Tuan-tuan, Nyonya-nyonya, dan handai taulan semua …
Ini hari yang hebat bagi TV, karena mendapat kehormatan menampilkan salah satu blogger paling produktif, paling kocak, paling ngetop, dan paling banyak penggemarnya. Siapa lagi kalau bukan Om Trainer alias Om Nh !
*plok plok plok … suit suit … ehm!*
Tidak perlu saya perkenalkan lagi siapa beliau, karena teman-teman semua pasti sudah akrab dengan Om Ganteng ini (ngakunya lho … hihihi ). Term ciptaan beliau “The Beauty of Blogging” sudah diadopsi oleh banyak teman blogger tanpa pernah membayar royalty, begitu juga formula komen beliau “Tiga Hal” sudah diserobot secara semena-mena oleh para pengekor beliau. Toh, Om Nh selalu cuma mesem-mesem saja … 🙂
Yang naksir batiknya Om Nh boleh daftar ke saya … (kalau naksir pemakainya, saya nggak tanggung jawab … 😀 )
Ocree …. mari kita tengok apa training Om Trainer untuk kita kali ini. Harap dicatat : ini tulisan asli Om Nh, tanpa saya edit satu hurufpun (takut kualat … 😦 ). Tapi lay-out huruf teuteup saya sesuaikan dengan karakter TV, supaya teman-teman memperoleh sensasi rasa (halah!) yang lain, yaitu ‘training ala TV’ …
TERMINOLOGI
(Beberapa waktu yang lalu Ibu Tuti (-) K, meng SMS saya. Beliau meminta saya untuk berpartisipasi menulis di Blog TV miliknya. Waduh sontak saya panik. Bingung. Apa kira-kira yang bisa saya tulis ya ?)(Akhirnya saya menulis artikel pendek ini …)(Kali ini saya rada serius …)(Saya malu, mosok bertamu di Blog orang kok cengengesan …)(hehehehe) (lho ya belum mulai Saya malah udah cengengesan …)
Coba para pembaca perhatikan gambar dibawah ini …
Alat kantor ini dalam bahasa anda sehari-hari dinamakan apa ?
Saya pernah mencoba meneliti hal kecil ini. Yaitu menanyakan kepada para trainee-trainee saya di daerah-daerah. Apa nama alat tersebut. Dan boleh percaya boleh tidak … Ada banyak sekali kata yang muncul, sekedar untuk menyebut benda sederhana ini.
Mulai dari STAPLES, STEPLER, STRAPLES, STARPLER, STEKER, STREFLES, HEKTER, HETTER, KLIP, JEGREKAN, CEPRETAN … sampai ada pula yang menyebut NECIS. (hah … Pake dasiiiii kaleee Necis …)
Dari benda yang sederhana itu saja … ada banyak istilah penyebutan. Anda bisa bayangkan jika kita berbicara mengenai hal-hal yang jauh lebih tekhnis lagi.
Penelitian serupa juga pernah saya lakukan kepada sejumlah responden karyawan kantor kami dari seluruh Indonesia …
Waktu itu saya bertanya … “Apa nama Kendaraan Umum beroda empat, Transportasi darat pengangkut penumpang, berkapasitas 10-15 orang yang melayani trayek dalam kota (selain Bis Kota) di tempat anda ?”
Dan percaya atau tidak … jawabannya ada kurang lebih 30 macam cara penyebutan … mulai dari … Angkot, Bemo, Bison, Len, Lin, Kol, Ngkol, Colt, Fuso, Helep, ELF, Daihatsu, Isuzu, Taxi, KAB, Koasi, KWK, Honda, Pete-pete, Labi-labi, Mikrolet, Omprengan, Oplet, Sudako, Robur … dan lain sebagainya … (hah banyak bukan ???)
So … What is the learning point ???
Contoh diatas hanyalah merupakan ilustrasi sederhana saya saja. Cara yang biasa saya lakukan untuk menerangkan arti pentingnya Penyamaan Pemahaman Terminologi Dasar di suatu lingkungan kerja.
Didalam membekali seseorang karyawan yang baru masuk di divisi kami, di Marketing, salah satu materi pertama yang harus diberikan kepada mereka adalah : Pengenalan Terminologi-terminologi dasar Marketing yang biasa digunakan di Perusahaan kami. Agar nantinya, mereka, anak-anak baru tersebut bisa berkomunikasi dengan baik. Tidak terjadi salah paham … Tidak terjadi salah persepsi … Tidak mati gaya … dan juga tidak malu-maluin Trainernya … ) 🙂 …
Hal ini semakin menjadi penting karena pada umumnya mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Yang notabene mempunyai terminologi yang berbeda-beda untuk menyebutkan suatu hal.
So … contohnya jika mereka berhadapan dengan kata Billboard misalnya ??? … mereka tau apa yang dimaksud dengan Billboard itu, ukurannya, tatacara penempatannya, dan sebagainya. Demikian juga bila kita bicara masalah Market Share, Brand Image, Segmentation, Distribution Coverage, Awareness, Out Of Stock dan istilah-istilah marketing lainnya. Semua seragam pengertiannya dari Sabang sampai Merauke.
Sekali lagi …
Penyamaan Terminologi sangat krusial sekali kita pelajari di hari-hari pertama seorang karyawan baru masuk di suatu perusahaan … !!! Agar tidak terjadi salah pengertian dan salah persepsi dikemudian hari …
So kembali ke pertanyaan semula … untuk para Nara Blog semua …
Kali Saya ingin bertanya …
Lihat gambar dibawah ini …
Kalau alat yang kedua ini biasa dinamakan apa ditempat anda ????
(Note : menurut penelitian saya … paling tidak ada 15 istilah cara penyebutan untuk menunjukkan alat sederhana ini …)(hahahaha)
————
(Om … saya gak bisa menyebut nama alat di atas, hawong liat aja baru sekali ini 😦 . Alat ceplok telur ‘kali ya? -tuti- )
..
# Pertama : Terminologi itu sodaraan sama terminal ya om..?
Terminologi pulo gadung, terminologi kampung rambutan, terminologi lebakBus .. 😀
..
# Kedua :
Bukannya berbeda-beda jadi lebih indah, lebih rame, lebih lucu dan bisa berhaha..hihi.. 😀
..
Tapi teori Om NH yg ganteng ini, akan jadi tambahan ilmu buat saya yg masih cupu ini.. 😉
..
# Ketiga : males tebak-tebakan gambar kalo gak ada hadiahnya..
Hi..hi..
Salam Om..
..
*senyum-senyum*
..
-AtA-
..
Tuti :
*mewakili Om Trainer*
# Betul sekali, Ata pinter. Terminologi itu kakak sepupunya terminal … 🙂
# Nah, makanya jangan bosen-bosen ngikutin trainingnya Om Trainer …
# Ada hadiahnya kok : steples segudang (buat dijualin) 😀
*senyum tidak dilarang*
@Ata …
!. ya itu sepupuan sama Terminal
2. haha hihi itu cuma di Blog … Di kehidupan nyata saya ini kejam sengat …
3. Kalau ndak mau nebak ya ndak papa … apalah saya inih …
@TV
no comments
(hehehehe)
(waktunya cengengesan)
Tiga hal…. 😀
#1. Batik
apakah batik di atas merupakan hadiah dari bu tuti? kalau iya, saya juga mau dong…. hahaha… 😀
#2. Terminologi
Dalam dunia akademik, justru terminologi itu selalu berbeda. Dan pembahasan mengenai sebuah terminologi bisa sangat panjang dan berbelit-belit. Bahkan, kita dituntut untuk menentukan sendiri terminologi kita, berdasarkan dari hasil analisa kita atas teminologi-terminologi yang seabrek-abrek itu..
#3. Alat
kalau ndak salah saya, alat di atas adalah excavator kertas bukan? 😉
(selamat bu tuti, sudah kedatangan tamu tak biasa ini, semoga beliau betah berlama-lama di veranda ini) 😀
Tuti :
Uda Vizon, kalau pakai ‘tiga hal’ izin dulu sama yang punya ya … 🙂
#1. Hadiah dari saya atau bukan nggak penting Da, yang penting Uda jadi tamu di TV dulu … 🙂
#2. Ini dia jawaban dari calon doktor : ilmiah dan akademis … 🙂
#3. Excavator? Entahlah. Tapi, ‘kertas bukan’ itu kertas yang kayak apa ya? 😀
(Iya Da, Om Nh mau bertamu ke beranda saya, soalnya kalau nggak, saya ancam akan saya buka nama lengkapnya … 😀 )
@Uda ,,,
1. Lho Uda ndak dikasih toh sama Bu Tuti … saya malah dapat selusin lho Uda …
Tega sekali ini Kok rekan sekota tidak dikasih juga …
2. Sepakat dengan Ibu Tuti … ini komen bernas …
3. Excavator … Satu …
@TV
Haduh ancamannya …
Serem amat yak …
🙂
1. jawab langsung aja deh
setahu saya namanya perforator atau gampangnya hole punch.
Kalo di Indonesia paling dikasih nama bolongan kertas hihihi
2. soal staples juga pernah saya tulis, krn namanya di Jepang adalah hotchkiss (hochikisu) yang sebenarnya adalah nama penemunya.
3. OOT: saya pernah dikuliahi murid bahasa Indonesia saya (orang Jepang sudah lansia) tentang terminologi WC dalam bahasa Jepang, sesuai letak dan sejarahnya!!!
(akhirnya nulis 3 point juga, emang racunnya mas trainer ini kuat sekali, susah tidak tercandu olehnya 😉 )
EM
Tuti :
1. Seratus buat Mbak Imel. Tapi bahasa yang bener bukan ‘bolongan kertas’ (itu artinya lobang pada kertas), melainkan ‘pembolong kertas’ (emang ‘pembolong’ bahasa Indonesia bukan ya? )
2. Hotchkiss? ‘Kiss’ saya tahu artinya, lha ‘hotch’nya apa?
3. Konon, kata WC sendiri kepanjangannya juga macem-macem lho Mbak, antara lain “Wah, Cantiknya … !!” 😀
@ EM ‘
Perforator … DUA
Hole Punch … TIGA
Bolongan Kertas … EMPAT
(enak kan EM komen tiga Point
@TV
Pembolong Kertas … LIMA
Hotchkiss itu Kiss Cara India …
Salam Bu
Wah, Pak NH emang bisa, cerdas
saya senantiasa takjub sama para trainner yg selalu saja tak kehabisan ide tuk menggugah dan menyemangati kita
Seperti halnya juga ibu
Saya salut padamu bu
Tuti :
Ya, yang namanya trainer memang harus selalu kreatif, inspiratif, imajinatif, suportif (silahkan tambah istilah berakhiran ‘if’ lainnya … 😀 )
Terimakasih Kang Achoey, kalau saya mah gak ada apa-apanya selain suka narsis doang … 😀
@Kan Achoey …
Saya juga salut sama Bu Tuti Kang
@TV …
if yang lain … ?
gantif … gorjestif … elekhantif dan Cute if …
Hehehehe
Hahha, itu benda paling riweuh menyebutkannya.. apalagi klo kudu minjem ke ruangan sebelah, harus menyamakan persepsi dulu..
Mbak Tuti selamat udah ketamuan Om NH.. dulu sewaktu masih muda beliau pernah juga nulis di LJ. Kehormatan yang amat sangat ya Mbak. 😛
Tuti :
Kalau riweuh nyebutnya, waktu mau pinjem ke ruang sebelah bawa contoh aja Bundo (lha, kalau sudah bawa, ngapain juga pinjem? *tolol.com*
Quote : ‘dulu sewaktu masih muda … ‘ Maksud Bundo, Om Nh sekarang sudah tidak mud …… *kabur menyelamatkan diri*
@Bundo Dentist dan @TV
iyaaa … iyaaa …
Saya sudah tua sekarang …
Sudah Dua Puluh Tujuh Tahun …
Dulu waktu nulis di Ladang Jiwa saya masih berusia 18 tahun.
Time flies … memang …
(kalem)
Wah.. topiknya kali ini tentang terminal ya? Hehe.. kalo saya sendiri menyebut benda misterius itu pembolong kertas (ga kreatif amat ya?) soalnya nunut fungsinya buat begituan.. Nha, saya ga pernah beli ke toko jadi ga kepikiran cari tahu nama pasarnya.. Bu Tuti, saya daftar buat batiknya yaa… 😀
Tuti :
Ok Cla, sudah saya daftar pesanan batiknya. Besok harga barang plus ongkos kirim tolong ditransfer ke rekening saya ya … 😀
@Clara & @ TV
hehehehe …
Pada naksir batik rupanya ?
You know what ?
Bagus tidaknya batik itu pada dasarnya ditentukan oleh yang memakainya …
(umpan lambung langsung di Smash !)
kalau dalam matematika, segala sesuatu yang berada dalam ruang lingkup pembicaraan haruslah “Closed dan Well-Defined”. Artinya “Closed” itu ndak keluar dari ranah pembicaraan. Sedangkan “Well-Defined” itu artinya agar semua pihak memiliki definisi yang jelas tentang terminologi yang sedang dibicarakan. Gitu Bunda Tuti 🙂
Tuti :
Yeaah …. yang sarjana matematika, beginilah komennya … Jelas terdefinisi dan tidak bias 😀
@Mawi Wijna …
Ini baru komentar Paten …
Terima kasih Mas …]
Sip… sip …
hehe.. kolaborasi niy ceritanya antara bunda Tuti dan om Nh. tapi bener banget, terminologi dlm pekerjaan emang wajib disosialisasikan, biar ndak heboh krn salah paham 🙂 hmm, ngga tau istilah resminya tu gambar kedua, tapi biasanya dipanggil pembolong kertas 😀
Tuti :
Terimakasih Yani. Kolaborasi adalah kerjasama dua pihak yang setara. Lha kalau ini, Om Nh adalah trainer, dan saya trainee-nya 😀
@Ibu Yani
Pembolong kertas … LIMA …
@TV
OMG … saya bisa mati gaya kalau Ibu Tuti jadi Trainee saya …
hehehe
muantep Pak NH… salut deh akh, menyamakan pemahaman dulu, agar tak salah dalam komunikasi, apalagi salah ngomong ke client 🙂
Tuti :
Om Nh memang muantep. Bagaimana kalau kita menyamakan persepsi dulu tentang Om yang satu ini, Mbak Ly? 😀
3 Hal;
#1. Om Trainer masuk TV ternyata ganteng sangaat! 😀
#2. mmh… Bu, numpang nanya; apa Om NH pernah memberi training kepada para kernet angkot di terminal supaya ada Penyamaan Pemahaman Terminologi Dasar di terminal sebagai suatu lingkungan kerja bagi para kernet?…*glek! keselek biji salak, gara-gara kualat*
#3. Staples kadang kusebut necis juga… karena kadang aku emang berdasi…*keselek kulit duren!*..
serius; gambar terakhir itu; Puncher!
Tuti :
Ya’elaah …. Henny ikut 3 hal juga … 😀
# 1. Memang di TV ada layar khusus yang membuat orang jadi kelihatan ganteng … (maap Om, bukan bermaksud mengatakan di luar TV Om kurang ganteng lho … 😀 )
# 2. Waduh, nanyaknya kok ke saya to Hen, lha saya bukan kernet angkot je …
# 3. Gak masalah, aku makan durennya, Henny keselek kulitnya … hihi 😀
@Bu Henny Mama ping …
Puncher … DUA BELAS !!!
Ganteng ?? ouw itu sudah dari sono nye ..
(umpan lambung … dismash lagih )
BTW ..
sekali sekala kernet juga saya training …
hyahahah
a. Gambar alat pertama, teman-teman mengatakan stapler, bisa juga jeglekan, jepretan
b. Gambar kedua…pembolong…hehehe
C. Dan yang jelas batik om NH sungguh cantik, batik Yogyakah?
Tuti :
a. Gambar pertama : sudah diberikan jawabnya oleh Om Nh, Mbak Enny … 🙂
b. Gambar ke dua : pembolong apa? tembok? salah … 😀
c. Batik Om Nh : waduh, saya kok merasa ditagih ya … 😉
@Ibu EDratna …
Itu batik Tanah Abang Bu …
Tepatnya mungkin Kemeja ber corak Batik …
Pembolong … ENAM …
mbak tut n om Nh…saya menyebut benda terakhir itu “…itu lho benda item buat mbolong yang disimpan di laci nomer dua” kekeke..panjang ya namanya…
Tuti :
Ya’elaah …. lha kalau lacinya cuma satu, benda itu jadi anonim dong Mbak? 😀
@Mbak Ernut …
itu lho benda item buat mbolong yang disimpan di laci nomer dua … TUJUH …
hehehehe
gambar ke-1, wiiiiihh mantaapp.. 😆 hidup om trainer..!
gambar ke-2, hekter..
gambar ke-3, bolonger.. 😀
Tuti :
gambar ke-1, Om Trainer memang masih hidup Yun, kalau nggak …. saya takut dong nerima kiriman artikelnya … 🙂
gambar ke-2, terserahlah … disebut hekter nggak disalahin sama Om kok
gambar ke-3, bolonger? sebutan yang bikin klenger … 😦
@Yoenday …
Hidup !!!
Hidup itu Indah …
Trainer itu Indah …
Bolonger … DELAPAN …
🙂
inilah salah satunya ”beuaty of blogging’ yg dimaksud oleh Mas Enha.
bisa bertandang utk menulis di blog yg prestisius ini . 🙂
benda yg digambar itu namanya hole punch atau utk bolongin kertas (bhs.indonesianya).
salam
nb: minjem istilahnya Mas Enha lagi tuh komenku
Tuti :
Blog yang prestisius? Waduh, terimakasih Bunda, tersanjung saya jadinya. Tulisan Bunda saya tunggu juga lho … 🙂
Gak apa-apa pinjem istilah Om Nh, Bunda. Asal jangan lupa ngembaliin … 🙂
@Bunda Ly
Hole punch … TIGA …
untuk Bolongin Kertas … SEMBILAN …
The Beauty of Blogging ndak perlu dikembalikan …
Itu saya berikan khratis untuk semuanya …
Salam saya Bunda Ly …
Salam kenal Bu Tuti….
klo di tempat saya gambar terakhir tuh Perforator, tp karena susah nyebutnya, di plesetin jadi Plong-plongan.. 😀 (krn fungsinay utk ngePlong… 😀 )
Tuti :
Salam kenal juga, nDa …
Plong-plongan? Bukan ‘plonga-plongo’ kan? (nDa ngerti bahasa Jawa nggak ya … 😀 )
@nDa
Perforator … DUA …
Plong-Plongan … SEPULUH …
gambar 1: Om trainer ternyata dr depan ganteng 😀
gambar 2: necis, staples
gambar 3: bolonger 😀
Tuti :
gambar 1 : loh … emangnya selain dari depan gak ganteng?
gambar 2 : yeeiy … emang sudah disebut sama Om Trainer!
gambar 3 : ya deh, ya deh … terserah Ida ajah … 🙂
@(Calon) Ibu Idawy …
Bolonger … SEBELAS …
BTW …
Kalau dasarnya sudah ganteng …
dari mana saja ya tetap ganteng …
(Smash Lagiii )
@NH (milik Bro)
Perforator … DUA
Bolonger … DELAPAN …
maap salah masuk …
Sorry Om, bolonger sdh ada di delapan
salam,
perforator pastinya
and use rapid as our brand
salam saya pah nh
Tuti :
Loh, saya gak disalamin? Wooi … Julie, saya yang punya rumah niii … *guling-guling gebuk-gebuk lantai*
@Julie …
Perforator … DUA …
Salam saya Julie …
TV ndak saya salami …
(biar tambah gulung koming … )(histeris)
pah
kalo saya ampe ga tau itu namanya perforator bisa ditraining ulang saya
lha itu produk jualan di perusahaan saya
salam saya lagi pah
ampoon ibu tuti
saya jadi lupa kalo ini lagi sowan ke rumah ibu
heheh
btw ibu mensuplai batik si papah nh?
yok kita jualan
*tetep bisnis*
Tuti :
Boleh … saya kasirnya, duduk manis di ruang berAC, Julie yang keliling nawarin door to door ya … 😀
RAPID !!!
Catet …
hahahaha
boleh aja ibu tuti sayang
apa sih yang enggak?
:p
Tuti :
Waduh, jangan dong. Kalau Julie keliling door to door, kena sengatan panas matahari, nanti gerhananya bukan coklat lagi, tapi item … hihihi …
Salam hangat, Bu Tuti…
saya mau ikut komentar ya..
– gambar 1: emang ganteng… saya yakin, Om NH pasti nggak mau saya bilang cantik…
– gambar 2: temen adik saya nyebutnya cekiplis (saya ngakak deh waktu denger pertama kali)
– gambar 3: saya nyebutnya perforator, kadang-kadang nyebutnya bolonger hihi…:)
Tuti :
Salam panas, Nana …. (lebih dari hangat, kan?)
– gambar 1 : huwahaha … Om Nh memang gak cantik kok … 😀
– gambar 2 : cekiplis? Om …. vocab baru nih, catat Om! 😀
– gambar 3 : kalau cobloser aja gimana, Na? 🙂
@NH
Perforator … DUA
Bolonger … DELAPAN
@TV
Cobloser … SEBELAS
En BTW …
beberapa orang mengatakan …
Ekeh Cantik Weiceh …
Tuti :
Percaya om, percaya … 😀
SO …
So Far … Baru SEBELAS sodara-sodara …
1. Akhirnya saya bertandang ke blog ini, salam kenal Bu tuti(-)K, kalau bukan karena Om Nh, mungkin gak tau kapan bertandang kesini, mudah2an ini bukan kunjungan terkahir…terimakasih juga buat makelar Blog… 😛
2. Saya sepakat dgn terminologi yang harus disamakan persepsinya, karena penting sekali, seringkali kita dibuat lama (kalau boleh dibilang membuang2 waktu) sekedar menyamakan terminologi tentang sesuatu/suatu hal…kadang harus digiring dulu seseorg untuk menyamakan atau memahami seperti yang kita pahamai, dalam konteks perusahaan yang melibatkan banyak org, dan banyak kebijakan, hal itu mutlak harus disamakan…
3. itu gambar pembolong kertas Om…mau org bilang apa juga, saya yakin itu pembolong kertas…*ngotot*
Tuti :
Wah … tiga hal juga nih, Mas Atma … 🙂
1. Terimakasih kenalan dan tandangannya. Terimakasih juga buat Om Nh yang sudah jadi makelar blog saya … 😀 Ini blog narsis, Mas Atma, jadi mohon dimaafkan kalau isinya cuma foto dan obrolan nggak bermutu saya …
2. Jadi apa yang ditulis Om bener kan? 🙂
3. Nggak usah ngotot-ngotot, Om sudah percaya kok kalau itu pembolong kertas … 😀
@ Mas Atma …
selamat datang ke TV mas …
ditanggung tidak kecewa … !!!
(kecewa tidak ditanggung …)(pasti bu tuti mau jawab gitu deh …)
Tuti :
Iya Om, saya nggak nanggung. Om yang tanggung … 😉
BTW …
Pembolong Kertas … LIMA …
Ikutan komen 3 hal ya
pertama : Om NH kalem banget photonya… top abis deh….heheh
kedua : setuju om.. lain daerah bisa lain kata2nya..susah kalo nggak sama tapi untuk gambar kedua lia biasa sebut staples atau hekter atau klip atau stapler (halahhhh kok semuanya 😀 )
ketiga : Bu tuti ada bocoran lagi nggak yang ketiga itu gambar apa? 😆 ….bolongan hitam aja deh… soalnya kalo tempat lia warnanya biru… 😀
Tuti :
Yeeiy … Lia kena virus 3 hal juga ya 🙂
pertama : di depan kamera Om Nh memang kalem, tapi kalau di dalam kamar mandi, beliau nyanyi jingkrak-jingkrak lho … hihi
kedua : halah … Lia aja punya 4 nama untuk gambar nomor 2?
ketiga : bolongan hitam? walah, memangnya hitam bisa dibolong? bolongan kertas, baru bener … 😀
@Delia …
Kalem ? ..
lha memang saya kalem jeh …
dikamar mandi juga …
kalau sesekai jingkrak-jingkrak ah itu Cuma Acting sajah … (demi tuntutan sekenarioh …)
wekekekek
Akurrrrrrrrrrr deh Om.. tuntutan skenario kan 😆
Bu tuti : iya bu.. bolongan kertas warna hitam… soalnya tempat lia warna biru ( halahhhh masih ngeyel… )
:D…. bercanda 😆
Tuti :
Bolongan kertas warna hitam, itu yang hitam kertasnya, atau bolongannya, atau pembolongnya, hayo! 😆
walahhhh….saya malah memandang gambar teratas….
wow…made in mana kah batiknya? pekalongan ……Yogya..Solo……Cirebon…Madura …..(eh saya koq jadi kernet angkot??? kol? cold? daihatsu?…wuiiiih)
trus gambar ke 2 : itu cepretan kertas….
klo yg buat mbolonging kertas tuh udah lama ga saya kenal..wong propesi saya tukang roti jeh
hihihi ngekek dulu ah……(sampe garing gusinya)
Tuti :
Yang jelas batik Om Nh made-in Indonesia, Mbak Wied (bukan made in negeri tetangga gitu maksudnya … 🙂 )
Kernet kol? Brokoli? Sawi? Selada? Halah … 😦
Gambar kedua : cepretan kertas Om, sudah ada belum nomornya?
Kalau gusinya udah garing nanti tinggal digoreng ya Mbak …
@Ibu Wieda …
Made In Tanah Abang Bu …
Itu batik bohong-bohongan …
Yang lebih tepat … Kemeja bermotif Batik …
Salam saya Bu …
*ngikutin jejak om*
ada 3 hal :
1. Batiknya bagus, beneran deh 😛
2. Om ganteng? wah saya gak yakin itu, tapi yg jelas om itu beken di jagad silat perbloggeran 😉
3. gambar ituh saya bilang pembolong kertas atau pencoblos hehehe 😀
Tuti :
*ngikutin jejak Om Nh di pasir gampang, kalau di batu susah lho … 🙂 )
1. Batiknya bagus? Gue bilang juga ape …
2. Gak yakin Om ganteng? Weleh …. sudah dapet sertifikat kegantengan dari ISO gitu looh …
3. Pencoblos? Pemilu udah lewat Dot …
@didot …
Pembolong kertas … ENAM …
Pencoblos … TIGA BELAS …
hehehe
awalnya kami di kantor meledek OB yg menyebut pembolong kertas dengan istilah punc(e)h, eh.. lama2 kami jd terbiasa menyebutnya dng ‘punceh’. krn ukurannya yg berbeda2.. klo pinjam ke GA akan ditanya, punceh yg nomor berapa? 😀
punch kale kang
@kyaine …
aaaahhhhaaaiii …
Kyaine datang kemarih …
Sip …
Makelar Blog Strikes Again …
Bu Tuti kenalkan ini Mas Guskar …
Mas Gus kenalkan ini Ibu Tuti …
Saya yakin anda berdua pasti cocok byanget …
sama-sama penulis keren …
Yang meskipun masing-masing punya ciri khas …
Tapi ada benang merah diantara keduanya …
Keduanya (hampir) selalu melampirkan “referensi” dalam tulisan-tulisannya …
And BTW …
Punceh … EMPAT BELAS
Tuti :
Terimakasih Om, udah dikenalin sama Kyaine … 🙂
Tapi saya ndak berani bercocok-cocokan sama Mas Kyai … takut dosa … saya ini apalah 😦 *ketularan Om, merendahkan diri*
OOO, ternyata ada bintang tamu top disini yach mbak Tuti.
Wah saya harus aktive sebagai penonton TV…eit maksudnya pemirsa blog, hahaha…..
Ok dech biar sesuai dgn bintang tamunya maka saya akan komen dlm 3 hal :
Pertama :
Wah bintang tamunya fresh banget….pakai batik pokoknya mantap tenant khas Indonesia gitu lho, hihihi….(kalau benar batik yang dipakai Om Trainer hadiah dari mbak Tuti, wah-wah…pantesan si Om tambah kinclong, wakakak….sambil mesem-mesem….
Kedua :
Om Trainer, untuk alat yang pertama menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah “Pengokot”.
Hahaha….istilahnya memang agak aneh ditelinga yach. Coba saya pragakan kalau saya mau pinjem alat itu sama Om,
“Om trainer, pinjam pengokotnya dong !”.
(Wakakak….saya yakin si Om ngasih tuch alat sambil cengegesan…ayo ngaku,hahahahaha…)
Ketiga:
Nah, kalau yang berikutnya adalah “Pelubang Kertas”. dari kata dasar “lubang + kertas”. Gitu om 🙂 🙂 🙂
Ok, berhubung komentarnya sudah panjanggggg banget, saya pamit dulu. Sampai jumpa yach Om Trainer, mbak Tuti selaku empunya blog. Selamat beraktivitas semuanya 🙂 🙂 🙂
Best regard,
Bintang
Tuti :
Pertama :
Om Nh memang selalu kinclong Mbak, soalnya tiap hari digosok pake vixal … 😀
Kedua : Pengokot? Hahaha … namanya aneh banget. Kalau ‘penyokot’ saya tahu Mbak *nyokot = nggigit (Jawa)*
Ketiga : pelubang kertas … nah ini bahasa Indonesia yang baik dan benar, bukan ‘pembolong kertas’ kan? 😀
@Elinda Bintang …
Yup bener Bu … Saya cengengesan baca komentar ibu …
end BTW …
Pelubang Kertas … LIMA BELAS
Salam saya Bu Linda
The beauty of 3 hal: (halah…. apalagi ini!!)
gambar ke-2:
PENGOKOT
gambar ke-3:
istilah yg saya kenal sdh banyak disebut: puncher, bolonger, pelubang kertas
tentang terminologi:
setuju sekali utk menyamakan persepsi dan terminologi, saya pernah kebingungan karena orang disini menyebut kata ganti orang ke dua dengan KITA, sementara yg berlaku umum dlm bahasa Indonesia, KITA kan kata ganti orang pertama jamak yach…
salam,
Tuti :
“The Beauty of 3 Hal” …. siip Bro, Om Nh banget nih … 😀
@Bro …
Puncher … DUA BELAS
Bolonger … DELAPAN
Pelubang kertas … LIMA BELAS
Salam kita
Oh ada namanya ya alat itu…..
*dijewer Om NH*
Eh, halo Bu Tuti *sungkem* Giliran saya kapan?
Tuti :
Karena sudah sungkem, Lee saya kasih giliran sesudah ini deh. Hayo … mana tulisannya, kirim ke email saya ya … 🙂
@Lee …
mana berani saya njewer Lee …
hehehe
salam saya Lee
Tuti :
Iya Om, jangan coba-coba …
Lee itu lebih galak dari Cat Woman lho … 🙂
Rekap Sementara … 18 Mei 2010 (11.45)
Nama alat tersebut adalah
1. Excavator
2. Perforator
3. Hole Punch
4. Bolongan Kertas
5. Pembolong Kertas
6. Pembolong
7. “itu lho benda item buat mbolong yang disimpan di laci nomer dua …
8. Bolonger
9. Bolongin Kertas
10. Plong-Plongan
11. Cobloser
12. Puncher
13. Pencoblos
14. Punceh
15 Pelubang Kertas
So … What next …???
(nomer 7 itu top pisan euy …)
Salam saya
Lah, ya itu dia yang acapkali saya katakan tiap me-refer alat tersebut, Om…
😆
ada satu lagi om.. saya sempet nyebut benda itu dengan nama HOLER.. pelubang maksudnya.. hehe
kalo di kotak tempat benda itu dikemas.. perforator.
ohya.. mpe lupa ngasih salam ama Bu Tuti…
selamat malem bu 🙂
kolaborasi duo seleb-nya keren euy…
Tuti :
Tambah satu om, HOLER 🙂
Hallo Anna, met malem juga. Makasih ya sudah memenuhi hasutan Om Nh untuk mampir kemari … 🙂
Tapi ini bukan kolaborasi duo seleb, secara selebnya cuma satu yaitu
sayaOm Nh … hahaha!@Mbak Anna …
Holer … ENAM BELAS
Probabilitas ketemuannya mbak Anna sama Ibu Tuti pasti lebih tinggi ini … hawong sama-sama di Yogya jeh …
Mengenai Manis ?? …
mmm yaaa gitu deh …
saya mati-matian menolak istilah itu …
tapi apa daya … daku tak kuasa menahan komentar dari orang-orang itu … mereka memaksa soale …
(smash sodara-sodara …)
kok sy ga merasa kenal dg om NH itu ya
wah sy yg kuper kali ya…
sy penggemar budiraharja sih….
hmmm
Tuti :
Hyahahaha …. Om, kena batunya Om!! Ada yang gak kenal Om niiih …. !!
*nenangin Om Nh yang ngamuk narik-narik jenggot* 😀 😀
Mang Budiraharja sapa sih Mas? *gubrak*
@Goda-Gado …
Iya Mas … Ibu Tuti itu suka berlebihan …
Tak sepadanlah saya jika di bandingkan dengan
Budi Rahardjo …
Salam Kenal Saya Mas Ahmed
Tuti :
Om …. ya ndak usah terus membik-membik gitu lah Om … 😀
owalah…
ini to mas nh18 tiu…
salam kenal balik mas
:salaman:
wah sory mas (or pak or om ya..?), maklum lah..
klo main ga terlalu jauh2 banget..
jd ga terlalu kenal
kuper nih..
Tuti :
Nah, ini Mas Ahmed main kesini, sudah pamit emak belum? Ntar dicariin loh … 😀
membak membik …
sambil …
sentrap-sentrup …
(ah Yogya sekali ungkapan inih …)
hehehehe
Tuti :
Iya Om … membik-membik, sentrap-sentrup, sambil nguwel-uwel ujung baju …. 😀
@Tuti: membik membik itu boso ngendi sih??
enak ajah, emang anak kecil??
wakakakakak
Budiraharja bapak ku
hahahahaha
Tuti :
Welaah …. karo wong tuwo kok njangkar lho panjenengan iki. Panggil Bu Tuti kek, ato Mbak Tuti, gitu … Hawong Om Nh yang sudah ee … ee … *nglirik Om Nh dengan takut-takut* … sudah nggak muda aja manggil saya Bu je …
Membik-membik itu boso desa Tinawas, Boyolali, Mas Ahmed … 🙂 Lha katanya main nggak pernah jauh-jauh, nanti kalau ilang neng ndalan piye … 😦
Oh, Budiraharja itu ayahanda to? Sungkem kagem bapak nggih … 🙂
Huahahaha …
Bu Tuti kena’ looohhh
Gantian !
@Tuti: yaudah…,
sy panggil tante saja klo gitu…
Tante tinggal dimana Yogyanya??
klo dr face-facenya..
itu sih Yogya bagian Gunung Kidul..
kpn2 tak mampir main
*sapa tahu punya ponakan or anak cewek cakep
huahahahahahahahha
Tuti :
Tante? Bentar, aku pertimbangkan dulu … *semedi 3 hari*
….
Oke deh, panggil tante juga boleh, asal jangan disingkat jadi ‘Tantut’ ya … gak manis kedengarannya 😀
Aku tinggal di sebuah rumah tentunya (mosok di kandang sapi )
Ok, silahkan mampir, tapi kontak dulu ya, nanti aku kasih tahu oleh-oleh apa yang harus dibawa … 😀
Ponakan banyak, cakep-cakep semua, tapi umurnya baru 6 – 10 tahun … hihi
Batik yang dipamerin waktu 2 Oktober hari diakuinya batik sebagai kekayaan budaya indonesia ya… (lha, malah ngomongin batik…)
Penulis Tamu, alat itu di tempat saya dinamai: perforator…
(sudah berapa Om?)
Bunda Tuti…serasa di blognya Om NH ni Bun…hihihi…
Tuti :
Waaah …. ingat aja Titik, kapan Om mamerin batik ini 🙂
Iya Tik, kali ini saya memang ngalah sama Om Nh, ngasih kesempatan beliau unjuk kebolehan dan tebar pesona di TV 🙂
Perforator … itu nomer DUA …
.
Belum bertambah T …
tetap masih Lima Belas …
*selain ‘tiga hal’.. ‘the beauty of blogging’.. ada lagi yang lain.. ( yang saya serobot juga 🙂 ) yaitu : ..’yes indeed’… ‘sodara-sodara’.. dan ‘elekhan’.. iya ga sodara-sodara..? 🙂
*saya mendapat pelajaran baru dari tulisan Om ini..
*saya biasa menyebut alat itu pembolong.. tapi kemudian teman2 kantor memplesetkannya jadi ‘bolonger’,.. hehe..
*batik itu… memang manis banget… yang pakai batik ? hmm..manis juga sih.. lumayan lah.. ( pisss Om.. ) 😀
Tuti :
Wah, betul banget Ceuceu … “yes indeed”, “sodara-sodara” dan “elekhan” juga milik Om Nh. Saya sih sering nyerobot “sodara-sodara”nya … *ngaku.com*
Trainer pasrah sajah …
apalah aku inih …
membak-membik
sentrap sentrup ..
and …
yes indeed … uwal-uwel …
Tuti :
Tambah Om : kruntal-kruntel …. 😀
Bolonger ?
itu nomer DELAPAN …
lumayan manis ??
cihhhuuuuyyyy …
(trainer kumat ganjene)
Tuti :
Kumat itu kalau cuma sekali-sekali Om. Kalau menetap, itu namanya kronis … 😀
[…] tempat bersahaja tersebut di atas ternyata baru saja memilih. Membuat sebuah pilihan dalam hidupnya. Bukan lagi sebagai seorang pekerja profesional. Kali ini dia memilih untuk hanya menjadi seorang […]
Di kantor saya, alat itu disebut dengan “blosker”, akronim dari pencoblos kertas.
Blosker … itu nomer TUJUH BELAS
Terima kasih Pak …
ya ya ya ya… *sambil manggut²*..saya kenal betul om NH ini..cuma saja beliau tidak kenal saya, maklum saya ini pendatang baru di dunia blog…
kalo gambar itu saya biasa nyebut…jebreddd hehehe…
trimakasih telah sudi berkunjung di blog sederhana saya bu…mudah²an saya akan sering singgah kesini…amin
salam, ^_^
Tuti :
Wahaha … saya harus minta maaf, lama sekali baru sempat berkunjung ke blog Didien. Alasan klise : sibuk 😦
Terimakasih jika Didien mau sering-sering singgah ke TV.
salam,
Ah masa’ sih pendatang baru …
Saya kenal Didien lho …
Saya biasa menyebut komentator Three in One …
biasanya Mas Didien ini komentar berurutan dengan nama berbeda …
Kadang Didien, kadang Dcamp, kadang kutukupret …
Tulisan Mas Didien ini juga pernah saya pilih sebagai salah satu 18 Jabs from the Boys …
Postingan mengenai tips memilih Laptop second …
Betulkan ?
salam saya Mas Didien
Tuti :
Saya angkat topi buat Om Nh (tapi pinjem topinya dulu ya Om 🙂 ), yang apal betul nama dan tulisan teman-teman blogger *menjura*
dan satu lagi..
kadang pakai nama Cariide …
wahhh…….rame banget yang komen
jadi bingung neh mau komen apa lagi
inilah bukti popularitas dua selebriti
blog yang menyatu, jadi sulit
tuk ditandingi………
duet ini ibarat perpaduan
antara Whitney Houston
dengan James Brown….
NH 18 yes, Tutinonka oke….
🙂
🙂
🙂
Tuti :
Celaka, Om! Kita dibandingin sama orang-orang berkulit gelap, padahal kita kan putih ya Om … hik hik 😀
Tapi gak papa deh, wong Whitney Houston dan James Brown itu punya suara emas. Lha, Om bisa nyanyi gak Om? Kalau main piano, saya percayaa … wong promosinya sudah bertubi-tubi di blog 😀
Terimakasih Bang Mike. Saya ngerayu Bang Mike untuk ngasih tulisan gagal total, ya udah ngerayu Om Nh aja. Ealaah … ternyata si Om sekali ditowel langsung bertekuk lutut, menyerahkan tulisannya …. hyahahaha 😀
Halo Bro Agus …
Apa kabar …
Sehat-sehat ya Bro …
Lama nih ndak nengok ke sana
salam saya Bro
ada yang bilang jegeregan, necis kabarnya dari boso londo nggak tau tulisannya, hechtnecis gitu kalik
kalo perforator di tempatku juga pada nyebut pembolong
Tuti :
Wah … baru tahu saya kalau necis itu asalnya dari bahasa Belanda … 😉
Kak Monda …
Pembolong ? … istilah nomer ENAM …
🙂
Makasih Kak …
🙂
Salam Kenal Ibu Tuti…. Saya Tiwi… Saya baca2 blog Ibu bagus2 semua isinya…
Untuk alat diatas kalau dikantor saya namanya “pembolong kertas”… hehehehe
Tuti :
Salam kenal juga, Mbak Tiwi. Terimakasih sudah berkenan mengunjungi blog saya. Selamat menikmati sajian sederhana yang ada, semoga memenuhi selera … 🙂
@Tiwi …
Pembolong Kertas ? … itu nomer LIMA mbak …
salam saya
Halo, Mbak…
Lama nggak kesini makin rame aja beranda Mbak Tuti.
Kalo beranda Mbak Tuti ketamuan Om Nh, jadi lucu plus-plus deh… Ibarat Sule sama Nunung…kikikiki…
Btw, skrg ada foto centilnya Mbak Tuti nangkring di sudut atas noh… Udah lama Mbak, duduk di situ?
🙂
Sukses slalu buat Mbak Tuti dan Om NH!
Tuti :
Iya nih … saya nunggu Dewi kok lama nggak nongol. Kangen dengan komennya yang lucu … 😀
Nunung? Oh tidaaak … (niru Om Nh 😀 )
Iya, saya sudah cukup lama duduk di pojok atas situ. Udah pegel sebenernya, tapi gak boleh pindah sama Om Nh. Katanya, karena ada foto itu maka blog saya jadi manis … hiyahaha 😀
Terimakasih Dewi, sukses juga untuk Dewi ya 🙂
Hah …
Sule ? …
oh tiddaaakkkk …
Sukses juga Dewi Fatma …
Apa kabar Mbak ?
salam saya
Kalo soal ganteng mah, Om NH jauh lebih ganteng dari Sule, tapi sama-sama lutu.. Kalau Mbak Tuti lebih kalem dari Nunung, tapi setelah saya pikir ulang dengan matang sematang-matangnya, kayaknya Mbak Tuti lebih lucu deh, daripada Nunung..hihihi
*pasti pada bilang oh tidaaak..lagi*
🙂
Kabar saya baik Om…
Kapan bikin urunan baru, Om..hhehehe.. Seru banget tuh..
Salam kembali dari saya, Om…
Tuti :
Waduh, jangan-jangan Dewi mikirnya bukan masak-masak lagi, tapi sampe gosong tuh … 😀
Oh tidaaaak … masak saya lebih lucu dari Nunung … *duduk tumpang kaki sambil kipas-kipas*
kalo saya naksir batiknya hihihi…
Tuti :
Baguslah … nasionalis sejati 😀
Jangan sampe naksir orangnya ya Bang …
😦
ituuu perforator mbaakk *sambil nunjuk-nunjuk monitor*
tapi gak tahu buat apa dan gak tahu bener ato gak 😀
salam kenal mbak (ato bunda ya?! he3)
blognya keren 🙂
Tuti :
Aduh … kasihan monitornya ditunjuk-tunjuk. Mang salah apa? 😦
Kalau gak tahu buat apa, coba aja masukin jempol Anis ke dalam perforator, terus dijeglek
Salam kenal juga, Anis … panggil apa aja deh, asal jangan panggil saya ‘om’ 😦
tengkiu sudah berkunjung 🙂
@Anis …
Perforator … itu istilah nomer DUA
Sip artikelnya
maklum trainer ya mbak
salam hangat dari Surabaya
Tuti :
Betul, Pakde … Om Trainer memang sip. Tapi Pakde juga siip kok, apalagi kalau berkenan nulis di sini 🙂
salam juga dari Yogya, Pakde
Fotonya oom NH kok kayak guruku di Pusdikpom dulu yaa
sisisrannya klimis dengan kumis tebal
salam hangat dari Surabaya
Tuti :
jangan-jangan Om Nh memang guru Pakde dulu yang lagi menyamar jadi blogger …
Salam Hangat juga Pak De …
Klimis ?
hahahaha …
ok juga nih …
Untuk penyebutan, biasanya orang Jawa punya kosa kata yang lengkap sampai tak bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
Di tempat saya banyak yang menyebutnya “pembolong kertas” hi… hi… hi…
Tuti :
Orang Jawa dulu gak pernah mbolong-mbolong kertas Mas, jadi gak punya nama khusus untuk alat ini … 😀
Bolongan Kertas.
Tuti :
bolongan kertas itu artinya ‘lobang pada kertas’ lho Pak … 🙂
* Krn negara kita hanya menjadi konsumen, ya itulah konsekwensinya, namanya buanyak, dan cenderung suka2 saja menyebutnya.
* Saya suka menyebutnya PLONGER, yang itu tuh…sambil tangan memberi kode membuka dan mengepal.
* Artikel yg menarik di blog mbak Tuti, buktinya terdapat lebih dari 100 komentar.
Tuti :
* kita ini memang konsumen hebat, sampai bolongan kertaspun impor ya … *geleng-geleng*
* PLONGER Om! Kayaknya belum ada tuh …! 😀
* Selain artikelnya menarik, yang nulis makelar blog Mas, jadi penggemar Om Nh berduyun-duyun ikut ke sini 🙂
@ Bunda Tuti : hohoho..ntar tangan saya gak cantik lagi dunk. Sama2 bunda, ditunggu tulisan2 terbarunya lebih banyak lagi yaa.. 🙂
@omNH : berarti tinggal dikalkulasi suara terbanyak om, he3
Tuti :
Hehehe …. bercanda aja kok. Masak tangan dijeglek pake perforator … huwaaa! 😥
Terimakasih, Anis. Udah ada tulisan baru tuh, dari Nana.
1. batiknya keren 😛 orangnya? mmmm di pikir2 dulu ya
2. biasanya aku nyebutnya streples
3. aku nyebutnya biasanya “bolongan” hahahaha apa pula ria ini…hihihihi 😛
Tuti :
1. Haduh Om … masih dipikir-pikir nih sama Ria … 😀
2. Streples? Udah ada belum ya Om?
3. Bolongan …. boleh lah *pasrah*
Hari minggu begini enaknya emang blogwalking. Mengunjungi situs teman teman. Salam Kenal dari saya ya. Di tunggu kunjungan balasannya ya di http://naga212geni.blogspot.com.
ehMzzzz………… Om W iZin TuG cOment Yoeeee,,,,, N lW gX Slah nAma Alat iTu perforator ,,,,,,,,,,,,,!!!! tP gak tW Lw Nama’a uDah beRubah,,,,,,,,,,,