Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Juli, 2009

Geisha, Misteri Bunga Sakura

PESONA DALAM KABUT RAHASIA

Geisha.

Oh … itu wanita penghibur dari Jepang dengan wajah putih tembok, bibir merah cabe, bersanggul besar dan mengenakan kimono. Begitu mungkin imajinasi yang terbentuk di benak kita jika mendengar kata geisha. Pemahaman yang sama sekali tidak salah, hanya mungkin agak terlalu ‘simpel’. Geisha bukan sekedar wanita penghibur, mereka bukan sekedar prostitute, tetapi lebih dari itu.

Lebih dari sekedar prostitute?

Untuk menjadi geisha,  seorang gadis harus menjalani latihan bertahun- tahun di okiya (rumah geisha), dengan biaya yang sangat mahal. Seorang geisha harus pandai memainkan alat musik tradisional Jepang, yaitu Shamisen, piawai menari, menguasai sastra, dan memiliki pengetahuan luas sehingga bisa diajak berbicara apa saja. Geisha juga harus berperilaku lemah lembut, sopan, dan memikat hati.

Memikat hati siapa? Para pria pelanggannya, of course

Keberadaan geisha dalam struktur kehidupan Jepang sudah berlangsung selama 400 tahun. Pada suatu masa dalam sejarah negeri Sakura ini, geisha memiliki posisi yang demikian penting dan tinggi, meskipun kini mereka hampir punah terlibas zaman …


IMG_1349

Geisha, mereka begitu populer, tetapi kehidupan mereka sesungguhnya, terselimut rapat dalam rahasia …

(lebih…)

Read Full Post »

ADA YANG BERMINAT?

Ketika bumi seakan runtuh dan langit terlihat gelap, ketika hati pedih dan hidup berkeping  karena hubungan dengan orang tercinta hancur berantakan, apa yang kita lakukan?

Banyak pilihan. Let’s see …

Menembak oknum pelaku yang menjadi sumber bencana dengan bazoka? Hmm … selamat menghabiskan sisa umur di sel penjara yang pengap dan berkawan dengan kecoa yang busuk. Bunuh diri nyemplung ke ember? Ah, itu mah lebay banget, emang bunuh diri enak. Mengurung diri di kamar dan membanjiri bantal dengan air mata? Uff, repot njemurnya, kalau nggak kering bantal bakal jamuran. Menyantap semua isi kulkas? Sono gih, kalau mau tubuh melembung jadi gajah.

Pergi jauh, berganti suasana baru, setidaknya sementara, tampaknya adalah pilihan yang masuk akal. Mengeksplor sesuatu yang baru akan memberikan pengalaman fisik maupun batin yang mengasyikkan, menguras energi dan emosi, sehingga segala kepedihan dan rasa putus asa akan terlupakan, enyah sejauh-jauhnya.

Lalu, di mana akan tinggal? Hotel adalah pilihan paling mudah. Tetapi … hotel yang bagus tarifnya mahal. Lagipula, hotel tidak memberikan tantangan eksplorasi emosional. Bagaimana kalau bertukar rumah dengan seseorang? Nah, itu benar-benar mengasyikkan. Rumah lebih memberikan keleluasaan gerak dibanding kamar hotel. Rumah juga memiliki ‘kepribadian’ dan mencerminkan personifikasi pemiliknya. Rumah adalah bangunan yang hidup dan memiliki jiwa.

Jadi, jika anda sedang patah hati, benci dengan semua yang ada di sekitar anda, ingin membunuh apa saja yang ada dalam jangkauan tangan anda, dan ingin otak kembali waras, cobalah bertukar rumah dengan seseorang. Seperti yang dilakukan oleh Amanda Woods (diperankan oleh Cameron Diaz) dan Iris Simpkins (diperankan oleh Kate Winslet) dalam film “The Holiday” ini …


IMG_1313

Amanda menemukan rumah Iris lewat internet, dan dua orang yang tidak saling kenal ini sepakat untuk bertukar rumah selama dua minggu

(lebih…)

Read Full Post »

Ultimate Beauty

LET’S GO DANCING!

Keindahan yang terindah. Itulah yang saya temukan ketika menyaksikan dansa ballroom.  Musik yang indah, gaun dancer wanita yang mempesona, dan ayunan langkah yang mengagumkan.

Tanpa sedikitpun mengurangi rasa cinta saya pada budaya nasional, saya mencintai tari yang berasal dari sono ini. Semata-mata karena keindahan dan tekniknya yang tinggi. Jadi please jangan dihubungkan kecintaan saya ini dengan nasionalisme, okay?

Untuk ke sekian kalinya, saya memanajeri (halah!) tiga keponakan saya untuk ikut serta dalam 1st Surabaya International Dancesport Championship 2009 yang berlangsung tanggal 11 Juli lalu. Ini adalah kompetisi yang cukup besar, karena pesertanya berjumlah sekitar 170 orang yang berasal dari 14 negara, dengan 21 juri yang berasal dari 10 negara.

Iin dan Nadi turun dalam kategori dansa Latin untuk jenis dansa ChaChaCha dan Rumba, pada kelas Beginner. Sedangkan Aan dan Dhany berlaga (haiyah, emang ayam jago?) dalam kategori dansa Ballroom, atau disebut juga Standart, untuk jenis dansa Waltz dan Quickstep, pada kelas Beginner juga. Dalam kompetisi dansa, ada pembagian kelas-kelas mulai dari Beginner (pemula), Novice, Juvenile, Junior, Senior, Pro-Amateur, Rising Star, dan Professional. Kelas Pro tentu saja adalah kelas tertinggi, dan dansanya sudah benar-benar hebat.


IMG_1461

Aan dan Dhany dalam dansa Waltz. Awaas …. keseleo punggungnya! Senyum dan mengerling penonton jangan lupa …

(lebih…)

Read Full Post »

JEMBATAN LUAR BIASA DAN ES KRIM ISTIMEWA

Dua puluh lima tahun yang lalu, ketika masih kuliah di Fakultas Teknik Geodesi, saya pernah menulis tugas kuliah tentang pembuatan peta dengan foto udara, untuk menyatukan koordinat pulau Madura dan ujung timur pulau Jawa. Peta seperti ini diperlukan sebagai dasar perencanaan jembatan yang menghubungkan kedua pulau. Pada waktu itu, membangun jembatan antara Madura dan Surabaya masih merupakan impossible dream, dan saya menulis tugas itu pun hanya berandai-andai. Tentu saja tulisan saya itu sangat simpel, dan hanya melihat pada aspek pemetaannya saja, sesuai dengan jurusan yang saya tempuh, yaitu Teknik Geodesi.

Siapa sangka, dua puluh lima tahun kemudian, jembatan yang menghubungkan antara pulau Madura dan Surabaya, benar-benar bisa diwujudkan. Dan karena saya sudah pindah jalur ke bidang Teknik Sipil, maka perhatian saya pun lebih tercurah pada konstruksi jembatannya.

Bagi orang di luar bidang Teknik Sipil, mungkin melihat jembatan ini sekedar sebagai jembatan yang panjang saja. Tapi bagi orang-orang yang pernah mempelajari konstruksi bangunan, memikirkan bagaimana rumitnya membangun jembatan sepanjang 5,5 kilometer melintasi laut, sungguh suatu tantangan yang menarik.

Dan ketika jembatan Suramadu diresmikan pada tanggal 10 Juni 2009, saya memancangkan tekad dalam hati : suatu saat saya harus kesana, melihatnya, menyentuhnya, dan melintas di atasnya!

Alhamdulillah, tekad saya tersebut kesampaian tepat satu bulan sesudah Suramadu diresmikan, yaitu pada tanggal 10 Juli 2009 kemarin.


IMG_1349

Pilar-pilar jembatan Suramadu, dengan bentangan cable-stayed dari baja untuk menahan badan jembatan di bagian tengah bentang

IMG_1354

Tower (pilar) beton ini tingginya 140 meter, dengan pondasi di dalam tanah sedalam 100 meter. Ck ck ck, bagaimana cara memperhitungkan kekuatannya, dan cara membuatnya?

(lebih…)

Read Full Post »

MENUNGGU MATAHARI DI BROMO

Banyak tempat di dunia ini yang memberikan pemandangan spektakuler ketika matahari terbit di ufuk fajar. Tetapi Bromo memiliki kekhasan, yaitu … dinginnya yang menusuk tulang!

Untuk menikmati matahari terbit di Bromo, kami berenam berangkat dari Surabaya pada jam 00.30 dini hari. Perjalanan tengah malam dengan mobil menuju ke gunung Bromo itu membuat saya yang biasanya tidak begitu alim jadi banyak berdoa. Jalan sangat sepi, gelap, sempit dan berkelok-kelok. Mendekati  puncak Bromo, driver mobil semakin berhati-hati. Selain berkelok tajam, jalan sempit itu juga menanjak, dan jangan lupa, di sisi jalan jurang yang dalam menganga dalam kegelapan. Lebih mencekam lagi, tidak jarang pengemudi ‘diganggu’ dengan pandangan semu. Seakan-akan jalan bercabang, tetapi sesungguhnya jalan yang satu lagi tidak ada, sehingga kalau pengemudi salah mengambil ‘jalan semu’ itu, maka mobil akan langsung terjun ke jurang! Atau tiba-tiba pandangan pengemudi menjadi gelap, tidak bisa melihat jalan depan. Jika mengalami yang seperti ini, lebih baik berhenti. Berdoa dan membersihkan pikiran, agar ‘gangguan’ itu hilang …

Kami tiba di dusun Gadingsari pada pukul 03.00. Mobil yang membawa kami dari Surabaya harus berhenti di sini. Selanjutnya perjalanan ke puncak Bromo dilakukan dengan mobil jeep karena akan mengarungi medan pasir dan tanjakan terjal.

Begitu keluar dari mobil, bbrrrr …. udara dingin menyergap. Kami seketika menggigil kedinginan, gigi sampai gemeletuk! Padahal semuanya sudah memakai jaket, tetapi dinginnya memang luar biasa. Buru-buru kami berenam menghambur kembali ke dalam mobil dan tertawa terpingkal-pingkal. Mentertawakan diri sendiri, karena semula kami  ‘memandang remeh’ udara dingin di Bromo. Tidak percaya kalau udara di Bromo betul-betul dingin, sehingga enggan dan merasa lebay membawa jaket tebal.

Untunglah banyak pedagang menawarkan kaos tangan, penutup kepala, kaos kaki, dan syal tebal. Harganya juga tidak terlalu mahal, hanya sepuluh ribuan. Maka kami berenam pun segera melengkapi diri dengan segala perlengkapan penahan dingin itu. Sebetulnya lebih ideal kalau memakai ‘topi maling’ (itu tuuh … topi yang menutup seluruh kepala, dan hanya menyisakan lobang untuk mata dan mulut). Ada juga orang yang menyewakan mantel tebal, dengan tarif Rp. 25.000,-.

Jam 04.00, puluhan jeep, semuanya jenis hardtop, beriringan naik ke Penanjakan, view point untuk menyaksikan sunrise. Maka bersiap-siaplah untuk terguncang-guncang, terutama ketika mengarungi lautan pasir di sekitar gunung Batok dan gunung Bromo. Udara lebih dingin lagi di Penanjakan, bisa mencapai 5 derajad Celcius.

Dan inilah hasil jepretan saya pada menit-menit menjelang terbitnya matahari …

IMG_1591

IMG_1592

IMG_1598

IMG_1611

Kegelapan yang sedikit demi sedikit terkuak oleh semburat merah ….

(lebih…)

Read Full Post »

TAK MUDAH AKU MEMILIHMU …

Nyontreng lagi!

Meskipun tak seribet memilih anggota legislatif, memilih presiden pun ternyata bukan perkara gampang. Lebih mudah memilih suami, sumpe … (soalnya calonnya cuma satu … hehehe!)

Semula saya condong kepada salah satu capres, karena saya anggap dia yang paling kredibel. Tapi perkembangan situasi membuat hati saya yang semula madhep manteb menjadi goyah, bimbang, dan ragu. Perasaan yang semula hangat menggebu, perlahan-lahan surut menjadi kecewa dan hampa (lebay, buu … !)

DPT yang nggak keruan (11,2 juta data pemilih ganda, sementara sekian juta warga negara yang memiliki hak memilih tak masuk DPT) sungguh-sungguh membuat geram. Dengan kinerja yang seburuk itu, pimpinan KPU tetap saja tampil berbicara di depan publik dengan wajah innocent. Dan bagaimana mungkin Pemerintah bisa lepas tangan?

Lalu sosialisasi Pilpres oleh KPU yang mendorong pemilih nyontreng capres tertentu. Iklan “Pilpres Satu Putaran” yang berpretensi untuk memenangkan salah satu capres, dan mengabaikan demokrasi. Email AM (salah satu jubir capres) yang beredar luas, yang mengatakan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang bodoh dan konsumtif, yang hanya melihat dari kulit dan tak peduli isi, sehingga apapun kesalahan yang sudah dilakukannya di Makassar tidak akan mempengaruhi perolehan suara capres yang didukungnya. Sungguh mengejutkan.

Maka, hati yang semula condong kepada capres gede itu mulai kembali ke garis normal, tak lagi condong kemana-mana. Lalu, yang muncul adalah solidaritas pada pihak yang lemah, yang di’zalimi’. Tapi ada dua capres di pihak ini, jadi harus mempertimbangkan lagi, mana yang lebih baik?

Oke, kita pikirkan sambil jalan ke TPS yuk!


IMG_1331

TPS yang sama, Panitia Pemilu yang sama, tapi surat suara yang jauh lebih simpel dibanding pemilihan anggota legislatif April lalu

IMG_1328

Eeiiit …. pikir baik-baik sebelum nyontreng! Jangan sampai salah memilih!

IMG_1329

Plung!! Surat suara yang sudah saya contreng pun masuk ke kotak suara. Suara untuk siapa? Wah, rahasia … ! Yang penting, pilpres ini lebih cepat lebih baik …

Teman-teman semua  ikut nyontreng kan? Siapa pun pilihan teman-teman, itu adalah hak azasi yang syah dan dilindungi hukum. Siapa pun presiden yang terpilih, semoga dapat membenahi kehidupan ekonomi, sosial, budaya, dan politik Indonesia. Jangan lupa pada janji-janji yang diucapkan pada waktu kampanye. Semua rakyat mencatatnya, dan akan menagihnya. Dan sudah pasti, semoga presiden yang terpilih nanti dapat membentuk pemerintahan yang mampu mengadakan pemilu 2014 lebih baik dari pemilu 2009.

Dalam hitungan beberapa jam ke depan, hasil quick count sudah akan muncul. Mari kita tunggu siapa pemenangnya …

Read Full Post »

CANAY – RAJA ALI HAJI

Tanggal 4 Juli sangat bermakna bagi rakyat Amerika Serikat, karena tanggal itu adalah Independece Day mereka. Lalu entah bagaimana ceritanya, pada tahun 1992, MAM memperoleh undangan dari perwakilan pemerintah Amerika untuk berkunjung ke negara Paman Sam secara gratis selama tiga minggu, karena hari lahirnya sama dengan hari kemerdekaan Amerika Serikat.

Tanggal 4 Juli tahun ini, pastilah rakyat Amerika juga merayakan Independece Day mereka, tetapi tak ada lagi undangan bagi warga asing untuk berkunjung kesana. Yah … mana sempat lah mengundang warga asing, lha wong mereka sedang kalang-kabut membenahi ekonomi yang gonjang-ganjing …

Nah, karena Amerika sedang puasa memberikan sponsor, maka ultah MAM kali ini dirayakan sederhana saja di tanah air. Sebetulnya bukan murni peringatan ultah MAM, tetapi lebih merupakan ultah Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) yang ke 6, yang kebetulan (sebetulnya memang di’pas’kan sih … ) bersamaan dengan ultah MAM yang ke 51. Kalau semata-mata merayakan ultah MAM rasanya kok malu juga, kayak remaja saja, lha wong ini sudah lewat setengah abad gitu loh …


IMG_1279

Potong kuenya, potong kuenya, potong kuenya sekarang juga, sekarang juga … sekarang juga!!

(lebih…)

Read Full Post »

MOZART, DARI ELVIRA MADIGAN HINGGA BAYI CERDAS

Jika anda penggemar musik, mungkin anda pernah mendengarkan, dan menyukai komposisi musik Mozart, meskipun mungkin anda tidak tahu bahwa musik itu adalah karya Mozart. Saya sendiri baru tahu bahwa musik yang saya dengar dari RRI melalui radio di rumah, ketika saya kanak-kanak dulu, adalah musik Mozart. Lama kemudian, setelah saya dewasa dan memiliki kasetnya (waktu itu CD belum kocap), baru saya ngeh kalau musik yang saya dengar itu adalah Elvira Madigan, atau Eine Kleine Nachtmusik, atau Symphony No. 40 in G Minor, atau Piano Sonata in A Major

Cara paling sempurna untuk menikmati musik Mozart adalah pada malam yang hening, di ruangan besar berjendela lebar, sambil duduk menyandarkan kepala di sofa empuk, boleh juga sambil memejamkan mata. Setelah mendengarkan satu CD Mozart, biasanya lengan saya akan pegal-pegal. Lho, apa hubungannya? Soalnya, sambil mendengarkan, saya suka menggerakkan tangan bak dirijen, mengikuti irama musik (penyakit gila nomor 27 … hehe!)

Mozart hidup sekitar 250 tahun yang lalu (tapi bukan berarti saya juga sudah hidup sejak 250 tahun yang lalu … saya bukan mummy yang hidup lagi!). Ia lahir di Salzburg, Austria, pada 27 Januari 1756. Nama lengkapnya adalah Wolfgang Amadeus Mozart. Amadeus berasal dari bahasa Latin yang artinya ‘kesayangan Tuhan’. Oleh orang tuanya, ia sering dipanggil dengan sebutan ‘Woferl’. Ayah Mozart, Leopold, adalah seorang pemusik. Mozart memiliki seorang kakak perempuan yang juga pandai bermain musik, bernama Maria Anna dan sering dipanggil ‘Nannerl’.

Pada umur 3 tahun (betul : ti-ga ta-hun!) Mozart sudah bisa memainkan not pada clavier, sejenis piano. Pada umur 4 tahun ia mulai mengalahkan Nannerl dalam memainkan harpsichord. Dan pada umur 5 tahun ia sudah bisa memainkan piano dengan sebuah komposisi lengkap!


Mozart 2

Mozart kecil, dilukis pada tahun 1763 oleh Pietro Antonio Lorenzoni

(lebih…)

Read Full Post »