GESEK GESEK KARTU KREDIT ….
Shopping?
Waaww … siapa yang nggak suka, apalagi kalau ada sale. Apalagi kalau dibawain credit card, kita tinggal gesek, dan orang lain yang bayar … hiyaa!
Apakah anda termasuk seorang shopalholic? Ciri-cirinya antara lain : tidak bisa menahan diri untuk membeli suatu barang, meskipun anda sudah memiliki banyak barang sejenis di rumah, atau bahkan lupa bahwa anda sudah punya barang yang persis sama!
Ada kalanya, nafsu membeli saya sulit dikendalikan. Ketika melihat sebuah coat berwarna merah marun sepanjang lutut, dengan kancing-kancing besar di depan, ikat pinggang bergesper besar yang keren, dan terbuat dari bahan lembut tebal, saya tak kuasa untuk mengambilnya dari hanger dan meminta pramuniaga Centro untuk membuatkan notanya. Lalu sambil berjalan-jalan keliling departement store, saya berusaha mewaraskan otak saya. Coat tebal di negara tropis, di Yogya yang panas? Kapan mau dipakai? Lagipula, saya sudah punya beberapa coat semacam itu. Lalu saya ingat harganya …. weeiss, ratusan ribu untuk sebuah barang yang belum tentu terpakai? Don’t be crazy!
Maka, dengan diliputi rasa bersalah, saya tidak pergi ke kassa untuk membayar coat itu. Saya tahu tindakan saya nakal, mengambil barang tapi tidak jadi membelinya. Maafkan saya. Semoga pramuniaga Centro tidak mengomel ketika tutup toko pada malam hari, dan mengembalikan coat itu ke tempatnya semula.
Begitulah. Jika dorongan untuk membeli barang tidak bisa saya kendalikan, ada kalanya saya ‘memuaskan’ nafsu saya dengan ‘membeli’nya, tapi tidak jadi membawanya pulang. Sensasi rasa puas pada saat barang itu dibawa oleh pramuniaga ke kassa, dan bakal menjadi ‘milik’ saya, sudah cukup untuk meredakan gejolak keinginan untuk memilikinya. Tapi saya tidak pernah melakukan yang seperti itu untuk kain yang sudah terlanjur dipotong, misalnya. Itu jahat, karena merugikan toko. Nggak, saya nggak pernah begitu. Percayalah.
Nah … tapi ada kegilaan membeli yang saya manjakan, dan direstui oleh si pembayar kartu kredit (itu tuh … pria baik hati yang tinggal serumah dengan saya), yaitu belanja buku, CD musik, VCD atau DVD. Kemarin saya ke toko buku, dan inilah yang saya sabet …
“Memoirs of A Geisha” karya Arthur Golden. Di sebelahnya adalah VCD “The Secret Life of Geisha” produksi BBC yang sudah saya posting.
Saya belum membaca buku ini ketika menonton VCD “The Secret Life of Geisha”. Komentar teman-teman atas postingan saya yang menyebutkan buku ini, membuat saya merasa ‘harus’ memiliki dan membacanya. Supaya pengetahuan saya tentang geisha menjadi lebih komplit, begitchu …
Saya sudah lama ingin membaca biografi atau buku tentang Hillary Rodam Clinton, wanita hebat dari Amerika itu. Maka ketika menemukannya di toko buku, tak ayal lagi langsung saya sambar. Buku yang satu lagi, “The Last Empress” karya Anchee Min, adalah kisah tentang seorang perempuan penguasa China bernama Tzu Hsi yang berwibawa dan bijaksana. Dia juga dikenal sebagai Empress Orchid, atau Maharani Anggrek. Ya, saya selalu tertarik membaca kisah wanita-wanita hebat di seluruh dunia. Ada kebanggaan, sekaligus spirit yang saya peroleh dengan membaca kisah hidup mereka.
“Catatan Hati Seorang Isteri” ditulis oleh Asma Nadia, seorang penulis muda yang sangat produktif. Ungkapan yang dipakai Nadia sangat halus, lembut, dan menyentuh hati. Ibu dua putra ini bertutur tentang dunia wanita dan persoalan-persoalan yang melingkupinya. Buku yang satu, “Don’t Touch Me!” membahas tentang pelecehan seksual yang bisa dialami wanita, dan cara-cara untuk menghindarinya. Saya kira buku ini perlu dibaca, mengingat pelecehan seksual bisa dialami oleh wanita dimana saja dan kapan saja, tidak hanya di luar rumah dan kepada wanita yang berpenampilan ‘seru’, tetapi juga terhadap wanita yang berpenampilan baik-baik. Pelecehan seksual (terutama kepada anak kecil) bahkan bisa dilakukan oleh anggota keluarga atau famili yang tinggal serumah.
Shidney Sheldon adalah salah satu novelis yang saya baca hampir semua karyanya. Dua novel baru saya temukan kemarin, yaitu “Are You Afraid of The Dark?” dan “Tell Me Your Dreams”. Saya suka membaca karya Sheldon, karena selalu memberi informasi baru buat saya, tentang negara, budaya, bisnis, pengadilan, dan berbagai permasalahan lain. Tetapi setelah membaca sekian banyak novel Sheldon, saya menemukan tiga inti permasalahan yang sama di novel-novelnya, yaitu seputar perebutan kekuasaan, harta, dan cinta.
Novel yang satu lagi, “Gemblak”, mengisahkan tentang kehidupan homoseksual di kalangan warok reyog Ponorogo. Bukan kisah ‘esek-esek’nya yang ingin saya baca, tetapi bagaimana suatu masyarakat dapat menerima adanya pola kehidupan warok yang memelihara anak lelaki sebagai pelampiasan nafsunya. Suatu perilaku menyimpang yang dianggap ‘wajar’ dan diterima secara aklamasi oleh sebuah masyarakat. Apa sebenarnya yang terjadi? Apa yang mendasari pandangan masyarakat sehingga bisa menerima anomali itu?
Nah, selain buku-buku, saya juga membeli beberapa VCD dan CD. VCD “The Road to War” ini adalah film dokumenter yang mengisahkan terjadinya Perang Dunia II. Apa motif dan opsi beberapa pemimpin negara yang mencetuskan terjadinya PD II? Beberapa negara yang dikisahkan disini adalah Inggris, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat.
“Ancient Rome, The Rise and Fall of An Empire” mengungkapkan kerakusan, nafsu, dan ambisi penguasa-penguasa Roma seperti Caesar, Nero, dan Constantine. Film ini dibuat dengan seting lokasi yang sangat menarik, dan efek seni visual yang menggambarkan kota Roma seperti keadaan sebenarnya : kasar, terkadang kotor, tetapi pada akhirnya luar biasa indah.
Saya menggemari VCD-VCD produk BBC, karena selalu menyajikan pengetahuan yang dikemas secara menarik, seperti “The Human Body”, “The Human Mind”, dan “Earth Ride” ini. Menonton VCD seperti ini membuat pengetahuan kita bertambah, wawasan lebih luas, selain juga memperoleh hiburan yang sehat.
Masih produk BBC, adalah VCD “Rembrand” dam “The Divine Michaelangelo”. Rembrand Van Rijn adalah pelukis besar dari Belanda, yang karya-karya masterpiece-nya menjadi karya paling berharga hingga sekarang. Adapun Michaelangelo adalah pelukis legendaris dari Roma yang salah satu karyanya menjadi ikon dunia, yaitu patung David.
Selain VCD produk BBC, saya suka juga nonton film-film komedi romantik, ataupun film yang lebih serius. “Rumor Has It …” dibintangi oleh Jennifer Aniston, Kevin Costner, Shirley Maclaine, dan Mark Ruffalo. Kisahnya agak ‘gila’, dan sebaiknya tidak usah ditonton remaja. Tapi karena saya sudah dewasa (bukan dewasa lagi, manula …. hihihi), sudah bisa membedakan mana tontonan dan mana tuntunan, ya nggak apa-apalah nonton film ini. “No Reservations” dibintangi Chaterine Zeta Jones dan Aaron Eckhart, sebuah film romantis yang mengharukan. “Changeling” adalah sebuah true story yang dibintangi oleh Angelina Jolie dan John Malkovich, tentang upaya seorang ibu menemuka kembali anak lelakinya yang hilang. Adapun “In The Gloaming” berkisah tentang seorang lelaki muda yang menghadapi sakratul maut, dibintangi oleh Glenn Close, Bridget Fonda, Whoopi Goldberg, dll.
Selain film, saya juga penggemar musik, antara lain musik jazz. Album “Are You Lonesome Tonight” dengan permainan piano Dora Sahertian sangat indah dinikmati siang ataupun malam hari. “Classy” adalah album kompilasi dari beberapa penyanyi (Tonny Bennet, Diana Krall, Jamie Cullum, Nathalie Cole, dll) dengan lagu-lagu yang cukup enak. “Bossanova Jawa” … nah, ini album yang menarik. Lagu-lagu Jawa seperti Tangise Ati, Layang Kangen, Ketaman Asmoro, dll dilantunkan dalam irama bossas. Unik. Adapun album “Ireng Maulana All Stars” dengan feat Ermy Kullit menyajikan musik jazz khas Ireng Maulana yang lincah, enerjik, dan menyegarkan.
Maap sodara-sodara …. bukan maksud saya pamer belanjaan. Bukan, sumpe! Saya cuma ingin cerita, betapa banyaknya buku-buku bagus yang patut dibaca, film-film menarik yang layak ditonton, dan musik-musik indah yang pantas dinikmati. Semuanya bisa menjadi satu topik posting sendiri di blog. Mana yang anda inginkan? Boleh request lho …
Oh ya, sekalian kasih informasi pada teman-teman, kalau ingin memberi hadiah untuk saya, nggak usahlah saya dikasih berlian Kooh I Noor, mobil Lambhorgini, atau istana Versailles. Saya nggak mau semua itu. Swear. Cukup buku atau CD/VCD/DVD saja. Gampang to? Murah to? Penak to?
FYI bu, Julius Caesar itu bukan kaisar Romawi. Ia adalah salah satu senator paling berpengaruh di Romawi saat itu. Pada jamannya belum ada kaisar. Kekuasaan ada di tangan para senator. Setelah Caesar wafat, Oktavianus menggantikan dominasi Caesar karena memang kesayangan Caesar dan mengangkat dirinya menjadi kaisar dengan sebutan kaisar Agustus. Semenjak itu Romawi menjadi kekaisaran.
Tuti :
Njih Yangkung … eh, Mas … eh, Pak. Mangke kulo leresaken.
(celaka kalau ketemu pembaca yang ahli sejarah, ketahuan kalau salah. Padahal saya cuma baca tulisan di cover belakang VCD, lha wong VCDnya belum ditonton … 😀 )
Wah, saya nggak sengaja lho bu. Maksudnya mau ngasih tahu, tapi kesannya kok jadi serius banget. Maaaaf bu. BTW, koleksinya memang marai ngeces. Kalau semua koleksi itu tak ada yang hilang, pasti deh bu Tuti butuh satu rumah lagi untuk nyimpan semua koleksi. Tapi karena umat manusia eh teman-teman bu Tuti bersifat lupa-lupa ingat jadi koleksi bu Tuti jadi kemana-mana. Seandainya bu Tuti lapor ke MAM tentang koleksinya yang kemana-mana itu apakah masih diijinkan menggesek untuk pembelian barang yang disepakati? Mudah-mudahan beliau tidak baca posting ini ya.
Tuti :
Pak Eko, itu belum semua koleksi saya lho. Ada serial Michael Palin, “Around The World in 80 Days” terdiri atas 7 VCD, yang saya tawarkan untuk dipinjamkan ke Pak Eko, dan karena Pak Eko nggak jawab, sudah keburu dipinjam keponakan-keponakan saya. Le bali mbuh suk kapan. Serial Palin masih ada lagi, yaitu “Sahara” dan “Himalaya”, tapi nggak boleh dipinjam, soalnya saya belum nonton … 😀
Tentang koreksi kaisar Roma, ternyata saya yang salah. Setelah saya cek lagi, di cover belakang memang tidak disebutkan ‘kaisar’, tapi ‘orang’. Jadi, memang saya yang sok teu …. qiqiqiqi …. 😀 Maafkan diriku yang bodoh dan pandir ini 😦
Ternyata apa yang mendasari masyarakat Ponorogo sehingga menerima fenomena “gemblak” sebagai sesuatu yang wajar? Udah selesai baca bukunya, Bu?
Gampang to? Murah to? Penak to?. Ah, ternyata selain musik jazz, Ibu juga penggemar reggae ala Mbah Surip. Iya, to?
Tuti :
“Gemblak” belum dibaca Mas, antrinya masih panjaaang … 😀
Mbah Surip? I love him full …. wakakaka! Nggak kok, cuma ngikutin ‘mode’ aja …. 🙂
Ngecesss… marai ngecesss…
Beberapa tahun lalu saat masih pacaran jarak jauh, setiap pacar (sekarang istri) pulang ke Indo, saya selalu mlongo kenapa ia begitu went mad untuk belanja buku dan CD, tapi skarang setelah saya pindah kemari, saya juga ndak bisa membayangkan bakalan segila apa nanti saya kalau pulang dan berbelanja buku, VCD, DVD… Ahhhhh!!!!
Tuti :
Weeh … ternyata blogsphere adalah ngeces-sphere juga … 😀
Emang pacarannya dulu berapa tahun, Don? Nggak sampai seabad kan? Eh, ngemeng-ngemeng … kalau besok mulih Yogya terus belanja buku, kabarin aku ya, tak nunut gesekan credit cardmu … 😀
sepertinya ada yang bisa ditambahkan: Ronggeng Dukuh Paruk, kisah carut marut perpolitikan yang menyeret kehidupan lengger dengan seting Banyumasan (ada dua versi, untuk jilid 3 versi kedua dirombak total) dan Kembang Jepun seperti yang saya komenkan pada postingan sebelumnya.
Tuti :
“Ronggeng Dukuh Paruk” karya Ahmad Sobari saya sudah baca ribuan tahun yang lalu ….. eh, ribuan hari yang lalu. Kisah Srintil yang akhirnya terlibat gerakan komunis itu ya. Kalau nggak salah ingat ada lanjutannya “Lintang Kemukus Dini Hari”. Kisah yang tragis, dimana Srintil akhirnya sakit jiwa dan hidup terlunta-lunta.
Kembang Jepun, apa masih ada di toko ya? Kemana nyarinya? (ke rumah Mas Narno ‘kali … 😀 )
Sidney Sheldon yg Tell Me Your Dreams itu memang bagus! Juga Geisha-nya. Eh … jadi lupa, kapan hari aku mau cari No Reservations loh. Aku kan fans berat Catherine Zeta-Jones.
Selamat membaca dan menonton deh
Tuti :
Ok, kalau gitu baca Tell Me Your Dreams dulu yak. Atau Geisha dulu? (*halah, bingung*).
“No Reservations” memang bagus. Oh, Fanda fans Catherine ZJ to? Sudah nonton “America’s Sweethearts”, dimana dia main bersama Julia Roberts, Billy Crystal, dan John Cusack? Terus “Entrapment”, ketika Catherine akting bergelantungan di Petronas Twin Tower Kuala Lumpur bersama Sean Connery?
Ronggeng Dukuh Paruk yang baru menggabungkan tiga jilid sekaligus, nha untuk yang jilid 3 yang berubah total, terutama kisah tentang Rasus, kata yang nulis waktu saya ngobrol-ngobrol di rumahnya, justru ini yang asli. kalo yang pertama ada kekhawatiran ditegur pemerintah
Tuti :
Waa … kalau gitu perlu beli yang edisi baru ya? Bisa nggak beli episode Rasus saja (hihihi … nawar, maklum mbok-mbok kan hobinya nawar 😀 )
Eh, nambah lagi, klo Kembang Jepun, saya dapatnya jauh sebelum nikah, sementara sekarang anak saya sudah masuk play group. Jadi masih ada apa tidak, saya juga tidak tahu
Tuti :
Cari dong Mas …. cariii! Ntar kalo udah ketemu, kirimkan ke alamat saya 😀
Nanti saya ganti dengan kembang sepatu deh, atau kembang waru, atau kembang tapak doro, terserah … metik sendiri di kebun …. 😀
asal jangan ganti dengan janda kembang ya mbak hihihihi
Tuti :
Bagaimana kalau diganti dengan kembang kamboja putih? Hiii … itu mah untuk kuburan …
Kalau saat ini saya sudah tidak bisa berburu buku lagi, sebagaimana waktu masih bujang. Pendapatan saya tak memungkinkan kemanjaan itu tetap berlangsung
Tuti :
Sekarang untuk membaca nggak harus berburu buku kok Mas. Berselancar aja di internet. Di Yogya buanyaak sekali kafe, bahkan warung angkringan di trotoar, yang menyediakan hotspot. Bisa semalam suntuk nginternet gratis… tis!
aih, aih… itu belanja apa kalap… hehehe… 😀
berdasarkan urutan gambar di atas, maka saya request untuk diulas di blog ini dua buku tentang dua wanita “perkasa” itu; Hillary dan The Last Empress, pripun Bu? 😉
Tuti :
Kalap, Da. Campur gelap mata … 😀
Request review buku Hillary dan The Last Empress? Mati aku! Bukunya 200-an dan 400-an halaman je Da … 😦 Aduh, pripun niki. Lha ning wis kebacut nawari request je (*rasain!*)
lho belum langganan TV kabel to bu tuti??..
langganan saja…
kebanyakan di VCD tsb ditayangkan kok…
lagian ada serunya kisah pembuatan jemabatan lewat laut..
trus ada pembuatan pulau buatan di UAE ..
trus ada pembuatan terowongan di eropa dll dll..
rame lho bu…
Tuti :
Iyaa …
Saya pernah langganan Indovision, 5 tahun nggak pernah ditonton, wong waktu itu lagi sibuk-sibuknya. Nggak ada waktu buat nonton film-film di teve. Karena nggak pernah ditonton, akhirnya langganan diputus.
Nah, giliran sekarang jadi pengangguran, sudah nggak langganan teve kabel lagi … 😥
bundaaa… review tulisan2 asma nadia itu juga yaa… yg don’t touch me! trus catatan hati seorang istri.. hehe…
Belanjaannya Te O Pe bgt bunda.. buset deh banyak amitt… hehehe.. *ikut ngeces juga*
Tuti :
“Catatan Hati Seorang Isteri” sudah saya baca. Itu merupakan kumpulan pengalaman hidup beberapa wanita yang diceritakan kepada Asma Nadia. Kisah-kisahnya menyentuh dan memberi penguatan batin kepada para isteri, terutama jika sedang menghadapi masalah rumah tangga.
“Don’t Touch Me” belum saya baca. Besok ya Yun …. (‘besok’ lho, nggak nyebut tanggal, bulan, dan tahun … 😀 )
Eitt … Yuyun ngeces juga? (*tutup mata*)
Saya gila belanja, untuk buku bacaan yang disukai, kadang menumpuk tanpa sempat dibaca. Tapi kalau udah kehabisan bacaan, satu buku bisa dibaca berulang-ulang.
Kalau belanja yang lain, kayaknya enggak deh, maklum ga bisa menawar, baru kalau ada teman terkadang mau beli juga. Jadi kalau belanja yang lain (baju, sepatu, tas)..biasanya memang lagi perlu.
Mbak, bagaimana jika setelah membaca, direview di blog ini? Jadi saya bisa mengerti sebelumnya … ntar kalau sempat baru beli bukunya … akhir2 ini kok kurang waktu ya …. dan kalau ada waktu dipakai untuk istirahat.
Tuti :
Saya juga suka beli buku, meskipun di rumah buku yang masih disegel plastik sudah setumpuk. Nggak apa-apa belum ada waktu untuk baca. Soalnya kalau nggak langsung dibeli, kadang susah untuk nyari lagi.
Kalau saya, belanja apa saja suka Mbak … 😀 terutama kalau lagi ada diskonan. Nggak usah nawar. Saya juga nggak bisa nawar, kalau nawar di pasar pasti kemahalan … 😀
Nah, ‘rem pakem’ agar tidak terus-menerus belanja adalah mengingat kembali apa-apa yang sudah dimiliki di rumah. Masak sih mau beli lagi, kan sudah ada. Gitu.
Iya Mbak, saya akan berusaha mereview buku-buku, film ataupun musik yang saya punya. Daftarnya requestnya sudah ada tuh : Uda Vizon, Yuyun … 🙂
saya nunggu bekas nya aja deh .. sapa tau bosen dan tergerak untuk menghibahkan .. hehehe
Tuti :
…………… 😦 (*speechless*)
Salam Sukses….
Rio de Jenero ALA Indonesia “Jember Fashion Carnaval” (Rekor Dunia Catwalk Terpanjang)
kunjungi http://sudutp4nd4ng.wordpress.com
Tuti :
Mas … Mas! Kalau mau jualan di beranda rumah orang, mbok kulonuwun dulu … 😀
saya sih sangat berkeinginan
memberi hadiah kepada Mbak Tuti
tapi saya khawatir bak
menggarami air laut
bahkan bisa jd CD
yg saya kirim dah
ada di lemarinya Mbak Tuti
yang konon sangat
lengkap koleksinya itu….
*salam hangat…….
semoga sukses slalu…..
sorry ya kl komennya
gak nyambung………..,
maklumlah dah terpengaruh
sama Mbah Surip…..hehehe 🙂
Tuti :
Beneran nih Bang, pengin kasih hadiah ke saya? Nanti kalau saya tunjukin daftar buku dan CD/DVD yang saya pengin dan belum punya, Bang Mike bisa pingsan (soalnya buanyaak bangeets … 😀 )
Mbak, Sidney Sheldon, saya juga suka … tapi entah kenapa saya malas membacanya dalam bahasa Indonesia (saya kalau bisa tidak mau membaca terjemahan)
Tapi khusus untuk judul “Are you afraid of the dark” itu, saya tidak mau karena saya memang phobia gelap. Saya tidak mau membayangkannya hihihi.
“No Reservation” baru saja saya tonton di HBO Sabtu lalu hehehe. Isinya sih biasa-biasa saja kalau menurut saya 😉
Dari 4 CD, cuma Classy yang saya belum punya. Bossanova Jawa itu ada 2 set kan mbak. Kalau tidak salah arr. Didi Kempot. Pernah saya upload di Multiply (tempat semacam Fesbuk yang bisa sharing musik gitu deh). Dora Sahertian juga ada beberapa album.
Kembang Jepun nya Remy Sylado, saya ada di Jepang dan belum saya baca, soalnya kalah pamor sama “Ca Bau Kan”nya dia yang bener-bener butuh konsentrasi untuk membacanya (karena bahasa yang dipakai campur-campur).
Memang kita harus berhati-hati sekali kalau belanja pakai credit card. Saya cuma pakai credit card di Indonesia soalnya mbak, dan sering kalap hehehhe. Abis kapan lagi bisa belanja dengan murah 🙂
Saya minggu lalu kalap di gramedia, dengan membeli buku-buku Pramoedya untuk melengkapi koleksi saya. Belum lihat pengarang/corner yang lain tuh mbak…gawat juga tuh.
Untung saja saya tidak suka membeli sepatu, tas, baju… jadi masih bisa direm sedikit hihihi
EM
Tuti :
Kalau saya, baca Sidney Sheldon ya yang bahasa Indonesia Mbak, soalnya kalau baca yang asli, kelamaan 😀 Tapi bahasa terjemahannya juga sudah bagus kok, nggak kayak sulih suara film yang selalu ‘wagu’ (ingat sulih suara film “Little Missy” di TVRI dulu Mbak? Hihihi … )
Betul Mbak, “Bossanova Jawa” itu ada beberapa album (kayaknya lebih dari 2 deh). Betul juga, arransemennya Didi Kempot. Mbak Imel suka Bubi Chen nggak? Saya punya beberapa kasetnya yang bagus, tapi versi CDnya nggak ada. Yang ada dalam format CD “Best of Me”, saya malah nggak begitu suka, karena musik jazznya agak ‘terlalu liar’. Untuk “Classy”, saya suka semua lagunya. Ada Celine Dion melantunkan “Nature Boy”, Bryan Ferry dengan “As Time Goes By”, dan Wendy Matthews menyanyikan “A Kiss To Build A Dream” … wah, bagus loh!
Koleksi novel Pramoedya saya juga cukup lengkap Mbak. “Bumi Manusia”, “Jejak Langkah”, “Rumah Kaca”, dan “Anak Semua Bangsa” saya malah punya masing-masing 2 eksemplar (terbitan lama dan baru).
Kalau Mbak Imel ‘untung’ nggak suka beli sepatu, tas, baju … maka saya judulnya ‘celaka’ suka beli semua itu … 😀 😀
Ternyata Bu Tuti senang sesuatu yang klasik juga ya…??
Tuti :
Saya senang semuanya Mas Mufti … yang bekas, asal pantas pakai pun suka … 😀
Aslm
” Novel yang satu lagi, “Gemblak”, mengisahkan tentang kehidupan homoseksual di kalangan warok reyog Ponorogo”
waw, saya belum pernah tahu ttg hal itu’
hiii , menyeramkan sekali rupanya’ (bikin gimana gitu)
brrrr (campur udara bandung yang dingin) 😀
Tuti :
Belum pernah tahu? Kalau gitu perlu magang pada rombongan reyog, siapa tahu ada warok yang suka sama Ajunk … 😀
Eh, tante … Saya sering mau ngasih orang buku bacaan tapi khawatir sia2, apalagi klo orangnya doyan buku … kemungkinan buku itu udah dibacanya … Gimana dong?
Iya tante, waktu baca postingan yg kmrn saya pikir mah si tante udah baca geisha-nya arthur golden..
Klo bukunya asma nadia, saya sempet baca … haduh, malah bikin takut nikah -.- kok jadi tampak rumit yaaa …
Btw selera kita kayanya lumayan cocok nih. Kapan ya, saya bisa mampir buat pinjem2, hihihi .. *mental gak modal*
Tuti :
Kalau orang yang mau dikasih hadiah itu betul-betul cinta buku, dia pasti akan tetap senang meskipun dia sudah punya buku tersebut. Mungkin dia akan menghibahkan buku miliknya sendiri kepada orang lain, dan menyimpan buku hadiah Narpen sebagai kenang-kenangan (kan orang ngasih buku biasanya ditulisin tuh di halaman depan … ). Bisa juga dia simpan dua-duanya, sebagai koleksi yang berharga. Sama saja kan, seperti kita sudah punya vas bunga, dikasih vas bunga lagi. Tetap saja senang. (Eh, tapi kalau mau ngasih saya buku, tanya dulu ya buku apa yang saya belum punya … qiqiqiqi … ge-er bok! 😀 )
Tentang buku Asma Nadia yang berbicara problem-problem rumahtangga, jangan jadi takut nikah dong Pen (haduh, lagi berbunga-bunga dengan ‘take my hand, take my hole life too’ je … 😀 ). Berdoa pada Tuhan jangan “Jauhkan hamba dari segala cobaan”, tapi berdoalah “Beri hamba kekuatan untuk menghadapi segala cobaan”. Karena cobaan, kesulitan, dan sandungan itu adalah tempaan untuk membuat kita menjadi lebih kuat, lebih arif, dan lebih tawadlu’ (sok nasehati … 🙂 ).
Pokoknya, jangan takut menghadapi kesulitan dalam pernikahan. Percayalah, pasti banyak manisnya juga kok. Saya sudah banyak pengalaman (haiyaa … !)
Selera kita sama? Asyik dong. Kalau ke Yogya mampirlah ke rumah saya. Boleh kok minjem, asal ninggal KTP atau SIM … 😀
Wow…wow…wow….mbak Tuti gile bener….tapi gilenya kok yach saya suka banget. Mbak Tuti beruntung mbak, mampu mengoleksi semuanya itu dan masih bisa menikmati semuanya itu di waktu luang.
Duch mbak Tuti sebenernya saya juga pecinta buku, musik, film, lukisan, seni dll seperti mbak Tuti, hanya sekarang waktu untuk “privacy” itu sudah berkurang banyak, maklum jika waktu luang skrg saya lebih memprioritaskan utk anak2 (maklum karyawati mbak), hem mungkin kalau anak2 beranjak dws/ mandiri baru bisa melampiaskan semua hobby itu lagi yach mbak 🙂
Kalau sekarang saya baca dari postingan mbak Tuti aza dech, dan kalau sempet koleksi dulu, baca dan nontonnya nanti kalau sempet, hehehe…(Kalau pun ada yang kelewatan koleksi, entar pinjem punya mbak Tuti yach, hahaha…)
Ok, mbak Tuti selamat beraktivitas lagi, tak tunggu selalu postingannya yang selalu menarik utk disimak 🙂 🙂 🙂 See you 🙂
Best regard,
Bintang
Tuti :
Hehehe …. koleksi saya sebenarnya nggak banyak-banyak amat kok Mbak. Untuk buku mungkin cukup banyak, tapi untuk musik dan film … yaah, biasa-biasa aja.
Ketiadaan waktu untuk menikmati hobby dan kegemaran memang menjadi problem hampir semua pasangan muda yang sedang mulai menata hidup, apalagi jika ada anak-anak yang masih butuh perhatian penuh. Percayalah Mbak Lin, akan tiba waktunya nanti, ketika anak-anak sudah besar, ekonomi sudah mapan (eh, sekarang pun sudah kan?), waktu sudah longgar, Mbak Lin bisa memanjakan semua hobby dan menikmati hidup dengan sepuas-puasnya.
Nah, kalau saya berjuangnya kan sudah dulu, jadi sekarang boleh dong sedikit bersenang-senang … 😀 😀
Terimakasih Mbak Lin, selamat beraktivitas juga ya. Sukses dan ceria selalu.
salam hangat,
Dohhh jadi pingin minjem bukkk…. 😀
Tuti :
Yeee …. emang persewaan? 😀 😀
Kalo boleh, pinjam bukunya dong!
Hehehe …..
Tuti :
Boleh Mas, ambil sendiri di rak buku saya ya … 🙂
Wah kayaknya ilmu itu perlu ditiru, membeli tanpa ,membeli, asyik kaleee.
Saya juga suka membeli buku. Dulu waktu belajar khutbah, banyak koleksi buku kutbah. Ketika sekarang lagi kranjingan ngeblog, koleksi buku blog sak kranjang.
Selamat belanja tanpa membeli nduk.
Salam dari pakde di Surabaya.
Tuti :
Belanja tanpa membeli itu namanya cuci mata cuci hati cuci pikiran
Kalau sudah tamat baca buku-buku blognya, ajarin saya ya Pakde … 😀
Kalau saya senang belanja/shopping instrumen pengukur elektronik (bukan gadget elektronik loh… walaupun sebenarnya termasuk gadget juga). Dari timbangan badan digital, thermometer digital, barometer digital, pengukur kecepatan angin digital sampai personal weather station! Huehehe… Biasanya saya beli yang pengukurannya bisa satuan SI (système international) /metrik dan juga satuan imperial (Inggris). Kalau yang cuma hanya satu ukuran saja ogah saya beli…
Saya beli buku juga sering sih, walaupun dalam tiga bulan terakhir ini entah kenapa relatif jarang. Tapi saya biasanya ogah beli yang terjemahan. Soalnya bukan sok2an, tetapi membacanya lebih mantabz dan parahnya harganya juga sekarang nggak begitu beda jauh! Nah, kalau buku Indonesia, saya belinya ya karangan orang Indonesia dong… bukan yang terjemahan…. huehehe….
Kalau DVD sama VCD?? Hmmm… udah jarang sih…. paling2 istri atau teman saya yang beli…. 😛
Tuti :
Mas Yari, itu koleksi instrumen pengukur elektroniknya untuk apa? Mungkin bisa buka klinik “Pengukuran Segala Rupa” ya? 😀 😀
Kalau GPS untuk penentuan posisi (koordinat) punya nggak Mas? Bukan GPS untuk kendaraan lho, tapi GPS yang dipakai untuk pemetaan lokasi. Kalau ada, pinjem dong …
Kalau saya sih, beli buku yang terjemahan, soalnya memberi income bagi penerbit dan penerjemahnya … 😀 Kalau buku aslinya, kan pasti sudah laris-manis (sampai diterjemahkan ke dalam bahasa lain), jadi penerbit dan penulisnya pasti sudah memperoleh banyak uang 🙂
Wah… kalo GPS saya udah punya tiga mbak huehehe… GPS yang dipasang dimobil, GPS yang hand-held dan satu lagi yang dual-mode sama yang Glonast satelit navigasi Rusia. Tetapi sayang yang Glonast sekarang udah nggak bisa dipakai lagi di Indonesia karena dengar2 satelit2nya banyak yang nggak keurus jadinya banyak yang rusak dan sekarang katanya Glonast cuma bisa mencakup 60% saja dari permukaan bumi (bandingkan dengan GPS yang 99%) dan sialnya Indonesia nggak masuk yang 60% itu… 😦
Tapi nanti kalau sistem navigasi Galileo milik Uni Eropa udah jadi, saya pasti bakalan beli lagi deh, denger2 lebih canggih dan lebih akurat dari GPS-nya Amerika Serikat… huehehe…
O iya mbak, mengenai buku, mangkannya mbok ya bilang gitu sama penerbit2nya selain menterjemahkan juga mencetak ulang dong yang edisi asli bahasa Inggris, kan bakalan lebih murah dari aslinya (nggak perlu menterjemahkan), izin lisensinya kan sama juga kan?? Pasti saya beli deh… heuheuheu….. cukup banyak juga loh, orang2 yang ‘agak ogah’ membeli buku terjemahan walaupun mungkin masih kalah banyak sama yang beli terjemahan….
Tuti :
Wah … hebring Mas Yari, GPS saja sampai punya 3. Saya dulu kuliah di Geodesi, tapi zaman kuliah dulu belum ada GPS. Sekarang sudah nggak mendalami pemetaan, jadi cuma tahu soal GPS dari membaca buku. Pengin juga sih tahu gimana cara mengoperasikan GPS untuk menentukan koordinat sebuah titik.
Tentang buku-buku asing, lha kalau nggak diterjemahkan, nanti pembacanya terbatas pada yang ngerti bahasa aslinya saja dong. Pengarangnya juga yang rugi, karena oplag cetaknya nggak akan bisa sebanyak kalau diterjemahkan ke berbagai bahasa. Justru sebuah buku yang sudah diterjemahkan ke banyak bahasa asing, itu bisa menjadi ukuran kehebatan buku tersebut.
Sepertinya mbak Tuti nggak menyimak deh…
Maksudnya selain menterjemahkan juga mencetak ulang dengan bahasa aslinya, tapi itu tentu juga tergantung “aturan main” dari pemegang lisensi pusatnya, apa memungkinkan apa nggak. Toh tidak semuanya yang bahasa terjemahan juga laku terjual dan mungkin sumberdayanya sebagian bisa dialihkan untuk reprinting bahasa aslinya. Saya rasa di China juga begitu ada juga yang me-reprint dalam bahasa aslinya. Siapa tahu nanti ada penerbit Indonesia yang dipercaya penuh untuk mencetak edisi Bahasa Inggrisnya untuk seluruh dunia (asal jangan terbentok “mental melayu” aja: “ah nggak mungkin!”). China kini banyak dipercaya untuk mencetak buku2 kelas dunia berbahasa Inggris, salah satunya adalah “Oxford Advanced Learner’s Dictionary”.
Nah, tentu saja walaupun begitu tetap harus ada perjuangannya! Namun pasar tetap ada jikalau kita mencetak bahasa aslinya, siapa tahu bisa diekspor minimal ke negara2 tetangga kita ASEAN dan Australia?? Saya rasa mereka juga mau kok membeli cetakan kita apalagi kalau cetakan kita kualitas dunia dengan harga yang lebih murah. Tetapi tetap sekali lagi harus dengan perjuangan dan terkadang MUNGKIN dalam jangka pendek akan sedikit merugi untuk meraih keuntungan jangka panjang. Jadi, Indonesia bisa kan?? 😀
Tuti :
Wah, maaf kalau saya kurang menyimak … 😀
Memang betul, beberapa penerbit besar dunia (misalnya McGraw Hill) mencetak buku-buku edisi bahasa Inggris di beberapa negara, seperti Hongkong dan Singapore. Mungkin ini bertujuan untuk menekan biaya produksi. Sebab jika buku semuanya dicetak di London, sementara pasar di Asia cukup besar, tentu lebih murah kalau bukunya dicetak di Asia juga.
Hanya saja, ada perbedaan dalam proses terjemahan dan cetak ulang dalam bahasa asli. Untuk terjemahan, harus ada penerjemah, kemudian proses pra-cetak (lay out, editing, desain grafis, dsb), sedangkan kalau cetak ulang dalam bahasa asli, tentunya naskah sudah siap cetak dari penerbit pusat, dan percetakan di negara lain hanya tinggal mencetak saja. Jika buku berbahasa asing (Inggris misalnya) dicetak di Indonesia, secara teknis saya kira kita bisa saja, wong tinggal menyediakan mesin yang canggih (Heidelberg, misalnya). Asal ada modal kuat, nggak masalah.
Menurut saya sih, terjemahan dalam bahasa selain bahasa asli pasti membuat oplag penjualan buku lebih besar dari pada kalau buku hanya dicetak dalam bahasa asli saja, sebab pembacanya juga pasti lebih banyak.
salam kenal
wah koleksi kita ada yang sama nih, memoir of geisha (buku) and VCD secret life of geisha, terus film holiday dan no reservation. kalau suka 2 film ini, mestinya juga suka dengan love actually yang bagi saya the sweetest movie ever. saya juga suka n punya sidney sheldon ‘memories of midnight’
Tuti :
Salam kenal juga Dee,
Wah, “Love Actually” saya belum nonton. Siapa bintang pemerannya?
Novel Sidney Sheldon “Memories of Midnight” kayaknya saya juga belum baca. Yang sudah saya baca adalah “The Other Side of Midnight”. Tukaran koleksi yuuk … 😀
komentar apa yak? *Garuk-garuk dulu…*
bu Tuti, buku The Last Empress itu sekuel dari Empress Orchid..kalau langsung baca TLE gak nyambung deh…
saya juga udah punya Memoirs of a Geisha-nya Arthur Golden sejak 3-4 thn yang lalu. bukunya dipinjam kakak saya dan sampai sekarang belum dibalikin. padahal saya baru baca sampai halaman 20an…kyknya saya pengen beli baru lagi aja deh…
Nah, karena saya tinggal di pelosok negeri, jadi tiap kali saba kota besar (yg terdekat dan ada toko buku bagus, jaraknya 155km) saya pasti kalap beli buku. banyak juga yg masih jadi koleksi doang, belum sempet dibaca..hihi..bener juga tuh, Bu, beli sekarang daripada tarsok-tarsok…udah gak ada kan nyeseeel…
koleksi DVD, biasanya suami saya yg kalap, kalo CD, biasanya saya beli yg akustik, klasik ato jazz. pokoknya bukan grup band yg menye-menye lah heheh..
Tuti :
Nana, yang digaruk-garuk apa tuh … bukan yang sensitif to … hihi 😀
Wah, terimakasih informasinya untuk The Last Empress. Kalau gitu saya harus cari Empress Orchid dulu ya. Inilah senengnya berbagi, jadi dapat informasi yang berguna.
Eh, memang Nana tinggal di mana sih? (wah, sori …. ketahuan kalau belum buka ‘about’ di blog Nana. Habis ini deh, langsung meluncur kesana … ). Ya, kalau saya sih lebih baik beli bukunya dulu, siapa tahu tiba-tiba ada kesempatan membaca, nggak bingung nyari ke toko buku lagi.
Menye-menye itu gimana sih … hehehe. Sama Na, saya juga nggak ngikutin lagu-lagu anak muda sekarang, nggak ngerti babar blas. Nama grupnya tahu juga sih, dari baca koran atau lihat di teve, tapi lagunya nggak kenal (dasar manusia jadul … 😀 )
WooW!!!
Shopping yang bikin naksir!!!
Memoir nya aku udah punya, bagus!! Buku mr. Sheldon kayaknya cetak ulang dan ganti cover (buku lama)…
Next, Boleh nemenin shopping gak?? Bantu mbawa blanjaan juga udah puas….
Duh, bahagianya yang abis blanja! Selamat menikmati blanjaan ya Bu…
Tuti :
Wah, jadi nggak sabar pengin cepet baca Memoir of Geisha. Novel Sidney Sheldon kayaknya memang cetakan baru. Cover “Tell Me Your Dream” menurut saya jelek. Kusem banget, nggak menarik.
Henny mau bantu bawain belanjaan saya? Boleh, boleh …. (*agakkhawatir.com*) 😀
Love Actually, layak tonton deh! Pemerannya banyak .. mmh beli sendiri deh di shoppingan selanjutnya!
Tuti :
Tadi udah shopping lagi, belum nemu … 😦 nyewa ke rental aja ‘kali ya
Bu (lagi..lagi!!)
Sekalian nanya *meski gak nyambung.. Masih ada koleksi film Little House gak??? hehehe
Tuti :
Nyambung kok … kan masih soal buku dan film.
Koleksi novel “Little House in The Prairie” saya komplit-plit, tapi filmnya nggak punya. Dulu nonton filmnya di TVRI aja.
saya orang ponorogo bu, jadi penasran dengan buku gemblak itu
Tuti :
Lah, karena orang Ponorogo, bukannya bisa melihat langsung, dari pada baca bukunya?
saya sich takut klo buka tabungan trus diminta buat atm, takut kena administrasi, ya klo nabung terus lha klo ga nabung2 malah tabungan abis buat mbayar administrasi doank, mending tabungan biasa aja ga perlu pake gesek2an, kemana2 ya bawa tunai jadi skalian bisa ngerem pengeluaran sesuai dengan isi dompet saat itu, sukur2 ada sisa buat ditabung. Salam kenal untuk semua yach.
Tuti :
Baguslah, Roshi. Nabung itu memang perlu. Tapi nanti kalau tabungan sudah banyak, mau dipakai buat apa? Pasti buat beli sesuatu juga kan? Masak mau dibakar … (*becanda.com*) 😀
Bueh
Aku ngiri bener dengan koleksi buku bu Tuty …
Ini baru yang di foto …
Bagaimana dengan yang di rak buku …
Aaarrggghhh pasti ok punya …
Salam saya
Tuti :
Ngiri ya Om? Sekali-sekali ‘nganan’ dong … 😀
Nah, kalau yang di rak buku, itu dijual Om …. qiqiqi
Nuhun pisan, Om
Maaaf baru mampir bunda 😀
astagaaahh
bunda kalap belanja hahaha
mau dunk lempar sini sebagian bunda 😉
btw CC bisa dijadiin kartu tambahan buat saya ga bun?
hahahaha
Tuti :
Baru mampir, emang dari mane aje …
Kartu tambahan? Ada tuh …. kartu parkir, kartu pasien, kartu antrian minyak …. hehehe 😀
Wow,,,,saya ngiri dengan koleksinya ,sekaligus malu….karena saya kurang suka nonton…dan baca baca yang enteng2an saja.,,,dasar males…Lha bu doktor….dan sekaligus penulis, beda dengan saya bu tukang jualan….he..he…
Tuti :
Lha kalau saya ngiri dengan butik-butik dan salon-spa Mbak Dyah. Semua kok buagus-buagus gitu lho. Betul-betul kaya inovasi dan kreasi. Saya nggak bisa membayangkan, bagaimana mengelola bisnis yang begitu banyak, dan semuanya sukses …
belakangan ini saya menahan diri utk tidak ke toko buku. soalnya saya bisa nggak tahan utk tdk belanja buku. nanti saja kalau pas di jogja sekalian borong. soalnya di sana kan ada toko buku diskonan hehehe. lumayan lah dapat diskon 20% … plus sampul buku. hehehe…
Tuti :
Aku tahu toko buku yang dimaksud Kris. Tempat Kris pertama kali kopdar sama DV itu kan? Yang Kris saltum itu kan …. 😀
Selain toko buku itu, sekarang di Yogya ada beberapa toko buku lain yang juga memberikan diskon lho. Mayaan, bisa 25 – 15% …
wow ….. shop till you drop?
saya ngga pernah drop tuh ….
kadang saya beli juga buku2 … (palagi yg murah2) kadang inginnn banget membawa nya ke Indonesia … tapi buku tuh berat
sudah pernah baca Leap of Faith nya Queen Noor Al Hussein belum?
Tuti :
Kalau saya, mungkin ‘shop till I bankrupt’ 😀 😀
Ya, bawa buku-buku dari luar negri memang mahal di ongkos overweightnya ya? Kalau dikirim pakai kurir internasional, tetap mahal juga ya?
Wah, saya belum baca “Leap of Faith” Queen Noor Al Hussein. Pengin …
mau buku “Leap of Faith” nya Queen Noor? saya carikan nanti…..soalnya yg punya saya sudah saya kasih ke teman saya di Indonesia…menarik deh bukunya
Insya Allah saya bawakan nanti
Tuti :
Whoa, mauuu ….. tengkiu, tengkiu, tengkiu 😀
Lho, memangnya Mbak Wieda mau ke Yogya, kok mau dibawakan? Asyik …. 😀
Waa… Sidney Sheldon “Tell Me Your Dream” adalah favorit saya. Catatan Hati Seorang Istri juga sudah beli 3 bulan yang lalu.
Tapi koleksi jazznya bikin ngiler… :P~
Tuti :
Sidney Sheldonnya bagus ya Mas Nardi? Saya belom sempat baca … 🙂
Nah, Catatan Hati Seorang Isteri itu bagus sekali kalau dibaca para suami, supaya para suami tahu bagaimana isi hati para wanita yang menjadi seorang isteri …
Koleksi jazz saya bikin ngiler? Itu baru sebagian kecil lho … (hihi, biar Mas Nardi tambah ngiler 😀 )
Lagi searching CD Empress Orchid di google, nemu blog ini..
jadi udah dibaca buku Empress Orchid dan The Last Empress nya belum? kalau saya beli sekaligus keduanya tahun lalu. sesampai dirumah langsung kuhabisi itu Empress Orchid, lumayan, sehari semalam kelar dengan wajah puaaaass, tapi penasaran dengan The Last Empress. besoknya kuhajar TLE, banyak kesedihan.. hiks, menetes airmata.. hwaaaaaaa..
endingnya, si Maharani meninggal, jasadnya dijaga oleh pembantu kedua (karena pembantu pertamanya telah meninggal terlebih dahulu). Pembantu kedua ini setia sekali menemani sang Maharani di makamnya hingga ia menghembuskan nafas akhirnya juga.. hiks, harga kesetiaan yang sangat mahal..
Tuti :
Waduh … saya belum sempat baca bukunya. Masih tertumpuk rapi, menunggu antrian yang entah kapan bakal sampai ke giliran The Last Empress 😦
Terimakasih sedikit bocoran kisahnya, jadi tergelitik pengin segera baca … 🙂
mbak, bisa kasi info sy, dmna bisa beli buku ‘memoirs of a geisha’ by arthur golden yang english version ya? Bekas ataupun baru ndak masalah..sy perlu bgt buku itu..makasi ya mbak infonya….
Tuti :
Aduh … mohon ma’af, saya tidak tahu dimana bisa mendapatkan buku “Memoirs of Geisha” yang English Version. Periplus mungkin? Periplus ini jaringan toko buku yang khusus menjual buku-buku impor. Apakah ada di kota Dian?
Mba… buku geishanya beli dimna mba… ??..
Tuti :
Di toko buku diskon … hehe 🙂
I was recommended this website through my
cousin. I’m no longer certain whether or not this post is written by means of him as no one else recognise such particular approximately my trouble. You are wonderful! Thanks!
I enjoy what you guys are usually up too.
This kind of clever work and coverage! Keep up the terrific works guys I’ve you guys to my personal blogroll.
Nice response in return of this query with firm arguments and telling everything regarding
that.
Hello There. I found your blog using msn. This is a really
well written article. I will be sure to bookmark it and
come back to read more of your useful info. Thanks for the
post. I’ll certainly comeback.
It’s a pity you don’t have a donate button! I’d certainly donate to this brilliant blog! I guess for now i’ll settle
for bookmarking and adding your RSS feed to my Google
account. I look forward to fresh updates and will share this site with my Facebook group.
Chat soon!
I was suggested this website by my cousin. I am not sure whether this post is written by
him as nobody else know such detailed about my trouble.
You’re amazing! Thanks!
I am extremely impressed with your writing talents as
neatly as with the format to your blog. Is that this a paid topic or did
you modify it your self? Anyway stay up the excellent high quality writing, it’s uncommon to see a great weblog like this one nowadays..
My family all the time say that I am killing my time here at web, except I know I am getting experience every day by reading thes
fastidious articles.
My relatives always say that I am killing my time here at web, except I
know I am getting familiarity every day by reading such pleasant content.
For latest news you have to pay a visit web and on the web
I found this site as a best site for newest updates.
Wow, wonderful blog structure! How lengthy have you been blogging for?
you make blogging glance easy. The entire
glance of your web site is wonderful, let alone the content!
Hey there, I think your site might be having browser compatibility
issues. When I look at your blog in Opera, it looks fine but when opening in Internet Explorer, it has some overlapping.
I just wanted to give you a quick heads up! Other then that, amazing blog!
This is a topic which is near to my heart..
. Cheers! Where are your contact details though?
Hi would you mind letting me know which hosting company you’re working with? I’ve loaded your blog in 3 different web
browsers and I must say this blog loads a lot faster then most.
Can you suggest a good hosting provider at a fair price?
Kudos, I appreciate it!
Good blog you’ve got here.. It’s difficult to find high-quality writing
like yours these days. I truly appreciate people like you!
Take care!!
I know this website provides quality depending content and extra stuff,
is there any other website which provides these things
in quality?
Thank you a lot for sharing this with all people you really know what
you’re speaking approximately! Bookmarked. Please also discuss with
my website =). We may have a link trade arrangement between
us
I’ve read some excellent stuff here. Certainly value bookmarking for revisiting.
I wonder how so much attempt you set to create any such great informative website.
Why people still make use of to read news papers
when in this technological world all is presented on web?