Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘Teropong’ Category

ATM : Awas Tercuri Mesin !

ATM, aslinya adalah singkatan dari Automated Teller Machine. Orang Indonesia menerjemahkannya dengan cerdas dan pas, menjadi Anjungan Tunai Mandiri. Pas singkatannya, tepat pula maknanya. Nah, saya baru saja menemukan kepanjangan baru dari ATM versi saya sendiri, yaitu Awas Tercuri Mesin … !

Duuh … kok jelek banget sih kepanjangannya? Iya, dengan sangat menyesal saya terpaksa menyebutnya demikian, berdasarkan pengalaman saya pribadi 😦

Alkisah, tanggal 1 Agustus kemarin saya pergi ke salah satu ATM langganan saya di kawasan kampus UGM. Saya menarik dua kali secara berurutan sejumlah 4 juta, pecahan 100 ribu. Uang langsung saya masukkan ke dompet dan saya pulang. Di rumah, baru uang saya hitung untuk saya lipat per 1 juta, dan …. astaghfirullah! Uang ternyata kurang 5 lembar, alias 500 ribu! Dua kali saya hitung ulang, dan tetap saja, uang saya kurang 500 ribu rupiah.

Menyuapkan kartu ke mulut mesin 🙂

Uang disodorkan mesin

(lebih…)

Read Full Post »

Hypnotherapy

Beberapa waktu yang lalu saya menulis tentang hipnotis di rumah tetangga sebelah yang lagi sakit gigi plus sariawan komplit mabuk jengkol kepala cenat-cenut sehingga senyum raib dari wajahnya. Dari komen teman-teman yang masuk, terkesan bahwa kata “hipnotis” memunculkan persepsi skeptis, bahkan negatif. Masuk akal sih, sebab saya mengaitkan hipnotis dengan fenomena Uya Kuya yang menampilkan hipnotis hiburan di televisi. Sebagai sebuah pertunjukan hiburan, sudah pasti hipnotis ala Uya harus heboh. Kalau tidak, acaranya nggak bakal laku dong 🙂

Sebenarnya hipnotis ada beberapa jenis dan memiliki banyak manfaat positif. Salah satunya adalah hypnotherapy, yang dipergunakan sebagai cara penyembuhan dari berbagai gangguan emosional maupun gangguan fisik yang disebabkan oleh pikiran. Hipnotis memiliki sejarah panjang, banyak berkaitan dengan ilmu psikologi dan psikiatri. Sejak ribuan tahun yang lalu, banyak etnis dari berbagai bangsa (Yunani, India, Mesir, China, dll.) menyembuhkan penderita sakit dengan mantra, diiringi musik dan tarian, yang sebenarnya adalah salah satu bentuk dari hipnotis.

Hipnotis juga sudah lama dipakai di rumah sakit di beberapa negara. Ketika terjadi Perang Dunia I dan II, banyak tentara yang terluka dihipnotis untuk menghilangkan rasa sakit pada saat dioperasi, karena pada waktu itu banyak rumah sakit kekurangan obat bius. Hipnotis juga diterapkan pada tentara Amerika veteran perang Vietnam untuk menyembuhkan trauma psikologis mendalam yang mereka alami.

 

Seorang pasien dalam terapi hipnosis (gambar dipinjam dari sini)


(lebih…)

Read Full Post »

Supermoon

Senin pagi jam 05.00, seorang sahabat mengirim sms kepada saya, “Eh, ternyata masih ada purnama. Coba tengok, bulan kelihatan besar sekali. Ini Supermoon, hari ini jarak bulan terdekat ke bumi … “.

Saya yang sedang menikmati secangkir cappuccino langsung ke luar ke balkon dan melihat ke arah barat. Waw, benar! Bulan tampak sangat besar, sampai terlihat jelas bopeng-bopengnya. Beberapa saat saya tersenyum menikmati pemandangan indah itu, sampai pelan-pelan kabut awan gelap menutup bulan dari pandangan. Ah … nyesel deh, kenapa saya nggak memotret Supermoon itu 😦

Saya kemudian mengambil kamera, dan menunggu sampai bulan kembali menampakkan diri. Langit yang semula gelap pelan-pelan berubah warna menjadi biru muda. Nah, Supermoon muncul kembali! Cepat-cepat saya membidikkan kamera, dan ‘klik, klik, klik’ … memotretnya tiga kali. Sayang hasil bidikan saya sama sekali tidak bagus 😦 . Tapi biarlah, yang penting ini asli seratus persen Supermoon yang saya foto sendiri. Sekedar info, Supermoon hanya terjadi 18 tahun sekali. Pada saat terjadi Supermoon, jarak bumi ke bulan adalah 356.577 km. Siapa yang mengukur dan bagaimana caranya? Nah, kalau ini jangan ditanyakan ke saya, soalnya saya juga tidak tahu 😀


Supermoon, 21 Maret 2011, 05.45 WIB


(lebih…)

Read Full Post »

Green Products…

Selamat pagi, siang, sore, malam (atau kapan saja), teman-teman yang rupawan, budiman, dan dermawan …. 🙂

Terimakasih teman-teman masih berkenan mampir ke beranda saya, meskipun yang punya beranda sedang sibuk di dapur dan tak bisa menyambut sapa teman-teman semua, apalagi keliling beranjangsana ke rumah teman-teman untuk membalas sapa.  Semoga semua sehat, bahagia, dan sejahtera, meskipun cuaca ekstrem belum reda, dan kasus korupsi makin merajalela 😉

Dalam situasi gawat-darurat seperti ini, beruntung sekali ada relawan ganteng (meskipun bukan anggota resmi tim SAR) yang rela hati menyumbangkan tenaga, pikiran, dan waktunya untuk menjaga agar TV tetap bisa mengudara dan menayangkan acara untuk segenap pemirsa. Padahal setiap hari dia sibuk dengan jamur tiram, cabe, padi, ikan ko’i, angsa, dan juga …. kekasih hatinya yang cantik mungil 🙂


Ayah Paman Siaga (siap antar jaga) … awas, keompolan … hihi … 😀

 

Oke, selamat menikmati tulisan Paman Siaga yang informatif dan edukatif. Terimakasih Paman … 🙂

……….


RAMAHI DAN JAGA BUMI KITA YUK ….

..
Malam minggu kemarin saya jalan-jalan ke pusat kota, dan mendapati lampu penerangan jalan banyak yang mati.. (asyik dong, bisa pegang tangan pacar … hihi… -tuti-)
emmm.. padahal setiap tahun, pajak bumi dan bangunan selalu naik, lari kemana uang itu.. 🙄
atau masuk ke kantong pegawai pajak seperti gayus dan konco-konconya ya..? gak tau deh..
Balik ke topik..
karena jalan yang gelap gulita, jadinya saya musti ekstra waspada setiap melewati jalan itu.. (takut ada bencong ya 😮 -tuti-)
Lutcu..
karena sebelum berangkat saya sempat baca di koran, kalau warga Hongkong malah mengeluhkan kotanya yang terlalu terang-benderang saat malam hari..
sinar dari neon box, lampu-lampu baliho begitu kuat menembus tirai jendela mereka, hingga membuat mereka susah tidur..
mungkin jadi gak bisa bedain siang apa malam ya.. hi..hi.. (ayam jago juga bingung tuh, kapan berkokoknya 😀 -tuti-)
(lebih…)

Read Full Post »

Ki Hujan..

Halow semua ..
apa kabar..? semoga baik-baik saja ya ..
Karena sang em’punya blog lagi busy, akhirnya lagi-lagi saya yang cuap-cuap siaran di TV..
buat fans Bu Tuti silahkan kecewa deh .. ^^ 

Jujur saya akui, kalau bikin postingan saya selalu males nyari sumber atau data-data ..
dan itu memang salah satu keajaiban saya .. he..he..
Pengennya nulis apa adanya yang ada di kepala, tapi masalahnya isi kepala saya cetek .. hi..hi..
berhubung kali ini jadi penulis tamu, yah musti googling dikit .. biar gak ngaco .. ^^

Beberapa waktu yang lalu saya maen ke Malang dan melewati Alun-alun bundar depan balai kota Malang ..
saat melihat pohon-pohon besar di seputar Alun-alun, saya jadi pengen mencari tahu jenis dan sejak kapan pohon itu ditanam..
Sebenarnya sudah tau sih itu pohon trembesi, tapi untuk masti’in aja takut salah.. 🙂
dan ternyata pohon trembesi itu usianya sudah ratusan tahun lho, ditanam saat bangsa Belanda masih memerintah di Malang..
wow..!! pantes gede-gede gitu..


(lebih…)

Read Full Post »

Bila Mata Mau Bergaya

Rasanya saya tidaklah bodoh-bodoh amat (emang siapa bilang Amat bodoh? 🙂 ), tapi di kelas 1 SMP rapot saya kurang memuaskan. Nilai-nilai ulangan saya pas-pasan saja, terutama untuk mata pelajaran matematika (dulu namanya aljabar), dan mata pelajaran IPA yang banyak angka-angka. Padahal kalau mengerjakan soal dari buku, saya bisa menyelesaikannya dengan baik. Apa pasal? Karena … ya, karena saya sering salah membaca soal yang dituliskan guru di papan tulis. Angka 3 bisa saya baca 8, angka 5 jadi 6 … hiks 😦

Saya tahu penglihatan saya mulai kurang tajam sejak kelas 5 SD, dan saya tahu saya harus memakai kacamata untuk membaca jarak jauh. Ayah dan tiga kakak saya memakai kacamata sejak muda. Tapi jaman itu (djaman doeloe … ) anak kecil memakai kacamata sangatlah malu. Bisa menjadi bahan olok-olok. Maka saya keukeuh sumekeuh tidak bilang kepada siapa pun, bahwa saya kesulitan membaca tulisan di papan tulis pada jarak lebih dari 5 meter.


Foto di ijazah SD, belum berkacamata


Sampai suatu ketika di kelas 1 SMP, pada saat ulangan aljabar, saya benar-benar tidak bisa membaca soal yang dituliskan Bu Guru di papan tulis. Saya lalu membaca soal yang dituliskan teman di sebelah saya. Bu Guru rupanya melihat, dan langsung menyuruh saya keluar karena mengira saya menyontek. Semua teman melihat kepada saya dengan pandangan mencemoh. Saya malu sekali, sampai menangis. Ketika  Bu Guru bertanya mengapa saya menyontek, saya bilang bahwa saya tidak menyontek, hanya menyalin soal saja karena saya tidak bisa membaca soal di papan tulis …

Peristiwa itulah yang membuat kebandelan saya tidak mau memakai kacamata runtuh. Saya menyerah. Sejak hari itu, kacamata tak pernah lepas bertengger di atas hidung saya, menjadi bagian tak terpisahkan dari wajah manis saya … 😀


Tiga foto dengan tiga kacamata berbeda. Foto kiri : ijazah SMP. Itu Tuti apa Toto ya? 😛 . Foto tengah : ijazah SMA. Kuyuus … 😦 . Foto kanan : ijazah S1. Lumayaaan … 😀


(lebih…)

Read Full Post »

I V F

Saya mengenal beberapa pasangan, teman dan sahabat saya, yang sama-sama tidak (belum) memiliki anak hingga lewat beberapa tahun usia pernikahan mereka.  Tapi sebaliknya, ada seorang teman saya, usianya belum 40, saat ini memiliki 8 anak (swear … delapan, wolu, eight!) yang dilahirkannya sendiri. Astagaaa … ! Hari gini, punya delapan anak? Dan tidak berencana untuk KB! Betul-betul membuat kita takjub … *melongo dan geleng-geleng*

Sekitar 10% – 15% pasangan usia subur mengalami infertilisasi, atau tidak memperoleh keturunan. Pada kasus-kasus tertentu, pasangan yang infertil masih bisa mendapatkan anak melalui program bayi tabung (In Vitro Fertilization). Teknik IVF sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1950-an oleh Robert Geoffrey Edwards yang dilahirkan di Inggris pada 27 September 1925. Meskipun mengalami serangkaian percobaan yang gagal, Edwards pantang menyerah. Usaha kerasnya akhirnya sukses dengan lahirnya Louis Brown, bayi tabung pertama di dunia, pada tahun 1978. Kini, teknologi IVF sudah semakin berkembang, dan sekitar 4 juta bayi telah berhasil dilahirkan melalui proses bayi tabung. Atas jasanya yang luar biasa di dunia kedokteran, Edwards memperoleh penghargaan Nobel untuk Bidang Kedokteran Tahun 2010.


Robert Edwards, sang penemu IVF (foto dipinjam dari sini)

Medali Nobel (foto dipinjam dari sini )

(lebih…)

Read Full Post »

Anda kenal siapa Mak Itam? Meski bukan emaknya si Big Boy, dan meskipun Mak Itam merangkak di Indonesia sementara Big Boy berkelana di Amerika Serikat, mereka masih memiliki hubungan kekerabatan.

Badan Mak Itam kekar gagah, dan sesuai dengan namanya, warnanya hitam legam. Kalau berteriak, suaranya bisa membuat orang terperosok ke selokan saking kagetnya. Ohya, sambil merangkak dan mendengus-dengus, mengeluarkan asap mengepul dari lobang hidungnya yang besar, biasanya dia menggendong sekian ‘anak’ di punggungnya.

Hahaha … 😀 . Jangan mengkerut ketakutan dan buru-buru berhenti membaca. Mak Itam tidak sekaum dengan Mak Lampir.  Mak Itam ini, meskipun kalau diukur dengan skala kecantikan versi Miss Universe bakal berada jauh di bawah angka nol, kehadirannya pernah sangat berjasa bagi pertambangan batubara di Sawahlunto, Sumatera Barat. Sekarang Mak Itam diidamkan oleh para penggemar wisata moda transportasi kuno.


Mak Itam yang benar-benar legam (foto dipinjam dari sini)

 

Mak Itam adalah lokomotif uap tipe E 1060. Dulu loko ini dipergunakan untuk mengangkut batubara dari tambang Ombilin, Sawahlunto ke pelabuhan Emma Haven (sekarang Teluk Bayur). Pada tahun 1980an produksi tambang menurun dan Mak Itam dipensiunkan. Mak Itam pun diboyong ke Jawa. Baru pada 15 Desember 2008, Mak Itam ‘pulang kampung’ ke Sumatera Barat dan diresmikan sebagai kereta wisata oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal. Kini Mak Itam melakukan perjalanan secara reguler setiap hari Minggu atau hari libur pukul 12.00 dari Stasiun Sawahlunto ke Muarakalaban, yang ditempuh dalam waktu 30 menit.  Yang konon menimbulkan sensasi luar biasa adalah ketika Mak Itam memasuki terowongan Lubang Kalam (dibangun tahun 1894), dengan asap dan lengkingan lokomotifnya yang menggetarkan.

Adapun Big Boy, siapa pula dia? Woow … sesuai dengan namanya, penampilan Big Boy kekar berotot, sangar dan siap menaklukkan tantangan apapun yang ada di depannya. Ia akan memanjat pegunungan dengan perkasa, meskipun diganduli rangkaian gerbong seberat 3.600 ton. Big Boy adalah lokomotif uap terbesar di dunia, yang diproduksi oleh Alco Locomotive Work di Amerika pada tahun 1941. Loko ini dioperasikan oleh Union Pacific Amerika Serikat, memiliki kecepatan 150 km/jam, dan tekanan uap 300 psi. Big Boy bersaudara 25 buah, dan rata-rata telah mengarungi 1.000.000 mil perjalanan. Wow!


(lebih…)

Read Full Post »

Dear Friends …

TV kembali kedatangan tamu tak diundang. Tapi meskipun tak diundang, kehadirannya sungguh menyenangkan. Sumpe! Kapan sih saya bohong …

Bapak (eh, maap … kakek 🙂 ) yang satu ini sudah cukup lama menjadi penggemar sahabat saya. Meskipun demikian, kemunculannya sebagai komentator di TV ibarat gempa atau gunung meletus. Maksud saya, tak bisa diprediksi. Kalau cocok dengan topik posting TV, beliau bisa muncul berkali-kali (kayak hansip yang lagi ronda). Tapi kalau topik tulisan saya tidak memenuhi seleranya, beliau tidak akan unjuk muka (meskipun saya tahu diam-diam mengintip … hihi )

Siapa sih kakek yang bangga sekali terhadap cucu-cucunya ini?


Ya olooh … bandul kalungnya kurang gede, Pak  … 😀


Pak Eko Atmadji pernah menulis Kemanakah Para Wanita Itu? yang publish di TV tanggal 13 Mei 2010. Yes! Pak Eko adalah pengagum wanita. Eits …. jangan salah. Wanita-wanita yang beliau kagumi adalah sang ibu dan sang istri, dua wanita yang cerdas, tangguh, mandiri, namun penuh kelembutan cinta. Kayaknya saya pun termasuk tipe wanita seperti itu. Wanita yang manja dan menye-menye? Oh, noooo … !

Tulisan Pak Eko kali ini jauh berbeda dengan rerasan beliau tentang wanita di posting terdahulu. Beliau seorang ekonom yang memiliki minat besar pada iptek (ohya, film, musik, dan buku juga … ). Nah, kali ini Pak Eko menyuguhkan listrik kepada kita semua. Jangan khawatir, nggak nyetrum kok. Yuk kita simak …

(lebih…)

Read Full Post »

Corpus Callosum

Catatan :

Artikel ini saya tulis berdasarkan apa yang saya saksikan secara pribadi, serta buku “Dahsyatnya Otak Tengah” yang ditulis Hartono Sangkanparan. Pada awalnya, saya percaya dengan apa yang saya lihat dan saya baca. Tapi saya tidak menutup pemikiran saya atas informasi-informasi baru, yang memang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Untuk itu, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para pembaca yang telah memberikan masukan dan tambahan informasi, yang melengkapi sekaligus memberikan balance pandangan tentang otak tengah.

Kepada pembaca yang baru menemukan tulisan ini, saya menganjurkan untuk membaca juga komentar-komentar pembaca lain yang memberikan informasi tambahan. Semoga bisa memberikan pencerahan bagi kita semua.

Salam …. 🙂


OTAK TENGAH, JEMBATAN NEURON OTAK

Beberapa waktu yang lalu saya jalan-jalan di Gramedia Semarang. Di lantai dua, banyak pengunjung mengerumuni tiga anak yang mengenakan kaos berwarna oranye. Mata ketiga anak ini ditutup dengan kain berwarna ungu. Yang menarik, dengan mata tertutup mereka bisa membaca nama yang tertera di KTP seorang pengunjung, bisa menebak warna baju yang dikenakan pengunjung yang lain, juga menemukan ponsel yang disembunyikan di suatu tempat. Mereka berlarian di antara rak-rak buku, dan tak sedikitpun menyenggol apalagi menabrak rak buku dan beda-benda lain. Wow … menakjubkan!


Seorang anak membaca nama yang tertera di KTP seorang pengunjung dengan mata tertutup

Ketiga anak ini sedang konsentrasi untuk menemukan dimana letak ponsel yang disembunyikan


Apakah mereka berada di bawah pengaruh hipnotis? Tidak. Atau dibantu kekuatan jin bin setan gundul? Tidak juga. Tapi bagaimana bisa dengan mata tertutup mereka melakukan hal-hal yang biasanya hanya bisa dikerjakan orang dengan mata terbuka?

(lebih…)

Read Full Post »

Older Posts »