Feeds:
Pos
Komentar

Archive for November, 2008

From Home To Campus

SEPANJANG JALAN KEHIDUPAN

Kali ini saya ingin mengajak teman-teman mengikuti perjalanan keseharian saya dari rumah ke kampus. Setelah sepuluh bulan ngeblog, saya baru sadar bahwa saya belum pernah bercerita tentang kampus tempat saya menjalani kehidupan, menjalin silaturahmi dengan rekan-rekan dosen dan staf administratif, mengajar, dan belajar.

Yuuuk …..

Perjalanan dari rumah saya di Jl.  …… (eh, nggak usah saya sebut …. takut para penggemar bakal ngirimin kue dan bunga … huahuahua) ke kampus UII yang berjarak 20 km memakan waktu sekitar 1 jam. Satu jam untuk jarak 20 km? Mobilnya dinaiki atau didorong? Hehehe, dinaiki lah yauw. Butuh waktu satu jam, karena saya harus melewati 9 traffic light, dan jalan-jalan di Yogya meskipun tidak ada yang macet, tapi crowded. Jalannya sempit dan segala macam benda yang pakai roda tumplek blek di jalan, mulai dari sepeda, sepeda motor, becak, andong, gerobak dorong, sampai mobil. Pokoknya adil dan sama rasa, dari penjual es yang mendorong gerobak sampai Bu Walikota (hallo, Bu Dyah …) yang duduk manis di mobil mewah boleh lewat di jalan yang sama.

Oke. Dari rumah, saya melaju ke arah utara. Melewati Jalan Sisingamangaraja, Jalan Tamansiswa, Jalan Dr. Sutomo, lalu sampai di jembatan layang Klitren. Menjelang tiba di puncak jembatan, woooow …. saya dibuat terpesona oleh gunung Merapi yang tiba-tiba muncul dengan indahnya. Pagi itu cuaca sangat cerah, sehingga gunung yang dikuasai Mbah Marijan itu tampak biru mempesona, dengan latar belakang mega putih yang berarak. Pada hari-hari biasa, seringkali gunung api yang terkenal dengan awan panasnya itu tertutup awan atau kabut, sehingga tidak tampak dari kota Yogya.

Saya gurawalan mencari kamera di dalam tas, mengeluarkan dari tempat pengamannya, meng’on’kan, dan langsung membidik. Semuanya saya lakukan sambil terus menyetir, di jembatan sempit yang dilalui kendaraan dua arah. Aaah … saya terlambat beberapa detik! Puncak jembatan, dimana gunung Merapi tampak demikian mempesona, sudah terlewati. Saya tidak mungkin berhenti, karena di belakang saya banyak kendaraan. Apa daya, akhirnya saya hanya berhasil memotret ketika sudah menuruni jembatan layang dan gunung Merapi sudah sedikit terhalang pohon.


img_0702

Gunung Merapi tampak dari tengah kota Yogya. Beberapa pekerja sedang merapikan taman di tepi jembatan.

(lebih…)

Read Full Post »

Bangsa Dengan Pola Makan Aneh

Catatan :

Tulisan ini pernah saya posting pada bulan Maret 2008, oleh karena itu referensi yang saya pakai pun adalah data pada saat itu. Tulisan ini saya re-posting sekedar untuk mengisi kekosongan karena saya belum sempat membuat tulisan baru. Bagi teman-teman yang sudah pernah membaca, silahkan dilewatkan saja.

PEMAKAN GANDUM YANG TAK PERNAH MENANAM GANDUM

Bisakah anda menyebutkan lima macam merk mie instan yang ada di pasaran? Ah, itu mah gampang. I… mie, S… mie, K…mie, P… mie, Mie S… (titik-titik harap diisi sendiri). Apakah anda sudah pernah makan mie instan? Oh, pastiii. Lezat? Yaa, lumayan lah, terutama kalau lagi kelaparan. Tahukah anda dari bahan apa mie dibuat? Tahu dong, dari terigu. Dan dari apakah terigu diproduksi? Jelas dari gandum coy, emang loe pikir dari lempung?

Pernah makan roti? Halaah, pertanyaan apa ini, ya jelas sering dong. Itu kan menu sehat, lezat, dan bermartabat. Apalagi yang dijual di bakery-bakery, dengan merk-merk terkenal, dan tampilan yang membuat lidah menjulur-njulur (kadal ‘kali). Donat, pastry, apple pie, black forrest, cheese cake …. mmm …. mama mia! Dari bahan apakah kudapan-kudapan lezzaat itu dibuat? Gandum juga, dear.

img_0698Mmm ….. lezzaat!

It’s absolutely right. Everything delicious is made of wheat flour. Ngomong-ngomong, pernahkah anda melihat tanaman gandum? Eh, …. apa ? Tanaman gandum? Ng .. ng … tanaman gandum …??? Kayak pohon beringin ‘kali ya? He he he ….

(lebih…)

Read Full Post »

Maafkan Daku ….

Sahabat dan teman-teman yang tercantik, terganteng, dan terbaik hati …

Terimakasih yang berjuta-juta (ah, angka juta mah sekarang kecil, jadi bertrilyun-trilyun deh … ) atas kunjungan dan komentar sahabat semua di blog sederhana ini. Sungguh hati saya berbunga-bunga (kayak pot kembang) atas semua respon yang telah teman-teman berikan. Tetapi, oh tetapi …. ternyata waktu bukan milik saya, melainkan milik bumi yang berputar mengelilingi matahari. Apalah daya saya untuk menghentikannya?

Di antara waktu yang ada, saya dihadapkan pada tiga pilihan : posting tulisan baru, menjawab komen yang masuk, dan membalas kunjungan ke blog teman-teman. Sungguh pilihan yang sulit, karena ketiga-tiganya penting dan utama. Uhuhuu … gimana dong?

Karena tujuan awal saya nge-blog adalah menjalin persahabatan dan berkomunikasi dengan semua orang, akhirnya saya memutuskan untuk menjawab komen terlebih dahulu. Ibaratnya, komen yang ditulis teman-teman adalah tamu, yang sudah meluangkan waktu untuk berkunjung, membaca tulisan saya, dan menuliskan tanggapan. Merupakan kehormatan bagi saya untuk dikunjungi, dan saya ingin membalas dengan penuh penghormatan pula. Komen juga merupakan ajang diskusi, menambahkankan hal-hal yang belum muncul dalam tulisan. Komen adalah wahana untuk melakukan komunikasi dua arah (atau malah multi-arah) antara saya dengan teman-teman, juga antara teman-teman sendiri.

Prioritas kedua adalah membalas kunjungan ke blog teman-teman. Membaca tulisan teman-teman selalu menyenangkan hati, memperluas cakrawala, dan menambah wawasan. Saya selalu berusaha membaca seluruh tulisan dalam sebuah posting, dan memberikan komentar yang pantas (meskipun kadang-kadang tidak mudah memberikan komentar, jika apa yang ditulis tidak begitu saya pahami).

Nah, karena keterbatasan waktu, saya tidak bisa setiap hari mengunjungi blog teman-teman. Padahal keinginan untuk itu sungguh besaaaar ….. tapi apa daya, waktu tak memberi izin. Untuk itu saya mohon maaf yang sedalam samudera dan seluas angkasa ….. (dikabulkan dong ya?)

Prioritas ketiga adalah posting tulisan. Meskipun begitu banyak yang ingin saya tulis, impossible bagi saya untuk posting setiap hari. Untuk menulis sebuah artikel, seringkali saya harus mencari beberapa sumber bacaan sebagai referensi serta mencari foto yang sesuai, sehingga membutuhkan waktu juga. Apalagi saya bukan quick writer, yang bisa menulis dengan kecepatan kereta api ekspres. Saya juga merasa kurang etis kalau saya ‘syur’ sendiri, nulis melulu tanpa mempedulikan komen yang masuk atau membalas kunjungan ke ‘rumah’ teman-teman.

Jadi, sekali lagi mohon maaf jika tanggapan atas komentar teman-teman kadang agak terlambat, atau lama saya belum berkunjung ke blog teman-teman. I will do that, as soon as possible …


kucing-ngguyu

Terimakasih atas kunjungannya, teman-teman …

Read Full Post »

Pernikahan

PERNIKAHAN

Berpasangan kalian telah diciptakan

Dan selamanya kalian akan berpasangan

Bersamalah kalian tatkala Sang Maut merenggut hidup

Ya, bahkan bersama pula kalian, dalam ingatan sunyi Tuhan

Namun biarkan ada ruang di antara kebersamaan itu

Tempat angin surga menari-nari di antara kalian


Bercinta kasihlah, namun jangan membelenggu cinta

Biarkan cinta itu bergerak senantiasa, bagaikan air hidup

Yang lincah mengalir antara pantai kedua jiwa


Saling isilah gelas minumanmu, tapi jangan minum dari satu gelas

Saling bagilah rotimu, tapi jangan makan dari piring yang sama

Bernyanyi dan menarilah bersama, dalam segala suka cita

Hanya, biarkan masing-masing menghayati ketunggalannya

Tali rebana masing-masing punya hidup sendiri

Walau lagu yang sama sedang menggetarkannya


Berikan hatimu, namun jangan saling menguasakannya

Sebab hanya Tangan Kehidupan yang akan mampu mencakupnya

Tegaklah berjajar, namun jangan terlampau dekat

Bukankah tiang-tiang candi tidak dibangun terlalu rapat?

Dan pohon jati serta pohon cemara

Tiada tumbuh dalam bayangan masing-masing


Puisi di atas ditulis oleh Kahlil Gibran, seorang penyair, pelukis, dan ahli filsafat asal Libanon yang lahir pada 6 Januari 1883 dan wafat pada 10 April 1931. Puisi penuh makna ini saya kutip dari buku Kahlil Gibran yang paling terkenal, “Sang Nabi”. Bukan puisi yang sentimentil, romantis, dan mendayu-dayu, tetapi puisi yang mengajarkan bahwa perkawinan sesungguhnya merupakan penyatuan dua pribadi yang berbeda, dan akan langgeng jika pribadi-pribadi itu dihargai perbedaannya.

23 November 1985 saya menikah dengan pria yang saya cintai dengan sepenuh hati, Mahyudin Al Mudra, dan hingga hari ini, 23 November 2008, 23 tahun sudah kami hidup bersama. Sungguh perjalanan yang panjang, yang penuh dengan suka duka, sarat dengan pelajaran, pengalaman, dan perenungan tentang rahasia dan makna hidup.


copy-of-pernikahan423 November 1985

Perkawinan adalah proses penyesuaian antara dua individu yang tak pernah selesai. Dua individu yang dilahirkan dengan gen-gen yang berbeda, dengan latar belakang keluarga, budaya, dan sikap hidup yang berbeda, dengan harapan dan cita-cita yang berbeda, disatukan dalam sebuah ikatan sakral bernama perkawinan. Kemauan dan kemampuan untuk saling menyesuaikan diri, saling mengalah, saling memahami, dan saling berkorban merupakan kunci utama untuk menjaga perkawinan tetap utuh.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menjaga perkawinan ini hingga akhir usia kami. Amin.


img_01103Setelah 23 tahun


Read Full Post »

Rumah Masa Depan

KETIKA EGO DAN CINTA MENJADI KEAJAIBAN DUNIA …

Ketika Arjumand Banu atau Mumtaz Mahal meninggal pada saat melahirkan puteranya yang ke 14, Shah Jahan memerintahkan untuk membangun Taj Mahal di Agra. Mausoleum dengan perpaduan arsitektur Persia, Turki, dan India yang luar biasa indahnya itu dibangun sebagai monumen rasa cinta Shah Jahan kepada istrinya yang ke-5, yang telah dinikahinya selama 18 tahun. Makam yang sekaligus juga masjid ini dibangun dari tahun 1631- 1666 dengan mengerahkan 20.000 tenaga kerja, 1000 gajah, dan puluhan ribu batu berharga dari seluruh penjuru dunia. Istana ini tingginya 57 meter, dan warnanya akan berubah seiring perubahan arah datangnya cahaya matahari. Sesuai dengan namanya, salah satu dari 7 keajaiban dunia ini benar-benar ‘mahal’ …..

taj-mahal-malam

Taj Mahal, keindahannya mengagumkan (foto : Wikipedia)

Di Mesir, Raja Khufu membangun pyramida di Giza sebagai tempatnya bersemayam setelah kehidupannya di dunia berakhir. Pyramida ini dibangun selama puluhan tahun, dengan mengerahkan ratusan ribu tenaga kerja serta 6 juta ton batu. Tinggi pyramida yang dibangun pada tahun 2480 SM ini 146 meter, dan menjadi bangunan tertinggi di dunia,  sebelum dikalahkan oleh Menara Eiffel (324 meter) yang dibangun pada tahun 1889 M.

sphinx

Pyramida Giza, dijaga oleh Sphinx (foto : Wikipedia)

(lebih…)

Read Full Post »

BIARKAN MUSIK MENGHIDUPKAN JIWA KITA

Tiba-tiba saja saya bertemu kembali dengan seorang sahabat baik, yang sudah lama sekali tak saya ketahui kabar beritanya. Dia sudah menjadi manajer senior di sebuah perusahaan asing, setiap tahun beberapa kali melakukan perjalanan ke luar negri untuk meeting mewakili perusahaannya, dan setiap akhir minggu menghabiskan waktu di lapangan golf. Dia ke kantor mengendarai mobil buatan Jerman yang paling top, dan rumahnya megah seperti foto-foto di buku interior. Dia insinyur Teknik Kimia yang cemerlang, dan aktivis organisasi yang selalu menjadi leader dimana pun dia berada. Pokoknya, he’s great!

Karena saya suka berbagi hal-hal yang menurut saya bagus kepada teman-teman, saya emailkan beberapa lirik lagu indah kepada beliau ini, seperti “Bridge Over Troubled Water”nya Simon & Garfunkel dan “The Greatest Love of All” yang dinyanyikan George Benson (Whitney Houston juga menyanyikan lagu ini). Herannya, dear friend ini tak merespon kiriman lagu saya. Ketika saya tanya kenapa dia tak berkomentar tentang lirik-lirik indah yang saya kirimkan, teman ini mengaku bahwa he knows nothing about song. Baginya nyanyi, musik, dan segala ‘anak cucu’ ekspresi seni adalah dunia antah berantah yang gelap …

simon-garfunkel

Simon & Garfunkel, pelantun lagu indah “Bridge Over Troubled Water”

Saya berandai-andai. Andai teman saya ini mengaktifkan juga otak kanannya, yang berkaitan dengan intelegensia seni dan kreativitas, maka sekarang ini dia tidak akan menjadi manajer senior. Dia akan menjadi Presiden Direktur !! I believe so.

(lebih…)

Read Full Post »

KOTA TUA YANG PANDAI MENJUAL JASA

Melaka adalah sebuah kota tua di Malaysia, terletak di tepi Selat Malaka. Geografinya berhadapan dengan provinsi Riau, dan berdekatan dengan Sumatera Utara. Meskipun kota tua, Melaka memiliki kelebihan yang jarang dimiliki kota-kota di Indonesia. Apa itu? Menangguk devisa dari orang-orang sakit yang datang berobat.

Selain wisata ‘sakit’, Melaka juga menjual wisata budaya yang cukup menarik. Sebagai kota tua, Melaka memiliki sejarah panjang, dan masih banyak dijumpai artefak-artefak yang bernilai historis. Melaka pernah dikuasai oleh Portugis, Belanda, dan juga Inggris, sebelum akhirnya merdeka dan menjadi bagian dari negara Malaysia.

Dari bandar udara internasional KLIA di Kuala Lumpur, kami bertiga (saya, suami dan seorang staf) langsung meluncur ke Melaka dengan mobil jemputan. Perjalanan dari Kuala Lumpur ke Melaka memakan waktu sekitar 2,5 jam. Sebelum tiba di Melaka, kami singgah di Negeri Sembilan, sebuah negara bagian Malaysia yang memiliki kemiripan budaya dengan Minangkabau.

Oh ya, sebelumnya mohon dimaafkan, hampir semua foto disini memuat wajah saya. Maklum, pada waktu itu (2005) saya belum tertarik memotret, masih suka dipotret (halah!) dan beranggapan bahwa yang namanya foto ya harus ada orangnya (pendapat yang sungguh naif dan narsis pol … hehehe).

img_1825

Teratak Perpatih, salah satu bangunan di Negeri Sembilan yang memiliki bentuk serupa bangunan di Minangkabau

(lebih…)

Read Full Post »

KE SEMARANG KITA BERDANSA …

Kompetisi lagi, berjuang lagi, menang lagi …

Semarang Open 2008 Dancesport Championship dilaksanakan pada tanggal 1 November 2008 di Ambassador Semarang Plaza. Tiga keponakan saya : Iin, Aan, dan Dhany, sudah sejak beberapa bulan sebelumnya jungkir balik berlatih. Dua minggu menjelang kompetisi, hampir setiap hari mereka mandi peluh di sanggar, berlatih keras hingga habis napas …

Aan berpasangan dengan Dhany akan menguji diri dalam nomor Medal Test Ballroom/Standard Category dan Medal Test Latin Category, sedangkan Iin berpasangan dengan Nadi akan bertanding dalam nomor Novice Latin Category. Medal Test adalah category paling bawah, baru menilai kemampuan teknik dasar. Sedangkan Novice adalah category yang lebih tinggi, sudah melihat improvisasi dan kerumitan koreografi. Musik yang dipakai di Novice juga lebih cepat dan sulit, sehingga atlet (dancer) yang belum piawai bisa terjebak dalam off beat, yang sudah pasti bakal langsung dicoret para juri.

Kostum sudah jauh-jauh hari disiapkan. Untuk membuat pakaian dansa, ada penjahit khusus yang menjadi langganan para dancer di Yogya. Memang tidak semua penjahit bisa membuat pakaian jenis ini. Selain bahannya harus strecht, garis potongan harus pas di badan, namun tidak menghalangi gerak. Saya selalu takjub melihat gaun dansa yang dipakai para dancer dalam kompetisi-kompetisi. Indah, penuh detil yang rumit, seperti sayap kupu-kupu yang berwarna-warni.

147 Gaun dansa biru yang mempesona

(lebih…)

Read Full Post »

Keraton Kasepuhan

KERATON TERTUA CIREBON

Sudah lama saya nggak ngajak teman-teman jalan-jalan. Sekarang kita ke Cirebon yuk … Saya pergi ke Cirebon tanggal 6-9 November 2008 untuk menghadiri pernikahan seorang keponakan. Di sela-sela kesibukan acara perhelatan, saya bersama kakak, sepupu, dan keponakan-keponakan menyempatkan diri mengunjungi Keraton Kasepuhan Cirebon.

Tiket masuk keraton seharga Rp. 3.000,- per orang (cukup murah … ). Begitu membeli tiket dan melangkah masuk ke dalam komplek keraton, seorang pemandu berpakaian tradisional mendampingi kami. Tanpa diminta, ia menjelaskan sejarah keraton dengan fasih (lebih lancar dari pita kaset, nggak pakai ‘ngombak’ dan ‘bundet’, hehe … ). Sebenarnya kami hanya ingin melihat-lihat sebentar, tetapi rasanya kok nggak sopan dan nggak tega juga meminta pemandu tersebut pergi meninggalkan kami. Lagi pula, saya pikir penjelasannya toh bermanfaat. Ia juga bisa membantu memotret, sehingga kami serombongan bisa berfoto lengkap.

img_0546

Berfoto dulu di gapura masuk keraton. Satu … dua … tiga … klik!

(lebih…)

Read Full Post »

Mbakamas, Mbak Apa Mas?

CROSS GENDER, ANTARA SURATAN DAN HIBURAN

Siapa tak kenal Didik Nini Towok, penari cantik gandes luwes (juga ‘kemayu’ abis …) yang sesungguhnya adalah lelaki? Siapa pula tak kenal Tessy, pelawak Srimulat yang selalu tampil menor sebagai perempuan, meskipun sebenarnya dia bernama Kabul dan bekas anggota marinir? Masih ada lagi Tata Dado dan Ade Juwita yang selalu tampil heboh dengan bedak dan lipstik. Dari generasi yang lebih muda, sedang populer Olga Syahputra dan Ivan Gunawan. Mereka adalah para pria yang tampil dengan karakter wanita, cross gender, atau transvestit.


Didik Nini Towok, penari pria yang gandes luwes memerankan wanita (foto : http://temanggungcity.wordpress.com)

Fenomena yang berbeda ditampilkan oleh Dorce Gamalama, presenter dan entertainer yang boleh dibilang memiliki kemampuan komplit. Anak didik Titik Puspa ini bisa menyanyi, menari, dan melucu. Dia bisa tampil sendirian di panggung selama beberapa jam, dan menghibur penonton dengan berbagai talenta yang dimilikinya. Bedanya, Dorce yang dilahirkan sebagai laki-laki sekarang sudah meneguhkan jati dirinya sebagai perempuan dengan menjalani operasi plastik. Sehari-hari ia tampil sebagai perempuan, bahkan mendapat sebutan “Bunda”. Yang membuat kita trenyuh, beberapa kali ia dikabarkan akan menikah, tetapi tidak pernah terlaksana. Konon (mohon dikoreksi bila informasi ini salah), MUI memberikan fatwa bahwa Dorce tidak bisa menikah dengan laki-laki, karena menurut hukum agama, Dorce tetaplah seorang laki-laki.

Dorce Gamalama, entertainer serba bisa yang semula adalah pria (foto : Kapanlagi.com)

(lebih…)

Read Full Post »