TAK MUDAH AKU MEMILIHMU …
Nyontreng lagi!
Meskipun tak seribet memilih anggota legislatif, memilih presiden pun ternyata bukan perkara gampang. Lebih mudah memilih suami, sumpe … (soalnya calonnya cuma satu … hehehe!)
Semula saya condong kepada salah satu capres, karena saya anggap dia yang paling kredibel. Tapi perkembangan situasi membuat hati saya yang semula madhep manteb menjadi goyah, bimbang, dan ragu. Perasaan yang semula hangat menggebu, perlahan-lahan surut menjadi kecewa dan hampa (lebay, buu … !)
DPT yang nggak keruan (11,2 juta data pemilih ganda, sementara sekian juta warga negara yang memiliki hak memilih tak masuk DPT) sungguh-sungguh membuat geram. Dengan kinerja yang seburuk itu, pimpinan KPU tetap saja tampil berbicara di depan publik dengan wajah innocent. Dan bagaimana mungkin Pemerintah bisa lepas tangan?
Lalu sosialisasi Pilpres oleh KPU yang mendorong pemilih nyontreng capres tertentu. Iklan “Pilpres Satu Putaran” yang berpretensi untuk memenangkan salah satu capres, dan mengabaikan demokrasi. Email AM (salah satu jubir capres) yang beredar luas, yang mengatakan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang bodoh dan konsumtif, yang hanya melihat dari kulit dan tak peduli isi, sehingga apapun kesalahan yang sudah dilakukannya di Makassar tidak akan mempengaruhi perolehan suara capres yang didukungnya. Sungguh mengejutkan.
Maka, hati yang semula condong kepada capres gede itu mulai kembali ke garis normal, tak lagi condong kemana-mana. Lalu, yang muncul adalah solidaritas pada pihak yang lemah, yang di’zalimi’. Tapi ada dua capres di pihak ini, jadi harus mempertimbangkan lagi, mana yang lebih baik?
Oke, kita pikirkan sambil jalan ke TPS yuk!

TPS yang sama, Panitia Pemilu yang sama, tapi surat suara yang jauh lebih simpel dibanding pemilihan anggota legislatif April lalu

Eeiiit …. pikir baik-baik sebelum nyontreng! Jangan sampai salah memilih!

Plung!! Surat suara yang sudah saya contreng pun masuk ke kotak suara. Suara untuk siapa? Wah, rahasia … ! Yang penting, pilpres ini lebih cepat lebih baik …
Teman-teman semua ikut nyontreng kan? Siapa pun pilihan teman-teman, itu adalah hak azasi yang syah dan dilindungi hukum. Siapa pun presiden yang terpilih, semoga dapat membenahi kehidupan ekonomi, sosial, budaya, dan politik Indonesia. Jangan lupa pada janji-janji yang diucapkan pada waktu kampanye. Semua rakyat mencatatnya, dan akan menagihnya. Dan sudah pasti, semoga presiden yang terpilih nanti dapat membentuk pemerintahan yang mampu mengadakan pemilu 2014 lebih baik dari pemilu 2009.
Dalam hitungan beberapa jam ke depan, hasil quick count sudah akan muncul. Mari kita tunggu siapa pemenangnya …
Read Full Post »