Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Maret 23rd, 2010

Hilang

PELAJARAN TERBAIK : IKHLAS

Apa yang terjadi pada diri kita, jika tiba-tiba kita menyadari bahwa tas, laptop, mobil, atau barang berharga kita lainnya telah raib, lenyap dari tempat di mana seharusnya benda tersebut berada, dengan kemungkinan besar dicuri orang? Kaget, panik, mungkin untuk sekejap jantung berdegup kencang dan pikiran serasa blank. Begitu juga jika tiba-tiba saja kita mengalami kecelakaan, entah tabrakan kendaraan, jatuh dari suatu tempat, atau musibah yang lain.

Sesudah rasa kaget dan panik itu reda, maka yang muncul biasanya adalah penyesalan. Coba tadi begini, kalau saja tadi begitu, pasti musibah tidak terjadi. Rasanya kita ingin sekali membalik waktu, dan akan melakukan hal yang lebih baik, lebih benar. Tetapi waktu tidak pernah berjalan mundur, tidak pernah bisa di-rewind. Beberapa detik yang mengakibatkan kerugian dan kehilangan besar itu tak bisa lagi dikoreksi.

Ketika mengalami musibah, reaksi seperti apa yang kita harapkan dari orang-orang di sekitar kita? Sudah pasti dukungan moril, penghiburan, dan simpati. Tasmu yang berisi uang dijambret orang? Ya sudahlah, toh pabrik tas masih terus berproduksi dan kamu bisa beli tas yang lain, lagipula tabunganmu masih numpuk uwel-uwelan di bawah kasur sampai jamuran. Mobilmu remek nabrak sepur? Ah, nggak apa-apa … yang penting bukan sepurnya yang remek … eh, bukan badanmu yang remek

Tapi, ada kalanya reaksi yang diberikan orang justru membuat kita semakin sedih, bahkan kesal dan sesak hati. Ada kalanya, tanpa sadar kita sendiripun suka memuaskan nafsu kita dengan memberikan respon yang negatif.  Apa aku bilang …. kamu sih, suka sembarangan! Makanya, ati-ati kalau nyimpen barang! Ini pelajaran buat kamu, lain kali jangan sembrono! Pasti sedekahmu kurang, jadi Tuhan mengambilnya dengan cara seperti ini! Bla bla bla … tet teretetet …!

Beughh!!

Padahal, tanpa disalah-salahkan, tanpa dituding-tuding, tanpa dijebles-jebleskan pun, kita sudah menyesal setengah mati. Memangnya ada orang lain yang lebih sedih dan menyesal, ketika diri kita mengalami musibah?

*haiyyah …  saya ngomong apa sih?*

(lebih…)

Read Full Post »