan UGM dan Kyoto University.
Sebagai Fans Ibu, saya senang bgt bisa membaca
tulisan ibu (tentunya di luar Teknik Sipil) yang menginspirasi saya tetap maju pantang mundur (halah…). Ibu Tuti yang cantik tetap maju n tambah sukses yach ^_^”
Matur Nuwun,
Wassalam
Tuti :
Wa’alaikumsalam Astrid,
Wah, senang sekali ketemu lagi dengan mantan mahasiswa saya. Sayang foto Astrid nggak muncul (memang foto hanya bisa muncul kalau Astrid punya blog juga). Tentang kesan Astrid terhadap saya … wah, jadi besar kepala nih … hahaha 😀
Oh ya, saya tahu Pak Sagala dari blog juga. Dulu kami sering saling berkunjung di blog, tapi sudah agak lama memang tidak saling blog walking lagi. Mungkin juga Pak Sagala semakin sibuk dengan studi S3nya.
Saya suka menulis sudah lama, sejak masih SMA. Dulu nulisnya fiksi (cerpen, novel), tapi sekarang saya kurang tertarik nulis fiksi dan lebih suka nulis segala macam. Syukurlah kalau tulisan saya bermanfaat dan bisa mendorong semangat Astrid untuk terus maju.
Ayo kita maju sama-sama ya … 🙂
wassalam
ibu dosen UII??
salam kenal bu.
Tuti :
Ya betul, saya dosen Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII
salam kenal juga, Ceri 🙂
Subhanallah….
Aku arep ngalem blog ibu wis ora komanan ‘kosa kata’ meneh, wis dientek-ke karo fans panjenengan sing cacahe ewon, termasuk den Tri bergondal gandul geang geong.
Sms seko ibu Tuti wingi ndadek-ke aku keseret kangen, mampir neng cuwilan suwargo ‘blog malaikat’ iki, sak wise suwe ‘njothak’ ora tau nginguk babar blas.
Ibu, mbejang menawi mlebet suwargo, panjenengan sampun mboten gumun lan kaget malih, lha wong sak meniko ibu sampun pinaringan saking gusti Allah kaendahan gesang kados wonten arcopodo.
Ibu sampun ngantos mandheg dados srengenge njih…?!, tansah anyebar suluh lan raos anget dumateng sapodo…amin.
Kok den Tri bergondul gandul ngendiko menawi ibunipun bu Tuti kapundut wulan September 2008 to bu? utawi artikel ibu kapacak wulan September 2008, ingkang leres pundi? Nyuwun sewu lho. lha wong kulo sampun asring asring lalen.
Amargi kulo ingkang nembe kalih wulan kirang katilar ibu, seringipun taksih muwun lan netesaken luh, semedhot sanget, kaporo ngantos ngguguk piyambak menawi pas mak nyuut kemutan ibu……
Salam,
Oplok Owok Sinarawedi
Tuti :
Sugeng sonten Pak Oplok …
Wah, panjenengan meniko dipun paringi asma sae saking Bopo-Ibu, kok malah dipun gantos piyambak mawi nomo ingkang mboten wonten tegesipun. Asmo panjenengan meniko rak artosipun ‘lelaki yang berbudi dan berperilaku baik’, lha menawi Oplok Owok meniko tegesipun menopo, cobi?
Maturnuwun panjenengan ndonga’aken kulo mlebet suwargo. Amin … mugi-mugi dipun ijabahi Gusti Ingkang Moho Kuwaos. Namung bab ‘cuwilan suwargo’ ingkang panjenengan sebat, meniko rak namung penyawang panjenengan kemawon. Sejatosipun mboten mekaten kok, namung cuwilan donya kemawon …
Ibu kulo dipun pundut Gusti tanggal 18 Agustus 2008. Mbok bilih anggen kulo nyerat wonten blog wulan September 2008, kulo njih radi kesupen … Sak sampunipun dipun tilar ibu, pramilo lajeng kraos anggenipun kecalan panggautanipun batos. Rumaos sedih meniko njih limrah kemawon. Namung gandeng sampun dados pepesthinipun tiyang gesang meniko bade wangsul dumateng Ingkang Kuwaos, pramilo kito namung saged asung donga amrih tiyang sepuh kito saged pinaringan gesang wonten alam barzah ingkang sak sae-saenipun.
Mekaten, salam lan maturnuwun sampum kerso pinarak … 🙂
Assalamu’alaikum ibu,…
Wah awalnya karena searching kota di bawah laut eh langkah saya sampai pada blog ibu di bab cleopatra, trus jadi berlanjut menyisiri hampir seluruh beranda dan.. lha kok malah kerasan..!! anteng duduk sampai lupa waktu..hehe
Salam kenal bu, tulisan ibu jadi menggugah saya untuk menuliskan semua “perbincangan nurani” di otak saya ke media… hehehe… ada banyak kisah/ide/cerpen/pengalaman/curhatan tapi cuma berjejalan dikepala doang
sukses ya bu…
Tuti :
Arinwiby, terimakasih sudah mampir di blog saya … saya senang jika apa yang saya tulis berkenan bagi pembaca.
Nah, cepatlah bikin blog, supaya semua ‘perbincangan nurani’ itu bisa di-share kepada orang lain, dan siapa tahu akan mendapatkan feed back.
Ssalam kenal dan sukses juga, Arin … 🙂
saia kuliah di Jogja loh bu
dan masih belum lulus
Hehehe………
______________________________________________
Tidak menolak kunjungan Anda ke blog saia yang lain di http://rizaherbal.wordpress.com/
Tuti :
Wah, tapi bukan mahasiswa saya kan? Kalau iya, cepat laporkan nomor mahasiswanya, biar nilai ujian nanti saya kasih A …. 😀
Ya ampun, blog Riza ada berapa sih? Saya punya satu saja sudah pontang-panting njawab komen dan membalas kunjungan … 😦
buk tuti..setelah ibu lulus dari jurusan geodesi..apakah ibu langsung ke S2 atau sempat kerja dulu???butuh sharing ne buk..hehe
Tuti :
Begitu lulus dari Geodesi, saya diterima sebagai dosen di Jurusan Teknik Sipil UII. Rencananya, UII mau buka jurusan Teknik Geodesi, dan sementara saya dititipkan di jurusan Teknik Sipil. Ternyata pembukaan jurusan Geodesi ditangguhkan, padahal saya sudah terlanjur kerasan di UII. Jadi saya kemudian memutuskan untuk kuliah lagi di Teknik Sipil, supaya ilmunya klop … S2 saya di bidang Teknik Sipil.
Gitu, Frezy 🙂
Aku nggak tau harus ngomong apa. Tapi rasanya asyik kalo bisa terus ngebaca jutaan kosa kata yang keluar dari blog mbak.
Salam Nusantara..!
Tuti :
Terimakasih Mbak Renny … 🙂
Saya memang nulis dengan bahasa seenaknya, terbawa teman-teman di blog yang suka pada ngelucu dan cengengesan … hehehe ….
Salam Indonesia!
Bunda Tuti :D, saya mampir nih. Eh, saya juga sempat bantu penelitian di Teknik Geodesi UGM. Menghitung data altimeter satelit. Baru tau disitu gunanya Matematika. Senang bisa kenal sama Bunda 😀
Tuti :
Wah … Wijna pernah ikut penelitian di Geodesi? Kayaknya saya harus menimba ilmu matematika dari Wijna deh …. 🙂
Saya juga senang bisa kenal Wijna, karena saya pun sangat menghargai peninggalan-peninggalan budaya, termasuk candi. Ohya, saya pernah menulis tentang Trowulan di https://tutinonka.wordpress.com/2009/01/07/majapahit-gajah-mada-siapa-tak-bangga/
Salam kenal mbak, saya belum lama mampir diblog ini. Disini saya menemukan tulisan yang menyegarkan, informatif… dan membuat saya tertawa sendiri (kadang-kadang) Sangat menghibur bila sedang tidak banyak tugas (maklum seringnya baca kalau di kantor) kl dirumah sering tidak kebagian, kalah sama anak2. Teruskan postingannya ya (bukan ngancam..) biar membahagiakan orang yang membacanya.
Tuti :
Salam juga, Suli. Terimakasih sudah menjadi pembaca blog saya, senang rasanya bahwa apa yang saya tulis bisa memberi ‘sesuatu’ bagi pembaca (tapi jangan sampai mengganggu pekerjaan kantor ya, nanti saya dilaporkan ke polisi oleh boss Suli … 😦 ).
Insya’allah saya akan terus menulis, semoga.
assalamualaikum…
saya suka sama pemandangan yang dijadikan headernya..
hehehehehehehe..
semoga ita bisa menjadi blogger yang lebih baik lagi di awal tahun hijriah ini..
salam kenal…
Tuti :
ita?
namaku belum ganti lho …
[…] hadiah dari Bu Tutinonka, yaitu sebuah novel karya beliau sendiri berjudul “Keberangkatan”, terbitan Analisa, […]
Terimakasih telah berkunjung dan meninggalkan jejaknya di blog saya. Salut untuk ibu…
Tuti :
Sama-sama, mas Sabar …
Salam Kenal mba cantik…
Lagi2 d setiap space blog ini selalu disentuh dengan rangkaian kata-kata yg menarik hingga dapat dibaca dengan berbagai org untuk dapat mampir di blog mba yg keren ini.
Tetep semangat untuk menulis ya mba dan selalu berikan kami informasi2 yg up to date dan menarik tentunya. OK!!
Tuti :
Salam kenal juga Mutiara yang selain cantik juga berkilau …
Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya. Saya senang sekali jika tulisan saya berkenan bagi teman-teman. Terus menulis, yuks ..! 🙂
Selamat Mbak, Blog Mbak Tuti terpilih sebagai Blog Terbaik ke-19 versi Kutu Award. Mohon berkunjung ke http://adityahadi.wordpress.com/ untuk memberikan komentar dan partisipasi ^^
Terima Kasih …
Tuti :
Yuhuuiii …. saya dapat Patas juga ya? Tapi kok di posisi ke 19? Bukannya di posisi 9? *tak tahu diri.com* 😀
Terimakasih Adit, segera meluncur ke tempat kutu berada …
Bunda, aku tahu blog Bunda gara2 PATASnya Kutu 🙂
jika bunda berkenan untuk menjadi teman, silahkan mengunjungi ‘rumah’ku 🙂 dan mohon ijin untuk meletakkan blog bunda di halaman Friends
Tuti :
Wah … terimakasih kepada Kutu, sudah mempromosikan blogku 🙂
Insya Allah saya akan berkunjung ke ‘rumah’ Yani. Terimakasih jika berkenan memasukkan blog saya dalam daftar teman Yani 🙂
Assalamu’alaikum Bu Tuti…
Saya sudah tahu Ibu sejak lama dan terkadang saya wara-wiri disini untuk membaca-baca. Tapi entah mengapa baru sekarang saya mau berkenalan dengan Ibu.
Salam kenal Bu Tuti.
Saya suka tulisan-tulisan Anda.
Tuti :
Ass ww Mbak Ratna …
Terimakasih sudah wara-wiri kesini untuk baca tulisan-tulisan saya 🙂
Salam kenal juga ya. Senang sekarang Ratna sudah mau meninggalkan komen 🙂
asslm mbak tuty,
mbak, saya tertarik mengenai artikel rumah teletubbies yang di nglepen yogya
bila tidak berkeberatan kalo boleh saya ingin kontak langsung dengan mbak tuty, di nomor berapa ya ?
terima akasih sebelumnya
wasslm,
isti
Tuti :
Silahkan kontak via email saya di tuti_nonka10@yahoo.com, atau bisa juga melalui message di Face Book saya (Tuti Nonka). Mohon maaf, saya tak dapat mempublikasikan nomor telepon di blog, untuk menjaga hal-hal yang tidak diduga …
Assalamu’alaikum Mbak Tuti
Sekedar mampir di veranda ini.
Serasa kembali ke Jogja.
Mbok saya disuguhi teh nasgitel & mendoan anget 🙂
Salam
Tuti :
Sudah saya siapkan teh nasgitel dan mendoannya Pak, monggo dinikmati … (di alam maya 😀 )
salam,
Maturnuwun Mbak Tuti, baca tulisan yang menarik dan disuguhi. Monggo Mbak singgah ke kedai kopi ku di http://www.catatan-pakngah.blogspot.com/ nanti aku suguhi kopi Sumantra (di alam maya 🙂 )…jangan lupa Bang MAM diajak juga.
Salam
Tuti :
Terimakasih undangan ngopi Sumantranya, Pak Ngah 😀 insya’allah saya akan mampir sambil bawa pisang goreng …
Wah, kenal Bang MAM juga? 🙂
salam,
salam kenal bu dosen,
tulisan – tulisannya sangat mantap neh….
Tuti :
Salam kenal juga, Pak Jasadh 🙂
Terimakasih atas pujiannya, juga terimakasih sudah berkunjung kesini 🙂
hallo mBak…..
beberapa kali saya nyasar di blog ini…..
sangat membantu juga untuk beberapa artikelnya sebagai informasi yg saya butuhkan…..
thanks……
Tuti :
Hallo Joe …
Terimakasih sudah berkenan mampir … 🙂
Salam kenal bu…
Saya undang ibu untuk mampir ketempat saya…
Salam,
http://laqhrisant.wordpress.com/
Tuti :
Salam kenal juga …
Insya allah saya akan berkunjung begitu ada kesempatan. Terimakasih ya sudah mampir …
Salam kenal ya bu…. blog yang sangat informatif dan inspiratif 🙂
Tuti :
Salam kenal juga, Feli … terimakasih telah mampir ke blog saya 🙂
Ibu Tuti, saya tau blognya ibu setelah BW dari rumahnya Mbak Nana Harmanto.
senang rasanya bisa mengunjungi blog yg padat dgn berandanya yg adem.
salam kenal dari saya bu Tuti, yg ingin ikut menimba ilmu disini.
untuk memudahkan silaturahim, link Ibu Tuti saya pasang ya di blog saya.
sebelumnya terima kasih ya Bu.
salam.
Tuti :
Bunda, saya sudah sering lihat nama dan foto Bunda di komentar blog teman-teman. Sudah lama berniat berkunjung dan berkenalan ke blog Bunda, tapi karena sempitnya waktu, belum kesampaian sampai Bunda yang malah duluan berkunjung ke blog saya. Terimakasih Bunda 🙂
Kita sama-sama belajar, Bunda. Saling tukar informasi dan cerita. Terimakasih sudah berkenan mencantumkan blog saya dalam link Bunda. Blogroll saya lagi error, nggak bisa dimunculkan di halaman depan, tapi saya sendiri bisa melihatnya di akun saya.
Salam juga, Bunda 🙂
Ass wr wb, Bu Dosen,
Saya emang sengaja mampir. Agar dapat teman baru dan besok2 bisa main2 kesini lagi dengan lebih nyaman menikmati tulisan2 yang inspiratif dari blognya ini..
Salam kenal.. 🙂
Tuti :
Ass ww juga, Pak Nug 🙂
Terimakasih sudah disengajain mampir ke sini 🙂
Saya sudah sering lihat Pak Nug komen di blog teman-teman, dan berpikir : kapan ya Pak Nug komen di blog saya? Eh, sekarang kesampaian deh. Maturnuwun Pak Nug, salam kenal juga …
Salam kenal Bunda Tuti 🙂 saya masih newbie nie di dunia blogger… mohon menimba ilmu di blognya bunda yak…. oh iya mohon juga bunda Tuti mau mengajarkan saya membuat blog yg keren kaya punya bunda heheheh 🙂
Tuti :
Salam kenal juga, Kika … selamat datang di dunia blogger. Semua dimulai dari belajar, dan lama-kelamaan pasti akan jadi mahir juga. Silahkan membaca tulisan-tulisan saya, jika Kika menganggap bisa dijadikan sarana untuk belajar … 🙂
Salam bu ,
Saya ingin tanya apa ibu juga menyediakan bibit bunga melati jasminum sambac?
Berapa perbatang nya ya?
saya butuh 500 tbg.
Dede
0818 974760
Tuti :
Waduh … saya tidak berbisnis bunga, Dede. Ma’af … 🙂
halo bu.. apa kabar?
Tuti :
halo Red … kabar baik, terimakasih 🙂
mbak tuti, salam kenal. selalu menyenangkan membaca tentang yogya. dulu pernah 5 tahun tinggal di kota pelajar itu 🙂
Tuti :
Fety, salam kenal juga. Senang berkenalan dengan orang yang pernah sama-sama menghirup udara Yogya. Kapan akan berkunjung ke Yogya lagi? 🙂
Wah, ini blog seorang dosen?mengesankan… salam kenal bu’, saya masi mahasiswa 😀
Tuti :
Salam kenal juga, Afif. Kuliah di mana? 🙂
salam kenal ibu veranda. Klo liat header fotonya sepertinya ibu pernah kulah di eropa yah? saya juga pernah tinggal di jogja bum, 4 tahun di daerah klebengan UGM
Tuti :
Hehe .. nama saya bukan Veranda, Myu 😀
Nggak kuliah di Eropa kok, cuma jalan-jalan aza. Wah, pastinya Myu punya banyak kenangan di Yogya ya? Kapan main ke sini lagi?
Assalamu’alaikum Bu Tuti…
Kunjungan perdana dari orang baru nih, masih perlu bimbingan dari para blogger senior, bantu-bantu saya ya Bu… 🙂
Tuti :
Assalamu’alaikum Mbak Icha …
Terimakasih kunjungannya. Tapi kalo soal bimbingan, kayaknya ada blogger senior yang lebih dekat tuh, yang setiap saat ada di samping Mbak Icha … 🙂
iya mbaak.. saya juga alumni teknik geodesi, UGM. wah kita ternyata satu almameter yaa.. tp saya angkatan lebih muda.. masih yunior hehee.. senengnya bisa ketemu sesama alumni.. sesama blogger gitu
salam kenal mbak skali lagii hehehee.. 😀
Tuti :
Wah … senengnya ketemu adik kelas (meskipun pasti dulu nggak pernah ketemu di kampus … ).
Sekarang saya lebih mendalami bidang teknik sipil, karena ngajarnya di jurusan itu. Tapi masih teuteup … ngajar IUT (sekarang nama mata kuliahnya Pemetaan). Repotnya, IUT yang dulu 2 semester dan praktikum di luar jam kuliah, sekarang dipadatkan menjadi 1 semester dan praktikum masuk dalam jam kuliah. Walah … berat sekali mentransfer bahan yang sedemikian banyak …
Salam ya … 🙂
[…] rasanya bisa bertandang ke blog beliau, Bahagia rasanya bisa bertemu muka secara langsung dengan Ibu Tuti Nonka […]
[…] ini, ia juga tercatat menjadi salah seorang pendiri Sekolah Tinggi Islam, yang kini dikenal dengan Universitas Islam Indonesia (UII). Dalam masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan ini, ia menikah kembali. Perempuan yang […]
Salam kenal Bu Tuti… Saya fans tulisan Ibu… Sebagai referensi motivasi saya….
Saya Tiwi di Bekasi….
🙂
assalamu’alaikum..
kulonuwun…
tok tok tok
punya anak cewek ga tante??
atau keponakan cewek yg umur2 20-24an gitu
wkakakakaakaka
piss piss
*pipis jgn sembarangan!*
Tuti :
Wa’alaikumsalam …
monggo, silahkan masuk …
Anak perempuan gak punya,
Keponakan cewek umur 20 -24 ada 4 orang, semua sudah sarjana, cantik-cantik. Masalahnya, belum tentu mereka mau digoda-gado … 😀
bertemu bunda yang lain dg sisi yg berbeda di dunia maya ini…
salam kenal ya bun, semoga selalu bisa memberi inspirasi!
Tuti :
Terimakasih Nohara 🙂
Salam kenal juga ya. Terimakasih sudah berkunjung …
aslmkm…Bu Tut…salam kenal…
saya baru melihat blog ibu, blog ibu bagus bgt… kebetulan saya masih belajar nge-blog. karena saya rasa menulis itu sulit bgt Bu…. harus merunutkan ide, harus menggunakan bahasa yang komunikatif dan menarik.
dan kadang di dalam pikiran saya terlalu banyak yang mau saya tulis.
emm….saya mintas aran ya Bu agar saya semangat dan menggemari tulis menulis ;’)
terima kasih sebelumnya….
Tuti :
Salam kenal juga, Tyas.
Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya. Memang untuk bisa menulis dengan baik perlu latihan yang terus menerus, agar terampil merangkai kata dan merumuskan alur pikiran. Tak apa-apa kalau Tyas masih merasa sulit. Dengan trus menulis, lama-kelamaan Tyas akan semakin mahir dan akan menemukan gaya tulisan Tyas sendiri.
Selamat berlatih ya … 🙂
yupzz…makasih Ibu cantik… ;’)
Tuti :
Sama-sama, Tyas yang juga cantik 🙂
Kunjungan ke blog sahabat. Wah blognya penuh inspirasi lho Bu. Terima kasih sudah berbagi dan juga salam kenal 😉
berkunjung, bertamu, bersilaturrahmi….
salam kenal
Salam Ibu, kebetulan saya lagi jalan2 ketemu blog ibu
Izin baca2 ya bu, tulisan2 bagus sekali sgt inspiratif bu… salam kenal & salam silturahim dari kairo
rina saepulloh
Mohon maaf ibu ada yg kelupaan
kalau sempet mampir2 ya bu ke tempat saya walaupun isinya seadanya sekali nggak seperti beranda ibu yg luar biasa cantik
syukran
http://www.rinasaepulloh.blogspot.com
Syukran ya bu atas kunjungannya. oh ya, Ibu pernah ke Kairo.. alhamdulillah, semoga ada kesempatan kesini lagi ya bu
Tuti :
Terimakasih juga, Rina. Wah, pindah rumah ke WordPress ya? Iya, memang Wp lebih nyaman … 🙂
Pengin banget ke Mesir lagi, mudah-mudahan ada rizki waktu dan uang ya … 🙂
asalamualaikum, saya mulai dari sini istilahnya ketok pintu hehehe…
salam kenal salam silaturahmi bu 🙂
Tuti :
Assalamu’alaikum,
Silahkan masuk dan berkunjung ke beranda saya, Ok
Salam kenal juga 🙂
Bunda.. baru sadar kalo anis malah belum pernah ketok pintu,he3
sekalian izin ngelink blognya bunda ke blognya anis ya Bun.. ^_^
Tuti :
Berandanya selalu terbuka kok, Anis … jadi nggak pake ngetuk pintu juga nggak apa-apa 🙂
Silahkan di-link Anis, terimakasih …
Bu, blognya asyikkk….salam kenal ya bu 🙂
Tuti :
Terimakasih Ery, salam kenal juga ya 🙂
sebenarnya saya bngung….??? ini tempatnya bukan???saya mau ngirimin tulisan ini,tolong ya bu’…..
saya nulis tentang fenomena alam belakangan ini….
ni judulnya….
“PENOMENA ALAM BUKAN TEORI ILMIAH”
Manusia ilmiah semakin sombong, semakin meyakini keabsolutan teori ilmiah yang di dapat dari sang professor alias disedot dari argumentasi ilmiah kulit kepala botak profesor yang nota bene menyandang predikat ” MANUSIA”,…Masya Allah, Masya Allah, Masya Allah…sampai-sampai tanda kebenaran Al Qur’an dikotak-katik dengan kajian ilmiah yang membuat kacau teori ilmiah itu sendiri, dan mirisnya lagi stasiun televise bikin acara tayangan adu debat penomena alam dengan membenturkan kebenaran Al Qur’an dengann kajian teori ilmiah produk akal manusia.
Istighfarlah manusia ilmiah, kembalilah kepada Al Qur’an,…. Jauh sebelum berbagai penomena alam muncul, mulai dari gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah lonsor, lumpur lapindo bahkan syunami dan api di dasar laut…jauh sebelum dedengkot professor lahir ke muka bumi dan melontarkan teori ilmiahnya tentang penomena alam ini,…istighfarlah manusia ilmiah semuanya itu dan yang bakal terjadi dan di alami manusia telah ditetapkan Allah Swt di Luhmaghfuz…jauh sebelum manusia lahir ke muka bumi.
Jagan sekali-kali mengangkangi Al Qur’an…kembalilah kepada kebenaran Al Qur’an…! Baru sesudah itu dirimu selidiki unsur kaitan ilmiahnya dari segala macam teori ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan dan diterima kebenarannya juga tidak berbenturan dengan Al Qur’an…!
” Apabila Bumi telah berguncang dengan guncangan yang dahsyat (1), dan bumi telah memuntahkan isi kandungannya (2), dan manusia bertanya ”ada apa ini, mengapa ini?”(3), pada saat itu bumi telah menyampaikan beritanya(4), karena Allah yang telah memerintahkan yang demkianian itu kepadanya(5) “
(Az- Zalzalah 1-5)
”Dan lautan yang di dalamnya ada api”(At-Thuur 6)
Selama para pakar ilmiah berniat bukan karena Allah untuk mencoba berkoalisi mengungkapkan tentang penomena alam yang akan mementahkan kebenaran Al Qur’an, mereka hanya akan melahirkan teori kajian semu yang berujung pada kesimpulan ”Luar biasa penomena ini, mudah-mudahan nanti akan ditemukan suatu teori dan alat untuk membuktikan kebenaran teori ini, titik…”
Jasad Fir’aun telah ditemukan, teori ilmiah muncul dengan suatu perdebatan dan perlombaan siapa professor ilmiah yang lebih dahulu mampu menemukan campuran senyawa apa yang digunakan hingga ribuan tahun jasad Fir’aun masih utuh…Istighar manusia ilmiah buka dan bacalah Al Qur’an…jauh sebelum jasad itu ditemukan Allah Swt telah menyatakan bahwa Allah yang menyimpan dan memelihara jasad itu sampai kelak manusia menemukan dan membuktikan sendiri kebenaran Al Qur’an.
”Maka pada hari ini kami (Allah) selamatkan jasadmu agar jasadmu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu, akan tetapi kebanyakan manusia tidak percaya dengan tanda-tanda kekuasaan kami
(Allah)”. ( Yunus 92)
Sekarang heboh kembali dengan berbagai penomena di abad ini, berupa cahaya yang berkelebat di atas Baitullah (Ka’bah) dan meteor yang jatuh di tanah jawa dengan cahaya yang ditinggalkan bertuliskan Asma Allah juga geletser yang mencair di kutub, serta teori dugaan makhluk ruang angkasa berkelebat di udara….istighfar manusia ilmiah buka dan bacalah Al Qur’an.
”Kami (Allah) akan memperlihatkan kepada mereka(Manusia) tanda-tanda kekuasaan Kami (Allah) di seluruh penjuru ufuk dan pada diri mereka(Manusia), agar jelaslah bagi mereka(Manusia) bahwa Al Qur’an dengan segala Firman-Nya adalah benar ( bukan rekayasa buatan tangan manusia). Dan apakah tidak cukup bagimu(Manusia) bahwa sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu”.(Fushilat 53)
Manusia ilmiah,…mengapa berdebat tentang penomena alam dengan akurasi teori ilmiahmu…ujung perdebaatan hanya menambah kebingungan orang-orang awam…istighfarlah. Cobalah jangan sombong dan angkuh dengan keilmuwanmu, bukalah dahulu Al Qur’an… baru engkau lahirkan teori ilmiahmu bahwa penomena alam ini terkait dengan sebab apa terjadinya menurut ukuran kajian teoritisnya, dampaknya baik negatif maupun positif bagi kehidupan manusia,…dan satu hal akui secara ilmiah bahwa semua penomena tersebut telah dituangkan Allah Swt di dalam Al Qur’an jauh sebelum terjadi. Penomena alam itu adalah isi Al Qur’an, agar manusia sadar bahwa Al Qur’an adalah benar dengan kebenarannya sebagai Bukti yang tidak bisa dipatahkan adanya Allah Swt sebagai pencipta Alam semesta Yang Maha Kuasa melakukan dan menetapkan segala sesuatunya dengan perhitungsn ysng Maha Cermat.
KEMBALILAH KEPADA AL QUR’AN DAN SUNNAH NABI MUHAMMAD SAW
(bu’…tolong tulisan saya ini agar bisa dibaca oleh khalayak ramai…
sebelumnya saya ucapkan terimakasih….wassallamuallaikum)
ASlmkm Ibu,,…
selamat menunaikan ibadah puasa ya…
semoga Ramdhan ini menjadi Rmadhan yang penuh berkah, dan maghfiroh dari Sang Maha Penyayang…amiin…
semangat terus Bu nulisnya…ntar saya yang semangat baca. ehhehehe….
Tuti :
Wa’alaikumsalam Tyas …
Selamat menjalankan ibadah puasa juga …
Terimakasih dorongan semangatnya, Tyas. Terimakasih juga sudah bersemangat membaca tulisan saya … 😀
oiya,,,bu?
mau nanya ni
kenal sama yang namanya monda harahap gak?
Tuti :
Kak Monda Harahap yang di Jakarta? Kenal langsung belum, tapi sering juga saling berkunjung ke blog masing-masing …
nice blog Mam, salam kenal, sy Dina dari Banjarmasin, kalimantan selatan, tulisan tentang sahabat membuat sy banyak berpikir, thanks a lot
Tuti :
Thanks a lot, Dina …
Salam kenal juga. Alhamdulillah kalau tulisan saya bisa memberikan sedikit manfaat …
Terimakasih sudah berkunjung 🙂
assalamu’alaikum, salam kenal dari keluarga Sabila.
Semoga melalui blog ini kita bisa saling menanam, memetik dan berbagi kebaikan. Insya Allah, amin.
Wassalam
Salam kenal mbak.. Saya membaca nama mbak di salah satu blog teman..ah, jadi ingat cerpen2 masa remaja dulu. Mbak yg sering nulis di ANITA kah? Aduh senang sekali bisa berinteraksi dg penulis kesayangan…. Semoga melalui blog ini saya bisa banyak belajar dari mbak…
Oya…selamat Iedul Fitri, maaf lahir batin mbak Tuti…
Tuti :
Salam kenal juga, Mechta 🙂
Terimakasih sudah membaca cerpen-cerpen saya zaman dulu kala 🙂 . Ya, saya dulu agak sering menulis cerpen di ANITA, Gadis, dan beberapamajalah lainnya.
Mari kita belajar bersama-sama dengan menulis di blog. Sekarang saya lebih suka menulis feature, bukan fiksi lagi. Rasanya lebih leluasa, tidak membosankan karena bisa membahas apa saja …
Selamat Idul Fitri juga, Mechta 🙂
wow….kuliner???why not????very enak neh……..hehehehe
kunjungan perdana neh….. 🙂
keren tulisane lho
salam kenal yach…..Q Blogger baru neh… 🙂
kasi masukan buat Blog Q ya… 🙂
BTW, Blog Rank nya lumayan bagus…salut Q….. 🙂
keep writing yaw… 🙂
Tuti :
Mungkin maksud Ramadhan ini komentar untuk posting tentang jamur ya?
Terimakasih sudah berkunjung. Saya akan berkunjung balik kalau sudah ada kesempatan 🙂
Salam kenal Ibu’………..,
Tuti :
Salam kenal juga, Huda … 🙂
HEBAAAT…!.AKAN KAH AKU BISA BERTEMU DENGAN SI EMPUNYA BLOG INI.
Tuti :
Terimakasih …
Insya’allah suatu ketika akan bisa ketemu 🙂
Assalammu’alaikum Bu, Ibu rumahnya di Karangkajen ya Bu? Wah jauh bgt ya ke UII Jakal. Saya pikir lbh 25 kilo deh Bu 😀
Ibu kayaknya kenal dkt sm Bu Dyah ya? Saya jg temannya Riza Kasela yg diatas itu tp cm knl lwt blog aja 🙂
Tuti :
Wa’alaikumsalam …
Iya, jarak dari rumah ke UII sekitar 20 km. Kalau pake mobil, sekitar 50 menit 🙂
Kenal Bu Dyah cukup baik, tapi beliau kan orang gedean, jadi nggak berani ngaku-ngaku kenal ah … 🙂
ass.wr.wb. aku nemu blogny bu tuti yang mantap banget tulisan2 nya.. mau dong bu belajar nulis.. sama bu tuti boleh yaaa…
Tuti :
Www … terimakasih mbak Murti, sudah bersedia mampir. Ayo belajar nulis sama-sama, aku juga masih belajar kok … 🙂
Assalamu’alaikujm Bunda, ayo Bun tambah lagi touring naik kretanya. sy seneng bgt baca2nya.. smpe seolah2 sy sndiri merasakan naik langsung, Hihihihihihii^_^.
selain bs tau bnyak tentang perkretaapian di Indonesia kan juga tau ma “mbak2 Pramugarinya” hahahahahaha (ngarep mode “ON”) jngn lupa Bun di photo ya, plissssss^_^. lha wong naik kreta EXE ja br 2x, itupun kna calo lg, (Curhat Bun, hehehe).
Tuti :
Wa’alaikumsalam Ifan …
Iya, besok saya posting lagi tentang kereta api. Tunggu ya …
Keretaapi memang moda transportasi yang murah (meskipun untuk kelas eksekutif sekarang tiketnya cukup mahal). Ada romantika tersendiri ketika kita naik kereta api … 🙂
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatu.
Salam kenal dari saya di Gorontalo.
Semoga terjalin silaturrahim di antara saya dangan Ibu Veranda.
Tuti :
Wa’alaikumsalam …
Salam kenal juga 🙂
Oh ya, nama saya Tuti Nonka, adapun Veranda itu maksudnya ‘beranda’ atau teras tempat berbincang-bincang 🙂
Sengaja, meninggalkan jejak di TKP
Untuk menyapa hangat sahabat maya
Salam kenal ya, Bu Tuti 🙂
Tuti :
Salam kenal juga, Mas Nug 🙂
Terimakasih sudah berkunjung ke TV. Saya sudah sangat sering melihat nama Mas Nug di blog teman-teman, juga buku kumpulan puisinya 🙂
Assalammu’alaikum….
Saya Amelia,…. dari Jambi
saya ingin berterima kasih,
tulisan ibu bernar-benar memberi saya masukan….
Tuti :
Wa’alaikumsalam Amelia … 🙂
Syukurlah jika tulisan saya bermanfaat. Tulisan yang manakah?
Salam Kenal Bu Tuti…
Saya terbawa lahar dingin kesini, dari blognya Om NH…
Ternyata selain rajin menulis, Bu Tuti juga rajin bikin sketsa…
Semoga Bu Tuti berkenan datang ke blog saya yang nggedabyah…
Tuti :
Salam kenal juga, Pak Mars …
Wah, sejak kapan ya blog Om Nh ada di puncak Merapi? 🙄
Haha … bikin sketsa baru-baru aja kok Pak, ya baru yang saya pajang itu. Sebelumnya belum pernah bikin sketsa.
Insya’allah saya akan sowan ke blog Pak Mars, tapi mohon sabar ya Pak, lagi ribet nih … 🙂
Salam kenal Bu Tuti. Sy juga dari Jogja. 🙂 Tapi bukan Selatan Jogja melainkan Baratnya.
Tuti :
Salam kenal juga, Febri.
Tinggalnya di barat Yogya ya? Berapa km ke barat? Nggak sampai 100 km kan? Hehe … 😀
Tidak sampai 100 km sih, Bu. Cuma separonya: 45 km. Dulu kalau berangkat-pulang kuliah jaraknya bisa mirip jarak yang ditempuh Andrea Hirata pas SD dulu. 🙂
Tuti :
Oh, kalau 45 km berarti sudah di barat DIY ya? Dekat-dekat perbatasanlah.
Hm, penggemar Andrea juga toh. Sama dong. Tapi Andrea dulu naik sepeda lho, kalau Febri kan kuliahnya nggak naik sepeda to? 🙂
Masih DIY, Bu. Kan jalannya tidak lurus, belok-belok gitu. Kalau Bu Tuti ke Barat (tapi bukan mencari Kitab Sucinya Kera Sakti loh ya) teruuusss nanti ketemu Patung Kuda (Patung Nyi Ageng Serang) nah berarti sudah dekat dengan rumah sy. Sy naik motor Bu. 🙂
Tuti :
Kitab sucinya Kera Sakti? Kayaknya banyak dijual di toko buku kok. Buku tulis yang gambar depannya kera menulis itu to? 😀
Hm … patung Nyi Ageng Serang belum pernah lihat je, tapi pasti di dekat Wts ya (bukan W***** T*** S***** lho … 😀 )
salam kenal bu.
wah lahir di Yogya, saya ngebet bangeeeet sama kota ini. pengen tinggal disana suatu hari 🙂
Tuti :
Salam kenal juga, Mbak Zizi …
Ya, saya lahir dan sampai sekarang tinggal di Yogya. Ayuk, kapan mau main ke Yogya? 🙂
koleksi selendang na bagus2 …apa ada motiv lain tuk renda pinggir selendang
Tuti :
Terimakasih … ma’af, ini komentar untuk posting yang mana ya?
bunda tutii.. inni ais.
hehehehehe,
udah ketemu kemaren malah baru maen ke tempat bunda tuti.
hihihihhihihi.
sempet minta bocoran sama yang laen tentang bunda,
terimakasih bunda untuk pertemuan manis nya Jumat kemarin
🙂
kapan – kapan kita harus kopdar lagi yah bunda, kan belum sempet ngobrol banyak
Tuti :
Hai Ais … 🙂
Wah, yang bocor-bocor kayaknya perlu ditambal tuh … hihi …
Sama-sama Ais, terimakasih untuk pertemuan kemarin. Semoga kita akan segera ketemu lagi, kan Titik mau ada acara tuh *melirik ke Titik* 🙂
Halo salam kenal ..
bagus deh blognya ..
btw suka nulis artikel tentang Bandung ga ?
klo suka, share artikel or tulis di Citizen Journalism web kita yah ..
Oiya, jangan lupa follow (@BandungReview) dan like facebook fans page bandungreview.com juga yah!
Thx
Bu, koleksi batik nya bagus2 ya,mohon dikirim melalui email gambar2nya yang lebih jelas, saya pingin pesan…
makasih
salam
ibnu
Tuti :
Terimakasih Pak Ibnu, tetapi mohon maaf saya tidak berbisnis batik 🙂
sebelumnya, Assalamu’alaikum Wr Wb..
salam kenal bu,,
isi blognya inspiratif bu,, menarik untuk selalu diikuti…
senang rasanya bisa nyasar kemari….
Tuti :
Wa’alaikumsalam ww …
Salam kenal juga Mas Mabruri. Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya yang sederhana. Alhamdulillah jika apa yang saya tulis bisa memberikan manfaat kepada pembaca … 🙂
salam kenal bu,
semoga melalui weblog kita bisa saling berbagi, kalau ada waktu silahkan mampir ke http://smpn5malang.wordpress.com 😉
Tuti :
Salam kenal juga, Farrel .
Insya’allah saya akan berkunjung jika sudah agak longgar. Terimakasih sudah berkenan mampir 🙂
Berandanya asik Bu Tuti… Boleh ya aku sering2 main kesini… 🙂
Tuti :
Terimakasih Tia. Senang sekali kalau Tia mau sering-sering mampir ke sini 🙂
mb Tuti, wah kebeneran instan wae yo, ra komentar neng wulang-wuruk, matur nuwun, tak tunggu emailnya
aku arep neng londo, 27-29 april2011, nek soko bandara mo kestasiun train center, piye..trus nyambung trem/bus ke thorbeckeplein, mergo oleh hotel sing ekonomis
le milih bus/trem, bayare tiket, trus ben ra kebablasan kyo pengalaman jenengan, mandege piye…..
wassalam,
roeli rawamangun jakarta (kita ber-3)
Tuti :
Aduh, maaf … waktu itu saya dijemput kakak di bandara Schipol, jadi nggak tahu rute bis atau trem.
Kalau naik trem, beli tiketnya dulu di toko, nanti begitu naik trem, tiket kita masukkan ke mesin. Satu tiket bisa dipakai beberapa kali, tergantung tujuan kita. Supaya nggak kebablasen? Kalau naik trem biasanya disebutkan stasiun yang akan segera tiba, tapi kalau naik bus kayaknya nggak. Ya tanya sopirnya saja, syukur-syukur ketemu orang Suriname yang bisa ngomong bahasa Jawa 😀
salam kenal bu. terima kasih buat Ata yg jadi penghubung. semoga bisa saling share soal pendidikan nggih bu…
Tuti :
Salam kenal juga, Jeng Dokter 🙂
Oh, penghubungnya Ata to? Iya Jeng, silahkan … kita bisa share soal pendidikan atau apa saja …
salam kena aja, sukses selalu semoga Allah senantiasa memberi kemudahan pada Ibu Tuti.
Tuti :
Terimakasih do’anya, salam kenal juga, Eko …
salam kenal ..
ditunggu tulisan2 berikutnya….
Tuti :
Salam kenal juga, terimakasih sudah berkunjung …
kemarin nemu karya mbak tuti nonka punya mama saya g berjudul tak sia-sia, delia terbitan thn 1982.. penasaran lalu aku baca semalaman, sangat inspiratif.. realitanya memang spt itu menyoal cinta.. mpe muter tuh buku kemana2 karna dah jarang ada dipasaran.. lagipula saya juga pernah kul d UGM jd merasa feelnya walau pastinya beda keadaannya dulu ma sekarang.. obat kangeeenn ma jogja…
Tuti :
Wah … saya sendiri malah sudah nggak punya novel Tak Sia-Sia Delia itu. Malah ceritanya juga sudah lupa … hehehe …
Terimakasih sudah membaca novel saya. Mungkin mama Gale seumuran dengan saya ya?
Tahun berapa Gale dulu kuliah di Yogya?
yang selalu saya ingat kata2 eyangnya delia “perpacaran yang tidak sia-sia adalah perpacaran yang meninggalkan makna bagi yg melakukannya, bukan melulu berakhir dengan pernikahan”
dulu kuliah tahun 2002 bu.. malah kayaknya ada temen kos saya angkatan 2003 kuliah di UII teknik sipil ..
kayaknya mama saya lebih tua drpd ibu tuti 🙂
Tau ga? cover novel itu udah lusuh, kertasnya memudar kecoklatan.. tapi ga tahu karena suka baca novel ya ku baca.. tertanggal september 1982 (kayaknya pas itu mama saya masih gadis he17xx).. langsung kubaca sampai 3 kali ada kayaknya.. bagus ajaa, ada romantisme, humornya juga g kalah dgn novel terbitan tahun sekarang .. that’s the point..
apakah ibu masih menulis?
Tuti :
Wah …. ada kalimat seperti itu ya? Bener, saya sudah lupa 😀
Teman Gale yang kuliah di Teknik Sipil UII angkatan 2003 mungkin tidak kenal saya, sebab sejak 2005 saya studi lanjut dan tidak aktif di kampus 🙂
Belum tentu lho mama Gale lebih tua dari saya. Waktu nulis novel itu saya umur 22, masih kuliah juga.
Wah, saya pengin baca kembali novel itu. Boleh nggak dikopiin untuk saya? Akan saya ganti biaya fotokopinya.
Saya sudah lama tidak nulis fiksi. Sekarang nulisnya ya di blog, dengan macam-macam topik. Kayaknya saya sekarang lebih suka dengan tulisan-tulisan non fiksi seperti yang ada di blog ini 🙂
Wah, asiknya kalau punya dosen gaul seperti ini,…
😀
Tuti :
Punya mahasiswa gaul juga asyik loh … 🙂
salam kenal bu, blognya keren 🙂
Tuti :
Salam kenal juga Qonita, terimakasih sudah berkunjung 🙂
Assalamu’alaikum bu’..
izin berkunjung..
blognya sangat bagus, informatif dan komunikatif..
salam kenal…
Tuti :
Terimakasih sudah berkunjung 🙂
Salam kenal juga …
Salam kenal ya mbak, mohon maaf sebelumnya kalo saya mengganggu, saya cuma ga tw lg harus curhat kemana
Begini mbak, sblmnya saya membaca tulisan mbak yg berjudul ‘jika suami selingkuh’
Nah, saya bru menikah 5 bulan dan skrg hamil 4 bulan. Sejak menikah, saya selalu berada dirmh orgtua saya mulai dari jam kerja suami sampai dy pulang bru saya dijemput pulang. Pernikahan kami juga selalu diwarnai dgn pertengkaran, entah krn sifat suami yg emosional ato sft saya yg sdh trlnjr kecewa dgn kebohongan2 yg telah dy lakukan utk menjadikan saya sbg istrinya. Sejak awal pernikahan, sya juga mencium gelagat suami yg menyukai adik prmpuan saya, mungkin krn keseringan suami berjumpa dgn adik saya dirmh org tua dan adik saya itu jg suka berpakaian yg agak terbuka, dan dia juga memiliki paras yg lbh cantik dripada saya, dan mgkn jg karena pertengkaran yg sering terjadi pada rmhtangga kami. Dia suka curi2 tanya kmn adik sya pergi bila adik saya itu tdk ada dirumah, saat adik saya bekerja, dia bahkan mencari tau tmpt krja adik saya itu yg saya sendiri bahkan tdk tau, dy juga kadang menelfon adik saya dgn alasan menanyakan ttg saya, dy juga suka membicarakan adik saya saat kami berada di rmh kami sendiri dgn alasan sekedar utk membuat saya cemburu. Awalnya saya tdk ambil pusing krn saya tau adik saya tdk mungkin mw dgn laki2 yg tdk punya apa2 seperti suami saya.
Tapi sekarang saya benci dgn suami saya, bahkan keluarga saya juga membencinya. Pernah kmi bertengkar cuma gara-gara saya makan durian yg dilarang oleh suami saya krn menurutnya bisa menyebabkan keguguran pada janin saya, dia sampai menceraikan saya dgn memanggil pak rt sbg saksinya. Setelah itu saya meninggalkan dia, tp pada akhirnya dia malah meminta rujuk ke saya, waktu itu saya ga mau krn msh sakit hati, diapun marah dan mengirim sms ke saya dan adik saya kalo saya tdk kembali sama dia, dia akan menyantet adik saya utk menjadi istrinya, adik saya melaporkannya ke keluarga saya dan otomatis mereka semua jadi marah dan tmbah benci pada suami saya dan tidak terkecuali kakak laki2 saya, dari kakak saya itu terbongkar juga kalo trnyata suami saya itu pernah mendatangi pcr kakak saya dan bercerita kalo dia-suami saya sbnarnya menyukai adik saya namun terlanjur menikah dgn saya
Jujur saya merasa harga diri saya terinjak injak oleh dia, tp karena demi kandungan saya dan nama baik keluarga, saya bersedia kembali padanya dan berusaha memaafkannya, tp kemaren, dia msh saja curi2 nanya kemana adik saya pergi, otomatis rasa sakit hati dan benci saya kambuh lagi, tp dia menyangkalnya dan diapun meminta maaf pada saya, tp apa yg harus saya lakukan, saya merasa tdk aman hdp bersama dia, hdp dalam bayang-bayang seperti itu.,
Saya benar2 mohon saran dari kakakmbak Tuti.
Tuti :
Maynaa, saya ikut prihatin pada persoalan yang sedang dihadapi Maynaa. Tapi untuk menyelesaikannya, mungkin lebih baik kalau Maynaa minta bantuan orang-orang terdekat, yang tahu persis situasinya, dan bisa secara langsung berkomunikasi dengan Maynaa dan suami.
Semoga segera teratasi dengan baik ya …
Salam kenal bu….blog nya saya suka…coba kalo deket pasti saya berkunjung beneren temui ibu….
Salam kenal bu, saya juga orang jogja tapi sudah beberapa lama tinggal di daerah lain.
Tuti :
Salam kenal juga, Pak Rahmat. Sekarang tinggal di mana? Masih sering pulang Yogya?
Salam kenal mbak Tuti,
kala itu dipertemukan dalam novel karya Tutinonka (sambil menggumam kagum sebaya yang satu pengarang yang lain penikmat karyanya hehe) . . .
saat ini menyapa di Tuti Nonka’s Veranda.
prih
Tuti :
Salam kenal juga Mbak Prih …
Terimakasih sudah berkunjung ke beranda saya 🙂
salam kenal bu….nice blog . Keep posting …. next time liat lukisan di Bali sama saya yah….
Salam dari bali
Slmt malam,
Jika ada waktu silahkan mampir ke blog saya. Masih sederhana bgt, maklum baru bergabung hehe
Mau tanya Bu, kalo mau jual Lukisan Bali karya Abdul Aziz, ada info ga Bu. Hp sy 081316825228. Teriimakasih bantuannya Bu
Bunda produktif sekali menulisnya, salam kenal dari Klaten bun 🙂
[…] disitu sih ada villa besar and bagus, sayang saya gak tahu room rate.nya berapa. Anw Uda Vizon, Bunda Tuti dan Muzda, terima kasih sarannya untuk mengunjungi pantai Sadranan yah Adrian and I feel so […]
Blognya bagus, menarik,,,, ijin untuk membaca,,, met kenal aja
Hello there! Would you mind if I share your blog with my facebook group?
There’s a lot of people that I think would really appreciate your content. Please let me know. Thanks
An intriguing discussion is worth comment. There’s no doubt that that you should write more on this subject, it might not be a taboo matter but usually people do not speak about such subjects. To the next! Cheers!!
Salam bloger, senang bisa berkunjung dan membaca catatan-catatan diblog ini. Oh iya ibu main ke blogku http://mwkusuma.wordpress.com silahkan dicoret-coret.
Jabat erat.
Ibu Tuti, pengalaman yang sungguh luar biasa, tulisan yang sangat bijaksana. Beberapa bagian saya minta ijin untuk saya tulis dalam tesis saya terkait rumah tahan gempa.
Salam
Mba Tuti, salam kenal ya..beruntung saya tanpa sengaja menemukan blog ini.
mba tuti salam kenal juga yaaaa..
saya sangat beruntung bisa berkenalan dengan mba 😉
salamkenal dari kami
Salam kenal mba tuti
salam kenal.. sekedar info bagi kawan kawan yg butuh produk runah tangga terbaik di i ndonesia silahkn kunjungi http://www.infomoorlife.com
terimakasih ya bu untuk postingannya 😉
salam kenal mbak tuti, saya baru mulai baca tulisannya.
[…] kulihat dua orang blogger yang sudah sangat lama kukenal dan sering ketemu juga. Mereka adalah Bu Tutinonka dan si Chef Ata. Tentu saja pertemuanku dengan orang-orang ini menimbulkan sedikit kehebohan. […]
Mohon izin menyampaikan informasi tentang Channel TUTI NONKA’s Veranda.
Channel ini berisi kumpulan cerpen, novelet atau novel (remaja maupun dewasa) karya Tuti Nonka yang dimuat dalam majalah Gadis, Anita, Puteri Indonesia, Femina, Kartini, Sarinah, Hai, serta surat kabar Sinar Harapan, Suara Pembaharuan, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, dan lain-lain sejak tahun 1975 hingga 2000-an.
Channel ini dibuat oleh keluarga almarhumah untuk mengenang penulis Tuti Nonka dan karya-karyanya dan diharapkan bermanfaat bagi masyarakat yang berminat pada dunia sastra baik sebagai penulis maupun sebagai pembaca.
Semoga bermanfaat. Aamiin.